Share

Bab 94 Lelaki Bernama Denis

“Kenapa? Nggak sadar, ya?” katanya kembali tertawa kecil.

Amanda langsung tersipu malu. Dia benar-benar malu kepergok seperti itu oleh orang yang baru dijumpainya. Namun, lelaki yang tampak begitu ramah lalu berdecak.

“Rugi sekali kalau kamu mikirin orang yang bikin kamu sakit. Harusnya, kamu jadi lebih kuat dan balikin semua sakit hati kamu itu. Jangan sampai bersisa,” ucapnya tegas.

Amanda menoleh pada lelaki itu dengan tatapan berbinar. Seakan mendapat sebuah asupan semangat yang begitu besar. Entahlah, padahal dia pernah mendapat saran itu dari beberapa orang, tetapi rasanya kali ini dia mendapat asupan semangat yang berbeda.

“Apa dia pacar kamu?” lelaki itu kembali bertanya. Amanda hanya diam terpaku. Haruskah dia percaya pada orang yang baru pertama kali dia bertemu?

Namun, entah kenapa Amanda seolah telah mengenal orang ini sejak lama.

“Bu-bukan pacar. Dia … suamiku,” jawab Amanda gugup.

“Ooh, kalian mau bercerai?” telisik lelaki itu lagi.

Amanda menggeleng. “Be-lum. Kami belu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status