Share

2

Author: Elios
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56

Laki laki itu, dia Alex Dirgantara. Keturunan Indonesia dan campuran Meksiko. Wajahnya asing di negara asal ayahnya. Tapi di Meksiko, ia di segani bukan main. Pebisnis hebat dengan talenta luar biasa. Seolah bisa membaca semua pergerakan fluktuasi keuangan dengan sekali tatap.

Tapi bukan memperluas bisnis yang menjadi tujuannya pulang ke tanah air ayahnya ini. Melainkan mencari seorang istri.

“Aku hidup dengan di kelilingi wanita, bukan dengan seorang wanita ...

ucap Alex saat melakukan penolakan pada ayahnya.

“Kamu pria! Bukan seorang pencecap wanita ...

bentak Airlangga Dirgantara pada anak nomor satunya itu.

“Budaya di Indonesia bukanlah gayaku, itulah alasannya aku tak pernah pulang ke sini ...

sinis  Alex pada ayahnya. Ekspresi keras kepala dan dingin sama sama di lontarkan oleh ayah dan anak itu.

“Kalau kamu tidak menikah, bergaul dengan perempuan secara bebas di luar sana. Apa kamu pikir, kamu bisa punya anak .. ?! , Airlangga tak kalah keras kepalanya. Sikap batu itu jelas jelas di turunkannya pada Alex.

“Sayang, ingat. Kamu tidak boleh terlalu stress kata dokter ...   wanita berambut hitam  legam di usia lima puluhan. Dengan binar mata cemerlang dan manik mata hijau zamrud seperti Alex. Stella Marcus. Ibu Alex.

“Harusnya, jangan kirim dia ke Meksiko, kirim dia ke dataran berisi orang orang eskimo ...

Airlangga mengusap dadanya yang terasa sesak. Berdebat dengan Alex selalu menguras energinya.

“Ma, aku tidak tertarik untuk punya anak ...

ungkap Alex dengan nada sarkas. Mempunyai anak itu merepotkan. Ucapnya dalam hati.

“Kalau begitu, berikan semua properti keluarga di tanganmu ke tangan adikmu ....

usulan Airlangga itu, sukses menarik pelototan mata Alex.

“Semuanya .. ? Di berikan pada Danil ... ? tanya Alex tak percaya,.

Apa anak ayah hanya Danil .. ? Membiarkan semua aset yang ku kembangkan di perusahaan dengan susah payah, lalu di berikan kepada cecungut Danil itu dengan percuma ... ?

Alex nampak tak terima. Ia tak suka dengan Danil. Danil Dirgantara. Adik laki lakinya yang hanya terpaut beberapa tahun darinya. Mereka tak akur sama sekali. Mereka selalu bersaing.

Siapa yang terbaik. Siapa yang lebih sukses. Siapa yang lebih pantas. Atau siapa yang paling di sayangi oleh kedua orang tua mereka itu.

“Danil pasti ingin menikah, dia akan punya keluarga dan akan punya anak nantinya. Dia lebih membutuhkan aset dan saham perusahaan di bandingkan dengan kakaknya yang tak suka dengan budaya Indonesia ....

Airlangga menampar Alex kembali dengan kata katanya.

“Apa lagi orang yang tak berniat menikah, untuk apa Ayah memberimu harta cuma cuma. Tak akan ada cucu darimu ...

“Sayang ...

Stella menenangkan suaminya itu, nafasnya sudah memburu lagi, ia khawatir pertengkaran ayah dan anak yang sedang berlangsung ini akan lebih lama lagi,.

Ingat, kamu tidak boleh stress apalai marah marah seperti tadi ....

“Aku ikut mengembangkan bisnis di Meksiko selama lima tahun terakhir, membuat Dirgantara semakin maju. Lalu dengan mudahnya, Danil yang menerima semua itu ...

tawa sengit Alex mengembang. Begitu lucu keputusan yang di ambil ayahnya itu.

“Semua ini hanya karena masalah, siapa yang punya keluarga .. ? Siapa yang punya anak ..  ?? sekonyol ini budaya di negara Ayah ... ? Pantas saja Mama menurut dan ikut saja untuk tinggal di sini, budayanya saja sebuah komedi yang sangat lucu untuk di jadikan hiburan ....

