Share

Pertengkaran Wanita

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-11-07 11:30:54

Mia begitu marah mendengar bagaimana cara bicara dari Lizy yang memang terkesan sangat menyebalkan sekali. Tetapi dia kelihatan menahan diri agar tidak meledak dan membuat kekacauan yang tidak terkendali lagi.

“Kamu itu sudah bekas, Lizy…, seharusnya kamu tidak mencari pria yang bagus untuk dirimu,” Mia berkata sambil menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya tersebut.

Sedikit pun Lizy tidak merasa tersinggung dengan apa yang barusan dikatakan oleh Mia. Wanita ini hanya sedang berusaha memancing emosi agar dirinya bisa melampiaskan saja.

“Jadi, menurutmu karena aku sudah pernah menikah, aku tidak boleh mencari pria yang lebih baik dari segala sisi?” Lizy bertanya dengan nada yang menjengkelkan.

“Ya. Kamu seharusnya mencari yang selevel denganmu. Bukan malah yang ada di atasmu!” tegas Mia.

Lizy diam sejenak. Ia kemudian memperbaiki posisi duduk, dengan bersandar pada kursi, dan menyilangkan kakinya dengan menunjukkan seberapa dirinya tidak mendengarkan ucapannya barusan.

“Lalu kamu? Kenapa malah mencari pria yang sudah beristri? Apa levelmu memang jadi perusak hubungan rumah tangga orang lain?” Lizy mengembalikan kalimat yang ditujukan kepada dirinya tersebut.

Mia yang sedaritadi sudah menahan emosi itu mendadak bangun dari duduknya, dan menjambak rambut Lizy dari seberang meja dengan emosi yang menggebu dan penuh dengan emosi yang tidak tertahan sama sekali pastinya.

Lizy terkejut dengan Mia yang mendadak menjambaknya dengan sangat kuat. Ia meringis kesakitan dengan tangannya yang berusaha melepaskan jambakan dari Mia tersebut.

“Akhh! Lepaskan!” Lizy berteriak kecil.

“Aku sudah berusaha bicara baik-baik denganmu! Seharusnya kamu mengiyakan saja!” kesal Mia yang makin menjadi amarahnya.

Lizy berusaha keras melepaskan tangan Mia dari rambutnya. Mereka berdua mengundang perhatian orang-orang yang ada di sana. Lizy bergerak sampai membuat semua gelas yang ada di atas meja terjatuh.

Mia tak mau kalah, ia makin keras menarik rambut Lizy supaya Lizy setidaknya mau menurut kepada dirinya, dan tidak akan membiarkan Lizy lepas begitu saja.

Tarikan makin kuat. Setiap kali Mia berbicara dan menjedanya sejenak, ia akan makin kuat menarik rambut Lizy sampai terasa ingin cabut dari akar kepalanya yang kuat tersebut.

“Sudah! Kubilang! Serahkan saja Adrian! Padaku! Maka semuanya akan usai!” tegasnya.

Tak tahan Lizy bagaimana menahannya. Dengan sisa tenaga yang dirinya miliki tersebut, Lizy menarik paksa rambut dirinya. Dan…, KRAKHHHH. Entah seberapa banyak rambutnya tercabut dan tengah dipegang oleh Mia.

Dirinya segera bergerak mundur dan memegangi kepala karena merasa sangat sakit sekali. Sementara itu, Mia masih terselimuti oleh emosi yang masih membara dan berkobar begitu besar sekali.

Dengan masih meringis menahan sakit, Lizy melihat ke arah Mia yang kelihatan terus memandanginya dengan tatapan ingin membunuh terus.

“Kamu gila?!” Lizy yang baru saja menyisir rambutnya menyadari bahwa banyak sekali rambutnya yang rontok.

“Kamu yang gila! Seharusnya kamu menurut saja!” kesalnya.

“Apa?!” Lizy jelas merasa bingung kenapa ini jadi salahnya.

Mia yang masih marah menghampirinya lagi dan kembali menjambaknya. Dan kali ini Lizy tidak tinggal diam. Dia membalas dengan menjambak lebih kuat rambut Mia.

