Share

S2 : Prioritasnya Sabrina

Vano masih di apartemen Sabrina. Dia begitu cemas karena panas tubuh Sabrina tidak turun-turun dan gadis itu tidak mau minum obat.

“Sab.” Vano memanggil lembut karena Sabrina tidur dengan dahi berkerut, menandakan jika gadis itu gelisah.

“Kamu mimpi buruk, hm?” tanya Vano sambil mengusap pipi Sabrina yang panas.

Sabrina seperti terkejut hingga membuka mata saat merasakan sentuhan tangan Vano di pipinya.

“Tubuhmu semakin panas, kalau kamu tidak coba minum obat, kita ke rumah sakit saja agar kamu mendapat penanganan tepat,” ucap Vano karena sangat mencemaskan kondisi Sabrina.

Sabrina menggeleng mendengar ucapan Vano, lalu mencoba bangun untuk minum obat karena tak ingin ke rumah sakit.

Vano bingung kenapa Sabrina tak mau minum obat, padahal kondisinya sangat tidak baik.

Sabrina ingin mengambil obat, tapi karena tubuhnya lemas membuatnya susah menggapai.Akhirnya Vano yang mengambilkan bersamaan dengan segelas air putih.

Setelah mendapat obatnya, Sabrina masih ragu untuk minum.

“Ada apa?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Wida
ayow vano move on
goodnovel comment avatar
wardah
vano ini lambat sekali ,,masa baru mencerna omongan Claudia,,,masih berfikir pula bukanya sadar
goodnovel comment avatar
eva nindia
kmrin kmana vano knpa gak mikir kesanaa hemm...bru skrg kepikiran.a
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status