Share

Berada di Pihakku

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-10-11 14:16:36

“Tu- Tuan Adrian!” Seru wanita yang ada di depannya itu.

Adrian masuk ke dalam dengan langkah yang sangat mengintimidasi sekali. Bahkan wanita yang menunggu di pintu itu sudah menunduk. Lizy bingung dengan keadaan sekarang.

“Aku tanya sekali lagi, kenapa kalau dia memanggilku langsung dinamaku?” Adrian mempertegas sekali lagi.

“Ma- Maaf Tuan. Ba- bagi saya itu kurang sopan. Apalagi dia orang baru di sini.”

“Lalu? Itu bukan urusanmu, Nia. Dia orang yang telah menyelamatkanku saat kecelakaan. Sekali lagi kamu menggangguku, aku akan membuatmu dalam masalah,” ucap Adrian.

“Ma- Maaf Tuan,” Perempuan itu sudah tidak dapat bergerak lagi setelah itu.

“Apa lagi? Keluar!”                      

Dua perempuan yang tadinya seperti ingin mencari masalah dengan Lizy, langsung keluar dengan segera. Mereka seperti baru saja mendapatkan peringatan besar sekali. Sementara Lizy tidak tahu harus bertindak bagaimana lagi.

“Maaf…, Adrian.., sepertinya aku memang tidak sopan langsung memanggil namamu. Apalagi aku orang baru di sini. Seharusnya aku lebih menjaga sikap,” Lizy merenungkan diri.

“Tak usah, Lizy. Aku lebih senang kamu memanggilku langsungn dengan namaku. Jangan sungkan, kamu orang berjasa di sini,” Adrian tidak marah sama sekali.

Berbeda dengan sebelumnya, Adrian bahkan tersenyum lebar saat bicara dengannya. Padahal tadi dia kelihatan sangat marah seperti akan siap menerjang siapa pun yang berani menjawabnya.

“Kamu sudah selesai? Aku ingin mengajakmu bicara di luar,” beritahu dari Adrian.

“Ah, iya. Barangku tinggal sedikit lagi selesai. Tapi kalau memang penting, aku bisa sekarang,” balas Lizy.

Mereka keluar dari bangunan tersebut. Lizy masih bisa merasakan bagaimana tatapan sirik dari orang-orang yang ada di dalam tersebut.

Sampai di taman belakang rumah utama Adrian, Lizy merasa terkesan melihat bagaimana tempat itu memiliki pohon apel yang buahnya sangat lebat sekali. Baru pertama kali ia melihat buah apel langsung dari pohonnya tersebut.

“Ada apa?” tanya Lizy saat duduk tidak jauh dari Adrian.

Dia menjaga jarak untuk tidak menimbulkan hal buruk bagi pria tersebut.

“Kamu…, sakit hati dengan Hito?” tanya Adrian.

DEGHH. Rasanya sebuah dentuman yang begitu keras seperti sedang menghantam Lizy pada saat itu. Padahal dia baru saja berusaha menenangkan diri dan melupakan hal tersebut. Tetapi, dengan Adrian membalasnya, rasanya hati Lizy terasa sakit kembali.

“Aku tahu ini terkesan ikut campur. Tapi, sebaiknya kamu tidak melemah seperti tadi, Lizy. Kamu lihat kan? Makin kamu diam, atau kamu melawan pun, kamu tetap diinjak-injak olehnya,” singgung Adrian.

Lizy memainkan ibu jarinya dan sedikit tertegun dengan ucapan Adrian tersebut. Di sisi lain, ia memang tidag mengerti maksud dari Adrian barusan.

“Lalu? Aku sudah serba salah mau maju atau pun mundur, Adrian…., aku lebih memilih menghindar saja,” Lizy merasa benar-benar pasrah sekali.

“Kamu akan membuat mereka makin tertawa senang kalau kamu sampai melakukan itu.”

Dirinya melirik ke samping, dan memandangi bagaimana Adrian yang menganggap serius obrolan mereka pada kala tersebut.

“Seperti yang kamu lakukan tadi, kamu harus melawan mereka,” sambungnya.

