Share

Bab 23

Penulis: Reg Eryn
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-30 17:00:00

Aku dan Mas Farzan sudah berada di dalam mobil. Setelah perdebatan Mas Malik dan Mbak Diana tadi, aku diminta Ibu untuk pulang dengan diantarkan calon suamiku ini. 

Sudah lebih setengah jam kami di perjalanan, tapi Mas Farzan tidak sekalipun membuka suara. Dia hanya diam sambil menatap lurus ke depan dan sesekali dia akan menoleh ke luar jendela. Ya, semenarik itu jendela mobil bila dibandingkan denganku. Soalnya, Mas Farzan tidak sekalipun menoleh ke arahku. Hanya aku saja yang mencuri-curi pandang darinya.

"Mas Farzan, sariawan?" tanyaku memberanikan diri, agar suasana mencair. 

Bukannya menjawab, Mas Farzan malah menatapku tajam. 

"Galak banget, sih, jadi orang," gumamku seraya menyandarkan kepada ke belakang.

Aku juga tak mau lagi memperhatikan lelaki di sampingku ini. Lebih baik, melakukan hal yang sama, yaitu menatap ke luar jendela. 

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 24

    "Mas, nggak mampir dulu?" tawarku saat kami sudah memasuki halaman rumah Nenek.Lelaki itu menoleh seraya menggelengkan kepala. Padahal tinggal jawan `tidak` juga bisa. Tidak perlu geleng-geleng seperti boneka susan.Setelah kejadiam saling bertatapan tadi, Mas Farzan dan juga aku, semakin canggung.Memang tidak ada yang terjadi di antara kami. Tapi, tetap saja ada perasaan yang kurang nyaman.Adegan romantis yang pernah aku lihat di drama korea, tidak terjadi pada kami. Setelah saling memandang, Mas Farzan langsung terdadar dan membuang muka. Tidak ada kejadian yang `iya-iya` di antara kami. Mas Farzan hanya berani menatapku saja. Kalaupun dia berani, aku pastikan kedua pipinya semakin membiru seperti ubi jalar."Ya, sudah. Kalau begitu, Sarah turun dulu," ucapku, dan tidak mendapat tanggapan apapun.Aku masih bingung, seb

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 25

    "Jaga mulutmu itu, Mbak Neni! Jangan seenaknya kau mengatai ibuku pel*kor!" Aku menunjuk tepat di wajahnya setelah melayangkan tamparan itu.Aku tidak tahu mengapa Mbak Neni bisa mengatai ibuku seperti itu. Entah ada masalah apa ibuku dulunya, karena aku memang tidak pernah mendengar apapun tentang ibuku di masa lalu. Biarpun begitu, aku tidak suka jika Ibuku dikatai demikian oleh Mbak Neni. Aku tidak terima dengan perkataannya. Jika dia hanya mengataiku, mungkin aku akan diam. Tapi kali ini, dia sudah sangat keterlaluan."Berani sekali kau menamp*rku!" Mbak Neni hendak menggapai rambutku. Namun, aku berhasil menghindar. Dia terlihat sangat marah. Napasnya cepat, tidak teratur. "Kau, memang anak pel*kor, Sarah! Makanya kau tidak diinginkan oleh Bapakmu, ataupun Nenek. Kau, tidak pernah tahu bukan, bagaimana ibumu yang gatal itu merayu Papaku? Sekarang aku beri tahu kamu semuanya. Ibumu itu, dulu ingin merebut Papaku dari Mamaku!" tuduhnya, tajam. Apa? Ibuku merayu Papanya Mbak Nen

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 26

    "Nggak papa, Bi. Sarah juga yang salah, datangnya kepagian.""Sudah jam seluluh kok pagi, toh, Rah. Ini udah hampir siang.""Iya, sih, Bi. Oh, ya Bi. Kedatangan Sarah ke sini, sebenarnya ada yang ingin ditanyakan.""Tanya apa? Kok, kayaknya serius banget ini." Bi Nining meletakkan pisau di lantai. Ia menatapku serius."Begini, Bi. Beberapa hari yang lalu, Mbak Neni mengatakan kalau Ibuku adalah pelak*r. Apa itu benar, Bi?"Bi Nining sudah sejak kecil tinggal di kampung ini. Jadi, ia pasti tau cerita tentang Ibuku. Bahkan rumahnya juga tidak pernah berpindah. Karena rumah ini adalah rumah peninggalan Ibunya Bi Nining. Meskipun usia rumah ini sudah tua, tapi rumah ini tidak terlihat rapuh karena sudah direnovasi."Kurang ajar sekali dia! Masih kecil mulutnya sudah kotor. Tau apa dia tentang Ibumu? Bahkan saat Ibumu meninggal, usianya baru tujuh tahun. Apa dia masih ingat tentang Ibumu?" Bi Nining terlihat sangat kesal.Ia sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 27

