Share

Klepon 100 Ribu

Penulis: Rosenorchid
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-05 23:02:42

Tiba-tiba ada tangan yang mengulurkan sebuah bingkisan agak besar di samping kepalanya.

Dinar menoleh melihat siapa yang datang.

“Ambil dan buka, tidak perlu marah gitu. Nanti berpengaruh dengan anak kita.” Dirham tersenyum dan duduk di samping istrinya. Dinar tidak segera menerima apa yang diberi Dirham. 

“Aku pengen makan kue klepon sama emping melinjo. Bukan ini.” 

“Buka dulu. Pasti nanti suka.” 

“Emang apa isinya?”

“Dia ini memang cerewet 'kan? Buka dulu baru komentar.” Dirham meletakkan bingkisan itu di atas meja.

Dinar mengambilnya, dia membuka plastik berwarna biru itu dengan perlahan. Dirham duduk di sebelahnya.

Matanya berbinar dan tersenyum ceria, melihat satu wadah sebesar baskom kecil dan tertutup plastik itu berisi kue klepon berwana hijau dengan taburan kelapa parut di atasnya. Dinar menelan air liur beberapa kali, senyumnya semakin lebar ketika melihat emping m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ifan Firmansyah
knp g bs buka bab berikutnya yah????
goodnovel comment avatar
Leni Krisnawati
kenapa kunci nya ga bisa kebuka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Ketemu Mertua

    Dinar keluar dari mobil Dirham dan memperhatikan reaksi suaminya yang terbelalak kaget, melihat seorang pria dan wanita yang berpenampilan sangat elegan, lelaki setengah baya itu sangat berkarisma, pakaian rapi seperti orang berada, kelihatannya bukan orang sini, masih tampan walaupun sudah berumur, mungkin saat Dirham berusia matang nanti akan sepertinya, aura kepemimpinan yang luar biasa, sementara sang wanita begitu anggun, cantik meski sudah seumuran ibunya dan sangat fashionable, siapa mereka? Kenapa Dirham seperti orang kaget saat mereka berdiri di depannya. “Waalikumussalam. Mama? Papa? Kenapa nggak ngabari dulu kalau mau datang?” “Surprise.., mama kangen anak Mama.” Nora memeluk putranya erat. Dirham masih tegang, dia melirik Dinar yang masih kaku berdiri sambil memberi dia kode, apa yang harus dia perbuat sekarang. Dirham memberi arahan pada Dinar untuk masuk dulu ke dalam. Dinar pun mengikuti arahan Dirham. Biarlah pria itu yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-05
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Come to Papa Babygirl!

    Mengandung konten 21+, yang bawah umur skip ya dear 😘 Dirham berdiri tiba-tiba, ada riak tidak suka dari topik yang dibicarakan di ruang tamu itu. “Santai dong Am, Papa cuma mau membantu. Kenapa marah-marah, magrib-magrib nggak bagus marah. Kamu sudah ada Julia 'kan sebagai calon ya wajar papa bantu staff Papa itu untuk cari jodoh, lagian Dinar 'kan single.” Dinar hanya diam, tanpa mengiyakan atau juga menentang ucapan Adam. Tapi tidak bagi Dirham, kalimat panjang papanya membuat emosi Dirham hampir tidak bisa dikontrol lagi. Aldiano dan Dinar hanya melongo dan saling pandang, melihat reaksi Dirham yang berlebihan. “Am mandi dulu. Dinar Azalea, tolong beritahu Mak Marni soal kamar tamu seperti yang kubilang tadi.” “Hei, Dinar kan tidak sehat, nggak baik main perintah gitu aja. Biar Mama yang ke dapur sendiri.” Nora ingin meredam kemarahan Dirham yang tiba-tiba tan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Gairah Yang Terpadam

