Share

Sudah Lama Tidak Pesta

"Tinggal tunggu biusnya hilang, Pak Akhtara."

"Makasih, Dokter Arman."

Telingaku menangkap percakapan singkat itu berbarengan dengan kesadaran yang mulai kembali.

Mataku masih kabur dan tubuhku masih lemas.

"Bu Jihan? Apa bisa dengar suara saya?"

Itu suara perempuan yang tadi membantuku menaiki ranjang pesakitan sebelum dilakukan operasi. Dia juga terlihat berdiri di sebelah tempatku berbaring dengan siluet pandangan yang masih kabur.

Namun aku belum bisa merespon pertanyaannya. Kedua mataku masih terbuka sedikit namun segala suara bisa kudengar.

"Gimana, Sus?" Itu suara dokter yang menanganiku.

"Masih belum sadar sepnuhnya, Dok."

"Lima menit lagi. Tungguin aja sama dipantau."

"Baik, Dok."

"Mari, Pak Akhtara. Kita bicara di sebelah."

Mau membicarakan apa mereka?

Apakah operasi yang kulalui berjalan lancar?

Menit demi menit akhirnya terlewati. Pandanganku mulai kembali jelas sedikit demi sedikit. Kepalaku bisa digerakkan ke kanan dan kiri perlahan. Pun dengan tangan yang mulai bisa kug
Juniarth

:-0

| 11
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
La-La Reyhana
di woco tenan" bar bare kudu nesu haaaaa
goodnovel comment avatar
ARF
Thor…reader mu emosi semua hahahaha ini semua salah author...
goodnovel comment avatar
Djanah Rohali
ancaman aktara dulu kok lama" jd beneran ya, jancook!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status