    "Iya juga, sih. Ya, sudah. Nggak papa, yang penting sah dan kamu cepat keluar dari rumah itu. Rumah serasa neraka," ucap Bi Nining sengit.Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan Bi Nining.Selama ini aku tidak pernah merasa rumah itu adalah Neraka. Meskipun aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang di sana, aku tetap menganggap tempat tinggalku, adalah istanaku. Kalau tidak di besarkan di rumah itu, aku tak tahu lagi akan bagaimana kehidupanku setelah ditinggal Ibu.Bisa saja aku jadi genlandangan, atau bahkan melakukan hal yang dilarang Tuhan."Mertuamu, sepertinya baik dan sayang sama kamu, ya, Rah?" Wajah Bi Nining seketika berubah. Ia terlihat bahagia saat membahas calon mertuaku."Iya, Bi. Alhamdulillah, Ibu baik banget. Semoga saja selamanya bisa baik terus ya, Bi."Aku membayangkan bagaimana perlakuan Ibu selama ini padaku. Ia terlihat sangat baik, dan itu lah yang membuatku merasa memiliki Ibu lagi."Ami

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 28

    "Tapi, ingat. Setelah menikah, Sarah tidak lagi bertanggung jawab pada kalian semua. Jangan sampai kalian mengganggu rumah tangga anak menantu saya. Apapun itu, jangan pernah mengeluh pada Sarah." Ibu menatap Bude Arum, tegas."Tidak akan! Kami malah bersyukur dia sudah menikah. Tidak lagi menyusahkan Ibu saya," sahut Bude Arum, santai."Tiga hari lagi, kami akan datang kembali untuk membawa uang tersebut," ungkap Ibu.Bude Arum tersenyum sangat manis. Dia pasti sangat senang akan mendapatkan uang sebanyak itu. Tidak mungkin uang itu untukku.Semua keluarga Bapak, sama saja kelakuannya.Aku memberanikan diri melirik Mas Farzan. Lelaki itu menatap lurus ke arahku. Dia sedang melihatku, atau Mbak Neni, ya?Aku kembali menundukkan wajah saat Mas Farzan menaikkan satu alisnya.***"Ma, nanti kalau uangnya sudah dikasih, kita bagi dua, ya!" pinta Mbak Neni, pada Mamanya.Mas Farzan dan kelu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 29

    "Bapakmu pasti datang. Kita tunggu saja," ucap Bi Nining, menenangkanku.Air mataku yang terjatuh juga sudah dihapus menggunakan tissu olehnya."Nggak anak, nggak Bapak, menyusahkan saja kerjanya!" gerutu Nenek, mengutak-atik ponsel di tangannya.Lima belas menit lagi, acara akan di mulai. Keluarga Mas Farzan juga sudah masuk dan duduk di ruangan yang sudah di dekorasi. Bahkan Pak penghulu juga sudah berada di sana bersama mereka. Tapi, sampai saat ini, Bapak belum menampakkan batang hidungnya.Apa susahnya, sih, datang ke acara pernikahan anaknya? Hanya sebagai wali, tidak lebih. Aku bahkan tidak meminta apapun dari Bapak, kecuali kehadirannya. Tapi kenapa Bapak seperti ini? Tidak bisakah ia meluangkan waktunya barang sehari untukku?Seandainya bisa aku meminta, maka aku akan minta dilahirkan lagi, dari Bapak yang berbeda. Banyak yang bilang, cinta pertama anak perempuan adalah Ayahnya. Tapi, itu tidak berlaku padaku. Ia ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 30

