Share

Bab. 22. Dua hati yang sama-sama keras

Sang suami terhentak kaget dan langsung terdiam.

"Kamu sudah pulang? Bukannya dua jam lagi kamu baru pulang?" Marsya melihat jam tangan.

"Iya ... kebetulan di kantor sudah tidak ada kerjaan lagi. Ya, sudah aku pulang saja." Reval garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

"Oh, begitu. Terus kamu langsung ke sini mau ngapain? Kamu belum berganti pakaian." Marsya memperhatikan tubuh Reval dari atas ke bawah.

"Eemm, ... aku mau mandi siapkan air," pinta Reval lalu meninggalkan Marsya begitu saja.

"Susah kalau punya suami kaya kulkas." Marsya mengumpat lalu berjalan ke dalam rumah.

Sementara Reval menemui satpam terlebih dahulu sebelum ke kamarnya. Dia ingin menanyakan tentang pak Bowo. Reval tidak mau terjadi apa-apa lagi dengan Marsya.

"Tuan." Dua security langsung menunduk kepada Reval.

"Ceritakan bagaimana Pak Bowo bisa masuk ke rumah ini!" perintah Reval.

"Maaf, Tuan kami tidak tahu kalau Pak bowo seperti i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status