Share

Ibu

“Aaarrrggghhh!!!”

Hania seketika berteriak mendapati Kenan tengah memelototinya sesaat setelah ia membuka mata.

Terkejut bukan main!

“Tidak perlu berteriak.” Kenan bicara dengan santai. “Lebih baik kamu segera bangun dan cepat lepaskan tangan saya sekarang juga.”

Sejenak Hania tertegun setelah mendengar perkataan Kenan. Matanya mulai mengedar, spontan matanya membeliak ketika mendapati dua tangannya begitu erat menggenggam tangan laki-laki itu. Hania seketika bangkit sambil menepis tangan Kenan.

“Pak Kenan mau ngapain lagi sih?!” ketus Hania.

Kenan tak menggubris. Ia malah sibuk memijit tangannya yang baru saja ditepis Hania.

“Saya baru saja membantu kamu agar bisa tidur dengan tenang semalaman. Tidak ada kata terima kasih?” sengit Kenan.

“Maksudnya?”

“Ah, benar. Saya tebak, mantan kamu pasti tidak tahu kebiasaan tidur kamu seperti apa?”

“Apaan sih, Pak?”

“Ah, benar juga. Kamu tak mungkin tidur dengannya.” Kenan beringsut merebahkan diri sambil menarik selimut. “Jadi, kalau kamu be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status