    Bapak berjalan tanpa mau bersalaman terlebih dahulu pada Nenek ataupun aku. Ia melewati Nenek dan aku begitu saja menuju pintu penghubung. Setelah melewatinya, Bapak duduk di samping penghulu.Sedangkan Ibu tiriku, Ia hanya berdiri di depan pintu sambil melihat ke sekeliling.Sejak datang, Ia tidak mau menyalami kami. Bahkan Nenek sebagai mertuanya saja, ia tidak mau menjabat tangannya.Apakah menantu seperti dia yang Nenek inginkan? Dulu, ibuku katanya penurut. Tapi, hanya karena fitnah dari Bude Arum, semua jadi membencinya. Dan sekarang, menantu yang tidak tahu sopan santun, Nenek malah mendiamkannya."Acaranya akan dimulai, sekarang kita duduk," ucap Bi Nining menyadarkanku dari lamunan. Meski sejak tadi ia mendengar perdebatan Nenek dan Bapak, Bi Nining tidak ikut mengomentari. Ia hanya diam menonton mereka.Aku dan Bi Nining berjalan mendekat. Kami duduk tepat di belakang Bapak.Dari sini, aku bisa melihat wajah tegan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 31

    Selain tidak diajari kata sabar, ternyata putri juga tidak diajari sopan santun oleh Ayah, ibunya. Bisa-bisanya dia berkata ketus seperti itu dengan orang yang lebih tua.Untungnya meski aku tidak dibesarkan oleh kedua orang tuaku, sopan santun tetap kujaga.Meski Nenek kasar padaku selama ini, aku tetap berusaha berbicara sopan padanya."Mulutmu, itu!" sungut Nenek.Putri hanya melengos tak suka.Aku malas menegur gadis cilik itu. Karena sudah pasti, dia akan melawanku. Dengan Nenek saja dia berani, apalagi cuma denganku yang hanya kakak angkatnya."Mbak Sarah, itu bajunya bagus. Bolehkah untukku?" tanyanya menunjuk baju yang hendak kulipat.Baju pemberian dari Ibu mertua dan belum pernah aku pakai sekalipun.Baju ini sangat cantik. Ukurannya juga pas bila dipakai di tubuhku. Aku juga sangat menyukai baju ini. Tidak mungkin aku memberikannya pada dia. Memang tubuh Putri besar bila diba

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03

Bab terbaru

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 85

    "Maaf, Bu. Anda bisa menjelaskan semuanya di kantor polisi." Polisi wanita itu tetap menggeret Mbak Diana."Tidak mau! Saya tidak mau dipenjara!" teriaknya lagi, sambil terus meronta.Kedua tangan Mbak Diana yang dipegang oleh polisi wanita itu, terus bergerak hendak melepaskan diri."Tolong kerja samanya, Bu! Atau kami akan mengambil tindakan tegas!" seru polisi wanita itu dengan wajah seram.Nyali Mbak Diana menciut. Mulutnya seketika berhenti meronta. Tapi matanya terus saja mengeluarkan air."Kami, permisi dulu, Pak, Bu!"Setelah berpamitan, semua polisi itu pergi dari rumah dengan membawa kakak iparku.Mas Malik terlihat kuyu. Dia pasti sangat lelah atas semua yang terjadi pada keluarganya."Aku tidak menyangka Diana sampai berbuat sejauh ini. Mungkin aku juga bersalah karena terlalu sibuk bekerja, sehingga dia tega menduakanku." Mas Malik menunduk, sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 84

    "Ini semua gara-gara kamu, Mbak!" celetukku saat kulihat Mbak Diana berada di dalam kamar Ibu. Dia masih menangis sambil memegang bingkai foto Ibu.Sebentar ia menatap foto itu, kemudian memeluknya."Diam kamu, Sarah! Kalau saja kau tidak kembali ke sini, semua ini tidak akan terjadi. Ibu tidak akan datang dan masuk ke dalam rumah, memergokiku bersama Danu. Hingga akhirnya aku tak sengaja mendorongnya!" ujarnya sinis.Mbak Diana menatapku dengan tajam. Wajahnya yang masih terdapat jejak air mata terlihat sangat berantakan.Dia itu menangisi kepergian Ibu, atau menangis karena takut diusir oleh Mas Malik"Tidak sengaja katamu? Sudah mendorongnya dengan kuat, kamu bilang tidak sengaja? Dasar perempuan tak punya hati!" sungutku, menatap wajahnya dengan tatapan menantang."Aku memang tidak sengaja. Karena panik, aku jadi mendorong Ibu. Pasti kamu kan yang meminta Ibu masuk ke dalam rumahku?" cecarnya galak."Hey, Diana! Sepa

