Share

Pertengkaran Wanita

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-11-07 11:30:54

Mia begitu marah mendengar bagaimana cara bicara dari Lizy yang memang terkesan sangat menyebalkan sekali. Tetapi dia kelihatan menahan diri agar tidak meledak dan membuat kekacauan yang tidak terkendali lagi.

“Kamu itu sudah bekas, Lizy…, seharusnya kamu tidak mencari pria yang bagus untuk dirimu,” Mia berkata sambil menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya tersebut.

Sedikit pun Lizy tidak merasa tersinggung dengan apa yang barusan dikatakan oleh Mia. Wanita ini hanya sedang berusaha memancing emosi agar dirinya bisa melampiaskan saja.

“Jadi, menurutmu karena aku sudah pernah menikah, aku tidak boleh mencari pria yang lebih baik dari segala sisi?” Lizy bertanya dengan nada yang menjengkelkan.

“Ya. Kamu seharusnya mencari yang selevel denganmu. Bukan malah yang ada di atasmu!” tegas Mia.

Lizy diam sejenak. Ia kemudian memperbaiki posisi duduk, dengan bersandar pada kursi, dan menyilangkan kakinya dengan menunjukkan seberapa dirinya tidak mendengarkan ucapannya barusan.

“Lalu kamu? Kenapa malah mencari pria yang sudah beristri? Apa levelmu memang jadi perusak hubungan rumah tangga orang lain?” Lizy mengembalikan kalimat yang ditujukan kepada dirinya tersebut.

Mia yang sedaritadi sudah menahan emosi itu mendadak bangun dari duduknya, dan menjambak rambut Lizy dari seberang meja dengan emosi yang menggebu dan penuh dengan emosi yang tidak tertahan sama sekali pastinya.

Lizy terkejut dengan Mia yang mendadak menjambaknya dengan sangat kuat. Ia meringis kesakitan dengan tangannya yang berusaha melepaskan jambakan dari Mia tersebut.

“Akhh! Lepaskan!” Lizy berteriak kecil.

“Aku sudah berusaha bicara baik-baik denganmu! Seharusnya kamu mengiyakan saja!” kesal Mia yang makin menjadi amarahnya.

Lizy berusaha keras melepaskan tangan Mia dari rambutnya. Mereka berdua mengundang perhatian orang-orang yang ada di sana. Lizy bergerak sampai membuat semua gelas yang ada di atas meja terjatuh.

Mia tak mau kalah, ia makin keras menarik rambut Lizy supaya Lizy setidaknya mau menurut kepada dirinya, dan tidak akan membiarkan Lizy lepas begitu saja.

Tarikan makin kuat. Setiap kali Mia berbicara dan menjedanya sejenak, ia akan makin kuat menarik rambut Lizy sampai terasa ingin cabut dari akar kepalanya yang kuat tersebut.

“Sudah! Kubilang! Serahkan saja Adrian! Padaku! Maka semuanya akan usai!” tegasnya.

Tak tahan Lizy bagaimana menahannya. Dengan sisa tenaga yang dirinya miliki tersebut, Lizy menarik paksa rambut dirinya. Dan…, KRAKHHHH. Entah seberapa banyak rambutnya tercabut dan tengah dipegang oleh Mia.

Dirinya segera bergerak mundur dan memegangi kepala karena merasa sangat sakit sekali. Sementara itu, Mia masih terselimuti oleh emosi yang masih membara dan berkobar begitu besar sekali.

Dengan masih meringis menahan sakit, Lizy melihat ke arah Mia yang kelihatan terus memandanginya dengan tatapan ingin membunuh terus.

“Kamu gila?!” Lizy yang baru saja menyisir rambutnya menyadari bahwa banyak sekali rambutnya yang rontok.

“Kamu yang gila! Seharusnya kamu menurut saja!” kesalnya.

“Apa?!” Lizy jelas merasa bingung kenapa ini jadi salahnya.

Mia yang masih marah menghampirinya lagi dan kembali menjambaknya. Dan kali ini Lizy tidak tinggal diam. Dia membalas dengan menjambak lebih kuat rambut Mia.

