Share

DUA

Author: Hwali
last update Last Updated: 2022-05-04 14:01:55

Vivi dilempar secara kasar oleh dua pelayan ke dalam kamar lalu dikunci dari luar. Dia menangis karena terlalu shock.

Saat pertama masuk ke dalam keluarga ini, semua menyambutnya dengan hangat tapi sekarang malah hinaan yang dilontarkan bahkan jika mereka tidak puas, menyiksanya secara fisik dan menyebutnya sebagai hukuman.

Vivi menyeret badan ke dalam kamar mandi. Dia bisa mencium bau bekas muntah dicampur dengan darah dan keringat lalu menyalakan air di bathtub dan duduk di samping sambil menangis. kedua tangan bertumpu di atas bathtub.

"Vivi kangen..." isak Vivi

Dia merindukan saat kedua orang tua mencintai, memeluk bahkan memarahi dengan lembut. Tidak ada hinaan maupun cacian.

"Vivi gak sanggup, Vivi ingin bersama kalian-" isaknya.

Sementara suasana pesta di bawah berlangsung dengan sukses meskipun sempat ada kekacauan yang dibuat Vivi.

"Sayang, terima kasih sudah melamarku." Almira mencium pipi kanan Krisna.

Krisna tersenyum manis, calon istri cantik dan memiliki latar belakang hebat sudah ada di tangannya.

"Krisna, sudah menghubungi ayah kamu?"

Krisna tersenyum kecut. "Ayah tidak mungkin datang, diakan sibuk terus."

Ibu Krisna mendecak kesal. "Padahal ini hari istimewa kalian berdua."

"Oh ya, anak itu bilang soal ulang tahun- memangnya kapan dia ulang tahun?" tanya Almira ke Krisna.

Krisna mengangkat kedua bahunya.

"Hari ini."

Krisna, ibu Krisna dan Almira menoleh ke Erika bersamaan.

"Hari ini Vivi ulang tahun." Jawab Erika dengan wajah masam, tidak suka melihat sosok Vivi yang hendak menghancurkan pesta.

Krisna dan ibunya berdehem malu sementara Almira mengerutkan kening.

"Kak Almira gak kenapa-kenapa kan? Perempuan jahat itu gak melakukan sesuatu ke kakak kan?" khawatir Erika.

Almira tersenyum sambil menggeleng. "Tidak."

Krisna menyentuh perut Almira. "Jaga anak kita baik-baik."

Erika dan ibu Krisna terkejut.

Almira tersenyum malu.

"Selamat, sayang." Tawa ibu Krisna sambil memeluk Almira.

"Selamat, Kak." Erika memeluk Almira.

Para manajer yang hendak pamit pulang, menggeleng miris. Mereka tidak mau menggangu suasana haru itu lalu memutuskan menyapa ala kadarnya dan pergi, mereka tidak mau terlibat terlalu jauh.

Di pagi hari, Vivi terbangun dengan punggung perih dan tangan memerah. Dia memaksakan diri untuk bangun.

Setelah memaksakan diri untuk berendam dalam bathtub dengan pertimbangan tidak mampu mencapai keran shower, dia mulai tertidur di tempat tidur dan menangis dalam diam.

Pintu terbuka dengan kasar, Ibu Krisna masuk ke dalam kamar dengan tatapan jijik. "Mau sampai kapan kamu tidur terus?"

Jiwa dan raga Vivi lelah. Setelah pulang dalam keadaan basah, sembuh dari keracunan lalu dipukuli, tidak ada yang menanyakan kondisi dirinya.

"Vivi, akukan sudah bilang untuk tidak mencoreng nama baik keluarga kami. Tapi nyatanya kamu sudah melakukan hal di luar batas."

"Hal apa-"

"Kamu masih membantah?"

Vivi menundukan kepalanya.

Ibu Krisna melempar bantal kursi ke Vivi, Vivi tidak menghindar.

Krisna masuk ke dalam ruangan dan menatap jijik Vivi. Anak kecil ini hendak menghancurkan rencana yang susah payah dibuat, keluarga Almira tidak bisa dibandingkan dengan Vivi yang hanya seorang anak yatim piatu dan menggantungkan hidupnya ke keluarga.

Vivi terkejut melihat Krisna menatapnya seperti itu.

Krisna duduk disamping tempat tidur Vivi. "Kekacauan yang kamu buat semalam sudah diselesaikan Almira, untungnya dia sangat cerdas."

