Share

Menolong Seseorang

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 09:46:08

Niuniu bernapas berat setelah beberapa percobaan, namun gagal terus.

“Nona Zhao, Anda benar-benar tahu banyak hal … tapi, bagaimana Anda mempelajarinya? Bukankah Anda … tidak pernah melakukan?”

Zhao Xueyan tertawa kecil, menghindari pertanyaan itu. “Mari kita katakan saja, aku pernah belajar dari seorang ahli. Sekarang, fokuslah pada latihanmu.”

Niuniu menggeleng sambil tersenyum kagum. “Saya tidak pernah membayangkan Nona bisa seperti ini. Biasanya, Anda … hanya diam disiksa ….”

Niuniu tidak melanjutkan ucapannya, karena takut menyinggung Zhao Xueyan.

Zhao Xueyan mengangkat alis, matanya tajam. “Waktu itu sudah berlalu, Niuniu. Hidupku kini berbeda, dan aku membalas mereka.”

Matahari mulai tinggi saat mereka selesai latihan 6 pagi. Meskipun tubuh mereka lelah, semangat keduanya masih ada.

“Nona Zhao, meskipun saya belum sepenuhnya mengerti, saya merasa tubuh saya lebih ringan. Latihan ini … mungkin memang berguna.”

Zhao Xueyan mengangguk dengan puas. “Itu hanya permulaan. Dengan latihan rutin, kita berdua akan menjadi lebih kuat. Tidak ada yang bisa meremehkan kita lagi.”

Dalam hati, Zhao Xueyan merasa lega. Dia tahu perjalanan ini panjang, tapi dengan pengetahuan dan tekadnya, dia yakin bisa mengubah nasibnya dan melindungi orang-orang di sekitarnya.

Di bawah sinar matahari pagi, Desa Qinghe ramai dengan pedagang dan pembeli yang memenuhi pasar desa. Zhao Xueyan, yang mengenakan jubah sederhana dan cadar untuk menutupi wajahnya, berjalan tenang di samping pelayannya, Niuniu.

Meskipun berusaha menyembunyikan identitasnya, aura elegan Zhao Xueyan tetap sulit disembunyikan, membuat beberapa orang memandang mereka dengan penasaran.

"Niuniu, ingat, jangan bicara terlalu banyak. Kita di sini untuk mencari bahan makanan," kata Zhao Xueyan datar.

"Baik, Nona," jawab Niuniu sambil memegang erat keranjang belanja mereka.

Namun, mata Niuniu terus bergerak gelisah, memperhatikan segala sesuatu di sekitar mereka.

Saat mereka melangkah lebih jauh, keramaian di sudut jalan menarik perhatian mereka. Seorang pria tua tergeletak di tanah dengan wajah pucat dan tubuh gemetar. Orang-orang di sekitarnya tampak panik, tidak tahu harus berbuat apa.

"Dia tiba-tiba pingsan! Tidak ada tabib di sini!" teriak seorang wanita muda.

"Apakah dia akan mati?" tanya seorang anak kecil dengan nada takut.

Niuniu menarik lengan Xueyan. "Nona, kita tidak seharusnya terlibat. Bagaimana jika mereka mengenali Anda?"

Namun, Zhao Xueyan tidak menggubris. Dia melangkah maju dengan tenang, membuat kerumunan memberi jalan tanpa sadar karena auranya yang tegas.

"Biarkan aku memeriksanya," kata Zhao Xueyan, suaranya dingin namun penuh keyakinan.

Wanita muda yang tadi berteriak segera menoleh. "Anda tahu bagaimana mengobatinya?"

Zhao Xueyan berlutut di samping pria tua itu dan memeriksa denyut nadinya.

"Dia menderita gangguan pada meridian ginjal dan paru-paru. Energinya terblokir, mungkin akibat terlalu lama bekerja di udara dingin tanpa istirahat."

Niuniu berdiri di dekatnya, tertegun melihat ketenangan majikannya.

"Nona benar-benar tahu apa yang dia lakukan ….” gumamnya, kagum sekaligus terkejut.

