Share

4

Author: Elios
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Siapa laki laki itu ...”

Casandra masih bertanya tanya. Ia tak pernah melihat laki laki itu sebelumnya. Tapi memberikan uang senilai sepuluh triliyun. Dia pasti bukan laki laki biasa. Kalangan orang kaya pastinya.

“Nona ...

seorang pelayan masuk membawakan makan malam pada Casandra. Perempuan yang mungkin hanya lebih tua beberapa tahun darinya.

“Saya di tugaskan untuk membawakan makan malam pada Nona ...

dengan sigap tangan pelayan itu meletakan berbagai makanan untuk Casandra. Mulai dari Appetiser, Dessert, Maincoarse. Mata Casandra membelalak. Ia belum makan, setelah ....

“Aku pulang duluan Alexa ....

ucap Casandra pada sahabatnya itu dengan riang. Ia masuk ke mobil dengnan tentengan besar papper bag yang memenuhi tangannya.

“Iya! Hati hati, Case, aku juga pulang dulu ...

Alexa juga masuk ke dalam mobilnya. Melaju pergi ke tujuan masing masing. Wajah Casandra begitu mulus walaupun tanpa polesan. Benar benar membuat iri.s mini dressnya tak menghalanginya untuk menyetir dengan brutal. Casandra selalu bersikap seenaknya.

Seenak jidat!!! Itu komentar Alexa pada kelakuan Casandra. Tapi Casandra hanya bersenang senang.

“Halo, Ayah ...

sapa Casandra saat menerima panggilan telfon dari nomor ayahnya.

“Kamu di mana, sudah semalam ini belum pulang ...

ucap ayahnya di sebrang sana dengan nada khawatir seperti biasanya. Casandra tersenyum tipis,.

Berbelanja ...

jawabnya dengan enteng.

Tanpa sadar Casandra mendengar helaan nafas dari ayahnya. Ini kebiasaanya. Ayahnya sudah terbiasa, tapi tak mengeluh diam diam seperti ini,.

Ada apa ayah ... ?

tanya Casandra mulai khawatir.

“Ini sudah malam, tidak baik seorang perempuan masih berada di luaran sana ...

“Konyol ...

komentar Casandra tanpa sadar..

Eh maksudku ayah. Ini era modern, aku tak hidup di pedalaman yang bisa di terkam harimau kalimantan kalau aku sendirian tengah malam ...

Casandra berdalih untuk menenangkan ayahnya, ia sebenarnya berniat pergi ke klub malam untuk bertemu kekasih barunya.

“Case ...

seru ayahnya mulai kehilangan kesabaran..

Pulang, malam ini ada yang akan ayah bicarakan padamu ....

ucap Damian dengan lemas. Hanya puterinya itu, satu satunya harapannya untuk saat ini. Di sisi lain, Alex sudah menatapnya dengan tatapan tajam dan mematikan.

“Ayah, aku ada acara lain dengan teman temanku ...

ucap Casandra siap mendebat perintah ayahnya.

“Pulang, ayah sedang tidak mood untuk berdebat atau apapun itu ....

Casandra terdiam, ayahnya adalah laki laki yang paling menyayanginya di dunia ini. Sebagai seorang puteri, Casandra merasa ia sedang durhaka sekarang.

“Oke, Cassie pulang sekarang ....

ucap Casandra sembari mematikan ponselnya dengan tangan kirinya.

“Aneh ...

gumam Casandra sambil mempercepat laju mobilnya. Ia teringat dengan kekasihnya, secepat ketikan tangannya di keyboard. Casandra melakukan panggilan ke nomor kekasihnya.

“Allen ...

sapa Casandra dengan suara riang memanggil nama kekasihnya.

“Kamu belum kesini ... ?

suara Allen terdengar tak sabaran menahan amarah karena menunggu Casandra terlalu lama.

“Aku tidak bisa ke sana ...

ucap Casandra dengan nada tidak nyaman telah membatalkan janji yang di buatnya sendiri pada Allen.