“Lepaskan!” Mia berteriak.

“Kamu yang lepas!” Lizy berteriak lebih keras lagi.

Orang-orang mulai menonton dan mulau merekam mereka yang sedang bertengkar tersebut. Rasanya benar-benar menjadi tontonan bagi para pengunjung di sana.

Mereka yang makin kuat bergulat itu jelas menunjukkan bagaimana tidak ada yang mau mengalah sedikit pun. Dan akhirnya, entah darimana datang seseorang langsung memisahkan mereka dan orang tersebut segera menarik Lizy lebih menjaga jarak dari Mia.

“Berhenti!” Suaranya sangat berat sekali.

Setelah tangan Mia lepas dari rambutnya, Lizy merasa lega. Dirinya menoleh dan melihat siapa yang membantunya. Siapa yang menyangka bahwa Adrian akan datang kemari?

“Adrian?” Singgung dari Lizy.

Adrian tidak menjawab, tetapi dia kelihatan memandang dengan marah ke arah Mia yang juga kelihatan kaget melihat keberadaan Adrian di sana pada kala tersebut.

“Apa yang kamu lakukan?!” gertak dari Adrian.

“A- Adrian…,” bingung dari Mia.

Matanya gemetar, dan kelihatan sekali dia gugup saat melihat adanya Adrian di depan matanya. Adrian dengan cepat langsung merangkul Lizy lebih dekat dengannya untuk menjaganya.

“Di- Dia yang duluan! Aku hanya mengajaknya bicara dan dia tiba-tiba menyerangku!” Mia mencoba membela diri.

Ucapannya benar-benar sangat omong kosong. Adrian menoleh ke arah dirinya, lalu kembali memandangi Mia dengan tatapan yang tidak percaya sama sekali.

“Lihat bagaimana kamu membuat rambutnya rusak,” Adrian berkata sambil menunjuk ke arah Lizy, “lalu, kamu pikir apa alasan Lizy mengajakmu bicara? Aku yakin, pasti kamu yang memintanya, kan?” terka dari Adrian.

Bibir Mia bergerak dengan cepat namun tak mengeluarkan suara sama sekali. Ia tidak tahu bagamana caranya membantah ucapan dari Adrian yang begitu tepat.

“Ti- Tidak Adrian! Sungguh! Ak- Aku, maksudku dia yang-“

“Di sini ada banyak saksi mata. Aku bisa membuatmu berhadapan dengan kepolisian dan mereka menjadi saksinya, bagaimana?” Adrian menawarkan dengan begitu santainya.

Dengan sepenggal kalimat itu, membuat Mia tidak bisa berkata dan memberikan jawaban. Ia sudah terdesak dengan bagaimana Adrian yang menyudutkannya.

Tatapannya tambah kesal, dan melihat ke arah Lizy. Tidak terima dengan bagaimana ia tidak mendapatkan apa yang dirinya inginkan.

Adrian merapikan rambut Lizy dengan seksama, dan memberikan jasnya agar dipakai oleh Lizy. Dia kelihatan memperhatikan Lizy lebih daripada apa pun.

“Kamu tidak apa, kan?” tanya Adrian.

“Ah, tidak. Aku baik-baik saja,” ucap dari Lizy, membalas.

“Kita pulang, ya?” ajak dari Adrian.

Lizy hanya menganggukkan kepala. Segera Adrian kembali merangkul pelan Lizy, dan mengajaknya meninggalkan tempat tersebut.

Namun, melihat pemandangan tersebut jelas membuat Mia makin terbakar api cemburu yang sudah berkobar kemana-mana. Ia makin panas melihat itu.

“Apa yang kamu suka darinya?! Bukankah aku lebih baik?! Kenapa kamu mau dengan janda yang bahkan tidak bisa punya anak!” Suara Mia yang menggelegar membuat semua orang bisa mendengarnya.

Lizy langsung bergetar mendengarnya. Ucapan itu membuat seluruh tubuh Lizy lemas, bahkan langkahnya berhenti seketika setelah mendengar ucapan dari Mia.

