Share

Mantan Suami

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-10-11 14:15:04

Matanya terbelalak, dan bola matanya gemetar mendapati bagaimana mantan suaminya, Hito, sudah bersama wanita lain yang kelihatannya mereka sangat mesra sekali pada saat itu.

Hito dengan terang-terangan merangkul Wanita tersebut di depan matanya, dan memberikan kecupan manis pada dahi dari wanita tersebut.

Hati Lizy terbakar melihatnya. Ia bisa merakan bagaimana panas perasaan yang tengah ia rasakan tersebut. Pengkhianatan yang selama ini tidak ia ketahui, bahkan tak sadar sama sekali.

“Aku penasaran. Bagaimana kamu bisa mendapatkan seorang pria dalam waktu semalah setelah aku usir,” ucap dari Hito, sambil melihat ke arah mobil yang dimana Lizy sedang memasukkan barang.

Lizy tak bergeming sedikit pun. Ia merasa mau menangis. Bahkan sambil menelan ludah, ia menahan diri untuk tak menunjukkan bagaimana lemahnya dirinya di depan dari Hito.

Hito mendekat, kemudian mendorong dahi Lizy sambil memukul pelan kepala Lizy sambil tersenyum miring, dan memberikan tawa yang sangat licik sekali.

“Sudah kuduga bahwa kamu adalah wanita yang tidak mau tidak didampingi pria lain. Berapa kamu jual dirimu demi bisa bersama orang itu, ha?”

“Hahaha, sayang. Untuk apa kamu bertanya? Wanita ini pasti menjual dirinya tak lebih mahal dari seharga sebuah tas bermerk sekali pun,” Wanita tersebut menimpali sambil memeluk lengan Hito.

Tangan Lizy terkepal kuat. Ia hanya bisa menunduk sembari menggigit bibir. Ia makin gemetar hebat mendengar komentas tak pantas dari mereka.

Dengan kasar Hito menarik dagu Lizy sampai dirinya melihat ke arahnya. Senyumnya makin licik dan membuat merinding sekali.

“Lizy. Nikmati hidupmu yang tidak berarti di jalanan. Mungkin kamu akan dipungut seseorang untuk menjadi seorang pelacur? Hahaha,” tawa Hito dengan keras setelah menepiskan tangannya sampai Lizy menoleh ke samping.

Di depan mata kepalanya sendiri, Lizy baru pertama kali melihat bagaiman sikap mantan suaminya yang berbicara tanpa memikirkan perasaan orang lain. Ia juga baru menyadari, seberapa jahatnya Hito selama ini.

Wanita di samping Hito mendekat ke arah Lizy. Dia tersenyum manis, namun maksud dibalik senyuman itu sangat buruk sekali.

“Aku Mia. Terima kasih ya, sudah menemani Hito dulu. Tapi, sayang sekali kamu mandul. Jadi Hito tidak mau mempertahankanmu,” ucap dari Wanita tersebut.

“Tidak! Siapa yang bilang aku mandul?!” Lizy tidak terima sama sekali.

Makin tersenyum puas Mia mendengar Lizy yang membalas. Tujuannya memang untuk memanasi Lizy agar dia makin terbakar cemburu dengan mudahnya.

“Sudahlah, akui saja. Kamu itu bukan wanita sempurna, Lizy. Wanita sempurna itu harus bisa menjadi seorang ibu.”

“Jaga ucapanmu! Apa hakmu untuk menilai bagaimana wanita yang sempurna?! Seperti kamu yang menjadi pelakor?”

PLAKHHH. Api tersebut berbalik arah menyerah Mia, yang akhirnya tersulut dengan mudahnya.

“Jangan asal bicara! Aku tidak menjadi pelakor!”

Tamparan itu tak terasa sama sekali. Lizy menatap tajam ke arahnya. “Lalu? Apa kamu menjadi sampah dengan menggoda suami orang lain?”

PLAKHHHH. Kali ini pukulannya lebih keras, dengan Hito yang maju menjaga istrinya tersebut. Lizy sampai tersungkur mendapatkan tamparan yang sangat kuat tersebut.

