Share

Bab 144 Sang kapten

"Alisya jangan menangis! Ayo berpikir!"

Seumur hidup, ini kali pertama Alisya melihat paus dari jarak dekat. Suara hempasan air dan teriakan paus bersautan seperti musik sebuah pesta. Yah, gerombolan paus itu memang benar-benar berpesta. Merka terlihat makan dengan lahap, sedangkan Alisya terjebak rasa lapar dan ketakutan.

"Dayung!"

Berusaha tenang, sejurus kemudian Alisya meraih dayung. Tangannya mendayung untuk bisa segera pergi dari lingkaran pesta para paus. Akan tetapi, lagi-lagi perahunya goncang karena sundulan paus. Moncong seekor paus menyembul tepat di sebelah Alisya, seolah sengaja mengucapkan selamat makan.

"Hah!" Alisya mengelap wajah yang tersiram air laut.

"Sedikit lagi!"

Kedua tangan Alisya kembali meraih dayung hingga akhirnya berhasil keluar dari lingkaran penuh gelembung yang dibuat para paus untuk menjebak ikan-ikan kecil sebelum dimangsa. Sebuah strategi berburu yang unik.

Bagaikan berhasil melewati jembatan maut, untuk sesaat Alisya tersenyum lega seraya me
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status