Share

Berkultivasi

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 09:45:42

Zhao Xueyan kini berada di ruang dimensi miliknya, tak ada yang berubah dari dunia kecil ini saat terakhir dia meninggalkannya.

“Energi di tempat ini sangat kuat. Jika aku memanfaatkannya dengan baik, aku bisa meningkatkan kultivasiku jauh lebih cepat daripada kultivator biasa.”

Zhao Xueyan mulai menyerap energi spiritual, membiarkannya mengalir melalui meridian di tubuhnya. Setiap napas membawa energi baru yang menyegarkan dan memperkuat inti kehidupannya.

Setelah beberapa saat, Zhao Xueyan merasakan dinding yang membatasi kultivasinya mulai retak. Energi spiritual itu mengalir dengan deras, membersihkan segala kotoran yang ada di tubuhnya.

Tiba-tiba, tubuhnya bergetar hebat, dan ledakan kecil energi terjadi di dalam dirinya.

“Ugh!”

Zhao Xueyan melenguh kecil, saat merasakan kesakitan yang dashyat. Perlahan-lahan sakit itu hilang.

‘Aku berhasil … tingkat dasar tingkat tiga! Ini mustahil bagi kultivator biasa dalam waktu singkat, tapi di ruang ini, aku bisa melakukannya,’ pikir Zhao Xueyan.

Zhao Xueyan tetap duduk diam, membiarkan tubuhnya beradaptasi dengan kekuatan barunya. Energi spiritual yang murni terus mengalir, memperkuat inti kehidupannya dan memperbaiki tubuhnya yang sebelumnya lemah.

Beberapa jam kemudian, dia membuka matanya. Wajahnya terlihat bercahaya, dan auranya lebih kuat daripada sebelumnya.

“Selamat Nona Zhao Xueyan, Anda berhasil menerobos ke dasar tingkat tiga. Nona Zhao Xueyan sangat jenius,” puji roh penjaga ruang dimensi.

“Terima kasih. Aku akan kembali,” sahut Zhao Xueyan datar.

Dengan hati-hati, Zhao Xueyan menarik kesadarannya keluar dari ruang dimensi itu. Saat Zhao Xueyan membuka pintu kamarnya, Niuniu segera mendekat.

Niuniu tersenyum lega. “Nona Zhao, Anda baik-baik saja? Anda terlihat lebih segar dari sebelumnya.”

Zhao Xueyan tersenyum tipis, menyembunyikan pencapaiannya.

“Aku hanya berkultivasi dengan baik. Terima kasih sudah tidak menggangguku.”

Zhao Xueyan berkata dengan nada tenang, dia tak ingin rahasianya diketahui oleh siapapun, termasuk Niuniu.

Niuniu menatapnya dengan penuh kekaguman. “Saya tidak tahu bisa membuat seseorang terlihat seperti ini. Anda seperti orang yang berbeda.”

Zhao Xueyan tersenyum samar, mengubah pembicaraan. “Kau sudah makan? Kalau belum, mari kita siapkan sesuatu. Aku punya banyak energi sekarang.”

Zhao Xueyan tahu bahwa kekuatan barunya adalah rahasia yang harus ia jaga. Dia memutuskan untuk tidak memberitahu Niuniu tentang ruang dimensinya, setidaknya untuk saat ini.

Zhao Xueyan tersenyum dalam hati, yakin bahwa dengan kekuatan yang terus bertambah, dia akan bisa mengatasi setiap rintangan di masa depan.

Setelah sarapan dan beristirahat sejenak, Zhao Xueyan berdiri dari kursinya dan meregangkan tubuh.

“Niuniu, kita perlu latihan hari ini,” ujar Zhao Xueyan.

Niuniu menatap bingung majikannya.

“Latihan, Nona Zhao? Latihan apa maksud Anda?”

Zhao Xueyan menatapnya serius. “Tubuh ini terlalu lemah, Niuniu. Aku tidak bisa terus begini. Dan kau, sebagai pelayanku, juga perlu belajar membela diri. Dunia ini tidak aman, kita harus siap menghadapi apa pun.”