“Jangan asal bicara kepada istriku! Dia jauh lebih baik daripada kamu!” teriak Hito.

Lizy tak bisa menahan air matanya lagi. Ia menangis dengan pandangan melihat ke bawah. Hatinya sakit sekali. Ia tak bisa menahan rasa sakit yang sudah terus menusuknya dari tadi itu.

“Kamu wanita rendahan yang selama ini menghalangiku! Dan beraninya kamu bicara begitu pada seseorang yang akhirnya kupilih?!”

Lizy mendongakkan kepala dengan wajah yang penuh air mata. “Tapi aku yang menemanimu selama ini! Tidak ingatkah kamu bagaimana aku selalu bersamamu bahkan saat kamu hendak bangkrut!” Lizy mencari pembelaan.

“Jangan bahas masa lalu! Kamu itu hanya masa laluku!” tegas Hito.

Makin sakit hati Lizy mendengar bagaimna Hito berkata dengan mudahnya. Bertahun-tahun hubungan mereka, dari mulai PDKT sampai akhirnya menikah, bagi Hito itu hanya masa lalu yang tak pantas dikenang sama sekali.

“Kamu tidak akan pernah bisa menyamaiku, Lizy. Kamu hanya sampah yang bahkan tidak pantas di daur ulang,” ucap Hito.

Air mata Lizy makin berlinang, tanpa suara sedikit pun Lizy tak mau menunjukkan kesedihannya. Ia menghapus air matanya dengan segera. Ia sudah malu sekarang ini.

“Kamu itu tak bisa mengalahkanku. Kamu bahkan tak lebih berharga daripada pelacur sekali pun,” ucap Mia, sambil meledek.

“Lizy!”

Suara tersebut membuat suasana seketika berubah. Lizy melihat dari tempatnya tersugkur, tak jauh dari belakang Hito, pria yang ia ajak kemari tersebut datang dengan terburu-buru sambil memasang wajah khawatir.

Hito serta Mia melihat ke sumber suara, dan terkejut dengan siapa yang datang. Mereka seperti melihat seorang yang ditakuti sekali.

“P- Pak Adrian?! Selamat Pagi-“

“Lizy! Kamu tidak apa?!” Adrian melewati begitu saja, dan langsung membantu Lizy berdiri dari jatuhnya.

Dengan sedikit sesengukan dan berkali-kali menghapus air mata, dirinya menganggukkan kepala meski itu kelihatan jelas bahwa kebohongannya terlalu jelas sekali pun.

“Pa- Pak Adrian, saya dari Perusahaan Dee-“

“Ayo kita masuk, sudah semua, kan?” Adrian lebih memilih bertanya kepada Lizy daripada menghiraukan Hito.

Dirinya langsung dituntun masuk ke dalam mobil, bahkan Adrian membukakan pintu untuk dirinya. Lizy merasa makin hancur saat melihat Hito barusan. Ia tak bisa menyembunyikan kesedihannya tersebut.

Selama menyetir, Adrian bahkan tidak banyak bicara seperti sebelumnya. Ia hanya bisa melirik ke arah Lizy sesaat, yang tiap waktu masih sempat meneteskan air mata dalam diamnya tersebut.

Lizy hanya bisa memandang keluar mobil, dengan tatapan kosong dan hati yang terus terasa sakit. Ia berkali-kali menghela napas, berusaha untuk bisa lebih mengendalikan dirinya tersebut.

“Sepertinya aku tahu wanita yang diajak oleh Hito itu,” ujar dari Adrian.

Lizy menoleh pelan, “Benarkah? Kamu pernah bertemu dengannya?” Suara Lizy agak serak kedengarannya.

“Iya,” Adrian menganggukkan kepalanya, “kalau tidak salah dia itu putri salah satu kolegaku. Sepertinya mereka bertemu di pertemuan para pemegang saham,” jelas Adrian.

“Kamu tahu…, tapi kenapa kamu tak bisa memberitahuku lebih awal? Apalagi kamu bilang mengenalku,” Lizy mencoba mencaritahu.

