Share

Bab 147 Pesta

Sudah hampir satu pekan Alisya terkurung di dalam penjara bajak laut. Di dalam jeruji besi Alisya duduk memeluk kakinya yang terikat rantai. Meringkuk dalam penyesalan dan rasa takut, sang putri tidak lagi berteriak atau menggedor pintu. Alisya tahu, perbuatan itu akan sia-sia. Jujur saja, sang putri sangat takut berada di dalam penjara.

Dalam kesendirian Alisya menangisi kematian Myran. Membayangkan kepala busuk Myran di atas tombak membuat sang putri merasa mual. Akan tetapi, rasa bersalah di hati Alisya membuatnya lebih mual terhadap diri sendiri.

Yah, raja memang marah kepada Alisya. Akan tetapi, melimpahkan kemarahan kepada orang lain, itu yang tidak bisa Alisya terima. Saat itu sang putri tengah lupa bahwa dirinya terikat dengan pernikahan politik. Itu artinya setiap tindak-tanduknya akan berpengaruh bagi hubungan kedua kerajaan.

"Aku sudah pernah mengatakan kepadamu, kematian bagimu terlalu mudah! Aku ingin kamu berakhir seperti seorang jalang!" ucapan pedas Dafandra kembali
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status