Niuniu tertegun, lalu menggelengkan kepala dengan bingung.

“Tapi … Nona Zhao, Anda tidak pernah belajar bela diri sebelumnya. Bagaimana Anda bisa mengajari saya?”

Zhao Xueyan tersenyum samar, matanya penuh keyakinan.

“Itu yang kau pikirkan, Niuniu. Tapi banyak hal yang aku ketahui yang mungkin tidak pernah kau bayangkan.”

Niuniu menatapnya ragu, namun tidak ingin menentang.

“Kalau begitu, baiklah. Tapi… apakah ini benar-benar akan berhasil?”

Zhao Xueyan tertawa kecil. “Kau akan melihat sendiri. Sekarang ikut aku.”

Mereka menuju ke arah tanah lapang, di samping gubuk reot mereka. Zhao Xueyan memulai dengan gerakan peregangan sederhana, menunjukkan kepada Niuniu cara melonggarkan otot-otot tubuh.

Zhao Xueyan melakukan peregangan. “Niuniu, lakukan ini dulu. Peregangan penting untuk mencegah cedera.”

Niuniu meniru dengan canggung. “Ini… terlihat aneh, Nona Zhao. Apakah ini benar-benar latihan bela diri?”

Zhao Xueyan tersenyum. “Ini hanya awalnya. Bersabarlah. Setelah tubuhmu siap, kita akan melangkah ke gerakan inti.”

Setelah beberapa menit peregangan, Zhao Xueyan mulai mengajarkan gerakan dasar bela diri modern. Dia menunjukkan cara berdiri dengan benar, cara mengayunkan pukulan, dan cara menghindari serangan.

Zhao Xueyan menunjukkan posisi bertahan. “Lihat, Niuniu. Postur seperti ini penting. Kau harus menjaga keseimbangan tubuhmu. Sekarang, coba tiru.”

Niuniu mencoba mengikuti tetapi terlihat kaku. “Saya tidak yakin apakah saya melakukannya dengan benar.”

Zhao Xueyan mengoreksi posisi Niuniu dengan sabar.

“Luruskan punggungmu. Jangan tegang. Pikirkan gerakan ini sebagai aliran air. Santai, tapi kuat.”

Pelatihan itu berlanjut. Zhao Xueyan memperlihatkan pukulan dan tendangan sederhana, lalu meminta Niuniu mencoba menirunya.

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menolong Seseorang

    Niuniu bernapas berat setelah beberapa percobaan, namun gagal terus.“Nona Zhao, Anda benar-benar tahu banyak hal … tapi, bagaimana Anda mempelajarinya? Bukankah Anda … tidak pernah melakukan?”Zhao Xueyan tertawa kecil, menghindari pertanyaan itu. “Mari kita katakan saja, aku pernah belajar dari seorang ahli. Sekarang, fokuslah pada latihanmu.”Niuniu menggeleng sambil tersenyum kagum. “Saya tidak pernah membayangkan Nona bisa seperti ini. Biasanya, Anda … hanya diam disiksa ….”Niuniu tidak melanjutkan ucapannya, karena takut menyinggung Zhao Xueyan. Zhao Xueyan mengangkat alis, matanya tajam. “Waktu itu sudah berlalu, Niuniu. Hidupku kini berbeda, dan aku membalas mereka.”Matahari mulai tinggi saat mereka selesai latihan 6 pagi. Meskipun tubuh mereka lelah, semangat keduanya masih ada. “Nona Zhao, meskipun saya belum sepenuhnya mengerti, saya merasa tubuh saya lebih ringan. Latihan ini … mungkin memang berguna.”Zhao Xueyan mengangguk dengan puas. “Itu hanya permulaan. Dengan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kutukan Dewa Gunung?