“Kamu ingin aku berteriak dan membentak?” Lizy bertanya sambil mengerutkan dahinya tersebut.

“Tidak. Kamu harus membalas mereka dengan cara yang berkelas,” saran dari Adrian.

Lizy menghela napas mendengarnya. Ia lebih merasa sudah lelah batin dan fisik untuk bisa menghadapi ini semua. Tetapi, mendengar bagaimana Adrian yang bicara tanpa merendahkannya, rasanya ia seperti menemukan sesuatu.

“Aku akan berada di pihakmu. Aku tidak suka melihat mereka yang semena-mena padamu,” Adrian terus terang mengatakan hal barusan.

Mata Lizy membulat sempurna mendengarnya. Selama ini ia tidak pernah mendengar bahwa akan ada orang yang mendukungnya dengan berkata terang-terangan begini. Namun, mengingat bagaimana Hito dulu, Lizy langsung menepis harapan tersebut.

Ia tak seharusnya boleh berharap dengan seseorang yang bahkan baru ia temui. Meski kelihatan baik, kedepannya tidak ada yang tahu bagaimana mereka mungkin akan memperlakukannya.

“Jangan berpura-pura baik begitu padaku. Aku tahu aku wanita rendahan, tapi aku tidak semurah yang kamu pikirkan,” sahut LIzy.

Adrian merasa tak paham dengan jawaban tersebut. Apa yang dia sampaikan berbeda dengan bagaimana Lizy menangkap maksud dari ucapannya yang memang baik dari awal.

Adrian bahkan sampai memperbaiki posisi duduk agar menghadapnya, dan menatap dengan tatapan serius terhadap ucapannya barusan.

“Aku serius! Lizy! Aku bersumpah akan ada dipihakmu! Kalau aku berbohong, pergilah dan anggap aku tidak pernah menolongmu!” Adrian berbicara dengan sangat serius sekali.

Lizy sudah sangat skeptis sekali dengan apa yang barusan didengar. Antara dia tidak bisa percaya dan juga tidak mampu memegang omongan itu sudah seimbang sekali dari dalam dirinya tersebut.

“Sudahlah, Adrian. Aku lebih berharap kamu bersikap bagaimana dirimu biasanya. Aku lebih bisa menilaimu kalau kamu menunjukkan bagaimana sosokmu yang asli di depanku,” Lizy masih menolak.

“Oke. Tapi, kalau kamu perlu bantuanku, katakan padaku! Aku ingin kamu setidaknya menjadikanku harapn terakhir saat kamu putus asa,” Adrian masih tidak menyerah.

“Ya, ya,” balas Lizy.

Bukan Lizy tidak mau menghargai bagaimana Adrian kelihatan sangat bisa diharapkan. Melainkan Lizy masih merasa trauma setelah perceraiannya yang bahkan ia tidak tahu bagaimana jalannya sidangnya.

Ia tak bisa lagi mempercayai pria dengan mudah sepenuhnya. Tipu muslihatnya benar-benar bisa menenggelamkan siapa pun dengan mudah.

Obrolan itu jadi berakhir begitu saja, dengan Lizy yang terkesan tidak menghargai bagaimana tawaran dari Adrian yang sangat tulus dari dalam hatinya tersebut.

Esok harinya….

Lizy mendapatkan tugas untuk belanja sedikit keperluan bulanan yang sudah di list oleh Bu Hana. Meski sudah dibagi dengan beberapa pembantunya yang ikut, mereka tetap berpisah dan pulang juga secara terpisah.

Masih sibuk dirinya memilih bumbu dapur yang sudah dicatatkan tersebut. Ketika sedang mendorong troli, Lizy tanpa sengaja menabrak troli lain di depannya karena pandangannya hanya tertuju pada rak di sebelahnya.

“Ah, Maaf. Aku tidak sengaja, aku tak fokus karena-“

Ucapannya terputus begitu saja setelah melihat siapa orang di depannya. Yap, dia Mia, istri baru Hito yang entah kapan dinikahi oleh Hito itu sendiri.