Vivi menatap tidak percaya Krisna.

Krisna menyentuh pipi Vivi. "Jangan mengacaukan masa depan kami, Vivi. Aku tetap menikahimu tapi dia yang akan menjadi istri pertamaku."

Vivi terkejut. "Wanita itu-"

"Namanya Almira, hormati dia. Dia sedang mengandung anakku." Senyum Krisna sambil menghapus sudut air mata Vivi. "Aku seorang pria, tidak mungkin menunggu kamu selesai menikah dulu untuk mendapatkan anak."

"Tapi, kamu janji-"

"Ya, tentu saja aku berjanji menikahimu, melindungimu, memiliki keluarga denganmu. Dengan kamu dan Almira bersama, itu akan menjadi sempurna."

"Aku tidak mengerti-"

"Aku dan Almira memiliki masa depan di dunia politik, keluarga Almira kebanyakan pejabat di ibukota sementara kamu tahukan kalau ibuku hanya pejabat di kota ini? dengan adanya Almira, keluarga kita akan berjaya dan tentu saja kamu bisa kecipratan."

Vivi tidak percaya, pria di hadapannya ini adalah orang yang dikenalnya dulu.

"Aku dan Almira membutuhkan dukungan politik dan keuangan. Untuk uang, kamu bisa mengurusnya, kamu bisa menstabilkan pendapatan hotel kita. Kita tidak akan miskin dan keluarga Aditama akan semakin dikenal orang. Kamu tidak menginginkan itu?"

Vivi menatap sedih Krisna, bukan masa depan ini yang dia perjuangkan selama ini.

Krisna menarik napas dengan keras, berusaha menahan emosi. "Aku minta maaf atas kejadian semalam, ibuku sangat menyayangimu. Beliau memperdulikan masa depanmu makanya memukulmu di pesta. Ini juga menjadi peringatan kalau keluarga Aditama tidak akan memandang bulu jika ada yang melakukan kejahatan."

"Kejahatan?" tanya Vivi yang terkejut.

"Kamu tidak pulang semalam-"

"Kamu tahu, aku keracunan semalam dan pingsan di rumah orang. Aku menghubungi rumah tidak ada yang mengangkatnya bahkan sopirpun hilang."

Krisna menaikan salah satu alisnya. "Aku meminta tolong sopir untuk mengambil gaun Almira, aku minta maaf."

Vivi menatap tidak percaya Krisna. "Jadi, dia benar-benar akan menjadi istri pertama kamu?"

"Tentu saja, dia mengandung anakku. Dalam hukum agama, tidak masalah menikahi lebih dari satu istri." Krisna memasang senyum tampannya.

Ibu Krisna keluar dari kamar Vivi. Dia terlalu emosi melihat putra cerdasnya disandingkan dengan anak bodoh seperti itu, tapi ia juga tidak bisa membuang jauh Vivi begitu saja.

"Dengar, dia akan menjadi istri pertamaku dan melahirkan anak kita lalu setelah kamu lulus kuliah, kita menikah. Almira sudah mengijinkannya."

Yang harusnya memberi ijin itu aku! Jerit Vivi di dalam hati.

Krisna memeluk Vivi. "Jangan menangis, aku tetap mencintaimu dan menepati janji. Maaf, aku sudah bersikap kasar. Aku harus bersikap seperti kakak yang tegas di depan umum."

Vivi tertawa masam tanpa bersuara, sudah terlalu lelah.

"Aku ingin menikah-"

"Tentu saja kita akan menikah, kita berdua akan memiliki anak."

Itu anakmu, bukan anakku!

"Oke, sekarang kita turun dan sarapan bersama."

"Bolehkah aku istirahat?"

Krisna mengerutkan kening. "Peristiwa semalam cukup menimbulkan gosip, di bawah masih ada keluarga yang menginap. Kamu muncul saja sudah bisa menepis semua gosip buruk."

"Punggung-"

"Vivi, jangan membantah."

Vivi menatap tangan Krisna yang terulur, berpikir sebentar lalu menggapai tangan itu.

"Itulah perempuanku." Krisna mencium kening Vivi.

Vivi menggigit bibir bawahnya.

Krisna menyeret Vivi untuk turun ke bawah, Ibu Krisna terlihat mengobrol dengan para wanita paruh baya lainnya.