“Lepaskan!” Mia berteriak.

“Kamu yang lepas!” Lizy berteriak lebih keras lagi.

Orang-orang mulai menonton dan mulau merekam mereka yang sedang bertengkar tersebut. Rasanya benar-benar menjadi tontonan bagi para pengunjung di sana.

Mereka yang makin kuat bergulat itu jelas menunjukkan bagaimana tidak ada yang mau mengalah sedikit pun. Dan akhirnya, entah darimana datang seseorang langsung memisahkan mereka dan orang tersebut segera menarik Lizy lebih menjaga jarak dari Mia.

“Berhenti!” Suaranya sangat berat sekali.

Setelah tangan Mia lepas dari rambutnya, Lizy merasa lega. Dirinya menoleh dan melihat siapa yang membantunya. Siapa yang menyangka bahwa Adrian akan datang kemari?

“Adrian?” Singgung dari Lizy.

Adrian tidak menjawab, tetapi dia kelihatan memandang dengan marah ke arah Mia yang juga kelihatan kaget melihat keberadaan Adrian di sana pada kala tersebut.

“Apa yang kamu lakukan?!” gertak dari Adrian.

“A- Adrian…,” bingung dari Mia.

Matanya gemetar, dan kelihatan sekali dia gugup saat melihat adanya Adrian di depan matanya. Adrian dengan cepat langsung merangkul Lizy lebih dekat dengannya untuk menjaganya.

“Di- Dia yang duluan! Aku hanya mengajaknya bicara dan dia tiba-tiba menyerangku!” Mia mencoba membela diri.

Ucapannya benar-benar sangat omong kosong. Adrian menoleh ke arah dirinya, lalu kembali memandangi Mia dengan tatapan yang tidak percaya sama sekali.

“Lihat bagaimana kamu membuat rambutnya rusak,” Adrian berkata sambil menunjuk ke arah Lizy, “lalu, kamu pikir apa alasan Lizy mengajakmu bicara? Aku yakin, pasti kamu yang memintanya, kan?” terka dari Adrian.

Bibir Mia bergerak dengan cepat namun tak mengeluarkan suara sama sekali. Ia tidak tahu bagamana caranya membantah ucapan dari Adrian yang begitu tepat.

“Ti- Tidak Adrian! Sungguh! Ak- Aku, maksudku dia yang-“

“Di sini ada banyak saksi mata. Aku bisa membuatmu berhadapan dengan kepolisian dan mereka menjadi saksinya, bagaimana?” Adrian menawarkan dengan begitu santainya.

Dengan sepenggal kalimat itu, membuat Mia tidak bisa berkata dan memberikan jawaban. Ia sudah terdesak dengan bagaimana Adrian yang menyudutkannya.

Tatapannya tambah kesal, dan melihat ke arah Lizy. Tidak terima dengan bagaimana ia tidak mendapatkan apa yang dirinya inginkan.

Adrian merapikan rambut Lizy dengan seksama, dan memberikan jasnya agar dipakai oleh Lizy. Dia kelihatan memperhatikan Lizy lebih daripada apa pun.

“Kamu tidak apa, kan?” tanya Adrian.

“Ah, tidak. Aku baik-baik saja,” ucap dari Lizy, membalas.

“Kita pulang, ya?” ajak dari Adrian.

Lizy hanya menganggukkan kepala. Segera Adrian kembali merangkul pelan Lizy, dan mengajaknya meninggalkan tempat tersebut.

Namun, melihat pemandangan tersebut jelas membuat Mia makin terbakar api cemburu yang sudah berkobar kemana-mana. Ia makin panas melihat itu.

“Apa yang kamu suka darinya?! Bukankah aku lebih baik?! Kenapa kamu mau dengan janda yang bahkan tidak bisa punya anak!” Suara Mia yang menggelegar membuat semua orang bisa mendengarnya.

Lizy langsung bergetar mendengarnya. Ucapan itu membuat seluruh tubuh Lizy lemas, bahkan langkahnya berhenti seketika setelah mendengar ucapan dari Mia.