“Hai, Lizy. Kebetulan sekali kita bertemu di sini. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu,” ujarnya.

Awalnya Lizy hendak menolak langsung ajakan tersebut. Tetapi, seketika ia mengingat bahwa Adrian memintanya untuk melawan mereka. Dan bukan menghindar seperti apa yang dirinya pikirkan tersebut.

Setelah mencari tempat dan meletakkan barang belanjaan mereka pada tempat penitipan. Kini mereka dududk di sebuah Café di dekat sana. Mia membelikannya sebuah minuman, tetapi Lizy tidak akan meminumnya sedikit pun.

“Minum saja. Aku tidak akan meracunimu,” Terus terang sekali Mia berkata.

Justru dengan dia berkata demikian membuat Lizy yakin kalau di dalam minumannya sudah diletakkan sesuatu yang mungkin Lizy tidak tahu sama sekali.

“Apa yang mau kamu bicarakan?”

Mia memandanginya sambil tersenyum dengan lebar. Tangannya yang semula memegang cangkir, kini ia letakkan di atas meja. Lihatlah dia yang angkuh. Sampai-sampai kakinya naik dan senyumnya jadi miring sekali.

“Kalau begitu maumu, baiklah.”

Sepertinya memang ada tujuan dari datangnya Mia menemuinya. Pasti ada sesuatu yang dia inginkan dari dirinya sampai mengajaknya bicara.

“Serahkan Adrian kepadaku, dan aku akan mengembalikan Hito padamu. Bagaimana?” tawarnya.

Lizy terkaget mendengarnya. Bahkan pikirannya seperti sempat berhenti setelah mendengarkan tawaran yang agak di luar akal sehat, dan bahkan tidak bisa dibilang sebagai akal yang masuk akal lagi.

Mia menyadari bahwa Lizy tidak menangkap sepenuhnya apa yang ia maksud barusan. Jadi Mia maju sedikit lebih dekat untuk memperjelas ucapannya barusan kepada Lizy.

“Aku ingin Adrian bersamaku. Aku akan memberikan Hito sebagai gantinya. Bagaimana? Jadi sama-sama menguntungkan, kan?” ujarnya.

Wahhh, gila. Padahal kelihatannya Mia sangat mencintai Hito saat ada di depan Lizy. Tetapi, ternyata niatnya di belakang Hito jauh lebih buruk dari yang ia pikirkan.

“Bagaimana? Kamu sangat mencintai Hito, dan aku bisa memberikannya padamu. Asal kamu memberikan apa yang aku mau,” Kembali Mia menekankan.

“Kamu ini sebenarnya piala yang bergilir atau ingin digilir?”

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pertengkaran Wanita

    Mia begitu marah mendengar bagaimana cara bicara dari Lizy yang memang terkesan sangat menyebalkan sekali. Tetapi dia kelihatan menahan diri agar tidak meledak dan membuat kekacauan yang tidak terkendali lagi.“Kamu itu sudah bekas, Lizy…, seharusnya kamu tidak mencari pria yang bagus untuk dirimu,” Mia berkata sambil menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya tersebut.Sedikit pun Lizy tidak merasa tersinggung dengan apa yang barusan dikatakan oleh Mia. Wanita ini hanya sedang berusaha memancing emosi agar dirinya bisa melampiaskan saja.“Jadi, menurutmu karena aku sudah pernah menikah, aku tidak boleh mencari pria yang lebih baik dari segala sisi?” Lizy bertanya dengan nada yang menjengkelkan.“Ya. Kamu seharusnya mencari yang selevel denganmu. Bukan malah yang ada di atasmu!” tegas Mia.Lizy diam sejenak. Ia kemudian memperbaiki posisi duduk, dengan bersandar pada kursi, dan menyilangkan kakinya dengan menunjukkan seberapa dirinya tidak mendengarkan ucapannya barusan.“Lalu k

    Last Updated : 2024-11-07
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keanehan Adik Adrian