Adrian jelas langsung sadar, ia melirik tajam ke arah dari Mia dan memutar sedikit badannya untuk melihat ke arah Mia.

“Bukan urusanmu aku mau suka dengan siapa. Yang pasti aku tidak akan pernah jatuh hati padamu. Kamu licik, menggunakan parasmu hanya menggoda saja,” suara ketus dari Adrian menjawab ucapan tersebut.

“A- Apa?! Tapi itu karena aku cantik!”

Adrian melihat dari atas sampai ke bawah, “Cantik? Bagimu kamu bahkan tak masuk kategori layak dipandang.”

JDARR. Mia tersudut dengan ucapan itu. Dia langsung terdiam dan memberikan jawaban. Adrian segera mengajak Lizy pergi dari sana, dan meninggalkan supermarket setelah mengambil belanjaan yang dititipkan, dan sudah dibayar.

Mereka naik ke dalam mobil Adrian, dan duduk bersebelahan. Rasanya sedikit tidak nyaman duduk di dekat Adrian. Apalagi setelah kejadian barusan yang pastinya membuatnya melihat Lizy dengan tatapan yang aneh.

“Terima kasih, ya. Sudah membantuku,” ucap Lizy.

Adrian yang sedang menyetir itu melirik ke arah Lizy dan kembali melihat kedepan, “Tidak apa. Aku sudah menduga kalau dia akan mengganggumu,” balas Adrian.

Lizy menyadari sesuatu. Ia kemudian melirik ke arah Adrian, dan memandangi dengan tatapan yang sedikit bingung. Matanya yang membesar dan membulat sempurna menunjukkan bagaimana dia penuh dengan tanda tanya di dalam pilkirannya

“Apa maksudmu kamu tahu?”

Adrian yang tidak sadar bahwa dia berkata tanpa berpikir, berusaha mengalihkan pembicaraan dengan segera.

“Ah, itu. Tidak. Lupakan saja, aku hanya kebetulan bertemu denganmu.”

Lizy yang melihat Adrian yang bahkan tidak mau melihatnya merasa sedikit curiga dan tidak dapat percaya begitu saja.

‘Benarkah? Tapi kenapa malah menghindar?’ batinnya.

Sayangnya, Lizy tidak menyadari soal pembicaraan antara Mia dan Adrian, yang sebenarnya mengarah ke arah dirinya. Ia hanya sadar saat dirinya dikatakan tak bisa memiliki keturunan. Itu lebih menyakiti hati kecilnya yang malang.

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keanehan Adik Adrian

    Sampai di rumah, Lizy memberikan belanjaan yang sudah ia beli tersebut. Sementara para asisten rumah tangga yang lain kelihatan memasang wajah runyam dan masam sekali saat melihat Lizy yang baru saja datang bersama dengan Adrian.“Kalian darimana saja? Kenapa pulangnya belakangan?” Bu Hana bertanya kepada dirinya dan Adrian dengan raut wajah khawatir.“Maaf sebelumnya Bu, kami hanya-““Mia datang lagi. Sepertinya dia sekarang akan menargetkat Lizy,” Adrian segera menyela obrolan.Langsung menoleh dengan tatapan tajam Lizy ke arah dari Adrian yang memberikan jawaban sangat santai dan tanpa beban sama sekali. Dia sebenarnya tidak ingin mebeberkan perihal itu, makanya dirinya berusaha menyembunyikan.Namun, respon dari Bu Hana kelihatan kaget dan malah seperti orang yang was-wasnya makin menjadi setelah mendengar jawaban itu. Dia segera menghampiri Lizy dengan raut yang sedih.“Apa yang dia lakukan padamu? Apa dia melakukan hal buruk? Dia tidak memukulmu, kan?” tanya Bu Hana.“T- Tidak.

