Share

Bab 84 Penolakan

“Ngapain kamu ke sini?” Fery terlihat sinis.

Amanda terdiam dengan dada yang terasa sesak. Ditanya seperti itu oleh lelaki yang seharusnya justru bahagia jika bertemu dengannya. Namun, yang diterimanya justru berbeda. Sang suami bahkan terlihat tak senang. Terlebih ada wanita yang terlihat begitu akrab dengan suaminya.

“Kita bicara di rumah saja, ya?” pinta Amanda masih menahan rasa sakit hatinya. Mengalah, mungkin itu memang jalan terbaik baginya untuk mendapatkan perhatian suaminya.

Fery tak menjawab. Dia malah menoleh pada Yuni dan memasang wajah manis. “Saya permisi dulu, ya. lain kali kita ngobrol lagi,” ucapnya dengan ramah. Sungguh sangat jauh berbeda dengan apa yang ditunjukan pada Amanda.

Tanpa basa-basi, Fery meninggalkan Amanda di pinggir jalan. Dia bahkan tak mengajak istrinya itu untuk jalan bersama. Begitu merasa malu jika lelaki itu harus melangkah bersama sang istri.

“Kamu siapa?” tanya Yuni begitu berani. Padahal sudah jelas usia Amanda jauh di atasnya.

“Saya istrinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status