    Sampai di rumah, Lizy memberikan belanjaan yang sudah ia beli tersebut. Sementara para asisten rumah tangga yang lain kelihatan memasang wajah runyam dan masam sekali saat melihat Lizy yang baru saja datang bersama dengan Adrian.“Kalian darimana saja? Kenapa pulangnya belakangan?” Bu Hana bertanya kepada dirinya dan Adrian dengan raut wajah khawatir.“Maaf sebelumnya Bu, kami hanya-““Mia datang lagi. Sepertinya dia sekarang akan menargetkat Lizy,” Adrian segera menyela obrolan.Langsung menoleh dengan tatapan tajam Lizy ke arah dari Adrian yang memberikan jawaban sangat santai dan tanpa beban sama sekali. Dia sebenarnya tidak ingin mebeberkan perihal itu, makanya dirinya berusaha menyembunyikan.Namun, respon dari Bu Hana kelihatan kaget dan malah seperti orang yang was-wasnya makin menjadi setelah mendengar jawaban itu. Dia segera menghampiri Lizy dengan raut yang sedih.“Apa yang dia lakukan padamu? Apa dia melakukan hal buruk? Dia tidak memukulmu, kan?” tanya Bu Hana.“T- Tidak.

    Last Updated : 2024-11-08
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Aku Akan Menjaga Lizy

    Adrian sama sekali tidak bisa berkata-kata setelah membaca apa yang ada di tangannya tersebut. Rasanya mustahil sekali. Lizy adalah orang yang selama ini dicari banyak orang karena ini?!“Mama yakin?” Adrian masih sedikit ragu.“Mama masih mencaritahu. Sengaja mama memasukkannya ke perusahaanmu, untuk melihat seberapa besar dia akan membantumu. Mama rasa, ini alasan mantan suaminya tidak memberikannya bekerja. Karena dia tahu Lizy orangnya berpotensi,” Mama memberitahu.“Tapi ma, ini berlebihan. Aku memang bisa saja langsung menerimanya, aku tidak masalah. Tapi pikirkan bagaimana pandangan orang-orang akan memandangnya? Dia akan dicap aneh-aneh!” Adrian masih mencoba memberikan penolakan.Mama memperhatikan Adrian, kemudian tersenyum miring melihat anak lelakinya yang tampak sangat khawatir sekali. Tetapi, ia lebih memandangi dengan tatapan yang merasa sangat curiga sekali.“Ada apa ini, Adrian? Tidak biasanya kamu seperti ini…, apa kamu ada rasa dengannya?”Adrian tertegun mendengarn

    Last Updated : 2024-11-09
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lebih Baik Darinya

    Dengan perasaan yang membara dan juga menggebu, jelas Mia marah sekali. Rasanya masih tidak terima melihat Adrian yang lebih memilih wanita tersebut.“Kenapa kamu sangat membelanya?! Apa aku kurang berharga bagimu?! Aku lebih menarik dan bahkan aku lebih cantik darinya!” tegas dari Mia.Suaranya yang menggelegar tersebut jelas membuat para karyawan yang mendengarnya jadi melihat ke arah mereka. Menjadikan diri mereka sebagai tontonan yang menarik dan bahkan sangat menyenangkan untuk digosipkan.“Memang siapa yang mengatakan dirimu cantik?” Adrian dengan ketusnya bertanya kepada Mia.Seketika Mia tergagap hendak menjawabnya. Ia kembali dibuat tersinggung dengan ucapan dari Adrian yang terbilang cukup membuatnya merasa kesal.“A- Apa?! Apa bagimu aku tidak seperti itu?!”Adrian dengan enteng menjawab, “Kamu bahkan tak kuanggap wanita setelah tahu sifatmu,” balasnya.Ternganga tak percaya Mia mendengarnya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Lizy yang sedaritadi diam tidak mengatakan apa

    Last Updated : 2024-11-10
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pencari Masalah