    Last Updated : 2024-11-08
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Aku Akan Menjaga Lizy

    Adrian sama sekali tidak bisa berkata-kata setelah membaca apa yang ada di tangannya tersebut. Rasanya mustahil sekali. Lizy adalah orang yang selama ini dicari banyak orang karena ini?!“Mama yakin?” Adrian masih sedikit ragu.“Mama masih mencaritahu. Sengaja mama memasukkannya ke perusahaanmu, untuk melihat seberapa besar dia akan membantumu. Mama rasa, ini alasan mantan suaminya tidak memberikannya bekerja. Karena dia tahu Lizy orangnya berpotensi,” Mama memberitahu.“Tapi ma, ini berlebihan. Aku memang bisa saja langsung menerimanya, aku tidak masalah. Tapi pikirkan bagaimana pandangan orang-orang akan memandangnya? Dia akan dicap aneh-aneh!” Adrian masih mencoba memberikan penolakan.Mama memperhatikan Adrian, kemudian tersenyum miring melihat anak lelakinya yang tampak sangat khawatir sekali. Tetapi, ia lebih memandangi dengan tatapan yang merasa sangat curiga sekali.“Ada apa ini, Adrian? Tidak biasanya kamu seperti ini…, apa kamu ada rasa dengannya?”Adrian tertegun mendengarn

    Last Updated : 2024-11-09
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lebih Baik Darinya

    Dengan perasaan yang membara dan juga menggebu, jelas Mia marah sekali. Rasanya masih tidak terima melihat Adrian yang lebih memilih wanita tersebut.“Kenapa kamu sangat membelanya?! Apa aku kurang berharga bagimu?! Aku lebih menarik dan bahkan aku lebih cantik darinya!” tegas dari Mia.Suaranya yang menggelegar tersebut jelas membuat para karyawan yang mendengarnya jadi melihat ke arah mereka. Menjadikan diri mereka sebagai tontonan yang menarik dan bahkan sangat menyenangkan untuk digosipkan.“Memang siapa yang mengatakan dirimu cantik?” Adrian dengan ketusnya bertanya kepada Mia.Seketika Mia tergagap hendak menjawabnya. Ia kembali dibuat tersinggung dengan ucapan dari Adrian yang terbilang cukup membuatnya merasa kesal.“A- Apa?! Apa bagimu aku tidak seperti itu?!”Adrian dengan enteng menjawab, “Kamu bahkan tak kuanggap wanita setelah tahu sifatmu,” balasnya.Ternganga tak percaya Mia mendengarnya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Lizy yang sedaritadi diam tidak mengatakan apa

    Last Updated : 2024-11-10
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pencari Masalah

    Mia terus memperhatikan gerak-gerik dari Hito selama di rumah. Ia menunggu, kapan suaminya akan melakukan apa yang ia katakan kepadanya tersebut.Rasanya tidak sabar pastinya ingin melihat Lizy terpuruk dan mengalami apa yang ia harapkan. Wanita itu harus tahu rasa dulu supaya dia sadar bahwa dia bukan apa-apa.Tetapi, hari ini Mia tak pernah merasa lelah sama sekali untuk mendekati Adrian lagi. Ia ingin sekali mendekati pria itu, dan menjadikannya miliknya.‘Apa yang harus aku lakukan untuk memikatnya?’ batinnya lagi.Mia keluar dan kali ini berada di sebuah café yang cukup fancy untuk dirinya tersebut. Sambil duduk melamun dan memikirkan kembali apa yang harus ia lakukan, Mia memandangi minuman yang ia beli tersebut.Saat memandangi keluar, ia melihat sosok gadis yang jelas ia kenal sekali. Sambil menyeringai licik, Mia memperhatikan kemana perginya gadis itu. Sudah lama sekali dirinya tidak melihat si gadis itu lagi.Adik Adrian, Alya, jelas Mia mendengarnya. Karena ia pernah menco

    Last Updated : 2024-11-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Baik-Baik Saja?