    Zhao Xueyan menjalani hari-harinya bersama Niuniu di gubuk pengasingan dengan berlatih bela diri, berkultivasi dan menolong warga desa Qinghe, diam-diam. "Niuniu, fokuskan energimu pada titik dantian," instruksi Zhao Xueyan dengan suara lembut namun tegas. Zhao Xueyan, dengan mata terpejam, berdiri kokoh dalam posisi meditasi, tubuhnya memancarkan aura tenang yang bercampur dengan kekuatan spiritual."Jangan terburu-buru. Rasakan aliran energi itu seperti air yang mengalir di sungai,” sambung Zhao Xueyan. Keduanya saat ini sedang berkultivasi setelah latihan bela diri modern. Niuniu, yang duduk bersila tak jauh dari posisi Zhao Xueyan, mengerutkan alis. "Nona, kenapa rasanya sulit sekali? Energinya seperti berputar-putar, tapi tidak mau masuk ke dantian saya,” ujar Niuniu. Terlihat keringat membasahi pelipis Niuniu, gadis pelayan itu sudah memasuki tahap dasar tingkat dua, sedangkan Zhao Xueyan telah berada ditahap menengah tingkat tiga. "Itu karena pikiranmu masih ragu. Tenangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kekaisaran Zhengtang

    Di ruang rapat kekaisaran yang besar dan megah, suasana serius menyelimuti seluruh ruangan. Kaisar Sheng Yu duduk di singgasana dengan wajah yang tenang. Di sekelilingnya, para pejabat dan tabib kerajaan berdiri dengan sikap hormat, menantikan pembicaraan tentang wabah yang melanda desa Qinghe.Dengan suara tegas, Kaisar Sheng Yu membuka rapat. "Apakah masih ada perkembangan mengenai wabah di desa Qinghe? Zhen mendengar bahwa meskipun tabib terbaik sudah dikirim, penyakit ini tetap menyebar tanpa bisa dihentikan. Apa yang sebenarnya terjadi di sana?” Para pejabat saling pandang, lalu pejabat senior berdiri berbicara tampak cemas, namun tetap menjaga ketenangan di hadapan Kaisar."Yang Mulia, meskipun kami telah mengirimkan lebih dari sepuluh tabib terbaik, penyakit ini tetap meluas. Penduduk desa meyakini bahwa ini adalah kutukan dari Dewa Gunung yang marah, yang tidak akan bisa disembuhkan oleh tabib biasa. Mereka bahkan sudah tidak mempercayai tabib yang kami kirim,” lapor menteri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Membuat Ramuan Typus

    Di gubuk tua miliknya, Zhao Xueyan tengah menyiapkan ramuan penyembuhan untuk penyakit typus yang sedang menyerang warga desa Qinghe. Niuniu, pelayan setia Zhao Xueyan, berdiri di samping meja kayu, dengan tangan gemetar merapikan beberapa tanaman obat yang ada di gubuk tua itu. "Nona, apakah rakyat akan percaya bahwa penyakit ini bukan kutukan Dewa Gunung?" tanya Niuniu dengan ragu. "Mereka sudah begitu takut, dan bahkan mereka menolak Anda, saat ingin memeriksa kondisi mereka,” lanjut Niuniu. Zhao Xueyan, yang tengah mencampurkan bahan-bahan untuk ramuan, sedikit menoleh dan berkata dengan tenang, "Tidak perlu khawatir, Niuniu. Yang terpenting adalah kita membantu mereka yang membutuhkan. Aku tidak akan mengungkapkan identitasku. Mereka tidak perlu tahu siapa aku. Yang mereka butuhkan sekarang adalah obat ini.”Niuniu menghela napas panjang, merasa masih ragu. "Tapi bagaimana jika mereka menolak? Jika mereka sudah percaya bahwa ini adalah kutukan, apa yang bisa kita lakukan?"Zha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Mencari Tabib Misterius