"Dimana Almira?" tanya Krisna yang sudah menuruni tangga lalu melepas tangan Vivi.

Vivi menatap bingung tangannya.

"Dia di kamar. Minta istirahat, katanya mual-mual." Jawab Erika sambil mengambil nampan berisikan makanan di tangan pelayan. "Antar ini ke kamarnya, kasihan."

Krisna mengangguk dan menerima nampan itu lalu pergi tanpa menatap Vivi.

Erika menatap jijik Vivi. "Ini sudah terlalu siang untuk mendapatkan sarapan, sebaiknya kamu masak sendiri di dapur."

"Tapi Almira dapat makanan-"

"Apa? kamu iri dengannya? dia lagi hamil beda sama kamu yang sehat gini!" Erika menaikan nada suaranya.

Vivi tersenyum. "Aku hanya bertanya, apa Almira mendapatkan makanan sisa? untuk ibu hamilkan itu berbahaya, soalnya tadi kamu bilang sudah gak ada sisa sarapan. Siapa tahu aku bisa masakin bagian dia juga."

Erika terkesiap malu.

Ibu Krisna yang mendengar ini menjadi marah. "Tidak perlu mengajarkan kami, kamu urus bagianmu saja."

Vvi tersenyum dan mengangguk lalu pergi ke arah dapur.

"Makin lama anak itu makin bengal. Hati-hati dia akan mencelakakan anak pertama keluarga Aditama," ujar adik ibu Krisna.

"Sebentar lagi dia keluar dari rumah ini jadi tidak akan mencelakakan cucuku."

Vivi mendengar itu semua.

"Non Vivi."

Vivi tersenyum begitu melihat bi Tatik menyapanya, senyumnya lenyap begitu melihat apa yang dilihat bi Tatik.

"Ini-"

"Makanan sisa semalam sama pagi tadi, kata ibu sama mbak Erika dikasihkan ke orang-orang yang tidak mampu saja."

"Oh."

"Katanya non Vivi sudah makan, makanya saya tidak menyimpan extra terus ini katanya makanan sisa jadi gak bisa dikasih ke orang rumah."

Vivi mengangguk paham. Ia mengambil mie instan di dalam kardus dan membuatnya.

"Mie lagi non?"

"Adanya ini."

"Haduh non, apa bibi kasih sisa ini-"

"Gak usah bi, makan mie aja gak papa buat sarapan. Nanti aku bisa makan diluar."

"Beli makanan lagi? non, makanan di luar juga jauh lebih gak sehat."

Vivi tersenyum. Dia tidak cerita kalau dirinya kadang belajar memasak dari chef hotel dan dibuatkan bekal makanan diam-diam. Yah bisa dibilang itu juga sisa dari sarapan buffet.

Vivi menghela napas. Karena kejadian semalam, apa jadi diperketat ya?

Tidak jauh dari kediaman Aditama.

Reza mengetuk jari tangan di atas meja begitu membaca laporan dari mata-matanya.

"Tuan, masalah ini-"

"Biarkan saja."

"Tapi-"

"Aku tidak suka ikut campur masalah orang lain, abaikan saja masalah anak ini. Kita cukup amati hotel yang mereka tangani."

"Tuan, saat ini yang mampu membawa beberapa city hotel milik keluarga Aditama adalah nona Vivi."

Reza menghentikan ketukan jarinya. "Berapa usia anak itu?"

"Tahun ini 18 tahun."

Reza menaikan salah satu alisnya. "Kecil juga."

"Kecil?"

"Yah, dalam berbagai arti."

Pernyataan Reza membuat ambigu pendengaran orang-orang yang hadir. Mereka pernah bertemu dengan nona Vivi yang serba mungil seperti anak kekurangan gizi tepatnya.

"Kalau dia secerdas itu berarti Krisna dan ibunya benar-benar bodoh."

Tuan, apa tepat menghina putra dan istri anda sendiri di hadapan pegawai anda?

"Politik itu tempat orang yang cerdas jika, mampu naik ke atas. Bodoh jika tetap di tempat."

Ah, anda bisa didemo para pejabat Indonesia.

"Perempuan itu mantan model dan mewakili ikon kota ini jadi pantas saja dia membenci Vivi yang tidak sesuai standartnya."

Apakah ini komentar calon ayah mertua? atau istri anda sendiri?

"Aku jadi tertarik dengannya."

Hah? siapa? istri anda atau nona Vivi?

