Share

Bab 18-1

Shinta terkejut mendengar Elia mengumpat sambil menutup wajahnya. Pasalnya, sahabatnya itu hampir-hampir tidak pernah mengeluarkan kata kasar dari bibir cantiknya. Dan kalau sampai Elia mengumpat, itu berarti suatu hal yang sudah keterlaluan.

“Siapa, sih?!” tanya Shinta.

Enggan menjawab, Elia menunjuk objek yang mengganggu matanya dengan telunjuk. “Tuh!”

Brak!

Shinta berdiri dengan tergesa hingga pahanya menabrak meja plastik dengan keras. “PAPA!”

“Papa?” ulang Elia dengan wajah bingung.

“Sialan! Masih berani bawa perempuan berkeliaran! Dasar gak punya malu!”

Shinta bergegas keluar dari kursinya, tapi tangan Elia mencekalnya. “Eits, mau ngapain?!” pekik Elia panik.

“Mau bikin perempuan itu jera!” sahut Shinta geram.

Elia segera berdiri. Tangannya semakin erat mencekal tangan Shinta. “Tahan, Shin! Ini tempat umum. Jangan mempermaluka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status