Share

Menerima Tawaran

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-11-13 11:13:07

Mereka tampak terdiam sebentar mendengar pertanyaan dari Lizy. Jelas pastinya aneh. Selama ini Lizy tidak bekerja, jadi pengalamannya pun tidak banyak. Kalau langsung masuk, jelas orang-orang akan curiga.

“Apa kamu keberatan mendengar orang-orang membicarakanmu?” tanya Bu Hana.

Kali ini malah Lizy yang dibuat terdiam oleh pertanyaan itu. Ditatap orang-orang saja Lizy merasa tidak nyaman dan ingin segera pergi. Kalau digosipkan nantinya, rasanya Lizy tidak mungkin bisa membuat dirinya berpikir bahwa ia tidak mendengarnya sama sekali.

“Bagaimana, Lizy?” tanya Bu Hana kembali.

“Mmm, sebenarnya aku keberatan mendengarnya. Tapi, kalau semisal kalian berjanji bisa melindungiku, aku mungkin bisa menahannya,” sahut dari Lizy.

Bu Hana tersenyum lebar mendengar jawaban Lizy. Dia menangkap jawaban itu sebagai jawaban bahwa dia bersedia menerima tawarannya dan siap menerima risikonya.

“Baiklah. Setelah ini kamu mungkin akan banyak bertemu dengan mantan suamimu, kamu keberatan?” Bu Hana menanyakan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hari Pertama

    Hari pertama Lizy ikut dengan Adrian terasa begitu mendebarkan. Lizy sudah lama sekali tidak mendatangi sebuah perusahaan sebagai karyawan. Terakhir ia datang sudah lebih dari setahun lalu. Rasanya masih terasa asing sekali pastinya.Di dalam mobil Adrian, Lizy merasa bahwa dadanya berdebar sangat kencang sekali. Tetapi di sisi lain dia merasa sangat senang sekali, bahwa dia akan datang ke perusahaan dengan perasaan yang pastinya bahagia sekali.“Kamu kelihatan bersemangat,” ucap dari Adrian.“Tentu saja. Sudah lama aku tidak bekerja. Kalau aku bisa segera menghasilkan uang, aku pasti akan bisa balas budi dari kalian,” sahutnya.Adrian yang tengah menyetir itu merasa agak bingung dengan ucapan dari Lizy, jadi dia bertanya lebih banyak kepada Lizy atas ucapannya barusan kepada Lizy.“Balas budi? Kamu tak perlu melakukannya,” ucap Adrian.“Tidak. Aku perlu. Kalian memberikanku tempat tinggal Cuma-Cuma, dan bahkan kalian menyediakan makan untukku. Setelah aku bisa menghasilkan uang lebih

    Last Updated : 2024-11-14
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Labrakan Mantan

    Melihat bagaimana Lizy yang malah makin dekat dengan Adrian jelas membuat Mia merasa tidak terima. Seharusnya dirinya lah yang paling dekat dengan Adrian, dan juga menjadi orang yang selalu diutamakan.Tetapi, melihat bagaimana Lizy seperti baik-baik saja membuat emosi dari Mia meledak. Akhirnya dia mengambil gambar dari kejauhan yang menunjukkan bahwa Lizy baik-baik saja, kemudian mengirimkannya kepada orang yang tepat.Sambil tersenyum dan penuh semangat, Mia mengirim foto tersebut kepada Hito sambil memberikan kata-kata yang bisa mengompori Lizy.(Lihat, dia bahkan tidak merasa bersalah sama sekali setelah jahat padaku.) Isi pesannya.Dan Hito juga langsung membalasnya dengan cepat, (Kirimkan alamatnya.”Dengan bahagia dan bersemangat Mia langsung mengirimkan lokasinya. Segera ia memasukkan ponsel dan melihat ke arah dua orang itu lagi. Dia tidak sabar menunggu adanya pertunjukkan yang menyenangkan.Di tengah café sana, Lizy yang sedang makan dengan perlahan sambil menikmati obrola

    Last Updated : 2024-11-15
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Rasanya Berbeda