"Awasi dia!"

"Siapa?"

"Tentu saja. Vivi."

Related chapters

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   TIGA

    Vivi yang sudah selesai masak, bergegas naik ke kamar di lantai dua. Sebentar lagi dia harus menemui nenek, tapi sebelumnya dia harus ke rumah sakit untuk mengobati punggung. "Kamu belum keluar dari rumah ini?" Vivi balik badan sesampainya di atas tangga. Almira. Almira tersenyum. "Apa kamu masih punya hak berada disini?" Vivi tersenyum, berusaha tidak gentar dengan serangan Almira. "Kenapa aku tidak memiliki hak? meskipun aku menyerahkan posisi istri pertama, tetap saja aku masih tunangannya." Almira menyentuh anting berliannya untuk menunjukan cincin lamaran Krisna. "Tunangan tidak bisa dibandingkan dengan istri sah, dan kamu seharusnya tahu itu." Vivi tidak mengubah senyumnya, meski hati dongkol dan sedih. Dia sudah belajar menahan emosi sejak kecil, dalam kondisi apapun harus tersenyum. "Terima kasih sudah mengingatkan dan selamat." "Krisna memohon padaku untuk menjadikanmu sebagai istri kedua," kata Almira. Vivi mengangguk. "Dia sudah menceritakannya padaku, kalian

    Last Updated : 2022-05-04
  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   EMPAT

    Sesampainya di hotel, Vivi disambut hangat front office, bellboy. Vivi menyapa mereka lalu mendengarkan curhatan sekilas mengenai tamu, Vivi merasa bisa tertawa lepas jika bersama mereka."Anda tahu, saya bertemu tamu dari ibu kota. Beuh, sombongnya minta ampun. Saya kasih senyuman malah dikasih cemberutan terus komplain kalau botol airnya kurang tapi merasa bayar mahal kamar."Vivi pernah mendengar ini dari supervisor house keeping. Rata-rata hotel hanya menyediakan satu atau dua botol minum gratis, mengenai ukuran atau jumlah tergantung kebijakan hotel sementara jika tamu mengambil lebih dari batas ketentuan maka harus dibayar. Kadangkala ada tamu yang komplain mengenai jumlah botol gratis."Mereka kan memang bayar kamar paling mahal.""Iya, tapi gak mau rugi.""Ah, aku ingat! mereka suruh-suruh kita tapi tidak memberikan tip. Yah, kalau gak bisa kasih tip setidaknya ramah kek, murah senyum kek."Vivi tersenyum saat mendengarkan sambil geleng-geleng kepala.Evi yang keluar dari rua

    Last Updated : 2022-05-04
  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   LIMA

    "Tinggal diberikan salep dan rutin dibersihkan saja, jangan kena air dulu untuk sementara."Eve dan Evi akhirnya memutuskan membawa Vivi ke klinik begitu melihat luka di punggungnya parah, bahkan sepertinya ada luka lama."Nanti membekas gak dok?" tanya Eve yang khawatir.Dokter mengangguk miris. "Pasti ada bekasnya."Evi menepuk kepala Vivi yang menunduk. "Tidak apa, dengan keuangan keluarga Aditama pasti bisa membawamu ke dokter bedah kecantikan."Vivi mengangkat kepalanya dan mengerutkan kening. Ia sering mendengar soal bedah kecantikan di wajah, tapi bedah kecantikan di punggung? memang ada?Eve menggeleng miris seolah perkataan Eva tidak pernah terjadi. "Aku ambilkan obatnya dulu.""Bayarnya-""Aku masukan ke tagihan hotel saja, kamukan juga pegawai hotel," kata Eve sambil menepuk kepala Vivi.Vivi dan Eva keluar dari ruangan lalu duduk di ruang tunggu.Evi yang melihat Vivi duduk perlahan tidak tahan untuk berkomentar. "Kamu sudah cerita ke orang rumah?"Vivi menggeleng pelan.Ev

    Last Updated : 2022-05-04
  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   ENAM