Alex masih tersenyum sengit, ayahnya sendiri masih sesak nafas dan terduduk di kursi dengan lemas. Sesaat, Alex khawatir kalau kata katanya memang kelewat batas kali ini.

Tapi tiba tiba, Ibunya, Stella Marcus, berdiri dan berbicara..

Alex, keluarga memang bukan hal berharga untukmu saat ini. Tapi, kamu bayangkan hari tuamu tanpa istri yang menemanimu, atau anak yang merawatmu. Apa kamu akan awet muda selamanya .. ? Keluarga itu tempat kembali, untuk pulang dan beristirahat ...”

Stella menatap pancaran mata hijau yang sama sepertinya, di dalam diri Alex.”Pulang untuk artian sebenarnya dan pulang untuk makna yang lainnya ...

Stella berhenti berbicara.

Alex sangat menghormati Ibunya. Mereka terkoneksi satu sama lain. Entah karena ikatan anak dan ibu atau memang kasih sayang ibunya yang tulus itu telah menembus hati dingin dan besi milik Alex.

“Terserah Mama ....

ucap Alex menyerah saat Ibunya melerai pertikaian mereka berdua.

“Aku tetap takan menikah ..!

ucap Alex masih teguh pada pilihannya.

“Ayah juga tetap pada keputusan ayah ...

Airlangga bangkit dan berusaha berdiri. Meniggalkan Alex dan istrinya.

Hari ini, hari kepulangan Alex setelah dua tahun tak pulang sama sekali. Tahun tahun sebelumnya, Alex selalu pulang walaupun hanya dua kali dalam setahun.

“Ayah hanya ingin kamu menikah, agar ayah bisa melihat cucu dari kalian berdua. Dari kamu dan juga Danil ...

ucap Airlangga dengan nada melamah. Ia putus asa membuat anaknya itu jatuh cinta. Mengenalkan dengan wanita muda dan di tolak sementah mentahnya.

“Aku bisa berikan cucu untuk ayah ...

tiba tiba jawaban sinting Alex terlontar begitu saja. Membuat Airlangga berpaling pada anaknya lagi.

“Kamu hendak menikah dengan siapa .. ?

tanya Airlangga dengan penuh harapan dan menyuarakan tantangan.

“Aku tetap takan menikah ...

ucap Alex dengan pasti.

“Lalu kamu akan mencari anak orang lain dan mengaku anak itu sebagai anakmu ...

amarah Airlangga kembali membuncat. Jawaban Alex! Itulah penyebabnya.

“Aku akan punya anak, anak kangungku sendiri ...

Alex menatap ayahnya lekat lekat.

“Bagaimana caranya ... ?

Kaugnay na kabanata

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   3

    “Aku akan melakukannya dengan caraku, yang ayah mau hanya cucu. Jadi masa bodoh dengan caraku mendapatkan anak .... Alex menantang ayahnya. Menatap langsung. “Dan, saat aku sudah menepati apa kemaunan Ayah. Tepatilah janji itu ... Alex berpaling dan pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang masih menatapnya dengan tatapan bingung dan tak percaya.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   4

    “Siapa laki laki itu ...” Casandra masih bertanya tanya. Ia tak pernah melihat laki laki itu sebelumnya. Tapi memberikan uang senilai sepuluh triliyun. Dia pasti bukan laki laki biasa. Kalangan orang kaya pastinya.“Nona ... seorang pelayan masuk membawakan makan malam pada Casandra. Perempuan yang mungkin hanya lebih tua beberapa tahun darinya.“Saya di tugaskan untuk membawakan mak

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   5

    Casandra terkejut saat mengingat memori terakhir di ingatanya itu. ia terbelalak saat melihat dirinya tak lagi memakai dress mini yang di kenakannya. Berganti dengan dress katun tipis sederhana tapi memperlihatkan lekuk tubuhnya. “Kalau boleh bertanya, sekarang hari apa .. ? Casandra menengok pada pelayan yang masih sibuk menata makan malam untuknya.&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   6

    Pagi itu, Alex tengah berada di ruang makan. Hendak melakukan ritual sarapan pagi bersama. Tapi, Airlangga membangun atsmosfer tak mengenakan pagi itu.“Asalkan kamu tau Alex, ayah mengingat apa yang kamu katakan semalam ... , ucap Airlangga pada Alex yang sedang meminum orange juice dari gelasnya.“Aku juga tidak akan lupa dengan kata kataku sendiri ... seru Alex tak mau kalah.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   7

