***
Beberapa hari terakhir, hubungan Sarah dan Kevin mulai membaik. Hal itu membuat suasana hati Kevin juga membaik. Dia tidak lagi marah-marah atau bersikap kasar pada para karyawan. Senyum manis sudah mulai terlihat di bibirnya, tapi senyuman itu hanya berlaku di depan Sarah atau Nancy. Kevin memang tidak mau sembarangan memberikan senyumnya yang berharga pada sembarang orang. Bagi pria itu hanya orang-orang tertentu yang pantas mendapat senyum mahalnya itu.
Sejak Kevin untuk sementara tidur di apartemen, Sarah pasti selalu waspada, ia selalu mengunci rapat kamarnya dan Kevin juga tak pernah sembarang masuk ke kamarnya. Sarah merasa lega, tapi tetap selalu berhati-hati. Membayangkan Kevin seorang duda yang merindukan sentuhan perempuan ia merasa agak ngeri dan sering mengunci pintu kamarnya. Meski tahu Kevin tidak akan melangkah lebih jauh, tetap saja, mereka berdua memiliki hasrat. Ia mencintai pria itu, namun ia tetap berdiri dalam batasan, jangan sampai melanggar
***Sudah dua hari Sarah hanya tidur di apartemen sendirian, Kevin sibuk dengan perjalanan bisnisnya. Hari liburnya pun dihabiskan sendirian.Sarah merindukan Sophia. Gadis kecil itu sedang liburan dengan keluarganya, sehingga mereka hanya bisa video call. Namun, setidaknya itu sedikit mengobati kerinduannya.Bel pintu apartemen berbunyi, Sarah melihat di layar monitor bahwa Nancy datang bersama anaknya."Sarah!" seru Nancy dengan ceria."Stevi bilang sangat merindukanmu," kata Nancy."Mbak Nancy juga merindukanku, kan?" tanya Sarah."Aku bosan melihatmu," jawab Nancy dengan nada pelan."Tante cantik, Stevi rindu.""Ahh... apalagi Tante, sini peluk," Sarah memeluk erat Stevi dengan gemas.Setelah puas bermain dengan Stevi dan membuatkan makanan untuk gadis kecil itu, akhirnya Stevi mengantuk dan tertidur."Dia masih belum menyerah, kan, Mbak?" tanya Sarah khawatir."Mana mungkin dia menyerah be
***Di kediaman utama Kevin Hadiwjaya…Langkah kaki yang mendekat mengalihkan perhatian Jasmine dari lamunannya. Dia tidak sabar untuk bertemu dengan tuan rumah. Ada kerinduan yang ingin dia ungkapkan pada lelaki itu."Kevin," sapa Jasmine dengan ramah.Kevin tidak senang melihat perempuan itu; dia merasa Jasmine datang seenaknya tanpa memberitahunya."Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Kevin dengan nada tidak senang."Aku merindukan Sophia, aku maminya, ibunya. Apakah aku harus meminta izin padamu untuk bertemu dengannya?""Ibunya? Aku pikir kamu sudah tidak peduli padanya. Mengapa akhir-akhir ini kamu tiba-tiba peduli?" kata Kevin dengan intonasi pelan namun tegas."Aku selalu peduli. Kemarin aku sibuk dengan pekerjaanku, sekarang aku punya waktu luang dan ingin bertemu dengannya," balas Jasmine mengatakan alasannya."Tsk tsk... Ibu macam apa kamu yang lebih memprioritaskan urusan lain daripada putri
***Hansen merasa gelisah, ia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini pada seorang perempuan. Sudah berpuluh kali panggilan Sarah tidak dijawab. Perempuan itu juga tidak membalas pesannya. Hansen semakin gelisah, ia tidak bisa berdiam diri untuk menunggu. Tanpa berpikir panjang, ia langsung bergegas menuju KH Corps.Sulit baginya untuk hanya menunggu, ia tidak bisa pasrah. Baginya, gadis itu harus ia dapatkan, meskipun mungkin hubungannya dengan Kevin akan kembali retak seperti dulu. Pria itu tak akan mengalah lagi, ia harus berjuang dan bertekad pada dirinya sendiri kalau Sarah harus jadi miliknya.Kemudian saat tiba di KH Corps, Hansen kecewa karena Sarah sedang ikut rapat dengan Kevin di luar. Ia harus menelan kekecewaan lagi. Saat ia pasrah dan akan berjalan keluar, mereka bertemu.“Sarah,” panggil Hansen.Perempuan itu menoleh dan tersenyum dengan sopan, “Mr. Hansen.”Ada ekspresi wajah yang tidak menyenangkan saat perempuan itu tersenyum padanya. Apalagi ada Kevin di sisi Sa
***Suasana di Bali malam ini sangat meriah, pesta yang diadakan oleh Mr. Kiehl begitu ramai. Banyak yang hadir dari kalangan pebisnis, selebriti, maupun tokoh politik. Kevin, dengan senyumnya yang khas, semakin menambah pesonanya. Semua yang hadir di pesta itu sangat kagum padanya, terutama karena ia datang bersama Olivia. Olivia, meski usianya sudah kepala tiga, tetap memancarkan kecantikan yang luar biasa, dikatakan seperti seorang dewi. Olivia memang sangat terkenal dan begitu banyak orang yang mengidolakannya dan tak jarang banyak pria yang ingin mendekati perempuan