Share

Bab 97 Bayangan Amanda

Sesampainya di rumah sakit, Fery menyuruh seorang office boy untuk membelikannya makanan di kantin. Padahal biasanya saat dengan Amanda dulu, dia selalu sarapan di rumah dan sampai di rumah sakit langsung mengecek pasien ke ruangan. Namun sekarang, hidupnya terasa semakin kacau, terlebih setelah kehadiran kedua mertuanya di rumah.

“Sarapan di sini lagi, Bro!” Radit yang melihat kebiasaan baru sahabatnya itu meledek.

“Diem, deh, elu. Mentang-mentang punya bini perhatian, malah ngeledek,” sahut Fery yang mulai menyuap sarapannya.

“Lah, bukannya Amanda dulu ngerawat elu dengan baik? Meski kalian nggak saling tergur sapa, tapi dia selalu menuhin semua kebutuhan elu, kan?” ujar Radit mengingatkan.

Fery pun tersenyum miris mendengarnya. Memang benar apa yang dikatakan Radit, tetapi bila mengikuti kata hati … aah, rasanya sekarang dia tidak menemukan rasa mendingnya. Keduanya tetap terasa menjadi beban. Jika dengan Amanda dia merasa beban karena tak pernah ada rasa cinta meskipun wanita itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status