    Lizy merasa kepalanya sangat pusing sekali selama beberapa saat, seperti baru saja mendapat hantaman yang besar. Saat membuka mata, ia melihat bagaimana langit-langut ruangan yang putih bersih. Bau obat yang menyengat membuat sadar bahwa dia berada di rumah sakit.Tanpa berpikir Lizy berusaha duduk dari tempatnya berbaring tersebut. Tampak Adrian yang menungguinya memandanginya dengan wajah yang terkejut.“Lizy!” serunya.“Aku dimana-“Adrian spontan langsung memeluknya dengan sangat erat, hingga membuat kedua mata Lizy terbelalak seketika. Ia terkejut karena Adrian mendadak memeluknya itu.Jantungnya jadi berdebar dengan sangat kencang sekali, dan bahkan kini Lizy merasa bahwa wajahnya seperti terbakar dengan begitu dasyat.Perlahan Lizy mengangkat tangan dengan gemetar, kemudian membalas pelukan tersebut. Ada rasa yang berbeda saat ia membalas pelukan tersebut. Lizy merasa dipedulikan dan bahkan diakui keberadaannya.“Syukurlah kamu tidak apa,” Adrian melepaskan pelukannya dan meman

    Last Updated : 2024-11-16
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Memasak Untukmu

    Mobil kembali berjalan, dan kini entah kemana lagi. Lizy merasa jantungnya tidak bisa tenang pada saat itu. Bahkan hanya sekedar menoleh ke arah Adrian saja, membuat perasaan Lizy tidak karuan.Padahal respon dari Adrian biasa saja. Rasanya agak aneh. Kenapa Adrian memperlakukannya seperti ini? Lizy bukan saudara atau seseorang yang berharga baginya, lalu apa tujuannya melakukan ini semua?Pandangan Lizy kini tertuju pada sebuah restoran saat mobil yang sedang dinaiki berbelok ke sana. Matanya terbelalak dan tambah bingung.“Kita kemana lagi?!” Lizy agak panik.“Makan. Sudah hampir malam, dan kamu belum makan dari siang. Jadi kita isi perut dulu,” ucap dari Adrian.Adrian langsung turun setelah melepaskan sabuk pengamannya. Sementara Lizy yang berusaha menolak itu hanya sempat tergugup selama beberapa saat, tanpa sempat berhasil mengeluarkan apa yang hendak dia katakan kepadanya.Mau tidak mau akhirnya Lizy turun dari dalam mobil dan segera mengejar Adrian yang sudah terlanjur masuk k

    Last Updated : 2024-11-16
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mencari Masalah Lagi

    “Ada apa lagi, Mia?” tanya Lizy.Mia sedikit terpukau mendengar ucapan dari Lizy barusan, “Kamu memanggil namaku?” seru dari Mia sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri.Lizy menghela napas perlahan. Sepertinya memang sudah menjadi kebiasaannya saat mencari masalah, pasti ada saja ucapan yang dia katakan dengan nada bicara yang sangat menyebalkan.“Syukurlah kamu tahu. Tapi kamu juga pasti tahu kan, kalau aku ini dulu calon dari Adrian?” tanyanya.Dirinya tidak merasa kaget sama sekali. Justru Lizy merasa datar saja. Ia sudah mendengar bagaimana bedanya Mia saat di depan Adrian dan juga di depan Alya. Jadi rasanya sulit percaya bahwa ia adalah orang yang baik.“Iya, tapi kalau kamu gagal, berarti kamu tidak masuk ke kriterianya, kan?” balas Lizy.Agak terkagat Mia dibalas demikian oleh Lizy. Dia agak merasa geram, namun dia mencoba mengendalikan dirinya. Jelas kali ini Lizy yang mencoba untuk memancing emosi dari Mia tersebut.“Tidak…, kata siapa? Justru aku terlalu sempurna, makanya

    Last Updated : 2024-11-17
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tersebar Rumor

    Melihat kedatangan dari Adrian jelas membuat orang-orang yang sedang mengerubunginya tersebut langsung berbalik arah ke arah dari Adrian. Lizy hanya bisa terdiam karena ini benar-benar tidak pernah ia sangka.“Benar. Kedekatan kami memang benar adanya. Namun untuk menjalin hubungan, kami belum mengarah ke sana. Kami masih mengenal satu sama lain, dan mungkin akan lebih lama memakan waktu,” jelas Adrian.Dengan penuh wibawa Adrian memberikan sebanyak mungkin jawaban yang ia bisa pada saat itu. Bahkan Adrian terus merangkul Lizy di sampingnya. Seolah dia memberikan kode agar Lizy tidak memberikan jawaban apa pun dulu, sebelum situasi bisa lebih tenang dan mereda pastinya.“Baiklah, sudah semua pertanyaan terjawab, jadi pastikan tidak ada lagi yang mengganggunya,” ucap Adrian.Setelahnya Adrian langsung menarik Lizy dari sana, meninggalkan tempat dan bahkan sekarang masuk ke dalam mobil Adrian yang terparkir di dekat sana. Rasanya benar-benar menegangkan sekali.Adrian yang baru saja dud

    Last Updated : 2024-11-17
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Solusi