    "Bagaimana makanannya?" tanya ibu Reza.Reza memakan makanannya dengan lahap sementara Vivi hanya menundukan kepala dengan tegang."Lumayan," komentar Reza.Ibu Reza memegang tangan Vivi. Ia duduk di tengah sementara Reza dan Vivi duduk di sebelah kanan dan kirinya. "Syukurlah, ya."Vivi tersenyum canggung.Reza menatap Vivi dengan tajam. "Sepertinya kamu lupa siapa saya.""Y- ya?" Vivi menaikan kepalanya untuk menatap Reza."Apa kamu lupa kalau saya yang membawamu ke villa karena keracunan?"Vivi mencoba mengingat."Keracunan? apa yang terjadi?" tanya ibu Reza dengan nada khawatir ke putranya.Reza tidak menjawab, ia hanya melanjutkan makanannya.Vivi mengingatnya lalu menundukan kepalanya untuk mengucapkan terima kasih. "Yang waktu itu terima kasih dan saya minta maaf karena tidak langsung mengenali anda."Ibu Reza menatap Vivi dan Reza bergantian."Kamu tunangan Krisna, sudah sewajarnya," balas Reza.Vivi masih bingung hubungan Krisna dengan pria tampan di hadapannya ini."Sepertin

    Last Updated : 2022-05-04
  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   TUJUH

    "Awalnya saya bingung saat masuk kali pertama ke hotel. Saya bingung apa yang harus dikerjakan lebih dahulu, lalu saya melihat restoran ramai jadi saya membantu mereka.""Tidak ada komentar dari para pegawai?""Sebenarnya ada, tapi karena sibuk mereka tidak bertanya. Setelah semua selesai, saya memperkenalkan diri dan mereka mengajarkan saya cara menerima tamu ala restoran.""Front office dan marketing tidak mencari nona?" tanya Putra yang penasaran."Waktu itu marketing sibuk keluar hotel untuk memperkenalkan hotel, banyak uang dikeluarkan untuk membuat event diluar agar menarik minat pengunjung."Putra menganggukan kepala. Waktu itu ia sempat sakit kepala saat membaca proposal perkenalan hotel yang berlebihan, belakangan ia menyadari kalau itu juga salah satu upaya nyonya dan putranya memperkenalkan diri mereka di depan umum. Bukannya memperkenalkan hotel, mereka jadinya melakukan kegiatan tidak penting."Lalu front office dituntut bekerja sebagai reservasi sekaligus bellboy bahkan j

    Last Updated : 2022-05-04
  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   DELAPAN

    Choky dan Putra merinding melihat perubahan emosi bosnya."Kami tumbuh bersama, jadi saya tidak bisa langsung melupakannya begitu saja."Nona, jangan menuang minyak ke dalam api!"Bukannya Krisna sudah memiliki kekasih lain? saya dengar wanita itu sedang mengandung anaknya."Vivi terkejut. "Anda sudah mengetahuinya?"Reza menjawab singkat. "Ya."Hati Vivi mencelos. Setidaknya ada sedikit harapan jika bisa mendekati calon ayah mertua, siapa tahu bisa membantunya untuk mengubah pemikiran Krisna. Di dalam hati kecilnya, ia ingin menjadi istri pertama Krisna.Kalau kepala keluarga sudah mengetahui soal kehamilan Almira itu berarti kepala keluarga sudah menyetujuinyakan? apalagi latar belakang wanita itu lebih menguntungkan daripada dirinya."Kamu kecewa tidak hamil duluan?"Vivi menatap bingung Reza. "Hamil?""Ya."Vivi awalnya bingung lalu menggeleng panik. "Bukan begitu, saya-""Sudah sewajarnya kamu punya pemikiran begitu."Vivi kembali menundukan kepalanya. Sudah berapa kali ia menund

    Last Updated : 2022-05-04
  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SEMBILAN

    Setelah membuat kesepakatan secara manual dan kilat dengan disaksikan sekretaris dan bodyguard. Reza segera kembali ke kantor bersama kedua pegawai konyolnya sementara Vivi masuk ke dalam ruang kerja Reza."Ruangan ini hanya bisa dimasuki tuan besar dan nyonya besar."Vivi memiringkan kepalanya lalu balik badan, menatap kepala pelayan.Kepala pelayan tersenyum. "Tuan besar Reza dan nyonya besar itu ibunya tuan besar.""Bagaimana dengan kakek?""Tuan tua tidak diijinkan masuk.""Kenapa?""Tuan tua pernah melakukan kesalahan, menghilangkan dokumen penting disini jadi tidak diijinkan masuk kembali."Jantung Vivi berdebar keras. "Pasti penting sekali, kalau begitu aku-""Tuan besar sudah memberikan kepercayaan, jangan disia-siakan, nona."Vivi menatap takjub bagian dalam ruang kerja yang seperti perpustakaan kecil, di bagian tengah ada meja kerja sementara belakangnya jendela perancis yang ditutup gorden mewah."Keluarga Aditama keturunan eropa dan struktur rumah ini masih bergaya eropa u