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 83

    "Iya, Bu. Kamar Ibu nggak dikunci kan?""Enggak kayaknya. Kalaupun di kunci, pasti kuncinya masih gantung di pintu. Karena di dompet Ibu nggak ada kunci."Aku mengangguk. Ibu berjalan ke rumah Mas Malik, sementara aku masuk ke rumah Ibu.Rumah Mas Malik juga terbuka, sepertinya Mas Malik memang sedang berada di rumah.Aku dengan segera menuju kamar Ibu. Dan benar saja, kamar Ibu tidak dikunci. Pintu depan juga tidak dikunci tadi. Mungkin Ibu banyak pikiran, sampai lupa mengunci pintu."ASTAGHFIRULLAHHALAZIM ... APA YANG KAU LAKUKAN DIANA!" Suara Ibu terdengar sampai ke dalam kamar.Aku segera berlari meski belum menemukan ATM milik Ibu. Rumah Mbak Diana sudah permanen. Jika suara Ibu sampai terdengar ke dalam kamar, pasti sesuatu sedang terjadi pada Ibu.'DUAK!'"Awww!"Kakiku tersandung sofa."Suami pergi bekerja, kau malah enak-enakkan berbuat maksiat!" suara Ibu kembali terdengar saat aku sa

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 82

    "Maaf, Nak. Sarah. Bukan maksud Ibu tak menganggap Nak Sarah anak. Tapi, Ibu takut merepotkan kamu." Ibu mengusap-usap punggungku. Tangisku semakin pecah mendengar penuturan Ibu."Bu, tidak ada yang namanya orang tua merepotkan anak. Karena setiap anak, pasti ingin merawat orang tuanya. Sama seperti tujuan orang tua membesarkan anaknya, seorang anak juga ingin membalas apa yang telah dilakukan orang tuanya," ucapku seraya mengurai pelukan. Kalau saja Ibuku masih ada, ingin rasanya aku membahagiakan dia seperti dia membahagiakanku. Tapi itu semua sudah tidak mungkin. Yang aku punya saat ini adalah Ibu mertua. Maka aku harus memperlakukannya sama seperti Ibuku sendiri. Karena sejak awal, Ibu sudah baik padaku. Aku ingin membalas semua kebaikan Ibu.Meski aku tahu, kalau aku tidak mungkin bisa membalasnya."Terimakasih, Nak Sarah. Maaf, karena telah menyembunyikan semuanya dari kalian." Ibu menghapus air mataku yang mengenai pipi.Aku berusaha untuk tidak menangis lagi. Walau di hati m

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 81

    Pak Rt mengangguk seraya membalas senyum Mas Malik. "Baiklah Pak Malik. Kalau begitu, saya juga ingin berpamitan. Mbak Sarah, saya juga meminta maaf atas nama para warga karena sudah salah paham. Lain kali, kalau ada tamu Mbak Sarah bisa lapor dulu ke saya, agar tak terjadi hal yang seperti ini lagi.""Saya ingin melapor, Pak. Tapi kemarin posisinya sudah malam. Jadi takut mengganggu istirahat Bapak. Makanya saya tak jadi melapor. Pagi ini rencananya saya mau datang ke rumah Bapak, tapi belum juga datang, Bapak dan warga malah udah datang berbondong-bondong," sahut Mbak Ani menimpali."Wah, maaf, ya, Mbak Ani. Saya juga kalau tidak mendapat laporan, nggak akan datang. Para warga juga bukan saya yang mengerahkan. Mereka datang sendiri.""Ya, sudah, Pak. Saya minta nomor Bapak sajaJadi kalau ada tamu lagi, tinggal langsung telepon." Mbak Ani mengeluarkan ponselnya. Ia mencatat saat Pak Rt dengan pelan menyebutkan nomor ponselnya."Saya pam

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 80

    "Jangan banyak alasan, Kamu! Kalian berdua tuh sama aja!" Mbak Neni memotong ucapan Mbak Diana.Aku memegangi tangan Mbak Diana agar dia bisa sedikit tenang."Mas, tolong percaya sama aku, ya? Kejadian ini benar-benar terjadi begitu saja. Namanya manusia kan bisa aja khilaf. Aku takut Sarah khilaf, dan memasukkan penjahat. Makanya aku langsung lapor Pak Rt-""Dan lapor suami beserta Ibu mertua Sarah, agar mereka dengan cepat mengusir Sarah. Iya, kan?" potong Mbak Neni lagi, tak memberi kesempatan untuk Mbak Diana menyelesaikan ucapannya."Kamu, kenapa sih ikut campur saja? Kamu itu orang luar, jangan ikut campur masalah kami!" bentak Mbak Diana, menatap sinis Mbak Neni."Kalau kamu tidak membawaku dalam masalahmu, aku juga tidak akan ikut campur masalah kalian. Tapi sayangnya, kamu terlanjur memasukkanku ke dalam masalah ini, jadi tak ada salahnya aku ikut campu

