Share

8

Author: Elios
last update Last Updated: 2021-02-06 08:00:49

Alex mengambil puntung rokok ke tiganya. Setelah mengingat semua kejadian beberapa hari belakangan.

          “Aku memilih perempuan yang tepat, tapi sudah di taklukan seperti landak ...

komentarnya saat mengingat betapa keras kepalanya Casandra barusan.

          “Well, tapi dia jalan keluar yang terbaik ...

Alex menjadi penasaran. Sedang apa Casandra sekarang. Ia meninggalkan gadis itu dengan pintu kamar yang terkunci.

Ia sangat penasaran. Apa yang di lakukan gadis ayu itu. Langkah kaku Alex saat mengendap ngendap di rumahnya sendiri di lihat Clara, pelayannya.

“Ada yang bisa saya bantu Tuan .. ?

tanya Clara saat melihat Tuannya mengendap ngendap di malam hari.

“Ah! Kaget!

seru Alex dengan suara bariton yang tercekik. Ia melihat Clara yang menahan tawa. Alex mengira kalau Clara adalah sosok hantu karena pakaiannya hampir putih semua.

“Ma--- maaf Tuan ...

Clara takut takut saat melihat mata Zamsrud itu ternyata bisa menyala karena marah.

“Jangan berkeliaran malam hari dan menggangu orang ...

ucap Alex dan segera berlaru. Seharunya, ia mengatakan itu pada dirinya sendiri. Karena ia yang berkeliaran di malam hari dan hendak mengganggu seseorang.

Tangan Alex sudah membuka kunci kamar dengan pelan pelan. Lampu sudah di matikan. Dari luar sudah tak terlihat lagi ada sorot cahaya. Alex berjalan memasuki kamar dan melihat Casandra yang tertidur dengan rambut yang tergerai alami.

“Wanita pembangkang ...

seru Alex tepat di depan wajah Casandra. Ruangan remang remang karena hanya lampu tidur yang di biarkan menyala. Ia kemudian memperhatikan wajah Casandra lekat lekat dan tak lama ia larut dalam pesona kecantikan Casandra. Alex tak kuasa dengan hasratnya.

Ia meraih bibir  Casandra dan menyesapnya dengan rakus dan tak peduli. Ia seolah merasakan ada sesuatu yang candu dari bibir Casandra. Sampai kemudian Casandra mengerang karena gairah dan bergerak gerak tak nyaman.

Barulah, Alex melepas ciumannya dengan berat hati. Ia tak melakukan dengan paksaan atau mengambil keuntungan dari orang lain.

“Sial! Sial ...!!

Alex bergegas keluar saat melihat dress katun Casandra turun dan memperlihatkan dadanya yang mulus putih bersih. Seperti pahanya yang tak sengaja Alex lihat dua hari yang lalu. Saat Casandra dengan ceroboh merobek stockingnya.

“Aku gila!

ucap Alex dengan amarah tertahan sembari menutup dan mengunci kembali pintu kamar.

          Casandra terbangun karena merasakan ada yang aneh di bibirnya, matanya yang lesu mengitari ruangan. Jari jari lentiknya mengusap diri sendiri.

          “Bibirku .. ? Basah .. ?

ucap Casandra bingun sendiri..

Aku tidur mengeluarkan air liur --- ?

Casandra memperhatikan ruangan kamar berhias marmer putih itu. Pintu masih terkunci di luar..

Aku sendirian, tadi hanya mimpi ....

          Casandra menghela nafas dan menarik lagi selimut menutupi tubuhnya,.

Sudah gila kalau aku bermimpi di cium laki laki itu---.

gerutu Casandra pada dirinya sendiri.

          Sedangkan Alex berjalan dengan amarah ke kamarnya..

Sial!

umpatnya sambil membanting pintu di gelapnya malam.

          “Kenapa aku tiba tiba hilang kendali ...

Alex tak habis pikir. Casandra memang cantik. Tapi semua perempuan yang ada di dekatnya memang cantik. Tapi. Casandra satu satunya yang membuat Alex frustasi seperti ini.

          “Aku harus tidur ....

ucap Alex. Ia merebahkan diri di atas ranjangnya. Berkali kali mencoba untuk tertidur. Dan juga gagal berkali kali. Tiba tiba Alex merasakan ada obsesi lain di dalam dirinya. Entah apa itu.

          “Asih!! Membuat frustasi saja –.

geram Alex sembari memukul mukul bantalnya untuk pelampiasan amarah.