    Last Updated : 2022-05-04
  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SEPULUH

    Ibu Krisna selalu memaksa anaknya masuk ke dunia politik, karena tempat itu memiliki banyak keuntungan. Pertimbangan lainnya, ibu Krisna berharap supaya Reza bisa melihat putra satu-satunya itu.Meskipun semua orang tahu Krisna putra satu-satunya Reza, hanya suaminya yang tidak akan pernah mengakui, melihat batang hidung anaknya saja tidak mau apalagi anak keduanya.Ibu Krisna memutar otaknya sehingga menemukan jalan, Krisna harus masuk dunia politik seperti dirinya, dengan begitu nama Krisna sebagai pewaris satu-satunya dikenal luas, apalagi berdiri berdampingan dengan Almira yang keluarganya terkenal di ibukota.Dulu ibu Krisna merasa ada harapan ketika kepala pelayan rumah utama membawa pulang Vivi dan mengatakan kalau Reza ingin menjodohkannya dengan Krisna. Ibu mana yang tidak senang begitu putra kesayangan mendapat perhatian ayah kandungnya? tapi hal itu tidak berlangsung lama, setelah ia mengetahui kalau Vivi hanya seorang anak yatim piatu, kedua orang tuanya hanya meninggalkan

    Last Updated : 2022-05-04

Latest chapter

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS DELAPAN

    Video Cefrilizia yang selingkuh dengan beberapa pengusaha, menyebar luas. Para istri kaya mengutuk perbuatan wanita yang sempat mereka bela dan kagumi, sementara para suami hanya diam tidak menanggapi. Beberapa bahkan berdoa supaya tidak muncul wajah lawan main wanita liar itu. Cefrilizia menjerit sedih dan memohon di kaki ayahnya yang menangis. "Aku tidak melakukan perbuatan kotor, papa. Kami melakukannya berdasarkan kebutuhan seperti yang papa lakukan. Jangan benci aku, papa. Aku minta maaf." Tommy memejamkan mata dengan sedih saat melihat putri kesayangan yang memiliki harga diri tinggi harus meminta maaf dengan cara seperti ini. "Mereka juga bilang akan membantu semua urusan papa, aku juga ingin melihat papa bahagia tanpa mengkhawatirkan uang seperti dulu lagi." Dua sipir penjara yang menjaga pintu, menggeleng miris. Dengan nada gemetar, Tommy bertanya kepada putrinya. "Apakah kamu tidak tahu bahwa itu semua perbuatan salah? Mereka memiliki keluarga, harga diri kamu sangat t

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS TUJUH

    Satu minggu kemudian Cefrilizia terkejut melihat kondisi papanya yang kurus dan tidak terawat. "Papa?"Tommy tersenyum sedih, dengan nada getir mulai menjelaskan semua permasalahannya.Cefrilizia berteriak marah. "BAGAIMANA BISA AYAH MELAKUKAN PELANGGARAN SEPERTI ITU?!""Papa hanya ingin sedikit mengambil keuntungan, tidak papa sangka pria itu malah dipenjara.""Uang kita- sita saja semua aset miliknya, ambil yang mereka punya. Papa!"Tommy menggeleng sedih. "Terlambat, semua asetnya sudah masuk ke dalam penyelidikan. Rumah dan mobil kita sudah disegel bank lebih awal, takut kita tidak bisa membayar semuanya."Tubuh Cefrilizia gemetar ketakutan, tidak ingin hidup di penjara lebih lama. "Apa yang harus aku lakukan papa?""Bertahanlah, saat ini papa tidak mampu menyewa pengacara. Tolong jangan melakukan hal-hal aneh, kita juga sudah tidak bisa membayar bodyguard."Tiba-tiba Cefrilizia teringat dengan ancaman bodyguard yang datang menghalangi dirinya dan Erika."Papa, ini pasti ulah Vivi

