Share

227. Tidak Mau Gagal Menjagamu

***

Sean mendatangi pemakaman Vino, ditemani oleh Isamu. Kemarin, asistennya memberitahukan bahwa anak Vino akan menyelidiki kasus kematian ayahnya yang tidak wajar dan menuduh Sean sebagai pelaku pembunuhan terencana. Bahkan, anak sulung Vino, Eric, sudah menyewa puluhan pengacara untuk menyelidikinya, membuat Sean harus bertindak lebih cepat.

Setelah acara pemakaman selesai, terlihat Miranda dan Adisty masih berselimut duka. Sean menghampiri mereka berdua.

“Tante, Adisty. Saya turut berduka cita. Saya tidak menyangka Paman Vino pergi secepat ini,” kata Sean sambil memeluk Miranda.

“Tante juga tidak menyangka. Tante tidak tahu kalau Pamanmu itu ternyata mencairkan giro di bank. Kami tidak pernah diberitahunya tentang masalah giro,” Miranda masih kalut.

“Kamu masih punya nyali datang ke sini, hah!” Eric datang dengan wajah tidak suka.

“Saya datang ke pemakaman Paman saya sendiri. Apa ada yang salah?” tanya Sean, mencoba tenang.

“Sandiwaramu sangat rapi. Kamu bisa tenang hari ini, tapi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status