Beranda / Rumah Tangga / DINIKAHI PRIA PLAYBOY / 130 - Berdamai Di Atas Ranjang

Share

130 - Berdamai Di Atas Ranjang

Penulis: Jezlyn
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-04 19:00:19

Baik Kiki maupun Ryan tengah menunggu dengan cemas jawaban dari Mama Nina yang ingin menginap di apartemen atau tidak. Kiki yang berharap agar mama mertuanya menginap pun menunjukkan wajah memelasnya. Berbeda dengan Ryan yang menunjukkan wajah malas.

“Mama nginep deh.”

“Yeeeee … horeeeee,” teriak Kiki begitu bahagia dan menjulurkan lidah ke arah Ryan yang mendengkus kesal karena berakibat puasa lama.

Nina sendiri tersenyum senang melihat menantunya bisa bahagia karena sikapnya. Dua perempuan beda generasi itu langsung menikmati sarapan kembali. 

Ryan melihat itu merasa sebal. Ia rasanya ingin membalikkan meja makan sekarang juga. Merasa tak ada gunanya membuat Ryan berdiri dan pergi meninggalkan dua perempuan yang tampak tak memedulikannya. Tanya mau kemana saja tidak. Benar-benar dua perempuan ini begitu menyebalkan tapi sangat ia sayangi. Sial.

Niat ingin membolos kerja pun Ryan urungkan pagi ini. Ia langsung m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   131 - Gunting Sebagai Salam Perdamaian

    Mendengarkan permintaan sang istri membuat Ryan langsung semangat memberikan pemanasan. Ia terus menjelajah bibir istrinya yang selalu membuat dirinya selalu ketagihan. Ryan menelasakkan lidahnya untuk mengeksplor rentetan gigi milik Kiki.Suara lenguhan istrinya membuat Ryan semakin semangat dan menggebu-gebu untuk segera menelesakkan miliknya yang sudah siap tempur ini ke dalam milik Kiki yang sudah lama tak dikunjungi.“Ryan.”“Ya.”“Lebih kencang lagi.”Mendengarkan keinginan istrinya membuat Ryan semakin menambah remasan tangannya lebih kencang kedua gundukan yang menjadi favoritenya. Mereka berdua sama-sama mengeluarkan suara yang terdengar begitu merdu di telinga masing-masing.Suara geraman Ryan mampu membuat Kiki semakin membusungkan tubuhnya agar bisa diakses oleh suaminya lebih dalam lagi.Kemampuan tangan Ryan memang tak usah diragukan lagi. Semua pakaian yang menempel di tubuh istrinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   132 - Memanfaatkan Keadaan Di Saat Lengah

    Menghabiskan waktu seharian di hotel untuk bermain hingga berujung salam perdamaian membuat kedua pasangan ini merasa bahagia tiada tara. Terlebih Ryan yang sedari tadi cengar cengir sepanjang jalan sambil menyetir. Rasa pening sekaligus pusing di kepalanya langsung plong dan digantikan rasa bahagia yang begitu meledak-ledak.Kepalanya menoleh ke samping yang terdapat istrinya tengah terlelap karena begitu kelelahan melayani dirinya yang tak cukup sekali. Pokoknya nggak cukup kalau main 19 detik doang harus 19 jam. Hahaha.“Makasih sayang,” gumamnya sambil membelai rambut milik Kiki yang menutupi sebagian wajahnya.Melihat jalanan yang tak macet membuat Ryan mendumel karena ingin sekali macet supaya bisa berduaan dengan istrinya lebih lama lagi. “Sial, kenapa nggak macet aja sih.”Perjalanan yang lancar membuat Ryan telah sampai apartemen di mana ia tinggal. Tak ingin mengganggu tidur istrinya membuat Ryan menggendong Kiki ala brid

