Share

Ruangan Kerja yang Lebih Bagus Dari Seisi Rumahku

“Apa?” Netra Yuni membulat sempurna.

Sudah kuduga dia akan bereaksi seperti itu. Masih untung dia tidak pingsan mendengarnya.

Beberapa detik Yuni terpaku di tempatnya, kemudian berhasil mengembalikan kesadaran.

“Mana mungkin perempuan udik ini menjadi CEO di sini?” Tentu saja Yuna akan menyangkal.

Dari segi mana pun, aku tidak mempunyai latar belakang yang bisa menjadikanku sebagai CEO. Apalagi semua orang mengetahui aku di sini seorang yang sebatang kara. Aku yakin Yuni akan tetap berpegang teguh dengan ceritaku yang seperti itu. Meski kemarin Salman sudah memberi bayangan padanya jika aku ini akan menjadi atasannya.

“Tapi memang begitu kenyataannya, Buk. Hari ini dijanjikan beliau datang untuk memperkenalkan diri,” timpal Tomo sopan. Semenjak semula pria berwajah mulus ini memang terlihat tenang menghadapi Yuni, tidak terpancing dengan suara Yuni yang meninggi.

“Hah? Bagaimana mungkin ini terjadi?” Terdengar Yuni masih saja menyangkal. Tapi kali ini suaranya sudah melunak, bahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status