    “Am, Papa pinjam sarungmu, ya.” “Iya, Ma” Dirham menyahut dari dalam kamar dengan kesal. Hatinya dongkol, gairahnya harus ditahan. Dan dipadam begitu saja. Isshh, Mama! Dirham memukul dinding karena kesal, rasa yang sudah dekat dengan pelepasannya terganggu tiba-tiba. Handuk di lantai tadi diambil dan dipakai lagi. Dirham mengatur napasnya. Suara ketukan pintu itu membuat panik keduanya, apalagi suara orang yang bicara itu adalah suara ibunya. Dinar langsung menarik kepalanya dan berdiri. Napasnya ngos-ngosan, liur yang membasahi seputar mulut dan dagunya diusap kasar. Dia membalikkan badan membelakangi Dirham, kancing bra-nya di pakai lagi. Dinar baru menyadari keberaniannya yang memalukan barusan. Wajahnya memerah, dia malu dan gugup sekarang. “Masuk ke kamar mandi dulu, Di.” Dinar mengikuti arahan suaminya. Sementara Dirham mengambil sarung nya yang terl

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Special Gift

    Mengandung konten 21+, yang belum cukup umur minggir dulu ya. Dirham yang baru saja mengganti pakaian tidur dengan setelan kimono berbahan satin berwarna biru gelap hanya diam dan duduk diatas tempat tidur. Pertanyaan dari istrinya yang sekarang sudah berbalik badan menghadap padanya dibiarkan sepi tanpa jawaban. Matanya redup menatap pada wajah Dinar. “Tidak ada yang perlu kau tahu, Di. Tidurlah, ini sudah malam.” “Kenapa kalau aku tahu?” jawaban dari Dirham tadi melukai hati Dinar tanpa pria itu sadari, dia merasa tidak dianggap sebagai istri. Niatnya bertanya hanya ingin tahu apa yang membuat Dirham membenci tanggal ulang tahunnya. Siapa tahu Dinar bisa mengusir sakit itu. Entah kenapa Dinar merasa dia mulai ingin tahu apapun mengenai Dirham. Apa yang disukai dan dibenci oleh suaminya. “Sudah malam, tidurlah. Tadi aku tidak membuatkan kamu susu, mama bahkan tidak melepaskanku untuk ke dapur,

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Koin Dua Sisi

    Dinar menatap wajah suaminya yang terluka, temaramnya kamar tidak mampu menyembunyikan luka yang ditanggung oleh pria tampan itu. Dinar tidak mau menyela sama sekali, dia akan menjadi pendengar yang baik saat ini. Karena itu yang dibutuhkan Dirham saat ini. “Kami dulu kuliah di universitas yang sama, di luar negeri. Aku mengambil S2 dia masih S1 bersama saudara kembarnya, Julia. Kami bertiga memang dekat, tapi Julia tidak tahu kalau yang aku cintai bukan dia, melainkan Juliana, saudaranya. Aku sangat mencintainya, memujanya dan menuruti segala kemauan dia. Hanya saja aku belum kerja waktu itu. Hingga suatu hari, aku dibantu Aldiano akan memberi dia kejutan di hari anniversary kami yang ke 4 bertepatan dengan hari ulang tahunku, aku berniat memberi dia kejutan dan datang ke apartemennya, tapi ternyata aku yang diberi kejutan. Dia sedang tidur dengan seorang pria di kamarnya, aku tidak mampu menahan amarahku, hampir saj

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Pujian 'Papa Mertua'

    Setelah melaksanakan kewajiban, Dinar mengeringkan rambutnya, tirai jendela kaca ditarik ke samping, dia ingin melihat laut dan ombaknya pagi ini, jam sudah menunjukkan angka 5.30 Dinar yang jalan masih agak pincang, segera mengikat rambutnya dan keluar kamar. Dirham masih duduk di sofa dan fokus pada ponsel di tangannya. Setelah mendapat pertanyaan dari istrinya tadi pagi, dia lebih banyak diam, bukan marah tapi dia banyak berfikir. Terakhir dia menjalankan kewajiban pada Tuhannya adalah setahun lalu, ketika dia kehilangan adiknya, dia merasa Tuhannya telah meninggalkannya, dia merasa Tuhan tidak adil padanya. Itu alasannya. Tapi setelah mendengar pertanyaan istrinya dia berpikir lagi, meskipun dia sudah meninggalkan Tuhannya tapi dia masih disayangi, lihatlah sekarang dia akan menjadi seorang ayah, dia akan memiliki anak yang akan lahir dari seorang gadis yang sekarang menjadi istrinya. Bukankah itu luar biasa. Di d

