Share

Bab 18

Pov Neni

"Tuh, kan, Nek. Ini semua emas asli!"

Belum sempat Nenek bertanya, aku langsung nyeletuk saat masuk di rumah Nenek.

Wanita yang melahirkan Mamaku itu tampak keheranan. Ada raut tidak percaya di wajahnya. Ternyata tidak semudah itu mengelabui Nenek.

"Nenek, mau tau berapa tadi ditawar sama toko emasnya? Lima puluh juta!" ucapku lagi, berbohong.

Biar sajalah membohongi Nenek. Aku tidak mungkin jujur. Kalau sampai Nenek menagih uangnya dan melaporkan kejadian ini ke polisi, aku bisa habis diamuk Mama. Tidak hanya itu, aku juga akan menjadi olokan para tetangga. Mereka kan sangat suka melihatku menderita.

Mata Nenek memicing, curiga. Aku harus memasang wajah serius untuk meyakinkan Nenek.

"Kamu, nggak bohong kan, Nduk?"

"Enggak, Nek. Ngapain Neni bohong. Emangnya selama ini Neni pernah bohong sama, Nenek?"

"Pernah. Sering, malahan," jawaban Nenek. membuatku ingin menenggelamkan wajah ke dalam. lumpur.

Ya, selama ini aku memang sering membohongi Nenek. Aku pernah meminta uang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status