    Mia terus memperhatikan gerak-gerik dari Hito selama di rumah. Ia menunggu, kapan suaminya akan melakukan apa yang ia katakan kepadanya tersebut.Rasanya tidak sabar pastinya ingin melihat Lizy terpuruk dan mengalami apa yang ia harapkan. Wanita itu harus tahu rasa dulu supaya dia sadar bahwa dia bukan apa-apa.Tetapi, hari ini Mia tak pernah merasa lelah sama sekali untuk mendekati Adrian lagi. Ia ingin sekali mendekati pria itu, dan menjadikannya miliknya.‘Apa yang harus aku lakukan untuk memikatnya?’ batinnya lagi.Mia keluar dan kali ini berada di sebuah café yang cukup fancy untuk dirinya tersebut. Sambil duduk melamun dan memikirkan kembali apa yang harus ia lakukan, Mia memandangi minuman yang ia beli tersebut.Saat memandangi keluar, ia melihat sosok gadis yang jelas ia kenal sekali. Sambil menyeringai licik, Mia memperhatikan kemana perginya gadis itu. Sudah lama sekali dirinya tidak melihat si gadis itu lagi.Adik Adrian, Alya, jelas Mia mendengarnya. Karena ia pernah menco

    Last Updated : 2024-11-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Baik-Baik Saja?

    Tak puas sampai di sana, Mia memeluk kaki Lizy dan menggigitnya di bagian betis hingga terasa dengan sangat keras sekali.Lizy tak berusaha menendangnya, ia tahu akan terjadi hal lebih buruk kalau ia sampai menendang wajah dari wanita itu. Jadi Lizy lebih memilih menarik secara terpisah rambut Mia sampai ia merasa sakit sendiri.“AGHHH!” teriaknya.“Lepaskan!” Lizy membalas.Mia melepaskan tangannya dari kaki Lizy, dan kini hanya bisa memegangi kepala setelah Lizy melepaskannya. Melihat bahwa Mia tak lagi bisa berkutik, akhirnya Lizy menarik Alya pergi menjauh dari sana.Dengan langkah yang segera, Lizy menghentikan taksi dan juga langsung mengajak Alya masuk ke dalam sana. Alya masih merasa syok setelah melihat pertengkaran di depan matanya.Cepat Lizy melihat ke arah Alya, dan memegang tangannya dengan erat, “Kamu tidak apa?” tanya Lizy, masih tenang.Alya yang daritadi hendak bicara namun tertahan itu hanya bisa tergagap selama beberapa saat, tetapi ia masih gemetar saat dipegang o

    Last Updated : 2024-11-12
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menerima Tawaran

    Mereka tampak terdiam sebentar mendengar pertanyaan dari Lizy. Jelas pastinya aneh. Selama ini Lizy tidak bekerja, jadi pengalamannya pun tidak banyak. Kalau langsung masuk, jelas orang-orang akan curiga.“Apa kamu keberatan mendengar orang-orang membicarakanmu?” tanya Bu Hana.Kali ini malah Lizy yang dibuat terdiam oleh pertanyaan itu. Ditatap orang-orang saja Lizy merasa tidak nyaman dan ingin segera pergi. Kalau digosipkan nantinya, rasanya Lizy tidak mungkin bisa membuat dirinya berpikir bahwa ia tidak mendengarnya sama sekali.“Bagaimana, Lizy?” tanya Bu Hana kembali.“Mmm, sebenarnya aku keberatan mendengarnya. Tapi, kalau semisal kalian berjanji bisa melindungiku, aku mungkin bisa menahannya,” sahut dari Lizy.Bu Hana tersenyum lebar mendengar jawaban Lizy. Dia menangkap jawaban itu sebagai jawaban bahwa dia bersedia menerima tawarannya dan siap menerima risikonya.“Baiklah. Setelah ini kamu mungkin akan banyak bertemu dengan mantan suamimu, kamu keberatan?” Bu Hana menanyakan

    Last Updated : 2024-11-13
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hari Pertama