    Lizy yang mendengarnya merasa sangat terharu. Padahal di jalan tadi dia sudah berpikiran buruk akan dimaki atau mungkin akan diusir segera karena secara tak langsung telah membuat masalah.“Aku memanggilmu ke sini bukan untuk membuat masalah juga. Kita cari solusinya,” ajak Bu Hana.Lizy menganggukkan kepala. Mereka duduk bersama di ruang tengah dan mulai membicarakan bagaimana seharusnya mereka sekarang ini bertindak. Karena rasanya sudah tidak mungkin untuk menghindar lagi.“Aku sudah mengklarifikasi seperti yang mama katakan, untuk mengamankan posisi,” celetuk Adrian.“Memang seharusnya begitu. Karena sepertinya Mia sudah tidak main-main seperti sebelumnya. Bahkan dia mungkin akan membuat masalah lebih besar yang akan merusak citra perusahaan dan keluarga,” Bu Hana mulai memaparkan.“Aku.., aku harus bagaimana? Apa aku harus pergi agar semuanya selesai?” Lizy bertanya.“Tidak, Lizy. Kamu tetap di sini. Justru sekarang kamu har

    Last Updated : 2024-11-18
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Serangan Selama di Rumah

    Lizy masih merasa agak khawatir dengan apa yang dikatakan oleh Adrian kepadanya. Kemungkinan lain yang akan datang jelas membuat Lizy merasa khawatir. Dan itu membuatnya makin tidak nyaman menjalanin hari.Lizy lebih banyak berada di rumah, mengerjakan pekerjaan rumah dan sedikit membantu Bu Hana dalam menyelesaikan pekerjaan yang ia punya. Rasanya memang menyenangkan, tetapi juga kadang membosankan.Lizy sedang mengurusi jemuran pakaian yang harus dijemur di ruangan khusus menjemur baju. Ia cukup telaten melakukannya karena ini pekerjaannya sehari-hari.“Huh, lihat dia. Sekarang dia di rumah dan menambah beban kita untuk memasak,” celetuk dari seseorang di belakang,Lizy sempat menoleh dan mendapati adanya Nia beserta satu teman lainnya sedang bersandar di sana. Dua orang itu sepertinya kembali mencoba mencari masalah dengannya.Ia mengabaikan mereka yang sengaja menyindir itu dengan tetap menjemur pakain-pakaian yang sudah siap dijemu

    Last Updated : 2024-11-18

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kembali Lebih Baik

    Adrian benar-benar malu mendengarnya. Ia tidak tahu bahwa dirinya pernah terpergok oleh Loz saat melakukannya di kamar Lizy. Sampai-sampai Adrian harus mencoba mengingat kembali hari itu untuk memastikan. Karena ia sama sekali tidak ingat dan tidak merasa ada yang masuk ke kamar LizyAkhirnya Adrian menemukan jawaban kenapa Loz mendadak berubah dan memandanginya dengan tatapan yang jauh lebih mengintimidasi daripada sebelumnya. Kini Adrian jadi merasa malu akan dirinya sendiri.“Maaf, sepertinya memang salahku dari awal,” Adrian langsung meminta maaf.Loz memukul pelan punggung Adrian untuk menenangkan pria tersebut. Meski sebenarnya Loz sedang menahan tawa karena melihat Adrian yang baru pertama kali seperti itu. Sebelum-sebelumnya tidak pernah sama sekali.Sementara Adrian masih mencoba untuk menenggelamkan wajah, Loz masih menahan tawa sampai akhirnya dia tak bisa lagi melakukannya. Loz tertawa terbahan setelah tadi ia murung dan merasa sangat bersalah.“Hahaha. Sudahlah, lagipula

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menyelesaikan Masalah

    Cukup lama Loz tak memberikan jawaban kepada Adrian. Tetapi, hanya dari raut wajah Loz saja, Adrian sudah tahu bahwa dia pun ingin mengatakan segalanya. Sayangnya keraguan dalam dirinya telah menenggelamkan keberaniannya tersebut.Kegelisahan Loz yang sangat kentara sekali itu membuat Adrian jadi menerka-nerka dalam hati. Apakah dia baik-baik saja? Apa dia sedang dalam fase kritis yang dimana tidak ada orang yang bisa menenangkannya?“Aku tak suka menunggu terlalu lama, jadi jelaskan saja secara gamblang. Aku akan berusaha menahan diri agar tidak marah,” pinta Adrian.Loz yang mendengar desalan Adrian sempat tersentak selama beberapa saat. Ia yang tengah mengumpulkan keberanian diri itu langsung buyar dan berubah menjadi tidak terkendali sama sekali. Maka dari itu Adrian jadi makin bisa mengetahui bahwa Loz benar-benar gelisah saat ini.“Aku…”Loz mulai berucap. Tetapi ucapannya itu hanya sepotong dan tidak berlanjut sama sekali. Sekali lagi, ini membuat Adrian yang semula sangat saba