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   133 - Kakak Ipar Laknat

    Surya merasa dunia tengah berpihak kepadanya. Apalagi ia masih penasaran dengan adik iparnya itu. Bisa dibilang ia iri karena Ryan bisa dapatin istri yang bodinya aduhai sekali. Adik iparnya itu memiliki tubuh yang sempurna menurutnya. Bisa besar di bagian-bagian tertentu dan semestinya.“Sial! Membayangkan saja bikin on.” Kata umpatan dan sumpah serapah selalu keluar dari mulutnya. Tak sia-sia ia menyimpan kartu akses yang bisa menuju ke unit adiknya ini.Saat tiba di parkiran pun Surya langsung menahan sakit di antara kedua pahanya. Ia pun segera berjalan menuju lift khusus dan menempelkan kartu akses agar langsung menuju ke unit Ryan.Ting.“Duh sabar dong dedek kecil, jangan keras dulu begini. Sakit.”Tak kuasa menahan sakit membuat Surya segera berjalan ke arah kamar dan melihat sesosok perempuan yang selalu menjadi fantasinya di saat bercinta dengan Cantika.“Mantaps.”Surya berjalan dan langs

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   134 - Perang Saudara

    Awalnya Ryan merasa bingung mendapat telepon dari seorang Rezvan Narendra. Padahal jika ia telepon saja respon seorang Rezvan Narendra selalu memaki dan menyuruhnya tak usah menghubungi. Tapi, malam ini ia sangat dibuat syok apalagi saat mendengar suara tangisan dari istrinya.Ryan yang tengah menemani mamanya makan nasi goreng pun langsung berdiri yang membuat mamanya kebingungan.“Mau ke mana?”“Balik ke apartemen.”“Lho ini belum habis.”“Nanti kapan-kapan pesan lagi aja.”“Kamu kenapa sih kelimpungan begitu?”“Kiki lagi nangis, Ma. Dia kayak ketakutan dari suaranya.”“Ketakutan? Emang apartemen kamu ada setannya?”“Entahlah, perasaan Ryan nggak enak, Ma.”“Ya sudah kalau gitu Mama ikut kamu aja. Mama jadi ikut khawatir apa yang terjadi sama menantu Mama itu.”Pada akhirnya Ryan yang berniat mengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   135 - Perang Saudara II

    Kiki pun tak terima jika keadaan diputar balikan seperti ini. Dengan cepat pulang Kiki melangkah maju dan berdiri sejejar dengan Ryan juga mama mertuanya itu.“Bohong! Yang dikatakan laki-laki itu bohong!” ceplos Rezvan yang mampu membuat semuanya menoleh kembali. “Tidak mungkin seorang perempuan penggoda akan menangis ketakutan seperti itu?” tunjuk ke arah Kiki.“Brengsek!” Ryan pun langsung melayangkan pukulannya kembali ke arah Surya. Kali ini lebih seperti orang kesurupan. Ryan tak memedulikan teriakan mamanya yang menyuruh untuk berhenti. Bisa dikatakan saat ini Ryan sudah gelap mata dengan memukuli Surya begitu membabi buta.BUGH.BUGH.BUGH.“Ryan hentikan!” teriak Nina.Dengan deru napas yang masih begitu tersengal pun Ryan menghentikan pukulannya yang sudah tak karuan itu. Bahkan Surya tak membalas sama sekali karena merasa lemas. Sudah area bawahnya ditendang istrinya. Diperut

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   001 - Standart Kehidupan

    “Itu udah tua tapi kok belum nikah-nikah, ya.”“Iya, ngejar karir terus makanya susah jodoh tuh.”“Nggak malu apa gimana sih seusianya udah pada punya anak lho dia masih sendiri aja.”“Bahkan anaknya Jeng Rania saja dua-duanya udah laku semua.”“Nggak takut apa nanti nikah usia tiga puluh susah punya anak.”Berbagai sindiran tetangga sudah menjadi makananku sehari-hari. Bahkan mereka tak segan-segan membicarakan status lajangku di depan mata. Memangnya ada yang salah jika aku lajang? Toh aku lajang dan menikah nanti nggak akan minta biaya resepsi sama mereka, 'kan? Tapi kenapa sih mereka selalu mengurusi kehidupan orang lain seperti ini. Memangnya mereka tak memiliki kesibukan sampai-sampai hidupnya digunakan hanya mengurusi urusan orang dan dijadikan bahan gosip?Kalau tidak kuat iman mungkin rasanya akan gila menghadapi segala standart masyarakat yang memang sudah ada sejak dulu. Terlebih ucapan para tetangga sering kali membuat mama yang tadinya adem ayem menjadi ikut konfrontasi so