*** 000 ***

          Pagi harinya, Casandra sudah terbangun subuh subuh sekali. Melihat pantulan sinar mentari di balik jendela. Matanya terlihat sayu. Ia merasa. Ia memang berciuman dengan seseorang semalam. Tapi itu mimpi.

          “Gila! Memang aku gila gara gara di kurung di sini –.

bisik Casandra dengan lirih. Tiba tiba pintu terbuka dari luar. Ada seseorang yang membuka kuncinya.

          “Nona ...

panggil Clara dengan lembut. Di tangannya ada pakaian ganti untuk Casandra.

          “Apa ... ?

tanya Casandra tanpa melirik ke arah Clara.

          “Tuan Alex meminta anda untuk ikut sarapan, ini adalah baju ganti untuk Nona ...

ucap Clara dan meletakan dress navy dengan potongan v neck dan rimpel di bagian bawahnya.

          “Kalau aku tidak mau ..?

seru Casandra menantang. Calara hanya diam, Casandra bahkan tak memalingkan wajahnya dari jendela.

          “Kalau kamu tidak mau, kelaparan saja sampai kamu pingsan ...

suara Alex mengejutkan Casandra. Ancamannya terasa menyebalkan di telinga Casandra di bandingkan mengerikan.

          Laki laki ini benar benar menyebalkan, di mimpi mengganggu, di dunia nyata lebih menyebalkan lagi. Casandra tak bosan mengumpati Alex di dalam hatinya.

          “Terserah—”ucap Casandra dengan santainya. Alex malah menahan amarah. Alex mendengus kesal dengan sikap acuh tak acuh Casandra.

          “Jangan berikan dia makan sampai dia kelaparan kalau begitu...

ucap Alex memerintah Clara. Pelayan itu hanya mengangguk dengan takut takut karena tatapan dingin Alex. Memang menakutkan.

          Alex membanting pintu dan pergi meninggalkan Casandra.

          “Apa dia sudah pergi .. ?

barulah Casandra berpaling dan menatap Clara.

          “Sudah, Non—”Clara membulatkan matanya saat Casandra bergegas mendekatinya.

          “Apa kamu tau jalan keluar dari rumah ini .. ?

tanya Casandra setengah berbisik dengan nada memohon. Ia sudah memperhatikan rumah Alex ini dari jendela sejak tadi. Ada penjaga di luar sana. Tak mudah untuk kabur.

          “Apa kalau aku kabur lewat pintu belakang, aku takan bisa di kejar .. ?

Casandra menggenggam tangan Clara meminta bantuan.

          “Nona, bukankah Nona kekasih Tuan Al—“

          “Bukan!

jerit Casandra dengan penuh penolakan. Mana sudi aku jadi kekasih laki laki seperti dia, umpat Casandra lagi di dalam hati.

          “Aku di kurung oleh Alex, aku bahkan tak mengenal siapa dia ...

ucap Casandra dengan tampang kasihan..

Aku, bukan kekasihnya—”ucap Casandra sambil memalingkan wajahnya.

          “Saya tidak tau Nona, saya mungkin tidak bisa membantu Nona untuk kabur ...

ucap Clara dengan kejujuran..

Tapi, suasana hati Tuan Alex, kalau sedang baik. Mungkin Nona bisa mmeohon untuk di lepaskan ...

Clara memberi usul.

          Tapi Casandra nampak menimang. Aku baru saja membuatnya marah besar tadi, percuma memohon. Casandra menghembuskan nafas dengan frustasi.

          “Itu tidak mungkin. Hubunganku dengannya teramat rumit kalau hanya membuat suasana hatinya lebih baik ....

          Clara melihat ekspresi Casandra yang lesu..

Nona, sebaiknya selesaikan urusan Nona dengan Tuan Alex dengan berbicara baik baik ...

          “Saya permisi ...

ucap Clara sembari mengundurkan diri. Pintu di tutup tapi tak terdengar ada suara kunci di putar.

          Diam diam Casandra melirik gaun navy itu dengan teliti. Matanya menyelusuri gaun itu lekat lekat. Jiwa bersoleknya muncul begitu saja saat tau kalau gaun itu benar benar cantik.

          “Aku cob—a? Atau, biarkan saja seperti ini ...

          Casandra menimang niman, tapi tangannya tak bisa di hentikan. Tangannya sudah meraih gaun itu dan menempelkannya pada tubuhnya.