Dari balik jubahnya, Zhao Xueyan mengeluarkan kotak kecil berisi jarum akupunktur. Dia mulai memasang jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pria itu, gerakannya cekatan dan penuh presisi. Setiap jarum yang ditusukkan memancarkan sedikit kilauan cahaya lembut, hasil dari kekuatan spiritualnya.

Kerumunan terdiam, menyaksikan dengan mata lebar. Mereka belum pernah melihat teknik seperti ini sebelumnya.

Setelah beberapa menit, tubuh pria itu mulai berhenti gemetar. Wajahnya yang tadinya pucat mulai mendapatkan warna, dan napasnya kembali normal. Zhao Xueyan mengeluarkan sebuah botol kecil berisi air spiritual dan menuangkan beberapa tetes ke mulut pria itu.

"Air ini akan memulihkan energinya dengan cepat," kata Zhao Xueyan.

Kemudian Zhao Xueyan menyerahkan daun tanaman langka kepada wanita muda yang tadi berteriak.

"Rebus ini sebagai teh untuknya. Minumkan dua kali sehari selama lima hari.”

Pria tua itu membuka matanya perlahan. "Siapa ... siapa Anda? Apakah saya masih hidup?"

"Anda sudah aman sekarang. Ingatlah untuk menjaga kesehatan Anda," jawab Zhao Xueyan dingin, berdiri dengan anggun.

Wanita muda itu membungkuk dalam-dalam.

"Terima kasih, Nona. Anda menyelamatkan ayah saya! Siapa Anda? Bagaimana kami bisa membalas budi ini?"

Xueyan menarik cadarnya lebih rapat. "Tidak perlu tahu siapa aku. Gunakan waktumu untuk menjaga keluargamu.”

Saat Zhao Xueyan berjalan pergi, kerumunan masih berbisik penuh kekaguman. Beberapa orang memuji tekniknya, sementara yang lain penasaran dengan identitas wanita misterius itu.

Niuniu mengikuti di belakang Xueyan, masih tercengang. "Nona, Anda benar-benar luar biasa! Saya tahu Anda pintar, tapi tadi ... itu seperti keajaiban! Bagaimana Anda bisa melakukannya?"

Zhao Xueyan menoleh sedikit, tersenyum samar di balik cadarnya.

"Niuniu, ilmu medis adalah tentang memahami tubuh dan energi manusia. Ketika kamu memahami itu, tidak ada yang tidak mungkin."

Niuniu mengangguk dengan mata berbinar.

"Nyonya, saya semakin kagum pada Anda. Anda seperti dewi penyembuh!"

Xueyan hanya tertawa kecil dan melanjutkan langkahnya. Meskipun dia telah meninggalkan kehidupan istana, dedikasinya untuk menyelamatkan nyawa tetap menjadi tujuan utamanya di dunia yang baru ini.

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kutukan Dewa Gunung?

    Zhao Xueyan menjalani hari-harinya bersama Niuniu di gubuk pengasingan dengan berlatih bela diri, berkultivasi dan menolong warga desa Qinghe, diam-diam. "Niuniu, fokuskan energimu pada titik dantian," instruksi Zhao Xueyan dengan suara lembut namun tegas. Zhao Xueyan, dengan mata terpejam, berdiri kokoh dalam posisi meditasi, tubuhnya memancarkan aura tenang yang bercampur dengan kekuatan spiritual."Jangan terburu-buru. Rasakan aliran energi itu seperti air yang mengalir di sungai,” sambung Zhao Xueyan. Keduanya saat ini sedang berkultivasi setelah latihan bela diri modern. Niuniu, yang duduk bersila tak jauh dari posisi Zhao Xueyan, mengerutkan alis. "Nona, kenapa rasanya sulit sekali? Energinya seperti berputar-putar, tapi tidak mau masuk ke dantian saya,” ujar Niuniu. Terlihat keringat membasahi pelipis Niuniu, gadis pelayan itu sudah memasuki tahap dasar tingkat dua, sedangkan Zhao Xueyan telah berada ditahap menengah tingkat tiga. "Itu karena pikiranmu masih ragu. Tenangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kekaisaran Zhengtang