Adrian jelas langsung sadar, ia melirik tajam ke arah dari Mia dan memutar sedikit badannya untuk melihat ke arah Mia.

“Bukan urusanmu aku mau suka dengan siapa. Yang pasti aku tidak akan pernah jatuh hati padamu. Kamu licik, menggunakan parasmu hanya menggoda saja,” suara ketus dari Adrian menjawab ucapan tersebut.

“A- Apa?! Tapi itu karena aku cantik!”

Adrian melihat dari atas sampai ke bawah, “Cantik? Bagimu kamu bahkan tak masuk kategori layak dipandang.”

JDARR. Mia tersudut dengan ucapan itu. Dia langsung terdiam dan memberikan jawaban. Adrian segera mengajak Lizy pergi dari sana, dan meninggalkan supermarket setelah mengambil belanjaan yang dititipkan, dan sudah dibayar.

Mereka naik ke dalam mobil Adrian, dan duduk bersebelahan. Rasanya sedikit tidak nyaman duduk di dekat Adrian. Apalagi setelah kejadian barusan yang pastinya membuatnya melihat Lizy dengan tatapan yang aneh.

“Terima kasih, ya. Sudah membantuku,” ucap Lizy.

Adrian yang sedang menyetir itu melirik ke arah Lizy dan kembali melihat kedepan, “Tidak apa. Aku sudah menduga kalau dia akan mengganggumu,” balas Adrian.

Lizy menyadari sesuatu. Ia kemudian melirik ke arah Adrian, dan memandangi dengan tatapan yang sedikit bingung. Matanya yang membesar dan membulat sempurna menunjukkan bagaimana dia penuh dengan tanda tanya di dalam pilkirannya

“Apa maksudmu kamu tahu?”

Adrian yang tidak sadar bahwa dia berkata tanpa berpikir, berusaha mengalihkan pembicaraan dengan segera.

“Ah, itu. Tidak. Lupakan saja, aku hanya kebetulan bertemu denganmu.”

Lizy yang melihat Adrian yang bahkan tidak mau melihatnya merasa sedikit curiga dan tidak dapat percaya begitu saja.

‘Benarkah? Tapi kenapa malah menghindar?’ batinnya.

Sayangnya, Lizy tidak menyadari soal pembicaraan antara Mia dan Adrian, yang sebenarnya mengarah ke arah dirinya. Ia hanya sadar saat dirinya dikatakan tak bisa memiliki keturunan. Itu lebih menyakiti hati kecilnya yang malang.

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keanehan Adik Adrian

    Sampai di rumah, Lizy memberikan belanjaan yang sudah ia beli tersebut. Sementara para asisten rumah tangga yang lain kelihatan memasang wajah runyam dan masam sekali saat melihat Lizy yang baru saja datang bersama dengan Adrian.“Kalian darimana saja? Kenapa pulangnya belakangan?” Bu Hana bertanya kepada dirinya dan Adrian dengan raut wajah khawatir.“Maaf sebelumnya Bu, kami hanya-““Mia datang lagi. Sepertinya dia sekarang akan menargetkat Lizy,” Adrian segera menyela obrolan.Langsung menoleh dengan tatapan tajam Lizy ke arah dari Adrian yang memberikan jawaban sangat santai dan tanpa beban sama sekali. Dia sebenarnya tidak ingin mebeberkan perihal itu, makanya dirinya berusaha menyembunyikan.Namun, respon dari Bu Hana kelihatan kaget dan malah seperti orang yang was-wasnya makin menjadi setelah mendengar jawaban itu. Dia segera menghampiri Lizy dengan raut yang sedih.“Apa yang dia lakukan padamu? Apa dia melakukan hal buruk? Dia tidak memukulmu, kan?” tanya Bu Hana.“T- Tidak.