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Pindah Kamar

    Dinar melotot ketika bibir merah Dirham sudah mendarat di bibirnya. Lumatan panjang tersebut membuat keduanya seperti kehabisan oksigen untuk bernapas. Dinar melepaskan bibirnya ketika dia merasa butuh udara. Dirham menahan tubuh Dinar dan mengunci di atas tubuhnya, menikmati manisnya bibir sang istri yang seperti morfin buatnya. “Am, nanti ada yang datang.” “Papa ada meeting dengan Mr. Ken, paling tidak dalam dua jam lagi mereka pulang.” “Tadi katanya sakit.” “Tadi cuma bohongan, habis kamu sibuk banget nyusun bajunya. Kan aku kesel jadinya.” “Ish, Aku belum selesaikan yang itu.” “Itu bisa menunggu, kalau yang ini tidak bisa menunggu, aku ingin selesaikan yang ini dulu.” Dirham berbisik pelan suaranya berat, tangan Dinar dituntun di bonjolan bawah tubuhnya yang sudah berdiri tegak. Dinar meremang. “Nggak kasihan ma dia?” Dinar menggelengkan kepala. Dirham

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Susu Hamil Milik Siapa?

    “Wah, sudah seperti pengantin baru saja papa lihat kalian.” Dirham berdeham, Dinar diam tidak berani bersuara, dia tahu ibu mertuanya tidak menyukainya. “Om, tante. Maaf, saya minta tolong Am biar cepat selesainya, soalnya sudah masuk waktu makan siang.” Dinar mengambil sayur yang sudah selesai dipotong oleh suaminya. Dia mau membuat bakwan goreng. Sayur dan ikan semua sudah dimasak, nunggu nasi masak saja. “Sejak kapan mau masak di dapur ini? Kalau mama minta tolong aja repotnya minta ampun.” “Nggak lah, biasa aja Ma, Am bantu Dinar di dapur biar cepetan dikit, takut nggak keburu.” “Alasan saja kamu.” Nora masuk kedalam kamarnya, Adam keluar dari dapur dan duduk di sofa ruang keluarga. Dinar yang menyadari kedua mertuanya sudah tidak berada di dapur segera mulai menggoreng bakwan dengan api sedang, sambil itu dia menata lauk dan sayur untuk di hidang kan di meja makan. Dirham mengambil piring dan gelas bersi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10

Bab terbaru

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Ending: Pengantin Veteran

    Suara nyanyian burung kenari dan debur ombak berselang-seling membangunkan tidur pulas Dirham. Pria itu membuka matanya dan melihat jam di ponsel, sudah jam 5 pagi. Ia bangun dan menatap pada wajah ayu wanita yang masih tertidur pulas di atas lengannya. Dirham bangun dari tempat tidur dan mengalihkan kepala sang istri. Ia melangkah menuju ke kamar mandi. Membersihkan diri sebentar dan menunaikan kewajibannya. Lima belas menit berlalu tapi tidak ada tanda-tanda Dinar akan bangun, pasti wanita cantik itu kelelahan melayani keinginan suaminya yang tidak pernah jemu. Dinar baru dibiarkan tidur hampir jam 1 pagi.“Eungh …” Dinar menggeliat ketika merasakan tidurnya terganggu. Kantuknya tidak dapat lagi dinegosiasi, suaminya yang perkasa membuatnya hampir tidak bisa berdiri tadi dini hari, hingga ke kamar mandi harus digendong.Melihat istrinya tidur dengan mulut terbuka, membuat Dirham tertawa.'Kenapalah kamu itu sangat m

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra Part: Malam Panjang Kita

    Mature contentDinar mencoba mengimbangi permainan lidah nakal sang suami, dan seperti selalu, Dirham selalu tidak bisa ditebak arah permainannya.“Mas, engh …” satu lenguhan keluar dari bibir mungil sang istri tatkala bibir Dirham mulai turun menjelajahi leher putih dan menyesap serta melumat dengan sesapan-sesapan kecil dan panas meninggalkan beberapa jejak kemerahan si sana. Jemari tangan Dinar meremas rambut Dirham menyalurkan hasratnya yang mulai bangkit.Dirham membawa istrinya ke atas tempat tidur dan menjatuhkannya, ia merasa celananya sesak karena miliknya mengeras sejak mereka turun dari mobil tadi. Membayangkan Dinar yang mendesis nikmat di bawah tubuhnya saja membuat pria itu langsung bergairah.Dirham membuka blouse istrinya, sementara Dinar memberi akses pada sang suami untuk melakukan apa saja yang diinginkan. Ia juga menarik keluar baju pria yang menjadi tempat ia mencurahkan segal

