Share

Bab 240

Suara isakan sesekali terdengar dari lelaki yang berdiri di samping Danil. Hatinya terasa sakit setiap kali melihat wanita yang terbaring di atas ranjang. Sesak dan perih menjalar hingga ulu hati.

“Aku tau ini pasti tidak mudah untuk kamu, Wisnu!” ucap Danil memecah keheningan yang tercipta. Tatapan matanya tertuju pada Asma yang terbaring di atas ranjang.

Helaan nafas panjang Wisnu terdengar. Senyuman getir terulas pada susut bibirnya. Serka mengangguk lembut, lelaki berlesung pipi itu menyeka air mata yang membasahi pipinya.

Danil memutar tubuhnya secara sempurna ke arah Wisnu. “Lalu apakah kamu akan membiarkan istri mudamu tinggal di sini? Lalu bagaimana jika nanti Asma sadar dari koma dan melihat kehadiran istri muda kamu. Aku pikir itu bukanlah ide yang bagus?” Danil melipat kedua tangannya di depan dada menjatuhkan tatapan serius pada Wisnu.

Wisnu mendengus berat. “Tidak seperti itu Danil. Ini hanya semetara waktu.” Wisnu menjeda ucapannya. “Aku tidak mungkin membiarkan Natas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status