“Case ... , Cassie ...

Allen memanggil Casandra seolah tak percaya dengan perangai Casandra. Seperti bukan Casandra, batin Allen.

“Allen, aku minta maaf. Tapi ayahku memintaku untuk segera pulang ke rumah barusan, ia memintaku pulang karena ada yang harus di bicarakan ...

ucap Casandra mencoba membela dirinya dari tuduhan yang mungkin di layangkan Allen padanya.

“Oke baiklah ...

ucap Allen akhirnya mau mengerti..

Kalau begitu, safety drive. Ini sudah malam ...

bisik Allen di telfon.

“Aku tutup telfonya dulu, good night Allen .... , seru Casandra dengan riang pada kekasihnya.

“Good night, my girl ...

ucap Allen sambil memutus koneksi telfon.

Casandra tersenyum riang. Allen kekasihnya sejak bangku kuliah. Tak menuntut tapi benar benar bersikap layanya gentleman. Membuat Cassie yang tadinya tak suka berlama lama berhubungan dengan laki laki. Takluk dengan Allen.

Casandra masuk ke dalam rumahnya. Rumah besar dengan gaya eropa timur. Langkahnya ringan memasuki ruang tengah, menjatuhkan semua papper ganya ke atas sofa. Dengan santainya, Casandra mengangkat kakinya tinggi tinggi untuk melepas stockingnya. Memperlihatkan mini dress dan safety pants berwarna hitam.

“Gadis bodoh! celetuk Alex yang sejak tadi memperhatikan langkah Casandra saat masuk ke dalam rumah. ia tengah berdiri di lantai dua. Di sudut yang takan di lihat oleh Casandra.

“Ah...!! Susah sekali ...

seru Casandra jengkel. Ia kesulitan melepaskan stockingnya walaupun sudah mengangkat kakinya tinggi tinggi.

“Stocking macam apa ini ...

seru Casandra lebih jengkel. Akhirnya ia memutuskan untuk merobek stockingnya yang setinggi sepertiga pahanya itu. Tatapan tajam Alex berubah menjadi was was. Ia melihat tubuh Casandra di dalam balutan dress mini sudah membuatnya hampir hilang kendali. Sekarang ia melihat sepenuhnya, paha mulus Casandra.

“Gadis gila ...

gerutu Alex kesal sambil meninggalkan sudut tempatnya bersembunyi, memilih masuk ke dalam ruangan Damian dan menangkan diri di sana.

“Casandra ....

panggil Damian pada puterinya itu. Anak satu satunya yang selalu membutnya khawatir itu.

“Ayah ...!

seru Casandra sambil membenarkan posisi duduknya yang tak nyaman. Ia sudah selesai menyobek kedua stockingnya.

“Ada apa .. ?

tanya Casandra dengan nada khawatir,.

Apa ayah sedang sakit dan memanggilku untuk pulang cepat .. ?

Casandra melihat manik mata ayahnya yang nampak tak tenang, bibir pucat dan tingkah laku yang nampak gelisah..

Apa ayah baik baik saja ... ?”tanya Casandra lagi dengan nada memastikan.

“Ayah baik baik saja ...

Damian mencoba duduk di samping Casandra.

“Mau makan malam bersama .. ?

tawaran Damian di jawab dengan anggukan antusia dari Casandra.

“Kamu dari mana saja .. ? berbelanja sampai tak sempat makan malam ...

Damian menarik puterinya ke arah ruang makan.

“Perempuan berbelanja, laki laki bekerja ...

ucap Casandra dengan tawa riang saat mendengar prinsip hidupnya. Damian hanya meneguk ludah dengan gugup. Mendengar ucapan Casandra barusan.

“Makan, dan jangan buang buang waktu percuma hanya untuk berbelanja....

Damian mulai memberikan makanan banyak banyak ke dalam piring Casandra. Kentang, irisan daging asap, asparagus.