    Di ruang rapat kekaisaran yang besar dan megah, suasana serius menyelimuti seluruh ruangan. Kaisar Sheng Yu duduk di singgasana dengan wajah yang tenang. Di sekelilingnya, para pejabat dan tabib kerajaan berdiri dengan sikap hormat, menantikan pembicaraan tentang wabah yang melanda desa Qinghe.Dengan suara tegas, Kaisar Sheng Yu membuka rapat. "Apakah masih ada perkembangan mengenai wabah di desa Qinghe? Zhen mendengar bahwa meskipun tabib terbaik sudah dikirim, penyakit ini tetap menyebar tanpa bisa dihentikan. Apa yang sebenarnya terjadi di sana?” Para pejabat saling pandang, lalu pejabat senior berdiri berbicara tampak cemas, namun tetap menjaga ketenangan di hadapan Kaisar."Yang Mulia, meskipun kami telah mengirimkan lebih dari sepuluh tabib terbaik, penyakit ini tetap meluas. Penduduk desa meyakini bahwa ini adalah kutukan dari Dewa Gunung yang marah, yang tidak akan bisa disembuhkan oleh tabib biasa. Mereka bahkan sudah tidak mempercayai tabib yang kami kirim,” lapor menteri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Membuat Ramuan Typus

    Di gubuk tua miliknya, Zhao Xueyan tengah menyiapkan ramuan penyembuhan untuk penyakit typus yang sedang menyerang warga desa Qinghe. Niuniu, pelayan setia Zhao Xueyan, berdiri di samping meja kayu, dengan tangan gemetar merapikan beberapa tanaman obat yang ada di gubuk tua itu. "Nona, apakah rakyat akan percaya bahwa penyakit ini bukan kutukan Dewa Gunung?" tanya Niuniu dengan ragu. "Mereka sudah begitu takut, dan bahkan mereka menolak Anda, saat ingin memeriksa kondisi mereka,” lanjut Niuniu. Zhao Xueyan, yang tengah mencampurkan bahan-bahan untuk ramuan, sedikit menoleh dan berkata dengan tenang, "Tidak perlu khawatir, Niuniu. Yang terpenting adalah kita membantu mereka yang membutuhkan. Aku tidak akan mengungkapkan identitasku. Mereka tidak perlu tahu siapa aku. Yang mereka butuhkan sekarang adalah obat ini.”Niuniu menghela napas panjang, merasa masih ragu. "Tapi bagaimana jika mereka menolak? Jika mereka sudah percaya bahwa ini adalah kutukan, apa yang bisa kita lakukan?"Zha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Mencari Tabib Misterius

    Ibu itu mengangguk, meskipun tampak masih bingung. "Apa lagi yang harus dilakukan?" Zhao Xueyan melanjutkan dengan sabar, menjelaskan dengan sangat rinci. "Pertama, pastikan tempat tidur anakmu selalu bersih dan kering. Kuman dapat berkembang biak di tempat tidur yang lembab atau kotor. Gantilah selimut dan sprei secara teratur, jemur di bawah sinar matahari agar kering. Pakaian yang dipakai anakmu juga harus dicuci dengan baik."Ibu itu mendengarkan dengan seksama, meski keraguan masih ada di wajahnya. "Apa lagi?" tanyanya, seolah-olah belum yakin dengan semua penjelasan itu.Zhao Xueyan melanjutkan dengan tekun. "Kedua, pastikan semua air yang diminum oleh anakmu adalah air yang bersih. Jika tidak bisa dipastikan kebersihannya, lebih baik air tersebut direbus terlebih dahulu. Sisa makanan harus segera dibuang, jangan biarkan makanan yang sudah terkontaminasi berada di rumah.""Dan yang terakhir, jaga kebersihan dapur dan area makan. Pastikan tidak ada makanan yang menumpuk dan menc

