Share

Bab 239

Bagaikan guntur yang menyambar di siang bolong. Lelaki berseragam putih itu tidak bisa memastikan kapan Asma akan sadarkan diri dari koma.

Wisnu terhuyung, tubuhnya mendadak kehilangan tenaga. Seluruh persendiannya melemas, tidak mampu menopang tubuhnya. Tatapan matanya mendadak berkabut. Genangan air mata dengan cepat memenuhi pelupuk. Membuat pandangannya meramun.

"Bagaimana jika kami membawa istri saya berobat ke luar negeri saja, Dok?" ucap Wisnu dengan nada terbata. Ia terus menguatkan diri demi Asma.

Sepersekian detik lelaki yang selama satu bulan ini menangani Asma tidak bergeming. Menatap serius dengan wajah berpikir pada Wisnu.

"Bisa saja, tetapi ...?" Lelaki berseragam putih itu menggantung kalimatnya.

Degupan jantung Wisnu semakin berdebar. Keringat dingin bercucuran membasahi tubuhnya. Takut jika kalimat yang keluar dari bibir lelaki di depannya adalah sebuah kabar buruk yang akan kembali ia dengar.

Wisnu menarik tubuhnya ke dekat meja. Ingin memastikan sepasti-pastinya. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status