“Aku akan bekerja, kalau sudah dua puluh lima tahun ...

celetuk Casandra dengan mulut penuh berisi asparagus.

“Lalu apa gunanya kamu menjadi lulusan terbaik dalam waktu singkat, kalau kamu tak mau bekerja di perusahaan ...

Damian mengamati lekat lekat isi piring Casandra dan melihat ekpresi Casandra bergantian.

“Cerewet ...

komentar Casandra dan di balas dengan tatapan mengancam dari Damian.

“Hanya becanda ..

elak Casandra sambil menyuapkan asparagus dan daging bersamaan. Sambil tersenyum manis, Casandra berdalih..

Aku ...

mulutnya penuh makanan. Sulit untuk mengunyah dan berbicara di saat yang bersamaan.

“Aku akan bekerja nanti ...

“Syukurlah ...

ucap Damian lirih.

“Ayah ...

rengek Casandra pada Ayahnya dengan suara tak nyaman.

“Ada apa. ... ?

wajah Damian mencoba menutupi kekahawatirannya.

“Aku mengantuk sekali .. huah ....

Casandra menguap dengan lemas. Matanya setengah tertutup, kemudian tangannya meraih segelas air putih dan meneguknya dengan malas malasan.

“Besok besok, aku takan pulang larut malam lagi ...

ucap Casandra dan matanya tertutup sempurna.

“Besok besok, mungkin tak ada lagi ...

ucap Damian sembari mendekati Casandra.

“Maafkan ayah ...

ucap Damian lirih saat melihat langkah Alex semakin mendekat dari anak tangga.

Related chapters

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   5

    Casandra terkejut saat mengingat memori terakhir di ingatanya itu. ia terbelalak saat melihat dirinya tak lagi memakai dress mini yang di kenakannya. Berganti dengan dress katun tipis sederhana tapi memperlihatkan lekuk tubuhnya. “Kalau boleh bertanya, sekarang hari apa .. ? Casandra menengok pada pelayan yang masih sibuk menata makan malam untuknya.&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   6

    Pagi itu, Alex tengah berada di ruang makan. Hendak melakukan ritual sarapan pagi bersama. Tapi, Airlangga membangun atsmosfer tak mengenakan pagi itu.“Asalkan kamu tau Alex, ayah mengingat apa yang kamu katakan semalam ... , ucap Airlangga pada Alex yang sedang meminum orange juice dari gelasnya.“Aku juga tidak akan lupa dengan kata kataku sendiri ... seru Alex tak mau kalah.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   7

    Semua agenda Alex di lakukannya dengan baik, rapi dan terorganisir. Alexa lumayan cekatan menilik kalau ini adalah pekerjaan profesional pertama yang di tekuninya.“Aku kelelahan ... keluh Alexa sembari membaringkan tubuh di sofa.“Aku tidak bisa mengikuti kegiatan orang workaholic sepertimu ...”ucap Alexa lagi. Ia kelalahan setelah seharian mengikuti Alex. Agenda yang ia buat sepdat mungkin dan singkat. Nyatanya,

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   8

    Alex mengambil puntung rokok ke tiganya. Setelah mengingat semua kejadian beberapa hari belakangan. “Aku memilih perempuan yang tepat, tapi sudah di taklukan seperti landak ... komentarnya saat mengingat betapa keras kepalanya Casandra barusan. “Well, tapi dia jalan keluar yang terbaik ...

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   9

    “Ku bayar sepuluh triliyun milikmu! Dan cari perempuan lain untuk mengandung anakmu! Casandra mengucapkannya dengan lantang dan penuh percaya diri. Alex terpana lumayan lama dengan kepercayaan diri Casandra. Tapi kemudian tertawa. “Aku tidak yakin kamu mampu …”jawab Alex dengan nada masih merendahkan. Ia menatap Casandra yang sudah mengenakan dress yang ia pesankan untuknya. Menatap Casandra

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   10

    “Halo ? Clara, ada apa ..”Alex menjawab dengan nada dingin. Mencoba tenang untuk menghadapi panggilan tak di sengaja ini. “Tuan! Maafkan saya yang tidak bisa bekerja dengan benar..