    Hari pertama Lizy ikut dengan Adrian terasa begitu mendebarkan. Lizy sudah lama sekali tidak mendatangi sebuah perusahaan sebagai karyawan. Terakhir ia datang sudah lebih dari setahun lalu. Rasanya masih terasa asing sekali pastinya.Di dalam mobil Adrian, Lizy merasa bahwa dadanya berdebar sangat kencang sekali. Tetapi di sisi lain dia merasa sangat senang sekali, bahwa dia akan datang ke perusahaan dengan perasaan yang pastinya bahagia sekali.“Kamu kelihatan bersemangat,” ucap dari Adrian.“Tentu saja. Sudah lama aku tidak bekerja. Kalau aku bisa segera menghasilkan uang, aku pasti akan bisa balas budi dari kalian,” sahutnya.Adrian yang tengah menyetir itu merasa agak bingung dengan ucapan dari Lizy, jadi dia bertanya lebih banyak kepada Lizy atas ucapannya barusan kepada Lizy.“Balas budi? Kamu tak perlu melakukannya,” ucap Adrian.“Tidak. Aku perlu. Kalian memberikanku tempat tinggal Cuma-Cuma, dan bahkan kalian menyediakan makan untukku. Setelah aku bisa menghasilkan uang lebih

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Last Think Forever

    Lizy merasa sangat senang. Meski sering kali ditinggalkan oleh Adrian untuk urusan pekerjaan, Adrian tak pernah melewatkan satu haripun untuk bisa memasak dan menemani Lizy.Sampai beberapa bulan berlalu. Dimana anak Loz dan Nana sudah lahir, dan kehamilan Lizy juga sudah mulai membesar. Ia tak menyangka bahwa membawa perut sebesar ini akan membuatnya sedikit kewalahan. Jujur saja, Lizy bisa merasakan bahwa sekarang ia tak mampu melakukan apapun.Kakinya membengkak dan juga sekarang Lizy merasa sangat cepat kepanasan. Badannya juga terus berkeringat dan membuat Lizy merasa tak nyaman karena saking lengketnya. Tak sekali dua kali Lizy mandi dalam sehari.“Sayang, apa kamu akan mandi lagi?” tanya Adrian yang baru saja selesai mencuci piring di hari liburnya.Lizy yang sudah membawa handuk itu hanya bisa tertawa kecil mendapati dirinya sudah terpergok oleh suaminya yang mengenakan pakaian cukup tebal tersebut.“Haha. Panas sekali, Adrian. Aku tak bisa menahan diri untuk tidak mandi,” bal

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jadi Makin Sayang

    “Sudah, sudah. Jangan membicarakan hal seperti itu. Tidak baik,” Lizy segera menyela agar nantinya tidak terjadi pertengkaran di antara Adrian dan juga Loz.Mereka berbincang dengan topik yang lain setelah Lizy mengalihkan. Memang agak aneh karena ternyata mereka berdua masih memiliki sedikit dendam yang bisa disadari dengan mudah.“Kapan kamu akan melahirkan, Nana?” tanya Lizy.“Sebentar lagi. Yah, paling lambat sebulan lagi. Tapi kemungkinan lebih cepat juga mungkin. Jadi aku harus tetap siap sedia,” jawab Nana.“Kamu sudah menyiapkan peralatan bayinya?” tanya Lizy, lagi.Nana menganggukkan kepala. “Tinggal beberapa yang bisa dibeli belakangan. Untuk nanti baru lahirnya aku sudah ada,” jawab Nana.Lizy menyiku Adrian yang ada di sampingnya, kemudian berbisik pelan. Ia meminta izin kepada suaminya untuk memberikan sesuatu yang dari awal sudah salah debeli, jadi tidak ada salahnya kalau ditawarkan ke orang lain.“Apa kamu perlu alat pengayun bayi otomatis, Nana?” Adrian menawarkan.“M

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kehamilan Lizy

    Lizy menganggukkan kepala membenarkan berita tersebut kepada Adrian. Adrian yang mendengarnya pun tak percaya awalnya. Tetapi, melihat bahwa Lizy sampai menangis membuat Adrian juga tak bisa menyangkal sama sekali. Semakin jelas bahwa memang Lizy sekarang sedang hamil.Segera Adrian memeluk Lizy dengan sangat erat dan memberikan kecupan yang begitu manis pada Lizy. Lizy membalas pelukan tersebut untuk memberikan selamat kepada Adrian atas apa yang sudah mereka dapatkan.“Terima kasih…, terima kasih, Lizy,” ucap Adrian dengan amat suka cita.Orang-orang yang ada di sekitar mereka juga merasa sangat senang dengan berita bahagia tersebut. Bahkan beberapa orang bertepuk tangan membuat Lizy makin merasa terharu.“Lizy!” Suara itu menggema dan membuat Lizy langsung menolah ke arah Loz yang baru saja memanggilnya.Loz melotot memandangi Lizy. Ia sepertinya juga sudah mendengar berita tersebut dari Nana. Kelihatan bahwa Loz menyambut kehamilan Lizy yang sangat ditunggu tersebut. Loz langsung