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Rencana Zhao Xueyan

    Zhao Xueyan yang mengetahui bahwa dirinya mulai dicari warga, memutuskan untuk tidak tinggal di gubuk pengasingannya lebih lama. Zhao Xueyan memilih tempat lain, lebih jauh dari desa, untuk melanjutkan pengobatannya dengan tenang.Di tempat persembunyian baru, yang terletak di tepi hutan dekat sungai kecil, Zhao Xueyan duduk di atas batu datar sambil menyiapkan ramuan dengan bantuan Niuniu."Nona," kata Niuniu sambil memandang cemas. "Apa kita tidak sebaiknya memberitahu warga tempat kita berada? Mereka pasti sangat membutuhkan bantuan Anda,” ucap Niuniu. Zhao Xueyan menggeleng pelan, matanya tetap fokus pada ramuan yang sedang diaduk. "Kita tidak bisa melakukannya, Niuniu. Jika mereka tahu di mana kita berada, mereka mungkin akan berbondong-bondong datang. Itu hanya akan membuat kita kewalahan dan menarik perhatian pihak kekaisaran. Yang terpenting sekarang adalah membantu mereka tanpa menarik terlalu banyak perhatian."Niuniu terdiam sejenak, lalu mengangguk. "Lalu, bagaimana renc

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kesembuhan dan Rumor

    Di desa tetangga, berita ini juga menjadi bahan perbincangan."Apa kalian dengar tentang Desa Qinghe?" tanya seorang pria dari Desa Liangzhou kepada temannya. "Mereka bilang seorang wanita asing telah menyembuhkan wabah kutukan Dewa Gunung.""Aku mendengar itu," jawab temannya. "Bahkan tabib dari kekaisaran tidak mampu menyembuhkan wabah itu. Siapa wanita itu? Dan dari mana dia mendapatkan ramuan ajaib itu?"Di Kekaisaran Zhengtang, berita ini akhirnya sampai ke telinga pejabat istana. Seorang utusan dari Qinghe melaporkan kabar itu dengan penuh rasa takjub."Yang Mulia Kaisar, wabah di Desa Qinghe telah mereda. Para warga melaporkan bahwa seorang wanita asing memberikan ramuan yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut," kata utusan itu di depan pejabat istana.Seorang menteri yang mendengar laporan itu mengernyitkan alisnya. "Wanita asing? Apakah dia seorang tabib atau memiliki hubungan dengan alkemis?" "Kami belum tahu, Tuan," jawab utusan itu. "Namun, warga Desa Qinghe memuji keah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Formasi dan Teknik Ilusi

    Desa Qinghe telah kembali tenang. Setelah wabah typus yang menghantui desa itu berakhir, warga mulai menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Anak-anak kembali bermain di pekarangan, pasar desa kembali ramai dengan suara tawar-menawar, dan ladang kembali hijau oleh tanaman yang tumbuh subur. Namun, ada satu hal yang masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan warga—siapa sebenarnya Dewi Penyembuh yang telah menyelamatkan mereka?"Aku dengar dia tinggal di tepi hutan," bisik seorang wanita di pasar. "Tapi tidak ada yang tahu pasti. Dia seperti datang dan pergi tanpa jejak.""Apapun itu, dia menyelamatkan keluarga kita," balas tetangganya. "Aku hanya berharap bisa bertemu dengannya dan mengucapkan terima kasih."Namun, Dewi Penyembuh yang mereka cari, Zhao Xueyan, tidak pernah muncul kembali. Di gubuk pengasingannya, jauh dari keramaian, ia memutuskan untuk kembali fokus pada tujuannya semula, yaitu menguasai kultivasi. Di dalam gubuk kecilnya, Zhao Xueyan duduk bersila, matanya ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Setahun Berlalu