          “Ah! Buat frustasi saja! Kenapa laki laki itu harus memberikan gaun secantik ini ....!

Casandra berteriak frustasi. Dia selalu tampil modis, itu prinsipnya. Harus cantik, wangi, rapi. Ia akhirnya menyerah.

          Tampilannya sekarang ini tak menunjang prinsip  hidupnya. Tak wangi, tak rapi, acak acakan malahan, benar benar frustasi saat prinsip hidupmu sedang kacau.

          Akhirnya Casandra melenggang ke arah kamar mandi..

Besok besok! Akan ku ganti prinsip hidupku ini!

serunya masih kesal karena kenapa gaun cantik itu dari Alex! Bukan dari Allen!

          Tangan Casandra mengusap kasar kulitnya dengan sabun,.

Besok ku ganti prinsip hidupku! Prinsipku sekarang, jangan jadi orang KECAKEPAN!! Yang penting jadi wanita BEBAS ... Aragh...!!

          Casandra mengacak acak rambutnya dengan shampo secara kasar..

Mau di taruh di mana mukaku kalau laki laki itu melihat aku memakai baju darinya ... , ucap Casandara pada pantulan dirinya di cermin.

          “Tapi gaun ini benar benar cantik, sial ...

          Tanpa sadar tangan Casandra menelusri setiap detail gaun itu. Tangannya terhenti di tag yang ada di baju itu.

          “Picasso Monteus ..?

seru Casandra dengan keterkejutan tak di tutup tutupi.

          “Ini baju mahal, pantas saja sesuai seleraku ...

Casandra tersenyum iseng dan juga jahil secara bersamaan..

Inilah kenapa aku suka jadi kaya ...

seru Casandra lagi. Tapi dengan nada miris.

          “Karena keserakahanku, aku sampai tak sadar ayahku dalam masa masa sulit ....

          Casandra teringat ayahnya, Damian..

Pasti ayah punya pendapat lain tentang ini ...

Casandra masih tak percaya keputusan yang di ambil oleh ayahnya itu..

Maaf ayah ...   rengek Casandra seperti anak kecil.

          “Sudah menyusahkanmu, dan tak mau mendengarkan wejanganmu –.

Casandra tak bisa menahan air mata. Ia teringat saat ayahnya memintanya untuk mulai bekerja dari pada main main.

          Tapi ia menjawab dengan candaan. Pasti saat itu ayah sedang meminta bantuan secara tak langsung padaku, tapi aku tak menganggap itu serius. Ayahku mengambil keputusan ini, karena ulahku sendiri.

          Casandra terus bermonolog pada dirinya sendiri di pantulan cermin.

          Brak!!! Alex masuk dengan membobol pintu kamar mandi. Wajah cemasnya terlihat sekilas, tapi ada pantulan amarah.

          “Kenapa kamu mendobrak pintu kamar mandi sembarangan ..!!

Casandra berani berteriak karena tau itu Alex. Alex hanya mengambil nafas kasar. Ia ketakutan setengah mati.

          Ia membuka pintu kamar dan tak melihat Casandra, ia menunggu lumayan lama tapi Casandra tak keluar dari kamar mandi, sebenarnya. Alex taku Casandra pingsan di kamar mandi karena menolak makan.

          “Menurutmu –.

Alex masih mencoba menenangkan diri.

          “Menurutku kamu kurang ajar !

Casandra memperhatikan ekspresi wajah Alex yang tak bisa di jelaskan.

          Alex malah melihat tubuh Casandra yang sekarang berbalut pakaian yang di belinya dua hari yang lalu bersamaan saat membawa Casandra ke rumahnya. Sekejap, Alex memperhatikan Casandra dengan kekaguman.

          Alex!! Sadar! Sadar! Alex mengerjap untuk menyadarkan diri.

          “Ikut aku ..!

seru Alex dengan memerintah. Ia beranjak keluar tanpa di ikuti Casandra.

          “Ikut aku ..!

seru Alex lagi dengan kesal. Ia tak mau berlama lama berduan saja dengan Casandra di dalam kamar mandi.

          “Kemana ...!?

Casandra lumayan takut dengan bentakan kedua Alex barusan.

          “Sarapan ...

ujar Alex sembari berjalan keluar terlebih dahulu.

          “Dasar labil!

komentar Casandra saat ia ingat. Baru beberapa menit yang lalu, Alex tak mau memberi makan tawanannya itu.