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 79

    "Aawwcchh, sakit. Mas Farzan, tolongin aku dong!" Liana mengulurkan tangannya pada Mas Farzan. Rengekannya terdengar sangat manja. Ingin rasanya kutimpuk kepalanya menggunakan sandal ini, agar dia sadar bahwa lelaki yang ia mintai tolong adalah suami orang. 'PLAK!'"Minta tolong, noh sama tai ayam!" Mbak Neni menepis tangan Liana yang ia ulurkan pada suamiku.Gadis cantik itu semakin merengut menahan tangisnya. "Aaaaa! Kurang ajar kamu!" pekik Liana sambil memandangi tangannya yang mengenai eek Ayam di sampingnya. Liana bangkit. Ia berdiri berhadapan langsung dengan Mbak Neni. Kakak sepupuku berkacak pinggang. Mata tajamnya ia arahkan pada wanita di hadapannya. "Bukan cuma kamu yang bisa bar-bar! Aku juga bisa!" sentak Liana, seraya mengarahkan kedua tangannya pada rambut Mbak Neni. Mbak Neni menangkis tangan Liana yang hendak mencapai rambutnya.Meski memiliki tubuh agak berisi, Mbak N

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 78

    "Mbak, Bude berkata seperti itu, pasti karena Ia terbawa emosi. Jauh di lubuk hatinya, Sarah yakin Bude sangat menyayangi Mbak Neni. Coba lah Mbak Neni cari pekerjaan, yang sesuai dengan keahlian Mbak Sendiri. Tidak apa dimulai dari posisi paling bawah. Suatu saat nanti, pasti naik juga kok. Yang penting, Mbak harus yakin dengan pekerjaan yang sedang digeluti. Jangan menyerah sebelum berperang. Mulailah hidup baru tanpa Mas Deva. Sarah yakin, Mbak pasti bisa." Aku menaruh bawang yang sudah selesai dikupas. Kugenggam kedua tangan Mbak Neni untuk menguatkannya."Kamu, kenapa masih baik sama Mbak, sih? Padahal selama ini, Mbak selalu jahatin kamu. Sebelum kamu menikah, dan kita tinggal berdekatan, bahkan Mbak nggak pernah sekalipin berbuat baik sama kamu. Apapun yang kamu mau, semuanya pasti Mbak ambil. Kalaupun kamu nggak salah, Mbak selalu mengadu pada Nenek agar menyalahkanmu. Mulut ini juga, selalu berkata buruk tentang Ibumu. Kenapa sekarang kamu nggak membalas semua

  • Dibuang Keluarga, Dapat Calon Mertua Dari Surga   Bab 77

    Aku memiringkan senyum, mengejek wanita di hadapanku ini."Pergilah, dan jangan pernah kembali. Aku bisa mengusir kalian jika nekat datang ke rumah ini. Urus suamimu, dan jangan meminta bantuan kami. Aku tidak akan pernah memberikannya, meski kau menangis darah.""Dasar anak Durhaka! Tunggu saja Karma yang akan datang padamu, karena tak mau membantu orang tua yang sedang kesusahan. Kudoakan, hidupmu akan menderita selamanya!" kutukknya, dan tidak membuatku takut."Jangan lupa, Bu. Semua yang terjadi padamu saat ini, adalah Karma karena Ibu dan Bapak telah menelantarkanku selama bertahun-tahun. Jadi, jangan bicara soal Karma di sini. Karena kalianlah, yang sedang mendapatkan Karma atas perbuatan kalian." Aku tersenyum sinis pada Ibu.Wanita itu tak lagi berkata-kata. Dia bangkit, lalu pergi tanpa mengucap salam.Aku juga berdiri, dan mata ini tetap mengawasinya."Cuuiihh!" Dia meludah, saat kepalanya berbalik men

DMCA.com Protection Status