“Aku hanya mengenalnya, Lizy. Aku tidak tahu kalau mereka pada akhirnya berhubungan sampai seperti ini,” Adrian memberikan pembelaan pada dirinya tersebut.

Lizy bisa mengerti. Ia kembali terdiam dan memandangi jalanan. Rasanya masih seperti mimpi bagaimana semuanya berjalan begitu cepat, sampai dirinya sendiri tidak bisa tahu sudah sampai dimana perjalanan kehidupannya tersebut.

Sampai di lingkungan rumah Adrian, Lizy menurunkan semua barangnya dengan dibantu oleh Adrian. Dia sudah mendapatkan dimana kamarnya, yang masih berada di satu bangunan dengan para pembantu dari rumah tersebut.

Berkali-kali Lizy mencoba menghela napas, ia mengeluarkan satu persatu barangnya, dengan isi pikiran yang selalu teringat dengan Hito. Banyak barang pemberian darinya, rasanya mustahil melupakannya begitu saja.

Di dalam kamar, Lizy sedang melipat pakaian dan juga sedang merapikan beberapa barangnya lagi untuk bisa dilihat lebih rapi kembali.

“Wah.., dia wanita yang lancang dekat dengan Tuan Adrian? Benar-benar wanita licik.”

Lizy mendengarnya dengan jelas. Ketika ia melihat ke arah pintu, ia melihat dua orang perempuan sedang berdiri di sana bersandar pada pintu sambil menyilangkan tangannya.

‘Masalah apalagi sekarang ini?’ batin dari Lizy.

“Aku tidak mengerti dengan apa yang kalian katakan. Kalau kalian sedang ingin mengganggu, jangan sekarang, aku lelah sekali,” Lizy membalas sambil membuang muka, dengan tetap beres-beres.

Dua perempuan itu tidak terima sama sekali dengan cara Lizy bicara barusan. Salah satu dari mereka mendekat, dan dengan kasar menendang pakaian yang sudah Lizy lipat barusan. Terkejut Lizy melihatnya. Ia mendongakkan kepala dan melihat perempuan barusan.

“Hei!”

“Apa? Kamu sudah terang-terangan menggoda Tuan Adrian! Seharusnya kamu tahu diri kalau kamu tidak selevel dengannya!”

Dengan segera Lizy bangun dan langsung melawan bagaimana perempuan itu berkata, “Aku tahu! Siapa juga yang tidak sadar kalau aku lebih rendah dari Adrian!” kesalnya.

“Apa?! Kamu memanggil langsung namanya?! Itu tidak sopan!”

“Memangnya kenapa kalau dia memanggilku langsung di namaku?” Suara tersebut membuat mereka berdua menoleh.

Adrian memandangi dengan tatapan dingin ke arah mereka berdua. Habis sudah riwayat ini.

                                                               

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Berada di Pihakku

    “Tu- Tuan Adrian!” Seru wanita yang ada di depannya itu.Adrian masuk ke dalam dengan langkah yang sangat mengintimidasi sekali. Bahkan wanita yang menunggu di pintu itu sudah menunduk. Lizy bingung dengan keadaan sekarang.“Aku tanya sekali lagi, kenapa kalau dia memanggilku langsung dinamaku?” Adrian mempertegas sekali lagi.“Ma- Maaf Tuan. Ba- bagi saya itu kurang sopan. Apalagi dia orang baru di sini.”“Lalu? Itu bukan urusanmu, Nia. Dia orang yang telah menyelamatkanku saat kecelakaan. Sekali lagi kamu menggangguku, aku akan membuatmu dalam masalah,” ucap Adrian.“Ma- Maaf Tuan,” Perempuan itu sudah tidak dapat bergerak lagi setelah itu.“Apa lagi? Keluar!” Dua perempuan yang tadinya seperti ingin mencari masalah dengan Lizy, langsung keluar dengan segera. Mereka seperti baru saja mendapatkan peringatan besar sekali. Sementara Lizy tidak tahu harus bertindak bagaimana lagi.“Maaf…, Adrian.., sepertinya aku memang tidak sopan langsung memanggil namamu. Apalag

    Last Updated : 2024-10-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pertengkaran Wanita