          Casandra mengikuti langkah Alex yang lebar lebar itu. tapi tetap menjaga jarak dari laki laki dengan emosi naik turun itu. ia menuruni tangga spiral dengan hati hati. Kakinya masih telanjang bulat. Tak beralas kaki. Sedangkan Alex sudah berkemeja rapi dengan sepatu kulit mengkilap.

          Langkah Alex terhenti di meja makan dengan semua menu sarapan lengkap. Mulai dari oat, roti gandum kasar, sampai makanan lain.

          “Silahkan duduk Nona ...

Clara menarik kursi untuk Casandra. Dengan damai, perempuan itu duduk dengan santainya. Semua makanan di meja, membangkitkan gairah makannya pagi ini.

          Alex duduk dengan mata mengawasi, ia melihat ke arah Casdanra tanpa di ketahui oleh wanita itu. Tangannya sibuk mengambil sarapan. Tapi ekor matanya mengawasi Casandra.

          Casandra asik makan tanpa menghiraukan keberadaan Alex. Mulutnya penuh dengan makanan. Nafsu makannya besar, tapi tubuhnya kurus. Casandra sendiri bingung bagaimana menikan berat badannya.

          “Cepat tanda tagani surat kontrak itu sebelum siang nanti, karena harus di bawa ke notaris hari ini ...

akhirnya Alex bersuara. Mata Casandra menantang Alex,.

Aku bukan bagian dari kontrak. Aku takan menandatanganinya ataupun menyetuji semua isinya ...

          Casandra tak takut dengan Alex. Alex tak pernah mendapat pembangkang seperti Casandra. Hubungan mereka bisa di ibaratkan air dan minyak.

          “Kamu mau ayahmu mati serangan jantung karena mendapat banyak tuntutan dari pegawai pegawainya .. ?

Alex melihat ekspresi kekhawatiran dari Casandra. Seingat Alex, Casandra sangat manja pada ayahnya.

          “Apa kamu tidak punya cara lain selain mengancamku dengan kematian orang orang di sekitarku. Terlalu klasik ...

Casandra mencoba tenang dan menyeruput minumnya.

          “Jangan jadi pembangkang ..!

Alex menatap Clara dengan pandangan terganggu..

Pergi, tinggalkan kami sendiri ...

          Mendengar perintah Tuanyna itu. Clara langsung beringsut pergi. Tuannya mudah emosi.

          “Aku bukan pembangkang! Batalkan kontrak tidak masuk akal ini, jangan membawa bawaku! Kita bahkan tak saling kenal!

Casandra berteriak penuh amarah.

Seorang wanita independen dengan kebebasan layaknya burung camar. Terkurung seperti ini, pastilah membuat Casandra sangat frustasi.

          “Kalau aku batalkan kontrak ini, apa yang akan kamu jaminkan padaku .. ?

          Alex menantang Casandra, tapi tatapan perempuan itu tak memperlihatkan ketakutan sedikitpun.

          “Ku bayar sepuluh triliyun milikmu! Dan cari perempuan lain untuk mengandung anakmu!

Related chapters

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   9

    “Ku bayar sepuluh triliyun milikmu! Dan cari perempuan lain untuk mengandung anakmu! Casandra mengucapkannya dengan lantang dan penuh percaya diri. Alex terpana lumayan lama dengan kepercayaan diri Casandra. Tapi kemudian tertawa. “Aku tidak yakin kamu mampu …”jawab Alex dengan nada masih merendahkan. Ia menatap Casandra yang sudah mengenakan dress yang ia pesankan untuknya. Menatap Casandra

    Last Updated : 2021-02-06
  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   10

    “Halo ? Clara, ada apa ..”Alex menjawab dengan nada dingin. Mencoba tenang untuk menghadapi panggilan tak di sengaja ini. “Tuan! Maafkan saya yang tidak bisa bekerja dengan benar..

    Last Updated : 2021-02-06
  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   11

    Di ruang meeting. Alex menatap kursi kosong itu dengan bersiap siap mengamuk si penunggunya kelak. Sudah hampir satu jam. Dan penunggu kursi itu belum muncul. Sudah di bayangan Alex, kalau orang itu akan muncul dengan sumringah dan tanpa dosa. Dan ternyata itu terwujud.