    Tak puas sampai di sana, Mia memeluk kaki Lizy dan menggigitnya di bagian betis hingga terasa dengan sangat keras sekali.Lizy tak berusaha menendangnya, ia tahu akan terjadi hal lebih buruk kalau ia sampai menendang wajah dari wanita itu. Jadi Lizy lebih memilih menarik secara terpisah rambut Mia sampai ia merasa sakit sendiri.“AGHHH!” teriaknya.“Lepaskan!” Lizy membalas.Mia melepaskan tangannya dari kaki Lizy, dan kini hanya bisa memegangi kepala setelah Lizy melepaskannya. Melihat bahwa Mia tak lagi bisa berkutik, akhirnya Lizy menarik Alya pergi menjauh dari sana.Dengan langkah yang segera, Lizy menghentikan taksi dan juga langsung mengajak Alya masuk ke dalam sana. Alya masih merasa syok setelah melihat pertengkaran di depan matanya.Cepat Lizy melihat ke arah Alya, dan memegang tangannya dengan erat, “Kamu tidak apa?” tanya Lizy, masih tenang.Alya yang daritadi hendak bicara namun tertahan itu hanya bisa tergagap selama beberapa saat, tetapi ia masih gemetar saat dipegang o

    Last Updated : 2024-11-12
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menerima Tawaran

    Mereka tampak terdiam sebentar mendengar pertanyaan dari Lizy. Jelas pastinya aneh. Selama ini Lizy tidak bekerja, jadi pengalamannya pun tidak banyak. Kalau langsung masuk, jelas orang-orang akan curiga.“Apa kamu keberatan mendengar orang-orang membicarakanmu?” tanya Bu Hana.Kali ini malah Lizy yang dibuat terdiam oleh pertanyaan itu. Ditatap orang-orang saja Lizy merasa tidak nyaman dan ingin segera pergi. Kalau digosipkan nantinya, rasanya Lizy tidak mungkin bisa membuat dirinya berpikir bahwa ia tidak mendengarnya sama sekali.“Bagaimana, Lizy?” tanya Bu Hana kembali.“Mmm, sebenarnya aku keberatan mendengarnya. Tapi, kalau semisal kalian berjanji bisa melindungiku, aku mungkin bisa menahannya,” sahut dari Lizy.Bu Hana tersenyum lebar mendengar jawaban Lizy. Dia menangkap jawaban itu sebagai jawaban bahwa dia bersedia menerima tawarannya dan siap menerima risikonya.“Baiklah. Setelah ini kamu mungkin akan banyak bertemu dengan mantan suamimu, kamu keberatan?” Bu Hana menanyakan

    Last Updated : 2024-11-13
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hari Pertama

    Hari pertama Lizy ikut dengan Adrian terasa begitu mendebarkan. Lizy sudah lama sekali tidak mendatangi sebuah perusahaan sebagai karyawan. Terakhir ia datang sudah lebih dari setahun lalu. Rasanya masih terasa asing sekali pastinya.Di dalam mobil Adrian, Lizy merasa bahwa dadanya berdebar sangat kencang sekali. Tetapi di sisi lain dia merasa sangat senang sekali, bahwa dia akan datang ke perusahaan dengan perasaan yang pastinya bahagia sekali.“Kamu kelihatan bersemangat,” ucap dari Adrian.“Tentu saja. Sudah lama aku tidak bekerja. Kalau aku bisa segera menghasilkan uang, aku pasti akan bisa balas budi dari kalian,” sahutnya.Adrian yang tengah menyetir itu merasa agak bingung dengan ucapan dari Lizy, jadi dia bertanya lebih banyak kepada Lizy atas ucapannya barusan kepada Lizy.“Balas budi? Kamu tak perlu melakukannya,” ucap Adrian.“Tidak. Aku perlu. Kalian memberikanku tempat tinggal Cuma-Cuma, dan bahkan kalian menyediakan makan untukku. Setelah aku bisa menghasilkan uang lebih

    Last Updated : 2024-11-14
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Labrakan Mantan