    Last Updated : 2024-11-08
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Aku Akan Menjaga Lizy

    Adrian sama sekali tidak bisa berkata-kata setelah membaca apa yang ada di tangannya tersebut. Rasanya mustahil sekali. Lizy adalah orang yang selama ini dicari banyak orang karena ini?!“Mama yakin?” Adrian masih sedikit ragu.“Mama masih mencaritahu. Sengaja mama memasukkannya ke perusahaanmu, untuk melihat seberapa besar dia akan membantumu. Mama rasa, ini alasan mantan suaminya tidak memberikannya bekerja. Karena dia tahu Lizy orangnya berpotensi,” Mama memberitahu.“Tapi ma, ini berlebihan. Aku memang bisa saja langsung menerimanya, aku tidak masalah. Tapi pikirkan bagaimana pandangan orang-orang akan memandangnya? Dia akan dicap aneh-aneh!” Adrian masih mencoba memberikan penolakan.Mama memperhatikan Adrian, kemudian tersenyum miring melihat anak lelakinya yang tampak sangat khawatir sekali. Tetapi, ia lebih memandangi dengan tatapan yang merasa sangat curiga sekali.“Ada apa ini, Adrian? Tidak biasanya kamu seperti ini…, apa kamu ada rasa dengannya?”Adrian tertegun mendengarn

    Last Updated : 2024-11-09
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lebih Baik Darinya

    Dengan perasaan yang membara dan juga menggebu, jelas Mia marah sekali. Rasanya masih tidak terima melihat Adrian yang lebih memilih wanita tersebut.“Kenapa kamu sangat membelanya?! Apa aku kurang berharga bagimu?! Aku lebih menarik dan bahkan aku lebih cantik darinya!” tegas dari Mia.Suaranya yang menggelegar tersebut jelas membuat para karyawan yang mendengarnya jadi melihat ke arah mereka. Menjadikan diri mereka sebagai tontonan yang menarik dan bahkan sangat menyenangkan untuk digosipkan.“Memang siapa yang mengatakan dirimu cantik?” Adrian dengan ketusnya bertanya kepada Mia.Seketika Mia tergagap hendak menjawabnya. Ia kembali dibuat tersinggung dengan ucapan dari Adrian yang terbilang cukup membuatnya merasa kesal.“A- Apa?! Apa bagimu aku tidak seperti itu?!”Adrian dengan enteng menjawab, “Kamu bahkan tak kuanggap wanita setelah tahu sifatmu,” balasnya.Ternganga tak percaya Mia mendengarnya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Lizy yang sedaritadi diam tidak mengatakan apa

    Last Updated : 2024-11-10
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pencari Masalah

    Mia terus memperhatikan gerak-gerik dari Hito selama di rumah. Ia menunggu, kapan suaminya akan melakukan apa yang ia katakan kepadanya tersebut.Rasanya tidak sabar pastinya ingin melihat Lizy terpuruk dan mengalami apa yang ia harapkan. Wanita itu harus tahu rasa dulu supaya dia sadar bahwa dia bukan apa-apa.Tetapi, hari ini Mia tak pernah merasa lelah sama sekali untuk mendekati Adrian lagi. Ia ingin sekali mendekati pria itu, dan menjadikannya miliknya.‘Apa yang harus aku lakukan untuk memikatnya?’ batinnya lagi.Mia keluar dan kali ini berada di sebuah café yang cukup fancy untuk dirinya tersebut. Sambil duduk melamun dan memikirkan kembali apa yang harus ia lakukan, Mia memandangi minuman yang ia beli tersebut.Saat memandangi keluar, ia melihat sosok gadis yang jelas ia kenal sekali. Sambil menyeringai licik, Mia memperhatikan kemana perginya gadis itu. Sudah lama sekali dirinya tidak melihat si gadis itu lagi.Adik Adrian, Alya, jelas Mia mendengarnya. Karena ia pernah menco

    Last Updated : 2024-11-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Baik-Baik Saja?

