Share

226 Kamu adalah Puisi itu Sendiri

***

Sarah akhirnya diizinkan untuk menjenguk Kevin. Ia memaksa dokter dan perawat, dan mereka mengizinkannya dengan syarat bahwa ia harus tenang dan tidak terlalu lama.

Sarah masuk ke kamar rawat Kevin diantar oleh Nisa dengan menggunakan kursi roda. Lelaki itu masih tertidur.

"Kamu pergi saja, nanti kalau sudah selesai aku chat kamu buat jemput aku," pinta Sarah.

"Oke. Aku mau ke apartemen sebentar , aku belum mandi dan ganti baju. Nanti si Handsome jadi illfeel," kelakar Nisa yang disambut tawa ringan oleh Sarah.

Setelah sahabatnya undur diri, Sarah turun dari kursi roda, lalu ia duduk di sisi ranjang suaminya. Ia memandang wajah rupawan yang sedang memejamkan matanya. Sarah baru menyadari bahwa selama ini bulu mata suaminya itu sangat lentik dan lebat. Ia tersenyum, menikmati mahakarya yang Tuhan ciptakan itu.

Dibelainya lembut wajah suaminya. Namun beberapa detik berlalu, tangannya malah dipegang oleh Kevin, dan lelaki itu membuka matanya, membuat Sarah terkejut.

"Maaf, Hubby. Gar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status