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   002 - Kedatangan Boss Baru

    Saat sudah berada di meja kerja, aku seperti biasa menjalankan rutinitas sebagai sekretaris. Menyalakan laptop, mengecek jadwal kerja bos hari ini, dan mengingatkan semua jadwal meeting agar tidak lupa. Namun, baru saja membuka dokumen buat dikerjakan, Mbak Sila datang sambil cengar-cengir seperti orang habis ditampar uang seratus juta. Benar-benar bahagia banget kalau dilihat."Ki.""Hmm."Aku mencoba tetap fokus menatap laptop meski telinga sudah dipasang buat dengarin berita terbaru dari ratu gibah kantor. Pasti ada sesuatu yang akan Mbak Sila katakan nih."Aku denger kabar burung katanya kantor kita bakalan kedatangan boss baru gitu, emang bener, Ki?""Nggak tahu deh, Mbak.""Ih, kamu gimana sih, Ki. Masa sekretaris Pak Haidar nggak tahu berita soal ini!?""Duh! Aku jarang buka grup chat, Mbak.""Ih sumpah kamu ngeselin banget, Ki! Tapi, bye the way kalau ada info apapun soal kantor ini jangan pelit lah sama kita-kita, Ki. Lagian berbagi info tuh sama aja sedekah tahu, Ki.""Iya, M

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   003 - Tekanan Kerja Bikin Migren

    "Sudah selesai ngerumpinya?" katanya begitu menohok relung hatiku. Saat ini yang aku lakukan hanya bisa menunduk, menatap lantai yang sering disapu sama Joko. "Saya sangat tidak suka melihat karyawan bergosip di jam kerja seperti tadi. Apalagi kamu memiliki jabatan penting di kantor ini. Kalau semua karyawan seperti ini bisa-bisa kantor ini mengalami kerugian yang begitu besar. Rugi karena membayar karyawan yang malas bekerja." Semua kata-kata yang keluar dari mulutnya benar-benar pedas mirip bon cabe level internasional. Nasib menjadi karyawan memang seperti ini, selalu salah di mata bos. Ada saja kesalahan yang ditemukan. Hal yang aku lakukan saat ini cuma bisa nunduk pasrah ditindas sama bos baru yang ternyata mirip iblis. "Jadwal saya hari ini apa?" Dengan gerakan perlahan, kepalaku mendongak menatap bos baru yang benar-benar mirip iblis, tapi kenapa dia di anugerahi wajah yang begitu tampan. Rasanya sangat tidak adil. "Meeting dengan Pak Edgar di kantor Sampoerna Strategic, P

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03

Bab terbaru

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   135 - Perang Saudara II

    Kiki pun tak terima jika keadaan diputar balikan seperti ini. Dengan cepat pulang Kiki melangkah maju dan berdiri sejejar dengan Ryan juga mama mertuanya itu.“Bohong! Yang dikatakan laki-laki itu bohong!” ceplos Rezvan yang mampu membuat semuanya menoleh kembali. “Tidak mungkin seorang perempuan penggoda akan menangis ketakutan seperti itu?” tunjuk ke arah Kiki.“Brengsek!” Ryan pun langsung melayangkan pukulannya kembali ke arah Surya. Kali ini lebih seperti orang kesurupan. Ryan tak memedulikan teriakan mamanya yang menyuruh untuk berhenti. Bisa dikatakan saat ini Ryan sudah gelap mata dengan memukuli Surya begitu membabi buta.BUGH.BUGH.BUGH.“Ryan hentikan!” teriak Nina.Dengan deru napas yang masih begitu tersengal pun Ryan menghentikan pukulannya yang sudah tak karuan itu. Bahkan Surya tak membalas sama sekali karena merasa lemas. Sudah area bawahnya ditendang istrinya. Diperut