    Mia begitu marah mendengar bagaimana cara bicara dari Lizy yang memang terkesan sangat menyebalkan sekali. Tetapi dia kelihatan menahan diri agar tidak meledak dan membuat kekacauan yang tidak terkendali lagi.“Kamu itu sudah bekas, Lizy…, seharusnya kamu tidak mencari pria yang bagus untuk dirimu,” Mia berkata sambil menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya tersebut.Sedikit pun Lizy tidak merasa tersinggung dengan apa yang barusan dikatakan oleh Mia. Wanita ini hanya sedang berusaha memancing emosi agar dirinya bisa melampiaskan saja.“Jadi, menurutmu karena aku sudah pernah menikah, aku tidak boleh mencari pria yang lebih baik dari segala sisi?” Lizy bertanya dengan nada yang menjengkelkan.“Ya. Kamu seharusnya mencari yang selevel denganmu. Bukan malah yang ada di atasmu!” tegas Mia.Lizy diam sejenak. Ia kemudian memperbaiki posisi duduk, dengan bersandar pada kursi, dan menyilangkan kakinya dengan menunjukkan seberapa dirinya tidak mendengarkan ucapannya barusan.“Lalu k

    Last Updated : 2024-11-07
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keanehan Adik Adrian

    Sampai di rumah, Lizy memberikan belanjaan yang sudah ia beli tersebut. Sementara para asisten rumah tangga yang lain kelihatan memasang wajah runyam dan masam sekali saat melihat Lizy yang baru saja datang bersama dengan Adrian.“Kalian darimana saja? Kenapa pulangnya belakangan?” Bu Hana bertanya kepada dirinya dan Adrian dengan raut wajah khawatir.“Maaf sebelumnya Bu, kami hanya-““Mia datang lagi. Sepertinya dia sekarang akan menargetkat Lizy,” Adrian segera menyela obrolan.Langsung menoleh dengan tatapan tajam Lizy ke arah dari Adrian yang memberikan jawaban sangat santai dan tanpa beban sama sekali. Dia sebenarnya tidak ingin mebeberkan perihal itu, makanya dirinya berusaha menyembunyikan.Namun, respon dari Bu Hana kelihatan kaget dan malah seperti orang yang was-wasnya makin menjadi setelah mendengar jawaban itu. Dia segera menghampiri Lizy dengan raut yang sedih.“Apa yang dia lakukan padamu? Apa dia melakukan hal buruk? Dia tidak memukulmu, kan?” tanya Bu Hana.“T- Tidak.

    Last Updated : 2024-11-08
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Aku Akan Menjaga Lizy

    Adrian sama sekali tidak bisa berkata-kata setelah membaca apa yang ada di tangannya tersebut. Rasanya mustahil sekali. Lizy adalah orang yang selama ini dicari banyak orang karena ini?!“Mama yakin?” Adrian masih sedikit ragu.“Mama masih mencaritahu. Sengaja mama memasukkannya ke perusahaanmu, untuk melihat seberapa besar dia akan membantumu. Mama rasa, ini alasan mantan suaminya tidak memberikannya bekerja. Karena dia tahu Lizy orangnya berpotensi,” Mama memberitahu.“Tapi ma, ini berlebihan. Aku memang bisa saja langsung menerimanya, aku tidak masalah. Tapi pikirkan bagaimana pandangan orang-orang akan memandangnya? Dia akan dicap aneh-aneh!” Adrian masih mencoba memberikan penolakan.Mama memperhatikan Adrian, kemudian tersenyum miring melihat anak lelakinya yang tampak sangat khawatir sekali. Tetapi, ia lebih memandangi dengan tatapan yang merasa sangat curiga sekali.“Ada apa ini, Adrian? Tidak biasanya kamu seperti ini…, apa kamu ada rasa dengannya?”Adrian tertegun mendengarn

    Last Updated : 2024-11-09
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lebih Baik Darinya