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Papa Masih Ngompol Malam

    “Mas! Anak-anak dengar tuh.” Dinar mencubit pinggang suaminya.“Dengar apa itu, Bunda?” Ruby memang kritis pemikirannya, selalu ingin tahu apapun yang didengar oleh telinganya.“Tidak ada apa, Sayang. Ruby nanti kalau bobo sama Oma dan Opa jangan rewel tau.” Dinar berpesan pada putrinya.“Kakak kan udah gede, pesen itu buat adik kali, Bunda.” Dirham tertawa mendengar kalimat pedas dari putrinya, ngikut siapalah itu, pedas kalau ngomong.“Adik uga udah pintal kok, pipis malam aja udah kaga pelnah.” Abizaair tidak mau ketinggalan.“Jelas dong, Adik udah mau 4 tahun, mana boleh pipis malem. Kasihan yang bobo sama adik kalau kena pipisnya.”Ujar Dirham pula, ia membawa mobil dalam kecepatan sedang.“Papa pelnah pipis malam-malam?” pertanyaan dari sang putra membuat Dinar terbatuk-batuk.“Pernah dong, tanya sama Bunda tuh. S

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Anak-anak Rindu Oma

    Dirham menatap istrinya, ia merasa heran mendengar ucapan dari gadis di depannya itu.“Sada, maksudnya apa? Kami tulus lho membantu kalian.” Dinar meminta Sada untuk menjelaskan penolakannya tadi.“Loli, ajak adik-adik ini bermain dengan Ruby.” Dinar memanggil Loli.“Iya, Bu. Ayo adik. Ada temannya di sana.” Loli datang dan memanggil adik-adik Sada untuk menuju ke halaman samping.“Pergilah, nanti Mbak panggil kalau mau pulang.” Baim dan Zahra mengangguk dan mengikuti langkah Loli.“Begini, Pak. Saya tidak enak kalau harus menerima kebaikan bapak dan ibu cuma-cuma.” Dinar tersenyum, ia mengerti apa maksud dari Sada. Ia masih ingat dulu Sada tidak pernah mau menerima uang secara cuma-cuma, ia harus bekerja sebelum menerima uang dari orang lain.“Tapi ini kan beasiswa. Namanya beasiswa pasti tanpa syarat. Kecuali beasiswa prestasi.&r

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Bertemu Sada

    “Mbak Dinar!” Dinar langsung berdiri dan memeluk gadis itu dengan mata berbinar, gadis yang ingin ditemui ternyata sekarang ada di depannya. Sada membalas memeluknya.“Kamu kerja di sini?” Dirham bertanya pada Sada, gadis yang dulu pernah menjadi orang kepercayaannya untuk mengantar dan menjemput Dinar waktu mereka belum menikah.“Iya, Pak. Saya kerja di sini? Bapak sekeluarga liburan?”“Ayo, duduk. Kita bisa cerita-cerita. Adik-adik kamu pasti sudah besar sekarang.”Dinar menyentuh lengan Sada.Gadis itu tersenyum tapi menggelengkan kepalanya.“Saya masih kerja, Mbak. Mana bisa duduk-duduk di sini. Adik saya sudah sekolah, kelas 6 SD sama kelas 4.”“Kamu tidak narik ojol lagi?” Dirham bertanya sambil mengambil sebotol air mineral di atas meja. Dibuka tutupnya dan diberikan pada sang istri.“Sore jam 4 setelah pul