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   134 - Perang Saudara

    Awalnya Ryan merasa bingung mendapat telepon dari seorang Rezvan Narendra. Padahal jika ia telepon saja respon seorang Rezvan Narendra selalu memaki dan menyuruhnya tak usah menghubungi. Tapi, malam ini ia sangat dibuat syok apalagi saat mendengar suara tangisan dari istrinya.Ryan yang tengah menemani mamanya makan nasi goreng pun langsung berdiri yang membuat mamanya kebingungan.“Mau ke mana?”“Balik ke apartemen.”“Lho ini belum habis.”“Nanti kapan-kapan pesan lagi aja.”“Kamu kenapa sih kelimpungan begitu?”“Kiki lagi nangis, Ma. Dia kayak ketakutan dari suaranya.”“Ketakutan? Emang apartemen kamu ada setannya?”“Entahlah, perasaan Ryan nggak enak, Ma.”“Ya sudah kalau gitu Mama ikut kamu aja. Mama jadi ikut khawatir apa yang terjadi sama menantu Mama itu.”Pada akhirnya Ryan yang berniat mengan

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   133 - Kakak Ipar Laknat

    Surya merasa dunia tengah berpihak kepadanya. Apalagi ia masih penasaran dengan adik iparnya itu. Bisa dibilang ia iri karena Ryan bisa dapatin istri yang bodinya aduhai sekali. Adik iparnya itu memiliki tubuh yang sempurna menurutnya. Bisa besar di bagian-bagian tertentu dan semestinya.“Sial! Membayangkan saja bikin on.” Kata umpatan dan sumpah serapah selalu keluar dari mulutnya. Tak sia-sia ia menyimpan kartu akses yang bisa menuju ke unit adiknya ini.Saat tiba di parkiran pun Surya langsung menahan sakit di antara kedua pahanya. Ia pun segera berjalan menuju lift khusus dan menempelkan kartu akses agar langsung menuju ke unit Ryan.Ting.“Duh sabar dong dedek kecil, jangan keras dulu begini. Sakit.”Tak kuasa menahan sakit membuat Surya segera berjalan ke arah kamar dan melihat sesosok perempuan yang selalu menjadi fantasinya di saat bercinta dengan Cantika.“Mantaps.”Surya berjalan dan langs

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   132 - Memanfaatkan Keadaan Di Saat Lengah

    Menghabiskan waktu seharian di hotel untuk bermain hingga berujung salam perdamaian membuat kedua pasangan ini merasa bahagia tiada tara. Terlebih Ryan yang sedari tadi cengar cengir sepanjang jalan sambil menyetir. Rasa pening sekaligus pusing di kepalanya langsung plong dan digantikan rasa bahagia yang begitu meledak-ledak.Kepalanya menoleh ke samping yang terdapat istrinya tengah terlelap karena begitu kelelahan melayani dirinya yang tak cukup sekali. Pokoknya nggak cukup kalau main 19 detik doang harus 19 jam. Hahaha.“Makasih sayang,” gumamnya sambil membelai rambut milik Kiki yang menutupi sebagian wajahnya.Melihat jalanan yang tak macet membuat Ryan mendumel karena ingin sekali macet supaya bisa berduaan dengan istrinya lebih lama lagi. “Sial, kenapa nggak macet aja sih.”Perjalanan yang lancar membuat Ryan telah sampai apartemen di mana ia tinggal. Tak ingin mengganggu tidur istrinya membuat Ryan menggendong Kiki ala brid

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   131 - Gunting Sebagai Salam Perdamaian