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS ENAM

    Sayangnya rencana Tommy hanya tinggal rencana. Kedua tangannya gemetar marah ketika mendapat surat dari bank Fumoshi beberapa hari kemudian.Penolakan!Bank Fumoshi menolak pengajuan pinjaman untuk calon klien. "Bisnisnya sangat potensial dan bagus, bagaimana bisa kalian menolak pinjaman untuk orang ini?!" teriak Tommy sambil menggebrak meja. "Kalian sadar tidak sih, kerugian apa yang akan kita dapatkan setelah melihat pengusaha potensial ini?"Reiko duduk berhadapan dengan Tommy. Kali ini dirinyalah yang turun tangan menghadapi pria tua gila dan mata keranjang ini. "Apakah anda sadar bisnis apa yang anda sodorkan ke kami?""Apa? Apakah kalian semua mempertanyakan kredibilitas dan pengalamanku selama ini?!" Tommy berdiri sambil menunjuk Reiko dengan marah.Reiko menghela napas panjang, mencoba untuk bersabar tidak melempar barang ke kepala lawan bicaranya. "Apakah anda tahu bahwa bisnis yang disodorkan itu ilegal?"Tommy kembali duduk dan menatap tidak percaya Reiko. "Saya sudah memil

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS LIMA

    Cefrilizia memberontak ketika akan dimasukan ke dalam sel oleh para polisi. "AKU TIDAK MELAKUKAN APAPUN! LEPASKAN AKU! INI PASTI ULAH VIVI!"Para polisi berhasil melempar Cefrilizia masuk ke dalam sel dan cepat-cepat menutupnya. Cefrilizia yang marah, berlari dan memegang erat pagar besi tahanan. "Panggilkan pengacara! Aku belum resmi menjadi tersangka, tapi sudah dimasukkan ke dalam sel?"Para polisi bergegas pergi meninggalkan Cefrilizia yang marah."AKU BELUM MENJALANI SIDANG DAN AKU TIDAK MEMBUNUH SIAPA PUN! KELUARKAN AKU DARI SINI! PAPA! PANGGIL PENGACARAKU!" teriak Cefrilizia sambil mengguncang pagar besi."Hei, jangan bersikap kesetanan begitu. Kami jadi takut."Cefrilizia menoleh dan melihat seorang wanita duduk di sudut tembok sambil dipijat kroninya. "Kalian-""Kami masuk penjara baru hari ini karena pengeroyokan, kamu sendiri karena apa?"Cefrilizia mendengus keras dan tidak menjawab."Ah, orang kaya," kata wanita itu sambil menikmati pijatan temannya dengan santai. "Kekuat

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS EMPAT

    Keesokan harinya, Vivi berkunjung ke rumah Kinan sambil membawa kedua bayinya, sementara Reza diskusi masalah bisnis di ruang kerja suami Kinan.Kinan menyesap teh dengan anggun sambil mengamati perilaku lembut Vivi pada anak-anaknya. "Kamu terlihat sabar menghadapi mereka, biasanya anak-anak muda sedikit tidak sabar menghadapi bayi."Vivi tersenyum lembut. "Mungkin karena saya menikah dengan pria dewasa, jadi saya ikut tenang."Kinan tertarik dengan jawaban Vivi. "Oh."Vivi tersenyum gugup. "Saya sudah mendengar gosip di luar mengenai pernikahan saya dengan suami, sebenarnya saya merasa tidak adil, tapi begitu suami mengajarkan saya kesabaran, saya kembali tenang.""Bukankah kamu juga menjalankan perusahaan suami?""Anda tahu itu?""Tidak mungkin saya tidak tahu.""Sebenarnya itu ide suami saya, karena tahu saya bosan di rumah.""Bosan? Bosan mengurus anak?""Ah, tidak. Bukan begitu, saya tidak bosan mengurus anak, saya selalu dibantu para pelayan di rumah. Tapi saya bosan tidak mela

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS TIGA

    Di saat para dewan direksi panik karena Vivi, Tommy bertemu dengan dengan salah satu pengusaha muda yang mencari investor dan menjelaskan semua rencananya."Saya yakin, anda juga akan mendapatkan keuntungan banyak setelah berhasil mendapatkan kontrak dengan bank Fumoshi."Tommy mengerutkan kening tidak suka. Memang dirinya mengajukan kerja sama dengan bank tersebut untuk menaikkan nilai dirinya tapi bukan berarti dia mau menyerahkan potensial uang ke pihak bank, meskipun memang ada perjanjian tertulis.Tommy berdehem. "Berapa dana yang ingin kamu ajukan?"Pria itu menyerahkan tulisan ke tommy.Tommy tersenyum lebar ketika melihat angka itu. "Kamu yakin dengan uang segitu, bisa mendapatkan banyak penghasilan?""Oh, ayolah pak. Jangan terlalu gaptek. Sekarang zamannya dunia teknologi, kita harus bisa maju seberapapun usia kita."Tommy menaikkan salah satu alisnya. "Bisa dijelaskan dulu perlahan? Saya masih bingung.""Di dunia serba teknologi ini, masyarakat yang sudah terlanjur nyaman d