    Dengan perasaan yang membara dan juga menggebu, jelas Mia marah sekali. Rasanya masih tidak terima melihat Adrian yang lebih memilih wanita tersebut.“Kenapa kamu sangat membelanya?! Apa aku kurang berharga bagimu?! Aku lebih menarik dan bahkan aku lebih cantik darinya!” tegas dari Mia.Suaranya yang menggelegar tersebut jelas membuat para karyawan yang mendengarnya jadi melihat ke arah mereka. Menjadikan diri mereka sebagai tontonan yang menarik dan bahkan sangat menyenangkan untuk digosipkan.“Memang siapa yang mengatakan dirimu cantik?” Adrian dengan ketusnya bertanya kepada Mia.Seketika Mia tergagap hendak menjawabnya. Ia kembali dibuat tersinggung dengan ucapan dari Adrian yang terbilang cukup membuatnya merasa kesal.“A- Apa?! Apa bagimu aku tidak seperti itu?!”Adrian dengan enteng menjawab, “Kamu bahkan tak kuanggap wanita setelah tahu sifatmu,” balasnya.Ternganga tak percaya Mia mendengarnya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Lizy yang sedaritadi diam tidak mengatakan apa

    Last Updated : 2024-11-10
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pencari Masalah

    Mia terus memperhatikan gerak-gerik dari Hito selama di rumah. Ia menunggu, kapan suaminya akan melakukan apa yang ia katakan kepadanya tersebut.Rasanya tidak sabar pastinya ingin melihat Lizy terpuruk dan mengalami apa yang ia harapkan. Wanita itu harus tahu rasa dulu supaya dia sadar bahwa dia bukan apa-apa.Tetapi, hari ini Mia tak pernah merasa lelah sama sekali untuk mendekati Adrian lagi. Ia ingin sekali mendekati pria itu, dan menjadikannya miliknya.‘Apa yang harus aku lakukan untuk memikatnya?’ batinnya lagi.Mia keluar dan kali ini berada di sebuah café yang cukup fancy untuk dirinya tersebut. Sambil duduk melamun dan memikirkan kembali apa yang harus ia lakukan, Mia memandangi minuman yang ia beli tersebut.Saat memandangi keluar, ia melihat sosok gadis yang jelas ia kenal sekali. Sambil menyeringai licik, Mia memperhatikan kemana perginya gadis itu. Sudah lama sekali dirinya tidak melihat si gadis itu lagi.Adik Adrian, Alya, jelas Mia mendengarnya. Karena ia pernah menco

    Last Updated : 2024-11-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Baik-Baik Saja?

    Tak puas sampai di sana, Mia memeluk kaki Lizy dan menggigitnya di bagian betis hingga terasa dengan sangat keras sekali.Lizy tak berusaha menendangnya, ia tahu akan terjadi hal lebih buruk kalau ia sampai menendang wajah dari wanita itu. Jadi Lizy lebih memilih menarik secara terpisah rambut Mia sampai ia merasa sakit sendiri.“AGHHH!” teriaknya.“Lepaskan!” Lizy membalas.Mia melepaskan tangannya dari kaki Lizy, dan kini hanya bisa memegangi kepala setelah Lizy melepaskannya. Melihat bahwa Mia tak lagi bisa berkutik, akhirnya Lizy menarik Alya pergi menjauh dari sana.Dengan langkah yang segera, Lizy menghentikan taksi dan juga langsung mengajak Alya masuk ke dalam sana. Alya masih merasa syok setelah melihat pertengkaran di depan matanya.Cepat Lizy melihat ke arah Alya, dan memegang tangannya dengan erat, “Kamu tidak apa?” tanya Lizy, masih tenang.Alya yang daritadi hendak bicara namun tertahan itu hanya bisa tergagap selama beberapa saat, tetapi ia masih gemetar saat dipegang o

    Last Updated : 2024-11-12
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menerima Tawaran