    Semua agenda Alex di lakukannya dengan baik, rapi dan terorganisir. Alexa lumayan cekatan menilik kalau ini adalah pekerjaan profesional pertama yang di tekuninya.“Aku kelelahan ... keluh Alexa sembari membaringkan tubuh di sofa.“Aku tidak bisa mengikuti kegiatan orang workaholic sepertimu ...”ucap Alexa lagi. Ia kelalahan setelah seharian mengikuti Alex. Agenda yang ia buat sepdat mungkin dan singkat. Nyatanya,

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   8

    Alex mengambil puntung rokok ke tiganya. Setelah mengingat semua kejadian beberapa hari belakangan. “Aku memilih perempuan yang tepat, tapi sudah di taklukan seperti landak ... komentarnya saat mengingat betapa keras kepalanya Casandra barusan. “Well, tapi dia jalan keluar yang terbaik ...

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   9

    “Ku bayar sepuluh triliyun milikmu! Dan cari perempuan lain untuk mengandung anakmu! Casandra mengucapkannya dengan lantang dan penuh percaya diri. Alex terpana lumayan lama dengan kepercayaan diri Casandra. Tapi kemudian tertawa. “Aku tidak yakin kamu mampu …”jawab Alex dengan nada masih merendahkan. Ia menatap Casandra yang sudah mengenakan dress yang ia pesankan untuknya. Menatap Casandra

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   10

    “Halo ? Clara, ada apa ..”Alex menjawab dengan nada dingin. Mencoba tenang untuk menghadapi panggilan tak di sengaja ini. “Tuan! Maafkan saya yang tidak bisa bekerja dengan benar..

Pinakabagong kabanata

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   58

    Encounter 7 Waktu seperti berjalan sangat lambat bagi Aruna. Perjalanan pulangnya seperti berkilo kilo meter lebih jauh. Sedangkan Mahesa di samping Aruna justru tenang saja, sejak tadi memilih untuk ikut diam dan juga fokus ke jalanan. Ketika mobil putih itu memasuki jalanan yang mulai sempit. Menuju ke pemukiman yang tidak terlalu elite, tapi tidak juga terlalu padat penduduk. “Berhenti di sana...” Aruna menunjuk rumahnya, rumah dengan tembok yang di cat berwarna tosca, dengan halaman yang sempit dan gerbang yang tidak terlalu tinggi.&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   57

    Encounter 6 Aruna merasakan kecemasan menghampirinya. Hampir semua teman teman kantornya tidak menjawab panggilan maupun pesan darinya. Semua orang mungkin sudah pulang ataupun sedang melakukan pekerjaan diluar kantor. Aruna akhirnya duduk di paving, ia mengamati dengan mata nanar, dua roda belakang yang tidak lagi terisi udara. Dan bukan hanya itu, mobil kantor ini juga mogok! Aruna menundukan kepalanya dalam dalam, ia tengah mencari cari solusi. Tapi otaknya juga ikut mogok. “Butuh tumpangan?”&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   56

    Encounter 5 Aruna sedang menatap layar ponselnya. Mencari hiburan di layar benda canggih itu. Sesekali mata Aruna yang jeli itu memperhatikan tiap tempat yang muncul di explore instagramnya. Aruna mencari hiburan sekaligus inspirasi. Menyelam sambil minum air. Cukup lama Aruna bermain ponsel hingga ia menyadari kalau waktu makan siangnya sudah hampir habis. Aruna berdiri dan mengeluarkan uang dari sakunya, meletakannya di atas meja dengan ditindih mangkuk soto yang baru saja ia makan. Aruna berjalan dengan tergesa gesa, tangannya mengetuk kaca gerobak. Aruna tersenyum dan dengan cepat ia menunjuk ke arah mangkuk-nya. 

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   55

    Encounter 5 Aruna sedang menatap layar ponselnya. Mencari hiburan di layar benda canggih itu. Sesekali mata Aruna yang jeli itu memperhatikan tiap tempat yang muncul di explore instagramnya. Aruna mencari hiburan sekaligus inspirasi. Menyelam sambil minum air. Cukup lama Aruna bermain ponsel hingga ia menyadari kalau waktu makan siangnya sudah hampir habis. Aruna berdiri dan mengeluarkan uang dari sakunya, meletakannya di atas meja dengan ditindih mangkuk soto yang baru saja ia makan. Aruna berjalan dengan tergesa gesa, tangannya mengetuk kaca gerobak. Aruna tersenyum dan dengan cepat ia menunjuk ke arah mangkuk-nya. 