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Ke Pantai

    “Sayang, Sorry Papa sama bunda ketiduran tadi. Sekarang ajak adik tunggu di depan, ya?”Dirham mengusap kepala putrinya. Ruby mengangguk dengan cepat. Ia memanggil sang adik sesuai pesan papanya.Sementara Dirham kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Dinar baru saja selesai memakai selendang pashmina kegemarannya. Ia menyembur parfum lalu mengoles bibirnya dengan lipstik berwarna nude.Pelukan hangat Dirham dari belakang membuatnya sedikit menoleh.Dirham mendekap erat tubuh ramping istrinya, wangian aroma yang selalu segar pada penciumannya ia hirup dalam-dalam.“Jangan cantik-cantik, nanti ada yang naksir.”“Ruby bilang apa?”Dinar mengusap lengan sang suami yang melingkari perutnya.“Minta jalan-jalan ke pantai. Kita gerak sekarang. Kasihan anak-anak, ngambek katanya nungguin kita lama dari tadi.”“Papanya sih suka lama-lam

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Sensasi Jakuzi

    Mature content “Sayang, sabar.” Dinar mengacuhkan kalimat suaminya, entah kenapa sejak ia masuk ke dalam kamar, hasrat seksualnya naik tiba-tiba. “Mas, aku tidak bisa sabar lagi.” Dinar langsung menyerang Dirham dengan ciuman-ciuman panas, Pria itu bergerak mundur dan masuk dalam kotak kaca, ia membalas setiap lumatan dan sesapan bibir istrinya. Tangannya menahan tengkuk Dinar agar ciuman panas dan dalam mereka tidak terlepas. Bagian bawah tubuh Dirham sudah berdiri mengeras di dalam celana chino-nya. Begitu juga Dinar ia merasakan denyutan yang semakin menggila di bawah sana. Ia merapatkan kedua kakinya menahan rasa juga keinginan. Pria itu menarik dress istrinya lalu dilepaskan menyisakan penutup bagian dalam saja semakin membuat hasrat Dirham bergelora menatap tubuh indah yang tidak berubah dari awal mereka bersama, Dinar juga tidak tinggal diam, ia menarik turun celana sang suami, matanya membulat saat tangannya meremas sesuatu yang sudah menge

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Kamar Mandi Surprise

    “Iya, ini Ruby. Yang saya kandung waktu masih di sini dulu, Mak. Ini Abizaair adik dia. Ini Loli pengasuh mereka. Ayo sayang, Salim sama Nek Marni.” Mak Marni manggut-manggut dengan mata berkaca-kaca. Terharu ternyata masih diberi kesempatan bertemu dengan majikannya yang baik seperti Dinar dan Dirham.“Saya kaget waktu Masnya menghubungi saya, untuk membantu membersihkan rumah ini.”“Ini semua juga buat saya kaget, Mak. Suami saya selalu memberi kejutan.” matanya memandang pada Dirham yang membaringkan Ruby di atas sofa.“Nak Loli, mari saya tunjukkan kamar untuk tidurkan nak Abizaair.” Mak Marni membawa Loli ke kamar yang memang disediakan khusus untuknya dan anak-anak.“Mas, sebaiknya Ruby juga dipindahkan sekali, lagian mereka juga sudah makan tadi di bandara, biarkan mereka istirahat dulu.”“Iya, aku juga ngantuk. Padahal baru jam 1 siang.”

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Mengenang Masa Lalu

    Mendengar kalimat dari staf itu membuat wajah Rosy pucat seketika. Jadi pria yang begitu mempesona dan sesuai dengan impiannya adalah pemilik Cafe tempatnya bekerja. Istrinya juga berada di sini dan terlihat sangat saling mencintai. Ada rasa malu terselip dalam hatinya tapi rasa terpesonanya masih menguasai perasaannya. Pria yang sangat luar biasa, sudah tampan mempesona dengan postur tubuh sempurna kaya rasa dan romantis. Wanita mana saja pasti akan bertekuk lutut di depannya. Sungguh beruntung wanita yang sudah berhasil menjadi istrinya.“Kamu staf baru ya, tidak tahu kalau itu adalah owner Cafe, itu bos kita. Istrinya sangat baik, ramah dengan siapa saja.” tambah pekerja itu memuji istri bosnya. Sejak bekerja di sini, ia baru tiga kali bertemu dengan istri bos, Dinar tidak segan-segan memberi contoh jika staf baru tidak tahu cara mengerjakan tugasnya.“Mm, i-iya. Gue staf baru.”“O, pantas saja tidak ken

DMCA.com Protection Status