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   11

    Di ruang meeting. Alex menatap kursi kosong itu dengan bersiap siap mengamuk si penunggunya kelak. Sudah hampir satu jam. Dan penunggu kursi itu belum muncul. Sudah di bayangan Alex, kalau orang itu akan muncul dengan sumringah dan tanpa dosa. Dan ternyata itu terwujud.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   12

    “Lebih cepat lagi..” baru setelah Alex memerintah untuk memacu kecepatan. Ia berani menambah kecepatan mobil. Benar memang, semua karyawan yang belum pernah melihat sosok Alex. Langsung takut takut dengan laki laki itu. B

Latest chapter

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   58

    Encounter 7 Waktu seperti berjalan sangat lambat bagi Aruna. Perjalanan pulangnya seperti berkilo kilo meter lebih jauh. Sedangkan Mahesa di samping Aruna justru tenang saja, sejak tadi memilih untuk ikut diam dan juga fokus ke jalanan. Ketika mobil putih itu memasuki jalanan yang mulai sempit. Menuju ke pemukiman yang tidak terlalu elite, tapi tidak juga terlalu padat penduduk. “Berhenti di sana...” Aruna menunjuk rumahnya, rumah dengan tembok yang di cat berwarna tosca, dengan halaman yang sempit dan gerbang yang tidak terlalu tinggi.&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   57

    Encounter 6 Aruna merasakan kecemasan menghampirinya. Hampir semua teman teman kantornya tidak menjawab panggilan maupun pesan darinya. Semua orang mungkin sudah pulang ataupun sedang melakukan pekerjaan diluar kantor. Aruna akhirnya duduk di paving, ia mengamati dengan mata nanar, dua roda belakang yang tidak lagi terisi udara. Dan bukan hanya itu, mobil kantor ini juga mogok! Aruna menundukan kepalanya dalam dalam, ia tengah mencari cari solusi. Tapi otaknya juga ikut mogok. “Butuh tumpangan?”&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   56

    Encounter 5 Aruna sedang menatap layar ponselnya. Mencari hiburan di layar benda canggih itu. Sesekali mata Aruna yang jeli itu memperhatikan tiap tempat yang muncul di explore instagramnya. Aruna mencari hiburan sekaligus inspirasi. Menyelam sambil minum air. Cukup lama Aruna bermain ponsel hingga ia menyadari kalau waktu makan siangnya sudah hampir habis. Aruna berdiri dan mengeluarkan uang dari sakunya, meletakannya di atas meja dengan ditindih mangkuk soto yang baru saja ia makan. Aruna berjalan dengan tergesa gesa, tangannya mengetuk kaca gerobak. Aruna tersenyum dan dengan cepat ia menunjuk ke arah mangkuk-nya. 

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   55

    Encounter 5 Aruna sedang menatap layar ponselnya. Mencari hiburan di layar benda canggih itu. Sesekali mata Aruna yang jeli itu memperhatikan tiap tempat yang muncul di explore instagramnya. Aruna mencari hiburan sekaligus inspirasi. Menyelam sambil minum air. Cukup lama Aruna bermain ponsel hingga ia menyadari kalau waktu makan siangnya sudah hampir habis. Aruna berdiri dan mengeluarkan uang dari sakunya, meletakannya di atas meja dengan ditindih mangkuk soto yang baru saja ia makan. Aruna berjalan dengan tergesa gesa, tangannya mengetuk kaca gerobak. Aruna tersenyum dan dengan cepat ia menunjuk ke arah mangkuk-nya. 