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keluarga Besar

    Kali ini Lizy mulai punya lingkup keluarga yang lebih besar lagi. Ibu juga sudah mulai bicara dengan keluarga Nana, mendengarkan lebih banyak dan mencaritahu lebih detail. Ibu juga meminta maaf atas sikapnya selama ini.Jadi, sekarang bisa dikatakan bahwa keluarga Lizy, Adrian, dan juga Nana bisa menjadi satu setelah semua kesalahapahaman yang tidak diperlukan selesai. Mereka kini bisa menerima satu sama lain dengan baik tanpa rasa curiga sama sekali. Lizy merasa senang sekali.Kehamilan Nana yang kini sudah makin membesar jelas disambut dengan hangat sekali. Ayah memfasilitasi Nana di rumah. Dan ibu juga memanjakan Nana dengan segala perawatan dan juga latihan bagi ibu hamil pastinya.Lizy merasa senang, tetapi juga merasa sangat iri sekali. Ia juga ingin berada di posisi tersebut. Meski pastinya akan sangat sulit sekali untuk bisa benar-benar berada di posisi Nana. Lizy perlu perjuangan yang besar sekali.“Lizy!” seru Nana yang memanggilnya.“Ya?” Lizy membalasnya saat ia sedang mem

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ibu Sebenarnya Menyukaimu

    Nana mau makan dengan lahap setelah Lizy menyuapinya dan takkan berhenti apabila makanannya belum habis. Nana memang sakit, tapi Lizy tidak mau sakitnya malah merambat pada anak dalam kandungannya, dan akan membuat sakit Nana lebih besar nantinya.“Kamu sangat baik, Lizy. Bahkan suamimu juga baik,” ucap Nana.“Haha, terima kasih. Aku akan tetap baik kalau orang lain juga memperlakukanku dengan cara yang sama,” balas Lizy.Tampak Nana memandangi Lizy dengan tatapan yang membulat dan juga seperti hendak mengatakan sesuatu kepada Lizy. Lizy menyadarinya, jadi ia langsung melihat ke arah Nana dengan tatapan yang bertanya.“Ada apa? Apa masih ada yang mengganjal dalam hatimu?” tanya Lizy sambil merapikan semua wadah yang ia bawa.“Aku penasaran…, bagaimana caranya diterima di keluargamu. Suamimu juga tampaknya sangat diterima baik sekali,” tanya Nana yang merasa sangat iri dan juga bisa dilihat bahwa dia seperti merasa tak tega sama sekali.Lizy terdiam sejenak sambil hendak menyiapkan jaw

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mengertilah

    Lizy yang mendengar ibunya mengeluh itu sebenarnya merasa sangat jengkel sekali. Dia juga seorang ibu dan sama-sama seorang wanita juga. Tapi bisa-bisanya sang ibu malah berkata begitu.Di depan ruangan igd sang ibu mengomeli Loz berkali-kali meski sudah sangat diabaikan. Sayangnya suara ibu itu seperti menusuk ke dalam telinga. Karena Lizy juga merasa sangat kesal meski hanya dengan mendengarkannya.“Ibu tidak mengerti, padahal ini hari pentingnya, kenapa dia bisa-bisanya-““Bu!” Lizy menggertak karena merasa kesal sekali.Orang-orang yang ada di sana langsung menoleh ke arah Lizy dengan Ibu yang langsung terdiam dari omongannya yang tidak berarti sama sekali saat ini. Lizy merasa kesal meski hanya dengan mendengarkan saja.“Aku mengerti ibu kesal sekarang ini. Tapi, ibu tak pantas berkata begitu. Nana juga tidak mau hari pentingnya berada di rumah sakit. Apa ibu memikirkan bagaimana perasaannya kalau mendengar ibu mengatakan hal itu padanya?” Lizy mulai mengoceh karena tak bisa mena

