Share

Bulan Madu

“Mbak Jihan?”

Aku membuka mata perlahan ketika mendengar suara Mbak Mini. Ternyata, aku terlelap di atas sajadah dan masih mengenakan mukenah.

Lalu aku segera duduk dan melepasnya.

“Ada apa, Mbak Min?” Tanyaku setengah mengantuk.

“Makan malamnya udah siap di meja.”

Makan?

Entah mengapa aku tidak berselera melahap makanan apapun. Mungkin karena suasana hatiku yang tidak baik-baik aja.

“Makasih, Mbak Min. Tapi aku nggak lapar. Aku minum aja.”

Bukannya pergi, Mbak Mini justru duduk di lantai kamarku dengan duduk bersila.

“Mbak Jihan ada masalah? Kok aku perhatiin dari tadi pagi nggak makan apa-apa. Diem di kamar terus.”

Sejak tadi pagi, setelah kepergian Pak Akhtara menuju Bali dengan rekan-rekannya sesama eksekutif muda, aku merasa sangat tidak tenang. Pasalnya dengan siapa saja Pak Akhtara menghabiskan waktunya di Bali, aku tidak tahu pasti.

Juga, beliau tidak mengatakan dengan detail soal kepergiannya yang mendadak itu. Seakan-akan aku tidak diperkenankan untuk me
Juniarth

:-0

| 14
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Lili Fitri
makin penasaran
goodnovel comment avatar
Avary
Yups. Meski dgn tegas bilangnya sudah hilang cintanya pd Jihan, tapi Jihanlah orang yg pertama bisa menyentuh hati Akhtara terdalam dan tidak bisa tergantikan. Apalagi dengan perubahan yg semakin sholehah dan pintar memuaskan perutnya alias pinter masak
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
terbukti',cinta matinya buat jihan bukan merissa,bisa dilihat sama merissa cuma cinta karena hutang budi,ya apa nggak,say
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status