    Ibu itu mengangguk, meskipun tampak masih bingung. "Apa lagi yang harus dilakukan?" Zhao Xueyan melanjutkan dengan sabar, menjelaskan dengan sangat rinci. "Pertama, pastikan tempat tidur anakmu selalu bersih dan kering. Kuman dapat berkembang biak di tempat tidur yang lembab atau kotor. Gantilah selimut dan sprei secara teratur, jemur di bawah sinar matahari agar kering. Pakaian yang dipakai anakmu juga harus dicuci dengan baik."Ibu itu mendengarkan dengan seksama, meski keraguan masih ada di wajahnya. "Apa lagi?" tanyanya, seolah-olah belum yakin dengan semua penjelasan itu.Zhao Xueyan melanjutkan dengan tekun. "Kedua, pastikan semua air yang diminum oleh anakmu adalah air yang bersih. Jika tidak bisa dipastikan kebersihannya, lebih baik air tersebut direbus terlebih dahulu. Sisa makanan harus segera dibuang, jangan biarkan makanan yang sudah terkontaminasi berada di rumah.""Dan yang terakhir, jaga kebersihan dapur dan area makan. Pastikan tidak ada makanan yang menumpuk dan menc

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Rencana Zhao Xueyan

    Zhao Xueyan yang mengetahui bahwa dirinya mulai dicari warga, memutuskan untuk tidak tinggal di gubuk pengasingannya lebih lama. Zhao Xueyan memilih tempat lain, lebih jauh dari desa, untuk melanjutkan pengobatannya dengan tenang.Di tempat persembunyian baru, yang terletak di tepi hutan dekat sungai kecil, Zhao Xueyan duduk di atas batu datar sambil menyiapkan ramuan dengan bantuan Niuniu."Nona," kata Niuniu sambil memandang cemas. "Apa kita tidak sebaiknya memberitahu warga tempat kita berada? Mereka pasti sangat membutuhkan bantuan Anda,” ucap Niuniu. Zhao Xueyan menggeleng pelan, matanya tetap fokus pada ramuan yang sedang diaduk. "Kita tidak bisa melakukannya, Niuniu. Jika mereka tahu di mana kita berada, mereka mungkin akan berbondong-bondong datang. Itu hanya akan membuat kita kewalahan dan menarik perhatian pihak kekaisaran. Yang terpenting sekarang adalah membantu mereka tanpa menarik terlalu banyak perhatian."Niuniu terdiam sejenak, lalu mengangguk. "Lalu, bagaimana renc

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kesembuhan dan Rumor

    Di desa tetangga, berita ini juga menjadi bahan perbincangan."Apa kalian dengar tentang Desa Qinghe?" tanya seorang pria dari Desa Liangzhou kepada temannya. "Mereka bilang seorang wanita asing telah menyembuhkan wabah kutukan Dewa Gunung.""Aku mendengar itu," jawab temannya. "Bahkan tabib dari kekaisaran tidak mampu menyembuhkan wabah itu. Siapa wanita itu? Dan dari mana dia mendapatkan ramuan ajaib itu?"Di Kekaisaran Zhengtang, berita ini akhirnya sampai ke telinga pejabat istana. Seorang utusan dari Qinghe melaporkan kabar itu dengan penuh rasa takjub."Yang Mulia Kaisar, wabah di Desa Qinghe telah mereda. Para warga melaporkan bahwa seorang wanita asing memberikan ramuan yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut," kata utusan itu di depan pejabat istana.Seorang menteri yang mendengar laporan itu mengernyitkan alisnya. "Wanita asing? Apakah dia seorang tabib atau memiliki hubungan dengan alkemis?" "Kami belum tahu, Tuan," jawab utusan itu. "Namun, warga Desa Qinghe memuji keah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Formasi dan Teknik Ilusi

    Desa Qinghe telah kembali tenang. Setelah wabah typus yang menghantui desa itu berakhir, warga mulai menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Anak-anak kembali bermain di pekarangan, pasar desa kembali ramai dengan suara tawar-menawar, dan ladang kembali hijau oleh tanaman yang tumbuh subur. Namun, ada satu hal yang masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan warga—siapa sebenarnya Dewi Penyembuh yang telah menyelamatkan mereka?"Aku dengar dia tinggal di tepi hutan," bisik seorang wanita di pasar. "Tapi tidak ada yang tahu pasti. Dia seperti datang dan pergi tanpa jejak.""Apapun itu, dia menyelamatkan keluarga kita," balas tetangganya. "Aku hanya berharap bisa bertemu dengannya dan mengucapkan terima kasih."Namun, Dewi Penyembuh yang mereka cari, Zhao Xueyan, tidak pernah muncul kembali. Di gubuk pengasingannya, jauh dari keramaian, ia memutuskan untuk kembali fokus pada tujuannya semula, yaitu menguasai kultivasi. Di dalam gubuk kecilnya, Zhao Xueyan duduk bersila, matanya ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kaisar Zheng Yu Murka