    Last Updated : 2021-02-06
  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   12

    “Lebih cepat lagi..” baru setelah Alex memerintah untuk memacu kecepatan. Ia berani menambah kecepatan mobil. Benar memang, semua karyawan yang belum pernah melihat sosok Alex. Langsung takut takut dengan laki laki itu. B

    Last Updated : 2021-02-06
  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   13

    “Tidak perlu, aku tidak membutuhkannya.. Danil menolak. Cassandra benar benar kaya. Mungkin sebanding dengannya, si penjaga gerbang itu langsung menunduk hormat pada Cassandra yang keluar dari mobil. “Aku sudah merepotkan, aku harus membayar semua ini..

    Last Updated : 2021-02-06
  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   14

    “Kamu bukan bocah yang di iming imingi permen lalu di minta untuk masuk ke mobil orang asing.. Alexa tak percaya alasan bualan Cassandra itu. Intinya, ia marah dengan sahabatnya itu. “Aish! Percuma saja, kamu takan percaya. Ngomong ngomong, apakah Allen mencariku akhir akhir

    Last Updated : 2021-02-06
  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   15

    “Kamu Chipmunk? Menggerogoti kertas sampai begini …? Alexa meraih kertas yang harus ia ketik ulang itu. Kucel, kotor. “Apa kamu tidak bisa melihat kalau itu bekas di remas ?

    Last Updated : 2021-02-06
  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   16

    Damian Leonidas. Laki laki paru baya itu mengacak acak rambutnya. “Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda.. Sekretaris bernama Brian itu muncul dengan berita yang tak ingin Damian dengar. “Aku sedang tidak ingin menerima tamu.. jawab Damian singkat. Matanya kembali tertuju ke laporan keuangan perusahaanya yang tak kunjung membaik. Itu alasannya, kenapa ia mengacak acak rambut dengan frustaso. “Tapi aku memaksa.. tiba tiba Alex masuk menerobos tubuh Brian. Tubuh Brian terhuyung karena menghalangi jalan Alex. Ia nampak bingung. Aku harus me

    Last Updated : 2021-03-04

Latest chapter

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   58

    Encounter 7 Waktu seperti berjalan sangat lambat bagi Aruna. Perjalanan pulangnya seperti berkilo kilo meter lebih jauh. Sedangkan Mahesa di samping Aruna justru tenang saja, sejak tadi memilih untuk ikut diam dan juga fokus ke jalanan. Ketika mobil putih itu memasuki jalanan yang mulai sempit. Menuju ke pemukiman yang tidak terlalu elite, tapi tidak juga terlalu padat penduduk. “Berhenti di sana...” Aruna menunjuk rumahnya, rumah dengan tembok yang di cat berwarna tosca, dengan halaman yang sempit dan gerbang yang tidak terlalu tinggi.&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   57

    Encounter 6 Aruna merasakan kecemasan menghampirinya. Hampir semua teman teman kantornya tidak menjawab panggilan maupun pesan darinya. Semua orang mungkin sudah pulang ataupun sedang melakukan pekerjaan diluar kantor. Aruna akhirnya duduk di paving, ia mengamati dengan mata nanar, dua roda belakang yang tidak lagi terisi udara. Dan bukan hanya itu, mobil kantor ini juga mogok! Aruna menundukan kepalanya dalam dalam, ia tengah mencari cari solusi. Tapi otaknya juga ikut mogok. “Butuh tumpangan?”&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   56

    Encounter 5 Aruna sedang menatap layar ponselnya. Mencari hiburan di layar benda canggih itu. Sesekali mata Aruna yang jeli itu memperhatikan tiap tempat yang muncul di explore instagramnya. Aruna mencari hiburan sekaligus inspirasi. Menyelam sambil minum air. Cukup lama Aruna bermain ponsel hingga ia menyadari kalau waktu makan siangnya sudah hampir habis. Aruna berdiri dan mengeluarkan uang dari sakunya, meletakannya di atas meja dengan ditindih mangkuk soto yang baru saja ia makan. Aruna berjalan dengan tergesa gesa, tangannya mengetuk kaca gerobak. Aruna tersenyum dan dengan cepat ia menunjuk ke arah mangkuk-nya. 