    Di tengah hutan yang tenang, cahaya pagi menerobos dedaunan, menciptakan pola cahaya yang indah di tanah. Suara pedang yang saling beradu menggema di udara, mengikuti irama latihan yang intens. Zhao Xueyan, dengan pedang peraknya yang terhunus, bergerak lincah, tubuhnya memancarkan kekuatan dan ketenangan dari latihan panjangnya. Di depan Zhao , Niuniu dengan pedang perak yang sedikit lebih ringan, berusaha dengan sepenuh hati mengikuti setiap serangan Zhao Xueyan. "Ayo, Niuniu! Jangan ragu! Fokus!" Zhao Xueyan berseru, menggerakkan pedangnya dengan kecepatan tinggi, melancarkan serangan bertubi-tubi ke arah Niuniu. Niuniu mengangguk dan menghindar dengan gesit, pedang kayu di tangannya bergerak menangkis setiap serangan Zhao Xueyan. "Saya siap, Nona!" Dengan gerakan yang semakin halus, Niuniu berhasil memblokir serangan demi serangan, meskipun terkadang ia harus bergerak cepat untuk menghindari serangan mendalam dari Zhao Xueyan. "Bagus, Niuniu!" Zhao Xueyan memuji dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kaisar Zheng Yu Murka

    Pagi itu, suasana istana kekaisaran Zhengtang berubah tegang. Kaisar Zheng Yu, yang sedang menikmati sarapannya di aula utama, tiba-tiba dihampiri salah satu mata-mata kepercayaannya. Dengan napas terengah-engah, mata-mata itu membisikkan kabar yang membuat wajah kaisar Zheng Yu seketika berubah muram."Apa yang kau katakan?" Suara kaisar terdengar dingin, penuh dengan kemarahan yang tertahan."Hamba ... hamba telah memastikan, Yang Mulia. Nona Zhao Xueyan meninggalkan kekaisaran Zhengtang tadi malam. Kami kehilangan jejaknya setelah dia keluar dari gerbang barat," jawab mata-mata itu dengan tubuh gemetar, takut akan reaksi penguasa yang terkenal dengan emosinya yang tak terkendali.Dengan keras, kaisar Zheng Yu menghempaskan mangkuk porselennya ke lantai, membuat suara pecahan menggema di aula. Semua pelayan dan pejabat yang ada di ruangan itu menundukkan kepala, tak berani menatap sang kaisar yang sedang memuncak amarahnya."Beraninya dia melarikan diri dariku!" raung kaisar Zheng Y

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kepergian Zhao Xueyan

    Malam itu suasana di kediaman keluarga Zhao terasa berat. Bulan bersinar terang di langit, seolah menyaksikan perpisahan yang penuh haru. Zhao Xueyan berdiri di halaman depan, mengenakan pakaian perjalanan yang sederhana namun tetap memancarkan wibawanya. Di sampingnya, Niuniu sudah siap dengan tas kecil di tangannya, wajahnya tampak antusias meskipun dia tahu perpisahan ini tidak mudah.Nyonya Zhao berdiri di depan putrinya, air mata mengalir di pipinya. "Xueyan, hati-hati di jalan. Jangan lupa makan tepat waktu dan jaga kesehatanmu," ucapnya dengan suara bergetar, tangannya terus menggenggam tangan Zhao Xueyan erat.Zhao Xueyan mencoba tersenyum menenangkan, meskipun hatinya berat. "Ibu, jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja. Aku janji akan kembali secepatnya."Jenderal Zhao Yun berdiri di samping istrinya, wajahnya tegas namun matanya tidak bisa menyembunyikan kesedihan. "Xueyan, perjalanan ini bukan hanya untuk keselamatanmu, tapi juga untuk masa depanmu. Kau adalah putri Ayah,

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Zhao Xueyan Memilih

    Keesokan paginya, setelah sarapan bersama keluarga, Jenderal Zhao Yun memanggil Zhao Xueyan ke ruangannya. Zhao Xueyan, yang sudah menduga ada hal penting yang akan dibicarakan, melangkah masuk dengan tenang. Ruangan itu terasa sunyi, hanya terdengar suara langkah kakinya yang lembut di atas lantai kayu.Jenderal Zhao Yun berdiri di dekat jendela, tatapannya mengarah pada lukisan keluarga, melihat ke arah langit biru di luar. Ketika Zhao Xueyan masuk, dia berbalik dan tersenyum tipis, meskipun ada kekhawatiran yang tersirat di wajahnya. "Xueyan, duduklah," katanya, menunjuk kursi di depan meja.Zhao Xueyan duduk dengan sikap tenang, menunggu ayahnya memulai pembicaraan. "Ada sesuatu yang ingin Ayah bicarakan," kata Jenderal Zhao Yun setelah beberapa saat. Suaranya serius, namun penuh kasih. "Setelah apa yang terjadi akhir-akhir ini, Ayah tidak bisa terus membiarkanmu berada dalam situasi berbahaya seperti ini. Kaisar Zheng Yu tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia ing