    Mereka tampak terdiam sebentar mendengar pertanyaan dari Lizy. Jelas pastinya aneh. Selama ini Lizy tidak bekerja, jadi pengalamannya pun tidak banyak. Kalau langsung masuk, jelas orang-orang akan curiga.“Apa kamu keberatan mendengar orang-orang membicarakanmu?” tanya Bu Hana.Kali ini malah Lizy yang dibuat terdiam oleh pertanyaan itu. Ditatap orang-orang saja Lizy merasa tidak nyaman dan ingin segera pergi. Kalau digosipkan nantinya, rasanya Lizy tidak mungkin bisa membuat dirinya berpikir bahwa ia tidak mendengarnya sama sekali.“Bagaimana, Lizy?” tanya Bu Hana kembali.“Mmm, sebenarnya aku keberatan mendengarnya. Tapi, kalau semisal kalian berjanji bisa melindungiku, aku mungkin bisa menahannya,” sahut dari Lizy.Bu Hana tersenyum lebar mendengar jawaban Lizy. Dia menangkap jawaban itu sebagai jawaban bahwa dia bersedia menerima tawarannya dan siap menerima risikonya.“Baiklah. Setelah ini kamu mungkin akan banyak bertemu dengan mantan suamimu, kamu keberatan?” Bu Hana menanyakan

    Last Updated : 2024-11-13

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Seluncur Es

    Setelah naik taksi, dan juga turun di sebuah pinggir jalan, Adrian mengajak Lizy berjalan kembali. Lama-lama Lizy merasa sangat capek karena merasa bahwa tempatnya tak kunjung sampai. Yang ada malah mereka seperti terus mencari tempat yang bahkan Lizy tidak tahu.Tak jauh dari sana, Adrian mendadak masuk ke sebuah toko yang hendak mereka lewati. Adrian memintanya menunggu di luar sebentar. Saat mendongak melihat nama tokonya, Lizy melihat ada gambar sebuah sepatu yang dibawahnya ada besi.‘Apa itu?’ batin Lizy.Tak lama dari itu Adrian keluar sambil membawa dua pasang sepatu yang persis seperti apa yang dia lihat tadi di atas sana. Dengan wajah kebingungan Lizy bertanya kepada Adrian mengenai apa yang hendak dilakukan sebenarnya.“Apa ini? kita mau kemana sebenarnya?” tanya Lizy yang sudah benar-benar tidak paham.“Kita main seluncur es. Karena sekarang sudah musim salju, jelas ada banyak tempat yang dibuka untu melakukannya,” ajak Adrian dengan bersemangat.“Ha- Ha? Kamu bisa main se

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Bulan Madu

    Seperti bagaimana mereka merencanakan hari-hari sebelumnya, dan kini sudah tiba jadwal bulan madu mereka yang sudah didamba-dambakan sejak lama. Adrian sudah menjanjikan bahwa dia akan membawa Lizy pergi ke negara bersalju untuk melihat betapa indahnya gumpalan-gumpalan bola putih itu.Ketika sampai di negara yang dituju, Lizy sudah bisa dibuat takjub ketika melihat bahwa mereka benar-benar bisa menyaksikan salju pertama yang baru saja turun. Lizy tak pernah membayangkan cantiknya ini.“Indah sekali,” pujinya dengan tatapan berbinar yang memandang ke atas langit saat berada di balkon kamar hotelnya tersebut.Adrian memeluknya dari belakang dan juga ikut menyaksikan bagaimana salju pertama yang turun itu. Malam itu menjadi dingin yang berbeda, namun juga terasa hangat dalam waktu yang bersamaan.“Ya, ini juga kali pertama aku melihat salju turun,” balas Adrian.“Andai saja kita punya anggota keluarga tambahan untuk bisa menikmati keindahan ini, pasti rasanya menyenangkan sekali,” celet

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Malam Pertama Setelah Menikah

