Beranda / CEO / Dalam Pelukan Sang CEO / 25. Obatnya adalah Pelukan

Share

25. Obatnya adalah Pelukan

***

Sudah tiga hari Sarah tidak masuk ke kantor, ia hanya berdiam diri di apartemen milik Kevin. Sarah merasa bosan dan ingin segera kembali bekerja.

Apartemen tempat tinggalnya saat ini sangat mewah, sebenarnya ia sangat enggan tinggal di sini, tetapi siapapun tidak bisa menolak permintaan lelaki itu.

Sudah dua hari ini Kevin tidak datang menemuinya, hanya Nancy yang selalu menyempatkan diri datang. Nancy mengatakan bahwa pria itu sangat sibuk, dan putrinya Kevin sering protes karena papinya tidak pernah meluangkan waktu untuknya.

Sarah melihat ke arah jam, sudah pukul sembilan malam. Akhirnya, ia menyalakan televisi untuk mengusir rasa bosannya. Bermain ponsel sungguh melelahkan matanya.

“Aku ini seperti tahanan! Pria itu lama-lama bisa membuatku mati kesepian di sini!” ucap Sarah agak kesal.

Pintu apartemen terbuka, dan wajah lelaki yang ia rindukan diam-diam muncul di hadapannya.

Kevin tersenyum sangat mempesona. Tentu saja, membuat siapapun akan jatuh cinta padanya, termasuk Sara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status