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Keputusan Berat

    Jenderal Zhao Yun duduk di ruangannya dengan ekspresi serius. Berita tentang insiden memalukan Kaisar Zheng Yu telah sampai ke telinganya sejak pagi. Sebagai seorang yang penuh perhitungan, Jenderal Zhao Yun tidak langsung bereaksi. Namun, nalurinya mengatakan bahwa putrinya, Zhao Xueyan, mungkin terlibat secara tidak langsung dalam peristiwa tersebut.Ketika Zhao Xueyan pulang dari tokonya, Jenderal Zhao Yun segera memanggilnya ke ruang kerjanya. Zhao Xueyan datang dengan tenang, mengenakan pakaian sederhana, seperti biasanya.“Ayah, ada apa memanggilku?” tanya Zhao Xueyan dengan nada lembut.Jenderal Zhao Yun menatap putrinya dalam-dalam, mencoba membaca ekspresi di wajahnya. “Xueyan, Ayah mendengar kabar tentang insiden memalukan yang melibatkan Kaisar Zheng Yu. Ayah tahu kau terlalu cerdas untuk terjebak dalam permainan istana. Katakan, apa yang sebenarnya terjadi semalam di pesta rakyat?”Zhao Xueyan tersenyum tipis, lalu duduk dengan anggun di hadapan ayahnya. “Ayah, aku hanya s

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Senjata Makan Tuan

    Keesokan paginya, suasana di kekaisaran Zhengtang mendadak gempar. Kaisar Zheng Yu baru saja bangun dari malam panasnya, namun ketika dia membuka matanya dan melihat siapa yang berada di sampingnya, amarahnya langsung meluap. Gadis itu adalah seorang pelayan biasa, bukan Zhao Xueyan seperti yang dia rencanakan.Kaisar Zheng Yu segera bangkit dari tempat tidur dengan wajah penuh kemarahan. Dia menunjuk pelayan yang gemetaran di lantai, menuduhnya telah menjebaknya.“Beraninya kau memasuki kamar ini! Apa yang kau rencanakan? Siapa yang memerintahkanmu?!” teriaknya dengan nada yang menggema di ruangan.Pelayan itu menangis tersedu-sedu, memohon ampunan. "Yang Mulia, hamba tidak tahu apa-apa! Hamba hanya menurut perintah untuk mengantarkan minuman pada Nona Zhao Xueyan! Hamba juga telah mengantar Nona Zhao Xueyan ke kamar ini. Namun, tiba-tiba saja hamba merasa pusing, dan setelah itu tidak ingat apa-apa!"Kemarahan Kaisar Zheng Yu semakin membara. Dia memanggil para kasim dan penjaga unt

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Obsesi Yang Buta

    Saat Zhao Xueyan terlihat seperti mabuk dan lemah, pelayan tersebut dengan hati-hati membantunya berjalan. “Bantu aku ke taman untuk mencari udara segar,” racau Zhao Xueyan yang terlihat sempoyongan. “Baik Nona! Sebelah sini,” kata pelayan itu tersenyum licik. Bukannya menuju taman seperti yang dikatakan, pelayan itu malah membawa Zhao Xueyan ke sebuah kamar yang terletak di sudut terpencil istana. Wajah pelayan itu menunjukkan niat tersembunyi, meskipun dia berusaha terlihat tulus.“Kenapa kita ke arah lain?” tanya Zhao Xueyan berpura-pura. “Udara malam sangat dingin, Nona. Lebih baik Anda beristirahat di kamar,” jawab pelayan itu lugas. Zhao Xueyan mengangguk. “Baiklah! Sepertinya itu lebih baik.” Pelayan itu tersenyum licik mendengar perkataan Zhao Xueyan. Setelah sampai di kamar, pelayan itu membuka pintu dan membawa Zhao Xueyan masuk. Zhao Xueyan yang pura-pura lemas membiarkan dirinya dibaringkan di atas ranjang. “Aduh! Kepalaku sangat pusing,” racau Zhao Xueyan lagi. “