    Melihat bagaimana Lizy yang malah makin dekat dengan Adrian jelas membuat Mia merasa tidak terima. Seharusnya dirinya lah yang paling dekat dengan Adrian, dan juga menjadi orang yang selalu diutamakan.Tetapi, melihat bagaimana Lizy seperti baik-baik saja membuat emosi dari Mia meledak. Akhirnya dia mengambil gambar dari kejauhan yang menunjukkan bahwa Lizy baik-baik saja, kemudian mengirimkannya kepada orang yang tepat.Sambil tersenyum dan penuh semangat, Mia mengirim foto tersebut kepada Hito sambil memberikan kata-kata yang bisa mengompori Lizy.(Lihat, dia bahkan tidak merasa bersalah sama sekali setelah jahat padaku.) Isi pesannya.Dan Hito juga langsung membalasnya dengan cepat, (Kirimkan alamatnya.”Dengan bahagia dan bersemangat Mia langsung mengirimkan lokasinya. Segera ia memasukkan ponsel dan melihat ke arah dua orang itu lagi. Dia tidak sabar menunggu adanya pertunjukkan yang menyenangkan.Di tengah café sana, Lizy yang sedang makan dengan perlahan sambil menikmati obrola

    Last Updated : 2024-11-15

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tak Bisa!

    Pasca tersebarnya berita soal Lizy yang sudah dilamar, jelas membuat Mia yang membacanya merasa sangat kesal. Melihat bahwa hubungan mereka yang masih baik-baik saja, dan bahkan akan segera menikah membuat Mia tak bisa terima begitu saja. Rasanya jelas ada yang aneh di sini.Di depannya masih terpampang berita soal Lizy dan Adrian yang dipublikasikan oleh media lewat ipadnya itu. Tangannya mengepal kuat dan juga hatinya bergejolak marah.‘Bagaimana mungkin mereka akan menikah?!’ kesal Mia dari dalam hatinya.“Sayang…, mau aku belikan sesuatu? Aku akan keluar sebentar bertemu teman-teman,” ucap Hito.Mia langsung mengangkat kepala melihat ke arah Hito yang ternyata sudah bersiap hendak pergi keluar. Ia kesal dan marah karena melihat suaminya yang jarang di rumah.“Apa?! Kamu mau pergi lagi? Bukannya baru kemarin kamu bertemu mereka?!” gerutu Mia.“Ya itu kan kemarin. Hari ini kami berencana untuk pergi ke bar. Kamu bersihkan rumah. Cuci pakaian, jangan laundry. Aku tidak akan mengirimka

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keluargamu

    Lizy tak bisa berkata apa-apa. Ini bisa dikatakan jelas sebagai salahnya karena jelas ialah yang secara tak langsung tak mau diberitahukan mengenai berita itu. Air mata Lizy tak bisa tertahankan sama sekali. Ia menyesalkan dirinya yang dulu sangat menurut dan mau-mau saja diminta oleh Hito untuk melakukannya. Rasanya bodoh, padahal mungkin bisa saja ia bisa bertemu segera dengan keluargamu. Bu Hana Iba melihat Lizy yang seperti itu. Jelas rasanya sangat kasihan sekali. Bagaimana mungkin ia akan menjelaskan perihal ini dengan mudah? Seorang gadis yang ditinggalkan sejak kecil kini mendengar kabar keluarganya. “Lalu…, apa Ibu tahu, di mana keluargaku?” tanya Lizy. Bu Hana memberikan ekspresi wajah yang lesu dan seperti orang yang tak bisa berkata-kata lagi. Dia seolah dibuat tak mampu untuk memberitahukan yang sebenarnya kepada Lizy. Ia merasa berat hati menjelaskan hal ini kepadanya. “Kalau kamu mendengar ini, jangan marah, ya? Kami masih berusaha mencari celah untuk bisa bertemu d

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Rencana Ke Depan

    Lizy hanya bisa tertawa kecil menjawab pertanyaan dari Adrian. Sejujurnya ia merasa tidak enak hati kepada Bu Hana. Lizy sudah menumpang di sini, belum lagi dirinya malah berpacaran dengan Adrian. Mungkin orang-orang akan berpikir dirinya aji mumpung karena itu. Adrian memegang tangannya dengan erat, sambil memasang wajah sedih setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Lizy. Dia cemberut, sedikit mau ngambek tapi ingat kalau ia tak bisa tanpa Lizy. “Maaf ya. Aku masih belum terbiasa. Hubungan kita masih tunangan, rasanya kalau seperti tadi, tidak etis,” ucap Lizy. Adrian memandangi Lizy dengan lamat-lamat. Lizy tidak berusaha menghindar demi mencari alasan untuk membuat Adrian tak mendekatinya. Melainkan Lizy berkata begitu karena memang seperti itu yang sedang ia rasakan. Kemudian Adrian tersenyum memandangi Lizy, dan megecup punggung tangan Lizy dengan manis, “Tentu. Maaf, seharusnya aku tahu kamu pasti kadang merasa tak nyaman.” Tak lama dari itu, mereka berdua keluar dari ruan

