Share

Gairah Yang Terpadam

“Am, Papa pinjam sarungmu, ya.”

“Iya, Ma” Dirham menyahut dari dalam kamar dengan kesal. Hatinya dongkol, gairahnya harus ditahan. Dan dipadam begitu saja. 

Isshh, Mama!

Dirham memukul dinding karena kesal, rasa yang sudah dekat dengan pelepasannya terganggu tiba-tiba. Handuk di lantai tadi diambil dan dipakai lagi. Dirham mengatur napasnya.

Suara ketukan pintu itu membuat panik keduanya, apalagi suara orang yang bicara itu adalah suara ibunya. Dinar langsung menarik kepalanya dan berdiri. Napasnya ngos-ngosan, liur yang membasahi seputar mulut dan dagunya diusap kasar. Dia membalikkan badan membelakangi Dirham, kancing bra-nya di pakai lagi. Dinar baru menyadari keberaniannya yang memalukan barusan. Wajahnya memerah, dia malu dan gugup sekarang.

“Masuk ke kamar mandi dulu, Di.”

Dinar mengikuti arahan suaminya. 

Sementara Dirham mengambil sarung nya yang terl

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status