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kelicikan

    Setelah prosesi pelepasan lampion selesai, pesta rakyat berlanjut ke acara makan besar yang telah dipersiapkan dengan megah oleh pihak istana. Di depan Istana Kekaisaran Zhengtang, para pelayan istana sibuk menyajikan berbagai hidangan lezat untuk rakyat. Meja-meja panjang dipenuhi makanan mulai dari aneka daging panggang, nasi, sup, hingga kue-kue tradisional. Para rakyat duduk dengan penuh kebahagiaan, menikmati hidangan yang jarang mereka rasakan sehari-hari.“Kita akan makan kenyang hari ini,” kata salah satu rakyat yang bergembira membuat Zhao Xueyan yang mendengarnya tersenyum tipis. Sementara itu, di dalam Balairung Kekaisaran, sebuah jamuan khusus diadakan untuk para bangsawan. Ruangan megah itu dipenuhi aroma harum dari makanan khas yang hanya disajikan pada acara-acara penting. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasananya, memandang para tamu dengan senyuman yang dibuat ramah. Namun, pikirannya hanya tertuju pada satu sosok, Zhao Xueyan.Jenderal Zhao Yun memasuki aula bersama i

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Pesta Rakyat

    Kini pesta rakyat yang dinantikan akhirnya tiba. Jalanan kota penuh dengan dekorasi meriah, bendera warna-warni berkibar, dan aroma makanan tradisional memenuhi udara. Para rakyat bersuka cita, menari dan bernyanyi, merayakan panen yang melimpah serta kesembuhan mereka dari wabah yang sempat mengguncang kekaisaran. Wajah-wajah penuh kebahagiaan memenuhi setiap sudut, menunjukkan rasa syukur yang mendalam.Zhao Xueyan berjalan perlahan di tengah keramaian, mengenakan pakaian sederhana namun anggun, lengkap dengan cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Di sampingnya, Niuniu tampak antusias, menunjuk ke berbagai pertunjukan jalanan seperti tarian singa dan aksi akrobatik.Zhao Xueyan tersenyum tipis, sebuah ekspresi yang jarang terlihat di wajahnya. Dalam hati, ia merasa aneh—ini pertama kalinya dia melihat pesta rakyat seperti ini, sejak dirinya bertransmigrasi ke zaman kuno. Suasana pesta yang begitu hidup dan penuh energi mengingatkannya akan festival di dunianya yang dulu, meskipun d

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kelicikan Kaisar Zheng Yu

    Di tengah kemarahannya, tangan kanan Kaisar Zheng Yu mendekati pelan dan berbicara dengan nada hati-hati,"Yang Mulia, sebentar lagi pesta rakyat akan diadakan. Ini adalah kesempatan sempurna untuk mendekati Zhao Xueyan. Jika Yang Mulia mengatur agar dia hadir dan menyusun rencana yang cermat, mungkin Yang Mulia bisa memenangkan hatinya ... atau setidaknya memastikan dia tidak punya pilihan lain selain kembali pada Anda,” kata tangan kanan kaisar Zheng Yu dengan wajah licik. Kaisar Zheng Yu berhenti berjalan, tatapannya berubah tajam, namun perlahan senyum licik menghiasi wajahnya."Apa maksudmu?" tanya Kaisar, suaranya penuh rasa ingin tahu.Tangan kanannya melanjutkan, "Jika Zhao Xueyan tidak tunduk dengan kata-kata, mungkin langkah yang lebih ... berani bisa digunakan. Jika dia mengandung anak Yang Mulia, bukankah itu akan mengikatnya kembali ke istana? Seorang wanita, bahkan yang sekeras dia, tidak akan bisa menolak kehendak takdir seperti itu."Kaisar Zheng Yu tertawa pelan, sua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status