    “Kamu tidak keberatan?” Dokter Maya sedikit kaget.Lizy menggelengkan kepala menjawabnya, “Aku bisa mengatasinya. Apalagi sekarang kita sudah suami istri, jadi ini bukan perihal yang sulit,” ucap Lizy.“Baguslah. Kalau semisal ada apa-apa, kamu bisa datang padaku dan membicarakannya. Siapa tahu kamu membutuhkan bantuan untuk sedikit meringankan tugasmu. Misalnya saran-saranku,” Dokter merasa lega.Lizy menganggukkan kepala. Setelah banyak perbincangan akhirnya Dokter Maya pergi dari rumah. Kini hanya mereka berdua yang ada di rumah yang sudah mereka beli dan juga segala isinya sudah sangat lengkap sekali.Badan Lizy terasa capek sekali sekarang ini. ia sudah hendak berada di atas kasur dan juga hendak segera tidur untuk mengistirahatkan diri. Tetapi, Adrian menyentuhnya dari belakang sampai membuat Lizy berbalik badan melihat ke arahnya.“Ada apa?” tanya Lizy.“Ini malam pertama kita sebagai pasangan sah. Aku ingin merayakannya,” pintanya.Lizy segera memutar badan dan duduk melihat k

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hari Pernikahan

    Ada banyak sekali tamu yang datang selama pernikahan mereka berlangsung. Dan seperti bagaimana kesepakatan dari dua keluarga, yang dimana para tamu dilarang untuk membahas perihal apa yang sudah terjadi pada Lizy.Melihat bahwa mereka yang datang benar-benar mengucapkan selamat itu dan turut berbahagia untuk dirinya membuat Lizy merasa senang. Ini adalah pernikahan yang sangat ia senangi dan juga begitu membuatnya bahagia.Sesi foto juga berjalan dengan baik. Lizy merasa senang berpose depan kamera, dan memperlihatkan dirinya yang tertawa merasa sangat senang dan juga bahagia atas apa yang sudah ia dapatkan sekarang ini.“Kamu bahagia?” tanya Adrian kepada dirinya.“Tentu saja. Ada kamu, dan orang-orang uang aku sayangi di sini. Mana mungkin aku tidak bahagia?” Lizy menjawab dengan tatapan yang berbinar merasa senang.Dengan pelan Adrian memeluk pinggang Lizy dan memberikan kecupan manis di pipinya. Ia menunjukkan perasaannya yang penuh dengan turut kesukacitaan atas apa yang sudah ia

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Aslinya Begitu

    Loz sudah frustrasi sampai mengacak rambutnya dan sudah tidak bisa lagi mengatakan apa-apa. Seperti memang ada sesuatu yang tidak Lizyketahui sama sekali.Lizy mencoba untuk mempertanyakannya kepada Loz. Dan memintanya menjelaskan lebih detail supaya tidak membuat Lizy penasaran. Karena rasanya kesal sekali Loz seperti merasa kesal sendirian.“Apa kamu tidak pernah menanyakan perihal medisnya? Atau paling tidak masa lalunya?” Loz bertanya dengan penuh rasa kesal.Lizy menggelengkan kepala. “Dulu selama aku tinggal di sana, dia tidak pernah kelihatan keluar ke dokter. Memangnya kenapa?” Lizy berbalik bertanya kepada Loz setelah memberikan sedikit jawaban.“Temanku di salah satu rumah sakit ternyata dokter yang menangani Adrian sejak beberapa tahun lalu!” tegas Loz.Lizy mengerutkan dahi. Sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan Loz kepada dirinya ini. mengingat bahwa selama ini memang Adrian tidak ada apa-apanya sama sekali. Bahkan tidak kelihatan sakit sedikitpun.“Memang apa k

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Perlahan Kelihatan

    Entah seharusnya Lizy bersyukur atau bagaimana dengan semua ini, tetapi ia cukup terkejut dengan sifat asli dari Adrian yang sedikit di luar dari bayangannya tersebut. Meski sebenarnya memang wajar para pria seperti ini. Tetapi, ini terlalu kelewatan untuk mengatakan hanya sekedar saja.Mereka berdua sedang berada di sebuah hotel yang tidak jauh dari perusahaan Adrian. Dalam keadaan tanpa busana dan sedang saling berpelukan. Adrian tengah lelap tertidur dan kelihatan kelelahan sekali setelah hari ini.Lizy memandangi wajah Adrian yang rupawan dan juga begitu tampan di hadapannya. Lizy ditelepon terburu-buru oleh Adrian tadi pagi. Ia pikir ada apa. Ternyata, hanya ini saja.“Sayang…,” panggil Adrian dengan suara yang berat“Ya?” Lizy menjawab dengan tenang.“Apa kamu marah?” tanya Adrian.“Apa? Marah? Marah kenapa?” Lizy membalikkan pertanyaan kepada Adrian.Adrian segera melihat ke arahnya dan membuka mata. Ia memandangi Lizy dengan tatapan yang berbinar dan kelihatan sedikit merasa b

