Rosalin menunjuk marah Vivi. "Kamu- dasar pelacur!"Vivi tertawa. "Apakah anda punya bukti saya seorang pelacur?"Erika berteriak. "TADI KAMU BARU MENGAKUINYA!"Vivi hanya tertawa.Krisna membalik badan Vivi dan menggoyangnya. "Vi, jangan bercanda!"Vivi melepas tangan Krisna dan mundur, dia memiringkan kepalanya untuk menatap Almira. "Bukankah kalian akan mengumumkan hubungan kalian di pesta ini?""Ini bukan saatnya, bicara begitu!" bentak Krisna."Ah, aku lupa tadi kamu sudah bilang ya, hamil anak Krisna." Sindir Vivi sambil bertepuk tangan untuk menarik perhatian para undangan. "Semuanya, anak pertama Reza Aditama akan menikah dengan seorang politikus, undangan akan disebar dan kami berikan pernikahan yang sangat mewah sesuai status kami."Nina dan Kinara tertawa kecil.Semua orang bertepuk tangan memberikan selamat kecuali rekan dekat Reza dan pasangannya.Almira merasa malu, bukan ini yang ada di dalam rencananya. Dia melirik Reza untuk meminta tolong, sementara Krisna menatap ma
Setelah puas, Reza membawa pulang Vivi ke rumahnya, bukan rumah utama melainkan rumah asli Vivi yang ditempati istri siri dan anak-anak Reza.Reza meletakan Vivi di tempat tidur, bibir mereka masih menyatu dan enggan berpisah.Satu jam kemudian di lantai bawah. Krisna, Almira, Erika dan Rosalin masuk ke rumah dengan hati kesal sekaligus lelah."Ayah benar-benar keterlaluan, mengumumkan pernikahan mendadak lalu tidak membayar lelang. Untung saja kakek mau membayar!" Erika menghentak kaki dengan kesal. Kepala pelayan menyambut mereka. "Selamat datang, tuan bersama nyonya sudah tiba di rumah.""Nyonya? Aku baru saja datang, kenapa bisa ada nyonya?" tanya Rosalin tidak mengerti lalu melempar sepatu ke kepala pelayan. "Siapa yang menyuruh kalian mengizinkan mereka masuk?!"Kepala pelayan reflek menangkap sepatu Rosalin.Almira duduk di sofa ruang tamu sambil memegang perutnya.Krisna buru-buru menghampiri kekasihnya dengan panik. "Sayang."Almira menatap Krisna dengan mata berkaca-kaca. "
Posisi Vivi sangat sulit.Meskipun resmi menikah dengan Reza, masyarakat sulit menerima hubungan mereka meskipun mereka yang menjalankan.Masalahnya Reza adalah pengusaha besar, salah satu pilar dan akan mengembangkan sayap di luar negeri. Jika masyarakat menganggap jelek pernikahan resmi Reza, investor dan rekan kerja lainnya bisa lari.Kebanyakan pengusaha sukses sangat menghargai hubungan keluarga, Reza mempertahankan hubungan Rosalin dan anak-anak karena salah satu faktor itu. Jika Reza membuang mereka, Rosalin bisa berkoar-koar di media sosial dan teman-teman politiknya. Bisnis keluarga Aditama akan menurun.Vivi melirik Reza yang menatap dingin Rosalin bersujud di kaki dan meminta maaf berulang kali lalu berkelit."Za, aku bisa minta tolong ke kamu.""Apa?""Seluruh perusahaan kamu, aku yang pegang.""APA?!" teriak Krisna dan Erika bersamaan."Kamu orang luar, kamu tidak bisa melakukan itu!" teriak Erika."Vivi, kamu sudah gila?!" teriak Krisna.Vivi mengabaikan teriakan kedua a
Dua orang IT sudah datang ke hotel dan memastikan kondisi system, begitu posisi aman. Mereka segera print laporan dan menyerahkan sebagian ke kantor.Manajer dan para spv kelimpungan, selama Vivi pergi, mereka mengerjakan dua tugas secara system dan manual. Setelah merasa sibuk, mereka akhirnya sepakat hanya mengerjakan system reservasi, check in, check out, house keeping, spa dan restoran yang berhubungan dengan tamu. Sisanya dikerjakan secara manual, yang paling kerepotan adalah accounting, mereka ingin menangis ketika harus mengerjakan dua hal bersamaan dan harus diberikan hari itu juga. Karena tidak tega, IT ikut membantu.Suasana hotel menjadi panik, Krisna bahkan marah-marah ke pegawai masalah sepele, Almira duduk manis di samping Krisna, mengawasi kinerja lambat mereka."Harusnya kamu pakai system bagus, jangan seperti ini. Jadinya banyak yang kelabakan," nasehat Almira.Krisna mengangguk. "Akan kupikirkan."Di ruang accounting, IT membaca laporan kacau tiga accounting. Basic m