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   55

    Encounter 5 Aruna sedang menatap layar ponselnya. Mencari hiburan di layar benda canggih itu. Sesekali mata Aruna yang jeli itu memperhatikan tiap tempat yang muncul di explore instagramnya. Aruna mencari hiburan sekaligus inspirasi. Menyelam sambil minum air. Cukup lama Aruna bermain ponsel hingga ia menyadari kalau waktu makan siangnya sudah hampir habis. Aruna berdiri dan mengeluarkan uang dari sakunya, meletakannya di atas meja dengan ditindih mangkuk soto yang baru saja ia makan. Aruna berjalan dengan tergesa gesa, tangannya mengetuk kaca gerobak. Aruna tersenyum dan dengan cepat ia menunjuk ke arah mangkuk-nya. 

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   54

    Encounter 4 Laura melirik ke meja yang sudah Mahesa pesan. Laura jelas sekali terlihat enggan untuk menyantap beberapa makanan disana. Apalagi Chesee Croucet yang terlihat menggiurkan tapi mematikan. Mematikan karir Laura maksudnya, karena ya... terlalu banyak kalori, dan berlemak. Euhh. Sedangkan Mahesa terlihat tenang tenang saja sambil menikmati minumannya, Latte. Meskipun kafe ini VIP, Mahesa tidak memesan makanan yang terlalu mewah. Toh ia hanya sekedar menikmati minuman disini. Sedangkan Aruna sejak tadi disergap rasa gugup. Ia bahkan melakukan tindakan bodoh dengan langsung menyeruput minumannya yang masih panas.&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   51

    Encounter 3 Sebuah Kafe di daerah Bilangan, Jakarta Barat. Benar kata Kayara, kliennya kali ini benar benar membuatnya syok dan tidak percayara. Kafe yang Aruna masuki yang sepengetahuannya hanya bisa dimasuki oleh orang yang sudah reservasi terlebih dahulu. Tanpa perlu memerlukan tanda pengenal, Aruna bisa mengetahui siapa kliennya sekarang ini. “Selamat siang....” sapa Aruna dengan nada seramah mungkin. Menyapa dua orang yang hanya terlihat punggungnya saja. “Siang...” balas si pemilik suara bariton, si perempuan nampaknya masih kesal dan mengira kalau Aruna adalah Kayara.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   50

    Encounter 2 Namanya Aruna Renjana. Pagi ini, sama seperti pagi sebelumnya. Aruna berjalan ke arah kelasnya, dengan rambut yang dikuncir dan tangan yang penuh dengan buku paket, Aruna berjalan. Sendirian. Langkahnya yang cepat membuat Aruna hanya membutuhkan waktu sekitar beberapa menit untuk sampai dikelasnya. Diujung sana, setelah melewati lapangan rumput. Tapi itu tidak seperti dugaannya. Aruna terhenti, tepat di gazebo. Aruna yang harus melewati paving tepian lapangan, karena ada larangan untuk menginjak injak lapangan rumput itu terhenti oleh gerombolan siswa laki laki.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   49

    Encounter 1 Just Married adalah kantor kecil dengan bangunan dua lantai. Bangunan yang lantai satu di gunakan untuk semua karyawan dan untuk segala hal yang bersifat administratif. Sedangkan lantai dua adalah bangunan dengan hampir seluruhnya bermaterialkan kaca, lantai dua lebih digunakan sebagai tempat untuk technical meeting dan pematangan ide. Jangan berharap kalau kantor Aruna memiliki kantin. Karena jawabannya, tidak ada. Kantin disini adalah trotoar sebrang jalan yang diisi banyak sekali warung tenda, yang sama sama digunakan oleh banyak sekali karyawan di kompleks ini untuk mengisi perut di jam makan siang, Just Married bisa di bilang sukses walau skalanya masih kecil, berkat p

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   48

    Mahesa mencengkeram erat tangan Aruna. Melihat wajah Aruna yang memerah, bahkan bukan hanya wajahnya, sekujur tubuh Aruna seperti mengeluarkan rona merahnya. Membuat Mahesa tidak menyadari, ada daya magis yang membuatnya terpesona. Mahesa tidak pernah membayangkan ini sebelumnya, lebih lebih dengan posisi mereka saat ini. Dengan tubuh Aruna yang pasrah dibawah himpitan tubuh Mahesa yang melingkupinya. Rintihan demi rintihan kecil Aruna yang kian membuat Mahesa mencengkeram, menahan erangannya sendiri. Gadis yang setengah memejamkan matanya itu, berusaha untuk meraih pungguh Mahesa. Tapi terlambat, tangan Mahesa sudah kembali mencengkeram pergelangan tangan Aruna, meletakannya diatas kepala dan memperc

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status