    Tak puas sampai di sana, Mia memeluk kaki Lizy dan menggigitnya di bagian betis hingga terasa dengan sangat keras sekali.Lizy tak berusaha menendangnya, ia tahu akan terjadi hal lebih buruk kalau ia sampai menendang wajah dari wanita itu. Jadi Lizy lebih memilih menarik secara terpisah rambut Mia sampai ia merasa sakit sendiri.“AGHHH!” teriaknya.“Lepaskan!” Lizy membalas.Mia melepaskan tangannya dari kaki Lizy, dan kini hanya bisa memegangi kepala setelah Lizy melepaskannya. Melihat bahwa Mia tak lagi bisa berkutik, akhirnya Lizy menarik Alya pergi menjauh dari sana.Dengan langkah yang segera, Lizy menghentikan taksi dan juga langsung mengajak Alya masuk ke dalam sana. Alya masih merasa syok setelah melihat pertengkaran di depan matanya.Cepat Lizy melihat ke arah Alya, dan memegang tangannya dengan erat, “Kamu tidak apa?” tanya Lizy, masih tenang.Alya yang daritadi hendak bicara namun tertahan itu hanya bisa tergagap selama beberapa saat, tetapi ia masih gemetar saat dipegang o

    Last Updated : 2024-11-12
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menerima Tawaran

    Mereka tampak terdiam sebentar mendengar pertanyaan dari Lizy. Jelas pastinya aneh. Selama ini Lizy tidak bekerja, jadi pengalamannya pun tidak banyak. Kalau langsung masuk, jelas orang-orang akan curiga.“Apa kamu keberatan mendengar orang-orang membicarakanmu?” tanya Bu Hana.Kali ini malah Lizy yang dibuat terdiam oleh pertanyaan itu. Ditatap orang-orang saja Lizy merasa tidak nyaman dan ingin segera pergi. Kalau digosipkan nantinya, rasanya Lizy tidak mungkin bisa membuat dirinya berpikir bahwa ia tidak mendengarnya sama sekali.“Bagaimana, Lizy?” tanya Bu Hana kembali.“Mmm, sebenarnya aku keberatan mendengarnya. Tapi, kalau semisal kalian berjanji bisa melindungiku, aku mungkin bisa menahannya,” sahut dari Lizy.Bu Hana tersenyum lebar mendengar jawaban Lizy. Dia menangkap jawaban itu sebagai jawaban bahwa dia bersedia menerima tawarannya dan siap menerima risikonya.“Baiklah. Setelah ini kamu mungkin akan banyak bertemu dengan mantan suamimu, kamu keberatan?” Bu Hana menanyakan

    Last Updated : 2024-11-13
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hari Pertama

    Hari pertama Lizy ikut dengan Adrian terasa begitu mendebarkan. Lizy sudah lama sekali tidak mendatangi sebuah perusahaan sebagai karyawan. Terakhir ia datang sudah lebih dari setahun lalu. Rasanya masih terasa asing sekali pastinya.Di dalam mobil Adrian, Lizy merasa bahwa dadanya berdebar sangat kencang sekali. Tetapi di sisi lain dia merasa sangat senang sekali, bahwa dia akan datang ke perusahaan dengan perasaan yang pastinya bahagia sekali.“Kamu kelihatan bersemangat,” ucap dari Adrian.“Tentu saja. Sudah lama aku tidak bekerja. Kalau aku bisa segera menghasilkan uang, aku pasti akan bisa balas budi dari kalian,” sahutnya.Adrian yang tengah menyetir itu merasa agak bingung dengan ucapan dari Lizy, jadi dia bertanya lebih banyak kepada Lizy atas ucapannya barusan kepada Lizy.“Balas budi? Kamu tak perlu melakukannya,” ucap Adrian.“Tidak. Aku perlu. Kalian memberikanku tempat tinggal Cuma-Cuma, dan bahkan kalian menyediakan makan untukku. Setelah aku bisa menghasilkan uang lebih

    Last Updated : 2024-11-14
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Labrakan Mantan