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Datang Dengan Tenang

    Setelah mereka sarapan dan juga bersiap untuk pergi ke rumah Lizy, Adrian membeli beberapa buah tangan untuk bisa dibawa ke rumah untuk membawakan kedua orang tua Lizy.Dibandingkan dengan Adrian, Lizy jauh lebih gugup dan merasa kalau sepertinya sekarang kegelisahannya makin besar. Padahal Adrian kelihatan tenang sekali dan tidak terbawa emosi sama sekali.Tetapi, entah kenapa perasaan Lizy seperti menunjukkan kalau sekarang ia benar-benar gelisah dan sedikit merasa takut dengan apa yang mungkin dilakukan oleh Adrian nantinya kalau bertemu dengan Loz.“Apa ini cukup?” Adrian bertanya saat ia baru saja masuk ke dalam mobil.Lizy sontak menoleh dan melihat bawaan Adrian yang sangat banyak sekali. Ada banyak buah beserta kue-kue kering yang dibeli Adrian dengan harga yang cukup mahal dan pastinya kelihatan lezat sekali.“Ah, cukup. Mereka pasti akan suka,” sahut Lizy.Lalu mobil kembali berjalan dan pergi menuju ke rumah Lizy segera. Rasanya saat menginjakkan kaki di halaman rumah saja

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Masih Sedikit Berandai

    Permainan yang sudah selesai itu kini menyisakan sebuah rasa lelah dan juga kesenangan yang tiada tara. Lizy melihat ke arah Adrian dan memandanginya dengan tatapan yang sangat senang sekali.“Kalau semisal kita punya anak, aku ingin dia bisa jalan-jalan kemanapun, dan tidak perlu khawatir soal apapun,” celetuk Adrian.Lizy yang mendengarnya sedikit terkejut sebenarnya. Karena ucapan Adrian bisa dibilang cukup mendadak dan tidak ada konteks awal kenapa ia bisa berkata demikian kepada dirinya dengan mudahnya.“Apa? Haha, kamu sudah memikirkan sampai ke sana?” Lizy sedikit tertawa.Adrian juga ikut menoleh saat mereka masih berbaring tersebut. Tangan Adrian meraih tangan Lizy dan menggenggamnya dengan erat sambil memandangi Lizy dengan tatapan yang begitu bersemangat.“Aku ingin berusaha. Kita sama-sama berusaha. Kita bangun keluarga kecil yang bahagia, dan juga keluarga harmonis yang tiada tara,” ajak Adrian dengan semangat yang sangat menggebu sekali.Lizy tersenyum lebar mendengarnya

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Permintaan Adrian

    “Tentu saja. Tapi, apa kamu benar-benar mau menuruti permintaanku nantinya?”“Apa?” tanya Lizy kepada Adrian.“Hmmm, ada. Toh sebentar lagi akan malam, jadi kamu akan tahu,” ucap Adrian, memberikan balasan yang tidak sesuai sama sekali.Lizy merasa memang sedikit kesal setelah mendengarnya. Tetapi, demi bisa membuat Adrian dan juga saudaranya berbaikan, Lizy tidak masalah. Ia yakin Adrian tidak akan melakukan hal yang buruk kepada dirinya.Setelahnya mereka berdua mandi dahulu, membersihkan rumah, dan membuat makan malam bersama. Adrian kelihatan lebih ceria dan juga lebih banyak tawa pada saat itu. Ia merasa sepertinya Adrian sudah bisa sedikit berdamai.Hingga waktu yang sudah menunjukkan pukul sepuluh, membuat Lizy merasa sangat berdebar sekali. Apa yang diinginkan Adrian dari dirinya ini?Sembari menunggu Adrian di kamar, Lizy berkali-kali berpikir apa yang mungkin sebenarnya diinginkan oleh Adrian. karena tak lama dari itu, Adrian datang sambil membawa sebuah kotak yang ada di ta