    Pagi itu, suasana istana kekaisaran Zhengtang berubah tegang. Kaisar Zheng Yu, yang sedang menikmati sarapannya di aula utama, tiba-tiba dihampiri salah satu mata-mata kepercayaannya. Dengan napas terengah-engah, mata-mata itu membisikkan kabar yang membuat wajah kaisar Zheng Yu seketika berubah muram."Apa yang kau katakan?" Suara kaisar terdengar dingin, penuh dengan kemarahan yang tertahan."Hamba ... hamba telah memastikan, Yang Mulia. Nona Zhao Xueyan meninggalkan kekaisaran Zhengtang tadi malam. Kami kehilangan jejaknya setelah dia keluar dari gerbang barat," jawab mata-mata itu dengan tubuh gemetar, takut akan reaksi penguasa yang terkenal dengan emosinya yang tak terkendali.Dengan keras, kaisar Zheng Yu menghempaskan mangkuk porselennya ke lantai, membuat suara pecahan menggema di aula. Semua pelayan dan pejabat yang ada di ruangan itu menundukkan kepala, tak berani menatap sang kaisar yang sedang memuncak amarahnya."Beraninya dia melarikan diri dariku!" raung kaisar Zheng Y

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kepergian Zhao Xueyan

    Malam itu suasana di kediaman keluarga Zhao terasa berat. Bulan bersinar terang di langit, seolah menyaksikan perpisahan yang penuh haru. Zhao Xueyan berdiri di halaman depan, mengenakan pakaian perjalanan yang sederhana namun tetap memancarkan wibawanya. Di sampingnya, Niuniu sudah siap dengan tas kecil di tangannya, wajahnya tampak antusias meskipun dia tahu perpisahan ini tidak mudah.Nyonya Zhao berdiri di depan putrinya, air mata mengalir di pipinya. "Xueyan, hati-hati di jalan. Jangan lupa makan tepat waktu dan jaga kesehatanmu," ucapnya dengan suara bergetar, tangannya terus menggenggam tangan Zhao Xueyan erat.Zhao Xueyan mencoba tersenyum menenangkan, meskipun hatinya berat. "Ibu, jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja. Aku janji akan kembali secepatnya."Jenderal Zhao Yun berdiri di samping istrinya, wajahnya tegas namun matanya tidak bisa menyembunyikan kesedihan. "Xueyan, perjalanan ini bukan hanya untuk keselamatanmu, tapi juga untuk masa depanmu. Kau adalah putri Ayah,

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Zhao Xueyan Memilih

    Keesokan paginya, setelah sarapan bersama keluarga, Jenderal Zhao Yun memanggil Zhao Xueyan ke ruangannya. Zhao Xueyan, yang sudah menduga ada hal penting yang akan dibicarakan, melangkah masuk dengan tenang. Ruangan itu terasa sunyi, hanya terdengar suara langkah kakinya yang lembut di atas lantai kayu.Jenderal Zhao Yun berdiri di dekat jendela, tatapannya mengarah pada lukisan keluarga, melihat ke arah langit biru di luar. Ketika Zhao Xueyan masuk, dia berbalik dan tersenyum tipis, meskipun ada kekhawatiran yang tersirat di wajahnya. "Xueyan, duduklah," katanya, menunjuk kursi di depan meja.Zhao Xueyan duduk dengan sikap tenang, menunggu ayahnya memulai pembicaraan. "Ada sesuatu yang ingin Ayah bicarakan," kata Jenderal Zhao Yun setelah beberapa saat. Suaranya serius, namun penuh kasih. "Setelah apa yang terjadi akhir-akhir ini, Ayah tidak bisa terus membiarkanmu berada dalam situasi berbahaya seperti ini. Kaisar Zheng Yu tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia ing

