Share

Bab 143 Pergi Dari Kota Kallizh

Alisya menghapus air mata yang terus mengalir meski tanpa diminta. Hidup tidak selamanya memberikan pilihan mudah. Ada kalanya sang putri tidak bisa terus berada di jalur abu-abu. Pada akhirnya putaran takdir akan mendorongnya untuk memilih hitam atau putih.

Sebelum pergi, sang putri memotong rambut panjang Fayvel dan memasukkannya ke dalam sebuah tas seperti membungkus kenangan ma is sekaligus kelam.

Di masa lalu, menyisir rambut panjang Fayvel adalah salah satu momentum paling romantis yang Alisya miliki. Meski begitu, sang putri berharap kematian Fayvel setidaknya bisa dijadikan tebusan untuk menyelamatkan nyawa Myran. Oleh karena itu, Alisya tidak mempunyai banyak waktu.

Matahari sudah semakin memerah, hanya menunggu beberapa saat untuk benar-benar tenggelam ke peraduan. Dengan langkah seribu sang putri menuruni tangga menuju ke lantai dasar.

Alisya beruntung karena suasana galeri sore itu sangat sepi. Tanpa ragu Alisya berjalan cepat menuju istal. Ada lima ekor kuda di dalam s
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status