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Membujuk Adrian

    Karena setelah sampai di rumah, Adrian langsung mengajak Lizy melakukannya. Tak sekali dua kali. Tetapi dia cukup pintar memainkan ritme permainan agar Lizy merasa nyaman dan tidak sakit sama sekali.Ketika hari sudah sore dan mereka berdua kelelahan, akhirnya mereka sedang rebahan di atas kasur dengan tanpa sehelai kain dan hanya selimut yang tengah menutupi badan mereka. Napasnya tersengal, merasa lelah sekali.Lizy menelan ludah seketika. Ia sekarang sedang berusaha mencari celah untuk bisa membicarakan mengenai permasalahan Adrian dan juga Loz. Akan sangat canggung sekali kalau masalahnya berkelanjutan sampai waktu yang tidak diketahui sama sekali.“Aku ingin bicara hal penting,” ucap Lizy sambil menoleh ke arah Adrian.Adrian yang mendengar Lizy berusaha serius langsung memiringkan badan dan melihat ke arah Lizy. Raut wajahnya tengah senang sekali. Tak tega Lizy menghancurkan perasaannya yang sedang baik-baik saja itu.Tetapi, ia takkan mendapatkan kesempatan di lain waktu kalau

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hasil Pemeriksaan

    Adrian tak mau bicara banyak lagi setelah kejadian itu. Sampai sudah sebulan belalu pun, Adrian sama sekali tidak mau membahas perihal tersebut kepada Lizy.Meski responnya masih sama dan tetap berusaha menyenangkan Lizy, tetapi kalau sudah membahas Loz, Adrian sama sekali tidak mau bicara. Seolah dia memang sengaja menutup mulut untuk menolak bicara mengenai hal tersebut.“Lizy, apa kamu sibuk hari ini?” tanya Adrian kepada Lizy yang sedang melamun di depan cermin.Langsung tersadar dirinya setelah Adrian muncul dan memanggil namanya. Lizy melirik dan melihat Adrian seperti memiliki rencanan untuk hari ini bersama Lizy.“Ah, tidak. Besok baru aku berencana ke perusahaan yang kamu beri. Katanya ada sedikit masalah, dan aku perlu ke sana,” sahut Lizy.“Apa perlu aku bantu? Kamu bisa istirahat kalau kamu mau,” Adrian menawarkan diri karena merasa khawatir dengan Lizy.Lizy menggelengkan kepala sembari tetap memberikan senyuman hangat kepada Adrian. “Tidak usah. Daripada aku, kamu lebih

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pengakuan dari Loz

    Langsung menoleh Lizy dan Adrian ke arah Loz yang baru saja bicara tersebut. Mereka berdua menungu Loz berbicara dahulu. Tetapi, pria itu nampak sedikit malu dan seperti tak bisa berkata-kata selama beberapa saat.“Ada apa?” Lizy bertanya karena Loz diam cukup lama, dan itu sangat memakan waktu.Loz sempat melirik sejenak, lalu kembali menundukkan kepala karena merasa benar-benar malu hendak bicara sekarang. Sepertinya memang ada sesuatu yang disembunykan oleh Loz saat ini.“Apa pembicaraan ini penting? Kalau tidak, kamu bisa bicara lain hari,” Lizy memberitahukan.“Tidak! Aku harus membicarakannya sekarang!” tegas Loz yang langsung menjawab setelah Lizy berkata begitu.Melihat respon Loz yang terkesan berlebihan membuat Lizy merasa sedikit tak bisa bicara banyak. Jelas ada yang aneh. Lizy seperti membaca gerak-gerik Loz yang hendak mengakui suatu hal yang dimana Lizy merasa aneh sekali.“Sebenarnya…, aku tidak tahu harus mengatakan ini atau tidak,” Loz mulai berucap.Adrian yang mema

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tidak Mengganggu Sama Sekali

    Baru saja Loz hendak berjalan melewatinya, Lizy dengan cepat menghentikannya sebelum akhirnya Loz benar-benar pergi. Dengan gerak cepat, Lizy memegang tangan Loz pada saat itu juga.Loz yang terkejut juga langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan dengan cepat. Matanya tertuju pada Lizy yang tengah memegangi lengannya tersebut.Menyadari bahwa tindakannya barusan dilakukan dengan spontan, Lizy refleks juga langsung melepaskan tangannya dari lengan Loz barusan.“Maaf,” ucap Lizy.Suasana terasa sangat canggung sekali. Lizy bisa merasakan bagaimana atmosfer di antara mereka berdua sangat tidak nyaman sama sekali. Seperti ada yangv mengganjal di tengah mereka, dan itu sedikit mengganggu.“Maaf, kamu pasti tak nyaman ada aku di sini,” Loz merasa tak enak.Loz kembali hendak beranjak pergi dari sana. Kali ini, Lizy yang sempat tak bisa bicara sama sekali sebelumnya dengan cepat benar-benar menghentikan Loz sebelum Loz juga meninggalkan tempat tersebut.“Aku tidak merasa terganggu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status