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Nama Panggilan

    Dan sekarang lebih parah lagi daripada biasanya. Orang-orang yang mereka temui selalu memberikan selamat. Bahkan saat Lizy sedang sendirian pun dia selalu mendapatkan ucapan dari orang-orang yang tidak ia kenal. Saat tahu beritanya benar-benar tersebar, dan ada foto mereka saat Adrian sedang melamarnya, membuat Lizy jadi merasa tidak nyaman. Karena itu berarti ada orang yang mengikuti mereka kemana pun. “Aku tidak paham. Siapa yang mengikuti kita sampai seperti ini? Saat kita pergi, tidak ada orang yang mencurigakan sama sekali. Bagaimana mungkin ada yang bisa mengambil gambar kita dengan cepat,” gerutu Lizy saat ia dan Adrian sedang berada di ruangan kerja Lizy yang ditinggalkan oleh Bu Hana. “Yah, memang jurnalis kadang seperti ini. Demi bisa membuat berita yang wah dan juga bisa mendapatkan perhatian publik, ini adalah salah satu cara yang pas untuk bisa mendapatkannya,” ucap Adrian yang tetap santai duduk di sofa. Lizy yang daritadi mondar-mandirtidak karuan itu langsung duduk

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ya, Aku Serius

    Adrian tak berkutik setelah Lizy berkata begitu. Jantungnya yang berdegup kencang membuatnya tak bisa berkata lebih banyak lagi. Ia sekarang dibuat bungkam oleh Lizy.Mereka yang saling bertatapan itu membuat suasana jadi makin terasa dingin. Lizy memilih menunggu sampai paling tidak Adrian bisa bicara mengenai apa yang ingin Lizy tahu. Sementara Adrian berusaha untuk menghindar tapi tak menemukan celah sama sekali.Melihat Adrian yang tak kunjung bicara sempat membuat Lizy merasa heran. Dia yang paling frontal mengatakan niatnya, tetapi dia juga yang paling berusaha menghindar.Padahal juga dia sendiri tak kuat kalau didiami oleh Lizy. Tetapi, dia juga yang tak bisa berhadapan dengan Lizy setelah hari itu.“Hei.” Lizy memanggil sambil berusaha hendak memegang tangan Adrian.Adrian yang terkejut langsung menarik tangannya sebelum akhirnya Lizy mendekat kepadanya. Itu membuat Lizy malah makin bingung dengan responnya. Bagi Lizy itu terlalu berlebihan dan sangat-sangat tidak bagus bagi

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jangan Menghindar

    Bu Hana menganggukkan kepala. Mereka sedang duduk berhadapan itu terasa sangat menegangka sekali. Karena Lizy terasa seperti sedang disidang dengan perkaran yang tidak ia lakukan sama sekali.Lizy mulai menceritakan bagaimana saat mereka pergi ke pantai, dan juga memberitahukan bagaimana bisa akhirnya Adrian berkata begitu di depan Mia sampai membuat Mia menangis histeris.Bu Hana yang mendengarkan berkali-kali hanya bisa menganggukkan kepala mendengarnya. Dia seperti keheranan dan juga merasa masuk akal kenapa Adrian akhirnya mengatakan niatnya dahulu kepada sang ibu.“Tapi, apa Adrian setelahnya membicarakan ini denganmu?” tanya Bu Hana.“Tidak ada, Bu. Dia malah selalu menghindar setiap kali aku membahasnya. Aku pikir dia merasa tidak enak hati dan asal ucap saja saat itu. Jadi aku tidak memperpanjangnya untuk mencaritahu,” Lizy menjawab.Bu Hana kembali terdiam. Dia hanya menganggukkan kepala lagi. Semua jelas terasa sangat aneh jalannya. Tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa sekarang