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pernikahan Loz

    Setelah perjalanan panjang karena adanya pertentangan dari keluarga pihak perempuan, akhirnya Loz bisa melangsungkan pernikahan meski secara tertutup atas permintaan keluarga perempuan.Meski sebenarnya terlihat beberapa pihak keluarga Lizy yang tidak senang, Lizy lebih melihat bahwasannya kakaknya tampak sangat menyukai pernikahan tersebut. Tampaknya tidak ada permasalahan bagi Loz saat itu.“Kamu merasa gugup?” tanya Lizy pada Nana, calon istri Loz.“Sedikit. Aku hanya merasa tidak enak hati pada Loz. Keluargaku sangat banyak menntut darinya. Pasti rasanya berat sekali menurutinya,” ucap Nana yang merasa sangat bersalah memberikan jawaban Lizy.“Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Loz ada dipihakmu, dan itu jelas jauh lebih dari cukup untuk kamu bisa berhadapan kedepannya,” ucap Lizy.Nana yang sedang mengenakan gaun pengantin dan duduk di depan cermin itu tersenyum menatapinya lewat pantulan cermin. Lizy membalas senyuman itu dan menepuk bahunya dengan pelan.“Jangan terlalu stres

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Berita Baik Namanya

    Tetapi, sayang sekali lelucon Adrian sama sekali tidak masuk ke dalam humor Loz yang sangat tidak garing tersebut. Jadi Lizy memilih menyiku sedikit Adrian agar tidak tertawa. Karena leluconnya tak mampu mencairkan suasana.“Tapi, kenapa kamu ke sini? Tak mungkin kamu datang hanya untuk menanyakan perihal tersebut, kan?” singgung Lizy.Loz yang tadinya khawatir tersebut kini mendadak berubah menjadi tegang dan tidak bisa bicara selama beberapa saat. Dia terpaku di tempatnya tak bisa mengatakan sepatah kata apapun selama beberapa saat.Lizy yang melihat keanehan itu jelas langsung merasa curiga sekali. Tak biasanya Loz akan berubah seperti ini dengan begitu cepatnya. Ini persis seperti bagaimana dia sebelumnya pernah datang dengan membawa perasaan bersalah kemari.“Ada apa?” Lizy mulai bertanya dengan suara yang halus kepadanya.Loz tampak merasa ragu hendak memberikan jawaban kepada Lizy. Kalau sepert ini, Lizy jadi makin yakin memang sengaja ada yang coba disembunyikan dan juga ditut

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Dramatis Sekali

    Luna yang sempat tak mampu menjawab itu ingin marah setelah mendengar jawaban Adrian. Ia tak puas sama sekali. Luna terlalu berlebihan dalam mengejar orang yang sudah dimiliki orang lain.Baru saja Adrian menarik Lizy dan hendak berjalan meninggalkan tempat. Mendadak saja Luna kembali mengejar dan kembali menghadang mereka berdua yang kini berdiri lagi.Wajahnya tersengal dengan emosi yang memuncak besar sekali. Sampai-sampai Lizy bisa melihat tatapan kebenciannya yang menyatu dengan rasa iri hati yang terlalu besar memandangi Lizy.“Aku tidak peduli, Adrian! Kamu harus jadi milikku! Dan itu mutlak! Tidak ada yang boleh memilikimu selain aku!” tegas Luna sambil memukul diri berkali-kali menegaskannya.Orang-orang yang ada di sana sudah memandangi mereka dan bahkan menyodorkan layar ponsel merekam kegilaan dari Luna. Keanggunan Luna yang tadi Lizy lihat sudah sirna. Kini ia berubah menjadi dirinya yang sebenarnya.‘Wow, dia kalau dipasangkan dengan Hito pasti sangat cocok sekali,’ bati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status