Krisna mondar-mandir di dalam kantor, khawatir semua rencana yang dia susun dengan susah payah akan terbongkar. "Tidak bisa, tidak boleh."Almira yang sedari tadi duduk sambil minum jus, menjadi tidak tahan. "Tenanglah, tidak akan ketahuan.""Tapi ayah sangat teliti, jadi tidak mungkin diam saja.""Laporan bulan kemarin ada komplain tidak?" tanya Almira.Krisna berhenti lalu menggeleng. "Tidak.""Ya sudah, berarti tidak masalah. Ada para karyawan, ayahmu tidak mungkin periksa satu persatu laporan, itu semua tugas para pegawai. Aku tahu itu."Krisna tidak yakin, dia pernah melihat Vivi lembur laporan yang diserahkan accounting.'Kenapa kamu membaca ulang semua laporan ini?''Jika kita tidak teliti, mereka bisa mencari celah. Aku tidak mau itu.'Ada audit, kan?''Ya, tapi aku ingin periksa sendiri.'Krisna menjadi tenang begitu mengingat audit, mereka tidak mungkin seteliti itu. Lagipula pasti diperiksa akhir jumlah total, tidak mungkin mereka periksa satu persatu print out nota sebanyak
Awalnya Kinara bingung, kenapa salah satu tangan kanan Reza Aditama menghubunginya. Ternyata sang Nyonya ingin bertemu. Mereka berdua bertemu di kantor Adelio sementara yang punya kantor sukarela keluar.Kinara dan Vivi duduk berhadapan di sofa tamu."Sebelumnya selamat atas pernikahan kalian berdua," ucap Kinara.Vivi tersenyum gugup. "Terima kasih.""Tidak masalah, ada apa?""Saya minta maaf karena mendadak datang seperti ini, tapi saya ingin menawarkan sesuatu.""Menawarkan?""Saya dengar, saat ini hotel milik suami dipegang anda.""Ya," angguk Kinara. "Untuk sementara sampai kondisi stabil.""Apakah ini terkait harta milik ayah kandung suami anda."Dahi Kinara berkerut. "Apa yang anda inginkan?""Kita bicara jujur saja. Pagi ini, suami saya menyerahkan sebagian besar bisnisnya kepada saya."Kinara terbelalak. "Bukankah suami anda memiliki anak?""Benar, itu yang menjadi penghalang saya.""Alasan yang klasik, jika kita menikah dengan pria bersuami. Maka anak-anak dari istri sebelum
Setelah Reza mendengar cerita dari Vivi atas saran Kinara di dalam mobil."Kinara bilang, ini proyek besar dan membutuhkan dana besar, mengingat kamu berencana akan melebarkan sayap ke luar negeri dan masalah pribadi yang mencuat ke publik di pesta amal, lebih baik cerita semuanya ke kamu.""Ya, seharusnya begitu." Reza mengangguk setuju sambil mengusap perut rata Vivi. "Lagipula sekarang kamu pemimpinnya."Vivi melihat tangan Reza di atas perutnya. "Apa yang kamu lakukan?""Aku bertanya-tanya, setiap malam kita selalu melakukannya. Apakah kamu tidak hamil?"Choky dan Putra yang sedari tadi minum kopi di kursi sopir dan penumpang, sontak menyemburkan minumannya dengan terkejut.Vivi menatap aneh Reza, lama-lama dia tidak terkejut dengan kalimat absurd suaminya. "Dan kenapa kamu berpikiran seperti itu?""Kamu tidak melihat wajah bangga Adelio saat menceritakan anak-anaknya? diantara rekanku, yang paling tua adalah aku tapi yang punya anak paling banyak adalah Adelio meskipun dua diantar
Jika ingin menjalankan perusahaan, minimal harus memahami dasar akutansi lalu harga pasar. Dua hal ini sangat penting jika tidak ingin ditipu pihak lain.Jika hanya mengetahui alur akutansi tanpa memahami harga pasar, kalian bisa ditipu habis-habisan dari pihak luar.Setelah memahami harga pasar, maka harus mempelajari alur kebutuhan karena hal ini juga sangat penting untuk meminimalisir penipuan pihak dalam.Itulah yang diajarkan manajer operasional hotel ke Vivi setelah mencoba mempelajari alur manajemen hotel. "Bukankah mempelajari manajemen perusahaan juga sangat penting?""Benar, itu juga penting tapi jauh lebih penting akutansi jika nona ingin mencari selamat dari keluarga Aditama. Mereka memiliki bisnis hospitality serta reputasi yang bagus, jika nona melakukan kesalahan- kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan apalagi nona masih terlalu muda."Semua orang di dalam hotel tahu posisi canggung Vivi, mereka ingin membantu anak yatim piatu sebisa mungkin. Vivi tidak mampu