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   54

    Encounter 4 Laura melirik ke meja yang sudah Mahesa pesan. Laura jelas sekali terlihat enggan untuk menyantap beberapa makanan disana. Apalagi Chesee Croucet yang terlihat menggiurkan tapi mematikan. Mematikan karir Laura maksudnya, karena ya... terlalu banyak kalori, dan berlemak. Euhh. Sedangkan Mahesa terlihat tenang tenang saja sambil menikmati minumannya, Latte. Meskipun kafe ini VIP, Mahesa tidak memesan makanan yang terlalu mewah. Toh ia hanya sekedar menikmati minuman disini. Sedangkan Aruna sejak tadi disergap rasa gugup. Ia bahkan melakukan tindakan bodoh dengan langsung menyeruput minumannya yang masih panas.&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   51

    Encounter 3 Sebuah Kafe di daerah Bilangan, Jakarta Barat. Benar kata Kayara, kliennya kali ini benar benar membuatnya syok dan tidak percayara. Kafe yang Aruna masuki yang sepengetahuannya hanya bisa dimasuki oleh orang yang sudah reservasi terlebih dahulu. Tanpa perlu memerlukan tanda pengenal, Aruna bisa mengetahui siapa kliennya sekarang ini. “Selamat siang....” sapa Aruna dengan nada seramah mungkin. Menyapa dua orang yang hanya terlihat punggungnya saja. “Siang...” balas si pemilik suara bariton, si perempuan nampaknya masih kesal dan mengira kalau Aruna adalah Kayara.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   50

    Encounter 2 Namanya Aruna Renjana. Pagi ini, sama seperti pagi sebelumnya. Aruna berjalan ke arah kelasnya, dengan rambut yang dikuncir dan tangan yang penuh dengan buku paket, Aruna berjalan. Sendirian. Langkahnya yang cepat membuat Aruna hanya membutuhkan waktu sekitar beberapa menit untuk sampai dikelasnya. Diujung sana, setelah melewati lapangan rumput. Tapi itu tidak seperti dugaannya. Aruna terhenti, tepat di gazebo. Aruna yang harus melewati paving tepian lapangan, karena ada larangan untuk menginjak injak lapangan rumput itu terhenti oleh gerombolan siswa laki laki.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   49

    Encounter 1 Just Married adalah kantor kecil dengan bangunan dua lantai. Bangunan yang lantai satu di gunakan untuk semua karyawan dan untuk segala hal yang bersifat administratif. Sedangkan lantai dua adalah bangunan dengan hampir seluruhnya bermaterialkan kaca, lantai dua lebih digunakan sebagai tempat untuk technical meeting dan pematangan ide. Jangan berharap kalau kantor Aruna memiliki kantin. Karena jawabannya, tidak ada. Kantin disini adalah trotoar sebrang jalan yang diisi banyak sekali warung tenda, yang sama sama digunakan oleh banyak sekali karyawan di kompleks ini untuk mengisi perut di jam makan siang, Just Married bisa di bilang sukses walau skalanya masih kecil, berkat p

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   48

    Mahesa mencengkeram erat tangan Aruna. Melihat wajah Aruna yang memerah, bahkan bukan hanya wajahnya, sekujur tubuh Aruna seperti mengeluarkan rona merahnya. Membuat Mahesa tidak menyadari, ada daya magis yang membuatnya terpesona. Mahesa tidak pernah membayangkan ini sebelumnya, lebih lebih dengan posisi mereka saat ini. Dengan tubuh Aruna yang pasrah dibawah himpitan tubuh Mahesa yang melingkupinya. Rintihan demi rintihan kecil Aruna yang kian membuat Mahesa mencengkeram, menahan erangannya sendiri. Gadis yang setengah memejamkan matanya itu, berusaha untuk meraih pungguh Mahesa. Tapi terlambat, tangan Mahesa sudah kembali mencengkeram pergelangan tangan Aruna, meletakannya diatas kepala dan memperc

DMCA.com Protection Status