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jelas Aku Tahu

    Seketika Mia menunjukkan ekspresi dimana dia sama kesal dan juga marah kepada Lizy. Itu pasti karena dia merasa sangat tertipu selama ini. Terlebih Lizy yang kelihatan baik-baik saja dan bahagia membuatnya makin merasa tak terima.“Tapi selama ini kamu kelihatan baik-baik saja!” kesalnya.“Ya kamu melihatku saat aku memang baik-baik saja. Waktu Hito mulai marah kamu tidak pernah tahu, kan? Apalagi kalau keinginannya tak dituruti,” balas Lizy.Dari matanya kelihatan jelas dia marah. Tetapi, kesedihannya juga tidak terbendung sama sekali. Karena apa yang selama ini ia lihat dan rasakan tak selamanya terasa demikian. Jadi Mia benar-benar terasa dibohongi.Karena sudah dilalap oleh api kemarahan dan juga rasa cemburu yang berlebihan, Mia mendadak hendak menyerang Lizy yang sedang bersama dengan Adrian.Adrian yang tak tinggal diam langsung menghadang tanpa membiarkan Mia memiliki kesempatan untuk bisa menyerang Lizy dengan leluasa.Adrian langsung menggunakan tubuhnya untuk melindungi Li

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Takkan Pernah

    Di luar sana, Adrian sebenarnya sangat kesal sekali ditemukan oleh wanita yang tidak pernah ada habisnya mengganggunya ini. Padahal sudah menikah, bukannya makin lebih baik malah makin bertingkah saja.“Adrian. Apa kamu sungguh tak mau aku temani?” tanyanya.Mia dengan sengaja memakai bikini paling seksi setelah mendapatkan informasi kalau Adrian ada di pantai. Dia tidak akan menyerah untuk menggoda Adrian kalau belum bisa ia milik.“Tidak. Sudah kukatakan daritadi aku tidak mau,” ucap Adrian dengan sangat ketus.“Ah, tapi kan tidak menyenangkan kalau di pantai sendiri. Bagaimana kalau aku temani? Malam-malam begini pasti enak kalau sambil minum, ya?” Ajak Mia dengan suaranya yang sangat centil sekali.“Tidak. Aku datang bersama Lizy. Kebetulan kami ada kencan,” sahut Adrian yang menegaskan.Mia tersentak mendengarnya. Rasanya kesal mendengar nama Lizy disebut. Mia berusaha mendekati Adrian mati-matian. Tetapi malah Lizy yang tak pernah melakukan pergerakan yang mendapatkannya.Tak me

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Semakin Dekat Lagi

    “Ya. Kamu seperti orang yang akan melahap siapapun kalau ada di depanmu, haha,” Lizy sedikit bergurau mengatakannya.“Begitu kah? Tapi memang banyak yang bilang kalau aku terlalu kaku. Padahal aku rasa aku biasa saja,” sahut Adrian.Lizy memandangi Adrian yang dimana dia sendiri tidak percaya kalau dia seperti itu. Mungkin karena selama ini dia merasa bahwa perilakunya biasa saja dan santai. Tetapi, sayangnya orang lain tak memandang seperti itu.“Aku jadi penasaran. Kalau semisal kedepannya aku terlibat masalah lagi, apa kamu akan membantuku?” tanya Lizy yang mulai mengandai-andai.“Tentu saja. Bahkan kalau harus mengorbankan nyawa, aku akan lakukan kalau itu demi dirimu,” Adrian menjawab dengan penuh semangat yang sangat menggebu sekali.“Ah, itu terlalu berlebihan Adrian. Kalau masalahnya sampai seperti itu, malah aku yang tidak akan memberitahumu sama sekali,” Lizy langsung merasa tidak enak hati.“Tidak boleh. Aku ingin melindungimu. Meski harus mati sekalipun, aku tidak masalah

DMCA.com Protection Status