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Keputusan Berat

    Jenderal Zhao Yun duduk di ruangannya dengan ekspresi serius. Berita tentang insiden memalukan Kaisar Zheng Yu telah sampai ke telinganya sejak pagi. Sebagai seorang yang penuh perhitungan, Jenderal Zhao Yun tidak langsung bereaksi. Namun, nalurinya mengatakan bahwa putrinya, Zhao Xueyan, mungkin terlibat secara tidak langsung dalam peristiwa tersebut.Ketika Zhao Xueyan pulang dari tokonya, Jenderal Zhao Yun segera memanggilnya ke ruang kerjanya. Zhao Xueyan datang dengan tenang, mengenakan pakaian sederhana, seperti biasanya.“Ayah, ada apa memanggilku?” tanya Zhao Xueyan dengan nada lembut.Jenderal Zhao Yun menatap putrinya dalam-dalam, mencoba membaca ekspresi di wajahnya. “Xueyan, Ayah mendengar kabar tentang insiden memalukan yang melibatkan Kaisar Zheng Yu. Ayah tahu kau terlalu cerdas untuk terjebak dalam permainan istana. Katakan, apa yang sebenarnya terjadi semalam di pesta rakyat?”Zhao Xueyan tersenyum tipis, lalu duduk dengan anggun di hadapan ayahnya. “Ayah, aku hanya s

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Senjata Makan Tuan

    Keesokan paginya, suasana di kekaisaran Zhengtang mendadak gempar. Kaisar Zheng Yu baru saja bangun dari malam panasnya, namun ketika dia membuka matanya dan melihat siapa yang berada di sampingnya, amarahnya langsung meluap. Gadis itu adalah seorang pelayan biasa, bukan Zhao Xueyan seperti yang dia rencanakan.Kaisar Zheng Yu segera bangkit dari tempat tidur dengan wajah penuh kemarahan. Dia menunjuk pelayan yang gemetaran di lantai, menuduhnya telah menjebaknya.“Beraninya kau memasuki kamar ini! Apa yang kau rencanakan? Siapa yang memerintahkanmu?!” teriaknya dengan nada yang menggema di ruangan.Pelayan itu menangis tersedu-sedu, memohon ampunan. "Yang Mulia, hamba tidak tahu apa-apa! Hamba hanya menurut perintah untuk mengantarkan minuman pada Nona Zhao Xueyan! Hamba juga telah mengantar Nona Zhao Xueyan ke kamar ini. Namun, tiba-tiba saja hamba merasa pusing, dan setelah itu tidak ingat apa-apa!"Kemarahan Kaisar Zheng Yu semakin membara. Dia memanggil para kasim dan penjaga unt

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Obsesi Yang Buta

    Saat Zhao Xueyan terlihat seperti mabuk dan lemah, pelayan tersebut dengan hati-hati membantunya berjalan. “Bantu aku ke taman untuk mencari udara segar,” racau Zhao Xueyan yang terlihat sempoyongan. “Baik Nona! Sebelah sini,” kata pelayan itu tersenyum licik. Bukannya menuju taman seperti yang dikatakan, pelayan itu malah membawa Zhao Xueyan ke sebuah kamar yang terletak di sudut terpencil istana. Wajah pelayan itu menunjukkan niat tersembunyi, meskipun dia berusaha terlihat tulus.“Kenapa kita ke arah lain?” tanya Zhao Xueyan berpura-pura. “Udara malam sangat dingin, Nona. Lebih baik Anda beristirahat di kamar,” jawab pelayan itu lugas. Zhao Xueyan mengangguk. “Baiklah! Sepertinya itu lebih baik.” Pelayan itu tersenyum licik mendengar perkataan Zhao Xueyan. Setelah sampai di kamar, pelayan itu membuka pintu dan membawa Zhao Xueyan masuk. Zhao Xueyan yang pura-pura lemas membiarkan dirinya dibaringkan di atas ranjang. “Aduh! Kepalaku sangat pusing,” racau Zhao Xueyan lagi. “