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   54

    Encounter 4 Laura melirik ke meja yang sudah Mahesa pesan. Laura jelas sekali terlihat enggan untuk menyantap beberapa makanan disana. Apalagi Chesee Croucet yang terlihat menggiurkan tapi mematikan. Mematikan karir Laura maksudnya, karena ya... terlalu banyak kalori, dan berlemak. Euhh. Sedangkan Mahesa terlihat tenang tenang saja sambil menikmati minumannya, Latte. Meskipun kafe ini VIP, Mahesa tidak memesan makanan yang terlalu mewah. Toh ia hanya sekedar menikmati minuman disini. Sedangkan Aruna sejak tadi disergap rasa gugup. Ia bahkan melakukan tindakan bodoh dengan langsung menyeruput minumannya yang masih panas.&

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   51

    Encounter 3 Sebuah Kafe di daerah Bilangan, Jakarta Barat. Benar kata Kayara, kliennya kali ini benar benar membuatnya syok dan tidak percayara. Kafe yang Aruna masuki yang sepengetahuannya hanya bisa dimasuki oleh orang yang sudah reservasi terlebih dahulu. Tanpa perlu memerlukan tanda pengenal, Aruna bisa mengetahui siapa kliennya sekarang ini. “Selamat siang....” sapa Aruna dengan nada seramah mungkin. Menyapa dua orang yang hanya terlihat punggungnya saja. “Siang...” balas si pemilik suara bariton, si perempuan nampaknya masih kesal dan mengira kalau Aruna adalah Kayara.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   50

    Encounter 2 Namanya Aruna Renjana. Pagi ini, sama seperti pagi sebelumnya. Aruna berjalan ke arah kelasnya, dengan rambut yang dikuncir dan tangan yang penuh dengan buku paket, Aruna berjalan. Sendirian. Langkahnya yang cepat membuat Aruna hanya membutuhkan waktu sekitar beberapa menit untuk sampai dikelasnya. Diujung sana, setelah melewati lapangan rumput. Tapi itu tidak seperti dugaannya. Aruna terhenti, tepat di gazebo. Aruna yang harus melewati paving tepian lapangan, karena ada larangan untuk menginjak injak lapangan rumput itu terhenti oleh gerombolan siswa laki laki.

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   49

    Encounter 1 Just Married adalah kantor kecil dengan bangunan dua lantai. Bangunan yang lantai satu di gunakan untuk semua karyawan dan untuk segala hal yang bersifat administratif. Sedangkan lantai dua adalah bangunan dengan hampir seluruhnya bermaterialkan kaca, lantai dua lebih digunakan sebagai tempat untuk technical meeting dan pematangan ide. Jangan berharap kalau kantor Aruna memiliki kantin. Karena jawabannya, tidak ada. Kantin disini adalah trotoar sebrang jalan yang diisi banyak sekali warung tenda, yang sama sama digunakan oleh banyak sekali karyawan di kompleks ini untuk mengisi perut di jam makan siang, Just Married bisa di bilang sukses walau skalanya masih kecil, berkat p

  • Devil Intention - Bahasa Indonesia   48

    Mahesa mencengkeram erat tangan Aruna. Melihat wajah Aruna yang memerah, bahkan bukan hanya wajahnya, sekujur tubuh Aruna seperti mengeluarkan rona merahnya. Membuat Mahesa tidak menyadari, ada daya magis yang membuatnya terpesona. Mahesa tidak pernah membayangkan ini sebelumnya, lebih lebih dengan posisi mereka saat ini. Dengan tubuh Aruna yang pasrah dibawah himpitan tubuh Mahesa yang melingkupinya. Rintihan demi rintihan kecil Aruna yang kian membuat Mahesa mencengkeram, menahan erangannya sendiri. Gadis yang setengah memejamkan matanya itu, berusaha untuk meraih pungguh Mahesa. Tapi terlambat, tangan Mahesa sudah kembali mencengkeram pergelangan tangan Aruna, meletakannya diatas kepala dan memperc

DMCA.com Protection Status