Share

S2 : Panik Diabaikan

Hari berikutnya, Vano berangkat ke perusahaan seperti biasa. Namun, pagi ini dia tak menjemput Sabrina karena gadis itu tak membalas pesannya atau menjawab panggilan darinya.

Vano berpikir jika Sabrina pasti masih kesal, lalu membiarkan saja jika Sabrina ingin menghindarinya lebih dulu. Dia hanya ingin memberi kesempatan agar Sabrina lebih tenang dan rasa kesalnya tak semakin memuncak.

Jam kerja sudah dimulai. Vano berada di ruang kerjanya mengecek berkas, hingga tatapannya tertuju ke meja Sabrina. Kosong, gadis itu tidak berangkat ke kantor.

“Kenapa dia tidak berangkat?” Vano tentunya cemas, apalagi sejak pagi Sabrina tak menjawab panggilan darinya.

Vano mencoba menghubungi Sabrina lagi, tapi masih tidak dijawab. Akhirnya Vano memutuskan untuk keluar dari ruangannya.

“Apa Sabrina memberitahu kalau dia tidak berangkat?” tanya Vano ke rekan terdekat Sabrina.

“Tidak, Pak. Sabrina tidak menghubungi saya. Saya juga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
wardah
hayo loh van panik kan dirimu mengetahui sab sakit,,makanya jangan suka ake nada tinggi van
goodnovel comment avatar
eva nindia
mungkin sajaa bgtuuu...sab skit krna kmu gak mau jujur....
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
hayo loh vano panik kan sabrina sakit. makanya jelasin ttg masalalu kamu biar gak jadi beban pikirannya sabrina.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status