    Melihat bagaimana Lizy yang malah makin dekat dengan Adrian jelas membuat Mia merasa tidak terima. Seharusnya dirinya lah yang paling dekat dengan Adrian, dan juga menjadi orang yang selalu diutamakan.Tetapi, melihat bagaimana Lizy seperti baik-baik saja membuat emosi dari Mia meledak. Akhirnya dia mengambil gambar dari kejauhan yang menunjukkan bahwa Lizy baik-baik saja, kemudian mengirimkannya kepada orang yang tepat.Sambil tersenyum dan penuh semangat, Mia mengirim foto tersebut kepada Hito sambil memberikan kata-kata yang bisa mengompori Lizy.(Lihat, dia bahkan tidak merasa bersalah sama sekali setelah jahat padaku.) Isi pesannya.Dan Hito juga langsung membalasnya dengan cepat, (Kirimkan alamatnya.”Dengan bahagia dan bersemangat Mia langsung mengirimkan lokasinya. Segera ia memasukkan ponsel dan melihat ke arah dua orang itu lagi. Dia tidak sabar menunggu adanya pertunjukkan yang menyenangkan.Di tengah café sana, Lizy yang sedang makan dengan perlahan sambil menikmati obrola

    Last Updated : 2024-11-15

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kembali Lebih Baik

    Adrian benar-benar malu mendengarnya. Ia tidak tahu bahwa dirinya pernah terpergok oleh Loz saat melakukannya di kamar Lizy. Sampai-sampai Adrian harus mencoba mengingat kembali hari itu untuk memastikan. Karena ia sama sekali tidak ingat dan tidak merasa ada yang masuk ke kamar LizyAkhirnya Adrian menemukan jawaban kenapa Loz mendadak berubah dan memandanginya dengan tatapan yang jauh lebih mengintimidasi daripada sebelumnya. Kini Adrian jadi merasa malu akan dirinya sendiri.“Maaf, sepertinya memang salahku dari awal,” Adrian langsung meminta maaf.Loz memukul pelan punggung Adrian untuk menenangkan pria tersebut. Meski sebenarnya Loz sedang menahan tawa karena melihat Adrian yang baru pertama kali seperti itu. Sebelum-sebelumnya tidak pernah sama sekali.Sementara Adrian masih mencoba untuk menenggelamkan wajah, Loz masih menahan tawa sampai akhirnya dia tak bisa lagi melakukannya. Loz tertawa terbahan setelah tadi ia murung dan merasa sangat bersalah.“Hahaha. Sudahlah, lagipula

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menyelesaikan Masalah

    Cukup lama Loz tak memberikan jawaban kepada Adrian. Tetapi, hanya dari raut wajah Loz saja, Adrian sudah tahu bahwa dia pun ingin mengatakan segalanya. Sayangnya keraguan dalam dirinya telah menenggelamkan keberaniannya tersebut.Kegelisahan Loz yang sangat kentara sekali itu membuat Adrian jadi menerka-nerka dalam hati. Apakah dia baik-baik saja? Apa dia sedang dalam fase kritis yang dimana tidak ada orang yang bisa menenangkannya?“Aku tak suka menunggu terlalu lama, jadi jelaskan saja secara gamblang. Aku akan berusaha menahan diri agar tidak marah,” pinta Adrian.Loz yang mendengar desalan Adrian sempat tersentak selama beberapa saat. Ia yang tengah mengumpulkan keberanian diri itu langsung buyar dan berubah menjadi tidak terkendali sama sekali. Maka dari itu Adrian jadi makin bisa mengetahui bahwa Loz benar-benar gelisah saat ini.“Aku…”Loz mulai berucap. Tetapi ucapannya itu hanya sepotong dan tidak berlanjut sama sekali. Sekali lagi, ini membuat Adrian yang semula sangat saba

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Datang Dengan Tenang

    Setelah mereka sarapan dan juga bersiap untuk pergi ke rumah Lizy, Adrian membeli beberapa buah tangan untuk bisa dibawa ke rumah untuk membawakan kedua orang tua Lizy.Dibandingkan dengan Adrian, Lizy jauh lebih gugup dan merasa kalau sepertinya sekarang kegelisahannya makin besar. Padahal Adrian kelihatan tenang sekali dan tidak terbawa emosi sama sekali.Tetapi, entah kenapa perasaan Lizy seperti menunjukkan kalau sekarang ia benar-benar gelisah dan sedikit merasa takut dengan apa yang mungkin dilakukan oleh Adrian nantinya kalau bertemu dengan Loz.“Apa ini cukup?” Adrian bertanya saat ia baru saja masuk ke dalam mobil.Lizy sontak menoleh dan melihat bawaan Adrian yang sangat banyak sekali. Ada banyak buah beserta kue-kue kering yang dibeli Adrian dengan harga yang cukup mahal dan pastinya kelihatan lezat sekali.“Ah, cukup. Mereka pasti akan suka,” sahut Lizy.Lalu mobil kembali berjalan dan pergi menuju ke rumah Lizy segera. Rasanya saat menginjakkan kaki di halaman rumah saja