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kelicikan

    Setelah prosesi pelepasan lampion selesai, pesta rakyat berlanjut ke acara makan besar yang telah dipersiapkan dengan megah oleh pihak istana. Di depan Istana Kekaisaran Zhengtang, para pelayan istana sibuk menyajikan berbagai hidangan lezat untuk rakyat. Meja-meja panjang dipenuhi makanan mulai dari aneka daging panggang, nasi, sup, hingga kue-kue tradisional. Para rakyat duduk dengan penuh kebahagiaan, menikmati hidangan yang jarang mereka rasakan sehari-hari.“Kita akan makan kenyang hari ini,” kata salah satu rakyat yang bergembira membuat Zhao Xueyan yang mendengarnya tersenyum tipis. Sementara itu, di dalam Balairung Kekaisaran, sebuah jamuan khusus diadakan untuk para bangsawan. Ruangan megah itu dipenuhi aroma harum dari makanan khas yang hanya disajikan pada acara-acara penting. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasananya, memandang para tamu dengan senyuman yang dibuat ramah. Namun, pikirannya hanya tertuju pada satu sosok, Zhao Xueyan.Jenderal Zhao Yun memasuki aula bersama i

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Pesta Rakyat

    Kini pesta rakyat yang dinantikan akhirnya tiba. Jalanan kota penuh dengan dekorasi meriah, bendera warna-warni berkibar, dan aroma makanan tradisional memenuhi udara. Para rakyat bersuka cita, menari dan bernyanyi, merayakan panen yang melimpah serta kesembuhan mereka dari wabah yang sempat mengguncang kekaisaran. Wajah-wajah penuh kebahagiaan memenuhi setiap sudut, menunjukkan rasa syukur yang mendalam.Zhao Xueyan berjalan perlahan di tengah keramaian, mengenakan pakaian sederhana namun anggun, lengkap dengan cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Di sampingnya, Niuniu tampak antusias, menunjuk ke berbagai pertunjukan jalanan seperti tarian singa dan aksi akrobatik.Zhao Xueyan tersenyum tipis, sebuah ekspresi yang jarang terlihat di wajahnya. Dalam hati, ia merasa aneh—ini pertama kalinya dia melihat pesta rakyat seperti ini, sejak dirinya bertransmigrasi ke zaman kuno. Suasana pesta yang begitu hidup dan penuh energi mengingatkannya akan festival di dunianya yang dulu, meskipun d

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kelicikan Kaisar Zheng Yu

    Di tengah kemarahannya, tangan kanan Kaisar Zheng Yu mendekati pelan dan berbicara dengan nada hati-hati,"Yang Mulia, sebentar lagi pesta rakyat akan diadakan. Ini adalah kesempatan sempurna untuk mendekati Zhao Xueyan. Jika Yang Mulia mengatur agar dia hadir dan menyusun rencana yang cermat, mungkin Yang Mulia bisa memenangkan hatinya ... atau setidaknya memastikan dia tidak punya pilihan lain selain kembali pada Anda,” kata tangan kanan kaisar Zheng Yu dengan wajah licik. Kaisar Zheng Yu berhenti berjalan, tatapannya berubah tajam, namun perlahan senyum licik menghiasi wajahnya."Apa maksudmu?" tanya Kaisar, suaranya penuh rasa ingin tahu.Tangan kanannya melanjutkan, "Jika Zhao Xueyan tidak tunduk dengan kata-kata, mungkin langkah yang lebih ... berani bisa digunakan. Jika dia mengandung anak Yang Mulia, bukankah itu akan mengikatnya kembali ke istana? Seorang wanita, bahkan yang sekeras dia, tidak akan bisa menolak kehendak takdir seperti itu."Kaisar Zheng Yu tertawa pelan, sua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status