itu, namun saat ada desas-desus yang menyebutkan Olivia sangat dekat dengan Kevin, para pria itu menjadi ciut.Kevin dan Olivia selalu jadi bahabn pembicaraan di kalangan elit. Mereka disebut sebagai pasangan yang sempurna; siapa pun yang melihat mereka akan mengatakan hal yang sama. Banyak yang diam-diam memotret mereka, terutama karena jika foto-foto itu diunggah ke akun gosip, pasti akan menjadi headline news dan a
***Setelah seharuan bermain dengan Sophia, Sarah memutuskan untuk istirahat di apartemennya saja. Eh, lebih tepat apartemen milik Kevin. Hampir seharian bersama gadis kecil itu sungguh membuatnya lelah, tapi mood-nya kembali membaik.Sarah tersenyum melihat galeri foto di ponselnya, banyak foto bersama Sophia hari ini yang begitu manis. Salah satu foto menunjukkan mereka berdua tersenyum di depan kamera, dengan Sophia mencium pipi Sarah sambil memeluknya. Foto itu begitu menggemaskan sehingga Sarah menggunakan foto itu sebagai wallpaper di ponselnya.Tiba-tiba, bel pintu berbunyi, Sarah melihat ke layar dan terkejut saat melihat siapa yang datang ke apartemennya.“Nisa,” seru Sarah sambil membuka pintu, kaget karena Nisa datang.“Kamu nggak ngasih tahu aku tinggal di mana, dan ternyata kamu tinggal di apartemen mewah begini,” keluh Nisa sambil masuk.“Ini bukan apartemenku, aku nggak berani ngasih tahu siapapun,” balas Sarah.“Wow, tempat ini mewah banget. Kevin memang pria yang san
*** Malam ini terasa sesak bagi Sarah; ia terus saja memandang layar ponsel miliknya, melihat foto yang dikirimkan kepadanya dari nomor yang tidak dikenal. Hatinya terpaku, melihat dua sosok yang berada di foto itu yang ia kenal. Tak terasa air mata akhirnya jatuh perlahan menetes di kedua pipinya. Sarah hanya diam, tidak bisa mencerna apa yang dilihatnya. Begitu banyak notifikasi di media sosial, berita heboh dan menjadi headline news yang sangat hangat hari ini. Bagaimana media menuliskan kisah mereka dengan penjabaran yang begitu indah dan manis. Kevin Hadiwajaya dan Olivia Tsania, keduanya disebut sebagai pasangan ideal dan digadang-gadang akan menjadi pasangan fenomenal. Apalagi kisah mereka diawali dengan judul, Cinta Pertama yang Tumbuh Kembali. Ah, hatinya sangat sakit. Sangat sakit dan ini rasanya lebih sakit dari kisahnya yang lalu bersam Andrew. Entah mengapa Sarah harus terluka seperti ini. Seharusnya ia lega, karena nanti Kevin akan melepaskannya dan tidak menahannya
***Ada rasa sesak yang menjalar di dalam dada Sarah, dia tak bisa melupakan semuanya dengan mudah. Hatinya yang dilingkupi rasa ketidakpercayaan, pikirannya yang ingin mengabaikan apa yang dikatakan hatinya.Bila boleh memilih, perempuan itu ingin memutar waktu. Dia ingin memutar waktu di mana dia tak pernah bertemu dengan lelaki itu yang pada akhirnya dia jatuh cinta dan jatuh cinta pada Kevin itu tak pernah ia rencanakan sama sekali.Tidak ada yang salah dengan cinta itu sendiri, kita pun tak bisa memilih pada siapa kita akan jatuh cinta, pada siapa kita melabuhkan hati. Semesta lah yang mempunyai andil dan cara untuk sebuah takdir.Jika pada akhirnya kita melabuhkan hati kita pada seseorang dan itu membuat kita terluka. Apakah benar kita harus pasrah menerima itu?Sarah dan Kevin hanya berdiam diri, berbicara pun seperlunya. Nancy yang melihatnya pun tahu bahwa pasti di antara keduanya ada masalah. Saat Kevin sedang pergi keluar karena bertemu klien, Nancy langsung berbicara pada
***Ada yang berbeda untuk Sabtu ini, Sarah bersiap-siap untuk bertemu dengan Sophia. Hari ini, bukan hanya Sophia saja yang akan menemuinya, tapi juga ayah dan tante gadis kecil itu. Kata Sophia, dia ingin mengenalkan keluarganya padanya.Tentu saja, Sarah merasa senang, karena akhirnya Sophia akan pergi bersama keluarganya. Hal itu selalu menjadi keinginan gadis kecil itu.Sarah melihat Sophia celingak-celinguk mencarinya. Dia memanggil nama gadis kecil itu, dan Sophia melihatnya sambil mengembangkan senyumnya yang polos dan menggemaskan.Sophia lari menghampirinya dan memeluknya. "Kangen sama Bunda Sarah," ucapnya.Sarah tersenyum dan mengacak-acak rambutnya. "Apalagi, Bunda. Bunda malah kangen banget sama Shopia."Seorang perempuan cantik dan modis menghampiri mereka. "Kamu kenapa nggak nunggu Aunty sih?" kata perempuan itu.Sophia hanya nyengir menatapnya dan masih memeluk Sarah."Oh, ini yang sering kamu ceritakan pada Aunty. Kenalkan aku, Zeline, tantenya Sophia," ucapnya sambi