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Masih Sedikit Berandai

    Permainan yang sudah selesai itu kini menyisakan sebuah rasa lelah dan juga kesenangan yang tiada tara. Lizy melihat ke arah Adrian dan memandanginya dengan tatapan yang sangat senang sekali.“Kalau semisal kita punya anak, aku ingin dia bisa jalan-jalan kemanapun, dan tidak perlu khawatir soal apapun,” celetuk Adrian.Lizy yang mendengarnya sedikit terkejut sebenarnya. Karena ucapan Adrian bisa dibilang cukup mendadak dan tidak ada konteks awal kenapa ia bisa berkata demikian kepada dirinya dengan mudahnya.“Apa? Haha, kamu sudah memikirkan sampai ke sana?” Lizy sedikit tertawa.Adrian juga ikut menoleh saat mereka masih berbaring tersebut. Tangan Adrian meraih tangan Lizy dan menggenggamnya dengan erat sambil memandangi Lizy dengan tatapan yang begitu bersemangat.“Aku ingin berusaha. Kita sama-sama berusaha. Kita bangun keluarga kecil yang bahagia, dan juga keluarga harmonis yang tiada tara,” ajak Adrian dengan semangat yang sangat menggebu sekali.Lizy tersenyum lebar mendengarnya

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Permintaan Adrian

    “Tentu saja. Tapi, apa kamu benar-benar mau menuruti permintaanku nantinya?”“Apa?” tanya Lizy kepada Adrian.“Hmmm, ada. Toh sebentar lagi akan malam, jadi kamu akan tahu,” ucap Adrian, memberikan balasan yang tidak sesuai sama sekali.Lizy merasa memang sedikit kesal setelah mendengarnya. Tetapi, demi bisa membuat Adrian dan juga saudaranya berbaikan, Lizy tidak masalah. Ia yakin Adrian tidak akan melakukan hal yang buruk kepada dirinya.Setelahnya mereka berdua mandi dahulu, membersihkan rumah, dan membuat makan malam bersama. Adrian kelihatan lebih ceria dan juga lebih banyak tawa pada saat itu. Ia merasa sepertinya Adrian sudah bisa sedikit berdamai.Hingga waktu yang sudah menunjukkan pukul sepuluh, membuat Lizy merasa sangat berdebar sekali. Apa yang diinginkan Adrian dari dirinya ini?Sembari menunggu Adrian di kamar, Lizy berkali-kali berpikir apa yang mungkin sebenarnya diinginkan oleh Adrian. karena tak lama dari itu, Adrian datang sambil membawa sebuah kotak yang ada di ta

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Membujuk Adrian

    Karena setelah sampai di rumah, Adrian langsung mengajak Lizy melakukannya. Tak sekali dua kali. Tetapi dia cukup pintar memainkan ritme permainan agar Lizy merasa nyaman dan tidak sakit sama sekali.Ketika hari sudah sore dan mereka berdua kelelahan, akhirnya mereka sedang rebahan di atas kasur dengan tanpa sehelai kain dan hanya selimut yang tengah menutupi badan mereka. Napasnya tersengal, merasa lelah sekali.Lizy menelan ludah seketika. Ia sekarang sedang berusaha mencari celah untuk bisa membicarakan mengenai permasalahan Adrian dan juga Loz. Akan sangat canggung sekali kalau masalahnya berkelanjutan sampai waktu yang tidak diketahui sama sekali.“Aku ingin bicara hal penting,” ucap Lizy sambil menoleh ke arah Adrian.Adrian yang mendengar Lizy berusaha serius langsung memiringkan badan dan melihat ke arah Lizy. Raut wajahnya tengah senang sekali. Tak tega Lizy menghancurkan perasaannya yang sedang baik-baik saja itu.Tetapi, ia takkan mendapatkan kesempatan di lain waktu kalau

