Share

BAB 14

Hening. Meira berusaha meredam debar dan getar di tangannya. Dia tak ingin Aldo tahu jika saat ini ayahnya menelepon. Meira benar-benar tak ingin menengok ke belakang lagi. Dia memutuskan untuk tak menghubungi Una sementara waktu. Jika perlu, Meira akan membeli nomor baru lagi agar suaminya tak bisa menemukannya.

"Meira, kenapa?" Meira sedikit terjingkat saat Lasmi memegang pundaknya.

"Eh, ibu. Ini telepon dari Una. Cuma tanya sudah sampai di sini apa belum." Meira tersenyum tipis berusaha menekan kegugupannya.

"Oh begitu. Ya sudah ayo sarapan dulu. Kamu pasti sudah lapar kan?" Senyum wanita itu membuat hati Meira begitu tenang. Dia merasa mendapatkan pengganti bunda dalam hidupnya, tapi saat teringat Baim, mendadak ketakutannya muncul kembali.

Meira takut jika Una diancam mantan suaminya itu lalu memberikan alamat Dina padanya. Meira tak ingin melibatkan Dina dan ibunya terlampau jauh. Mereka tak ingin terus merepotkan, karena itu pula sepertinya dia lebih memilih untuk mengontra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status