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Memberikan Segalanya

    Dengan pelan Adrian mulai memasukkan tangannya ke dalam pakaian Lizy. Tangan Adrian kini menyentuh kedua milik Lizy dan merasakan jelas bagaimana dua buntalan itu sangat pas di dalam tangannya.Lizy merasa bahwa hasratnya dibawa naik oleh Adrian. Kecupan itu perlahan turun dan kini berada di leher Lizy. Adrian menikmati setiap jengkal tubuh Lizy dan tak membiarkan sedikitpun lepas dari dirinya pada kala itu.Kamar yang sunyi dan pintu kamar yang sudah terkunci membuat mereka berdua bisa melakukan apa yang mereka mau dengan sangat mudan dan juga leluasa.“A- Adrian…,” desah Lizy dengan suara pelan.Mendadak Adrian menghentikan aktivitasnya, dan melihat ke arah Lizy dengan perasaan terkejut. Lizy yang melihat Adrian demikian justru malah merasa kebingungan sekali.“A- Ah…, sudah cukup?” tanya Adrian dengan sedikit gugup.Melihat Adrian yang merespon demikian malah membuat Lizy menyeringai kecil. Pria ini benar-benar manis saat dia seperti ini. dan Lizy tak bisa bohong bahwa dia suka sek

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Restu Keluarga Lizy

    Sebenarnya permintaan Adrian ini terdengar sedikit tidak mungkin dan dirasa sedikit terlalu tak nyata. Bahkan untuk sekedar dianggap sebuah pernyataan saja sulit. Tetapi, melihat bagaimana Adrian yang mengatakannya dengan begitu bersikukuh, membuat mereka yang ada di sana tak bisa menolak.Bahkan, Lizy yang melihat Adrian sedemikian saja sudah membuat Lizy merasa tidak enak hati. Lizy sudah sampai di titik tidak bisa diharapkan sama sekali. Jalan hidupnya ini sudah hancur. Tapi kenapa Adrian masih tetap menerimanya.“Adrian. Aku tak memaksamu untuk menerima Lizy terus. Kamu bisa menolak, kalau semisal kamu tak bisa menerima kondisi Lizy," Loz ”khirnya bicara.Loz dengan perasaan berat hati mengatakan ini. Meski mungkin saja akan menyakiti perasaan Lizy, Loz tak masalah. Ia lebih tidak ingin kalau adiknya tersiksa setelah dinikahi. Tidak ada yang pernah menduga apa yang mungkin terjadi.Kegigihan Adrian itu terasa diremehkan. Adrian memandangi Loz dengan tatapan yang sangat tajam sekal

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lizy Keguguran

    Setelah beberapa saat Lizy menangis tanpa adanya henti, akhirnya dia berhenti dan kini memandangi Adrian yang ada di depannya. Terlihat pakaian Adrian basah karena air mata Lizy yang daritadi mengalir dengan deras.“Maaf…, belakangan aku takut menemuimu, Adrian. Aku yang melarangmu untuk masuk ke sini dengan meminta Loz melakukannya,” Lizy langsung mengakui perbuatannya tersebut.Adrian tak bisa marah sama sekali setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Lizy barusan. Jelas Adrian berpikir bahwa Lizy pasti punya alasan untuk melakukan apa yang sudah ia lakukan kepada dirinya ini.Dengan pelan Adrian menyentuh pipi Lizy dan memandanginya dengan perasaan sedih, “Kenapa, Lizy? Apa yang sebenarnya terjadi? Loz bilang kamu keguguran. Lalu kenapa? Apa kamu tidak mau membuatku menjadi bagian yang tahu segalanya tentangmu? Meski itu kesedihan sekalipun?” Adrian mempertanyakan apa yang telah menjadi pertanyaan di dalam kepalanya tersebut.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status