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS DUA

    Erika menatap nanar Cefrilizia, sorot mata dan ambisi yang sama seperti ibunya. "Tidak bisakah anda tidak menyentuh kami? Sekarang kami sudah hidup tenang meskipun tidak semewah anda."Krisna memeluk bahu Erika. Seandainya mereka berdua tidak melakukan hal buruk di masa lalu, mungkin semuanya tidak akan seperti ini.Cefrilizia semakin salah paham. "Aku tahu masa lalu kalian sangat mengerikan, jadi jika kalian bekerja sama padaku untuk menghancurkan Vivi. Aku berjanji akan membawa pulang kalian ke rumah itu lagi.""Aku tidak mau kembali ke tempat itu, tolong pergilah." Mohon Erika. "Jangan memaksa kami.""Aku tidak memaksa kalian, aku-"Tiba-tiba seorang pria bertubuh tinggi dan kekar menghalangi pandangan Cefrilizia sampai membuatnya terpaksa mendongak.Choky menunduk dan menatap dingin wanita tidak tahu malu itu. "Nona Heard, tolong pergi dari sini. Anda sudah mengganggu."Cefrilizia tertawa sinis. "Bagaimana bisa aku mengganggu? Aku hanya ingin menyelamatkan anak-anak tidak bersalah

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS SATU

    Dua hari kemudian.Cefrilizia terkejut mendengar Ken dan istrinya pindah ke Australia tanpa memberikan kabar, bahkan Hannah juga mendadak keluar dari grup tanpa mengatakan apapun.Cefrilizia mondar mandir di ruang tamu dengan cemas, apakah mereka akan berkhianat?Tommy pulang ke rumah dengan bahagia lalu memeluk putrinya yang cemas. "Hahahaha-"Cefrilizia terkejut. "Papa, ada apa?""Ini berita menyenangkan untuk kita.""Berita apa? Apakah ada yang memberikan uang banyak untuk papa?""Tidak, tapi bank Fumoshi akhirnya setuju kerja sama dengan kita."Kedua mata Cefrilizia berbinar dan melompat bahagia. "Oh, astaga. Selamat papa.""Kita pasti akan kaya raya dan semua akan menghormati kita berdua, kamu juga harus membantu papa menangani klien.""Tentu saja, putri papa yang cantik ini siap membantu."Tommy melihat wajah putri kesayangannya yang mendadak murung. "Ada apa? Kenapa kamu seperti itu?""Papa tidak dihubungi teman golf papa? Si Ken?""Ah, papa sudah mendengar kabarnya. Mendadak d

  • Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua   SERATUS

    Hannah berteriak marah sekaligus memukul suaminya. "Kamu berani selingkuh di belakangku? Kita sudah menikah lama dan ternyata kamu main di belakangku?"Ken berusaha melindungi diri sendiri. "Tidak, aku tidak melakukan apapun. Itu hanya iseng bersama dia, aku hanya sering main golf bersama ayahnya.""Lalu suara itu? Apa kamu pikir aku tuli?!""Aduh!"Choky dan bodyguard lain berdiri menjauh dari sofa."Pak Ken, anda bisa menandatangani jual beli saham. Nyonya tertarik untuk membeli saham dari anda," kata Putra. "Kami akui telah melakukan kesalahan selama ini."Tangan Hannah berhenti lalu menoleh ke Putra, begitu juga dengan Ken yang sudah memegang bantal sofa dan di posisi terlentang.Putra tersenyum dingin sambil memperbaiki letak kaca matanya. "Nona Vivi selama ini hanya mengandalkan kekuatan suaminya dan tidak memiliki saham apapun, meskipun tertulis secara hukum, harta tuan besar sudah menjadi milik nyonya."Sudut bibir Choky terangkat."Karena itu nyonya, tertarik membeli saham mi

DMCA.com Protection Status