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hasil Pemeriksaan

    Adrian tak mau bicara banyak lagi setelah kejadian itu. Sampai sudah sebulan belalu pun, Adrian sama sekali tidak mau membahas perihal tersebut kepada Lizy.Meski responnya masih sama dan tetap berusaha menyenangkan Lizy, tetapi kalau sudah membahas Loz, Adrian sama sekali tidak mau bicara. Seolah dia memang sengaja menutup mulut untuk menolak bicara mengenai hal tersebut.“Lizy, apa kamu sibuk hari ini?” tanya Adrian kepada Lizy yang sedang melamun di depan cermin.Langsung tersadar dirinya setelah Adrian muncul dan memanggil namanya. Lizy melirik dan melihat Adrian seperti memiliki rencanan untuk hari ini bersama Lizy.“Ah, tidak. Besok baru aku berencana ke perusahaan yang kamu beri. Katanya ada sedikit masalah, dan aku perlu ke sana,” sahut Lizy.“Apa perlu aku bantu? Kamu bisa istirahat kalau kamu mau,” Adrian menawarkan diri karena merasa khawatir dengan Lizy.Lizy menggelengkan kepala sembari tetap memberikan senyuman hangat kepada Adrian. “Tidak usah. Daripada aku, kamu lebih

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pengakuan dari Loz

    Langsung menoleh Lizy dan Adrian ke arah Loz yang baru saja bicara tersebut. Mereka berdua menungu Loz berbicara dahulu. Tetapi, pria itu nampak sedikit malu dan seperti tak bisa berkata-kata selama beberapa saat.“Ada apa?” Lizy bertanya karena Loz diam cukup lama, dan itu sangat memakan waktu.Loz sempat melirik sejenak, lalu kembali menundukkan kepala karena merasa benar-benar malu hendak bicara sekarang. Sepertinya memang ada sesuatu yang disembunykan oleh Loz saat ini.“Apa pembicaraan ini penting? Kalau tidak, kamu bisa bicara lain hari,” Lizy memberitahukan.“Tidak! Aku harus membicarakannya sekarang!” tegas Loz yang langsung menjawab setelah Lizy berkata begitu.Melihat respon Loz yang terkesan berlebihan membuat Lizy merasa sedikit tak bisa bicara banyak. Jelas ada yang aneh. Lizy seperti membaca gerak-gerik Loz yang hendak mengakui suatu hal yang dimana Lizy merasa aneh sekali.“Sebenarnya…, aku tidak tahu harus mengatakan ini atau tidak,” Loz mulai berucap.Adrian yang mema

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tidak Mengganggu Sama Sekali

    Baru saja Loz hendak berjalan melewatinya, Lizy dengan cepat menghentikannya sebelum akhirnya Loz benar-benar pergi. Dengan gerak cepat, Lizy memegang tangan Loz pada saat itu juga.Loz yang terkejut juga langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan dengan cepat. Matanya tertuju pada Lizy yang tengah memegangi lengannya tersebut.Menyadari bahwa tindakannya barusan dilakukan dengan spontan, Lizy refleks juga langsung melepaskan tangannya dari lengan Loz barusan.“Maaf,” ucap Lizy.Suasana terasa sangat canggung sekali. Lizy bisa merasakan bagaimana atmosfer di antara mereka berdua sangat tidak nyaman sama sekali. Seperti ada yangv mengganjal di tengah mereka, dan itu sedikit mengganggu.“Maaf, kamu pasti tak nyaman ada aku di sini,” Loz merasa tak enak.Loz kembali hendak beranjak pergi dari sana. Kali ini, Lizy yang sempat tak bisa bicara sama sekali sebelumnya dengan cepat benar-benar menghentikan Loz sebelum Loz juga meninggalkan tempat tersebut.“Aku tidak merasa terganggu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status