    Mendengarkan permintaan sang istri membuat Ryan langsung semangat memberikan pemanasan. Ia terus menjelajah bibir istrinya yang selalu membuat dirinya selalu ketagihan. Ryan menelasakkan lidahnya untuk mengeksplor rentetan gigi milik Kiki.Suara lenguhan istrinya membuat Ryan semakin semangat dan menggebu-gebu untuk segera menelesakkan miliknya yang sudah siap tempur ini ke dalam milik Kiki yang sudah lama tak dikunjungi.“Ryan.”“Ya.”“Lebih kencang lagi.”Mendengarkan keinginan istrinya membuat Ryan semakin menambah remasan tangannya lebih kencang kedua gundukan yang menjadi favoritenya. Mereka berdua sama-sama mengeluarkan suara yang terdengar begitu merdu di telinga masing-masing.Suara geraman Ryan mampu membuat Kiki semakin membusungkan tubuhnya agar bisa diakses oleh suaminya lebih dalam lagi.Kemampuan tangan Ryan memang tak usah diragukan lagi. Semua pakaian yang menempel di tubuh istrinya

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   130 - Berdamai Di Atas Ranjang

    Baik Kiki maupun Ryan tengah menunggu dengan cemas jawaban dari Mama Nina yang ingin menginap di apartemen atau tidak. Kiki yang berharap agar mama mertuanya menginap pun menunjukkan wajah memelasnya. Berbeda dengan Ryan yang menunjukkan wajah malas.“Mama nginep deh.”“Yeeeee … horeeeee,” teriak Kiki begitu bahagia dan menjulurkan lidah ke arah Ryan yang mendengkus kesal karena berakibat puasa lama.Nina sendiri tersenyum senang melihat menantunya bisa bahagia karena sikapnya. Dua perempuan beda generasi itu langsung menikmati sarapan kembali.Ryan melihat itu merasa sebal. Ia rasanya ingin membalikkan meja makan sekarang juga. Merasa tak ada gunanya membuat Ryan berdiri dan pergi meninggalkan dua perempuan yang tampak tak memedulikannya. Tanya mau kemana saja tidak. Benar-benar dua perempuan ini begitu menyebalkan tapi sangat ia sayangi. Sial.Niat ingin membolos kerja pun Ryan urungkan pagi ini. Ia langsung m

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   129 - Mancing Yang Berujung On

    Ryan kini sudah membeli alat tes kehamilan. Ia langsung kembali ke apartemen dan menjumpai istrinya sudah tertidur begitu pulas. Bibirnya terangkat melihat bibir istrinya yang tengah melongo bahkan bisa Ryan dengar kalau Kiki tengah mendengkur halus.“Kamu pasti capek banget ya sayang,” gumam Ryan sambil membelai rambut istrinya lembut.Alat tes kehamilan itu pun Ryan letakkan di dalam laci. Ia segera menyusul istrinya ke alam bawah sadar dengan memeluknya dari belakang dengan erat. Bahkan kepala Ryan terus mendusel dan mencari titik kenyamanan. Tak lupa juga bibirnya terus mengecupi punggung milik Kiki yang terbalut piyama.“Semoga mimpi indah,” katanya saat ikut terpejam.***Pagi-pagi sekali Kiki sudah menghirup aroma masakan yang menerpa hidungnya. Ia membuka matanya perlahan dan melihat kalau di sisinya tidak ada Ryan.Dengan gerakan malas, Kiki pun mencoba turun dari ranjang dan mengikat rambut panjangnya

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   128 - Ryan Terdzolimi Oleh Kiki

    Ryan pun mengulum senyumnya mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Kiki. Entah kenapa mengetahui istrinya bersikap seperti ini justru membuatnya senang. Secara nggak sadar kalau istrinya benar-benar takut kehilangan.“Kenapa mesam-mesem?”“Kamu lucu sayang.”“Apanya yang lucu, hmm?”“Lihat kamu begitu aku suka.”Kiki berdecak kesal. “Aneh.”“Iyakan secara nggak langsung kamu cemburu kan?”“Jangan geer kamu.”Ryan tak menanggapi justru langsung mengeluarkan gelak tawanya yang membuat Kiki semakin kesal dan merajuk.“Nindi itu udah punya suami nggak mungkin lha dia suka sama aku.”“Tapi sikap dia kemarin kayak suka sama kamu.”“Ya … namanya juga teman dekat.”“Emang teman dekat harus begitu?”Ryan berdeham pelan. “Begitu gimana? Aku sama Nindi tu

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   127 - Kiki Mual-Mual

    Setelah seharian kerja ditemani oleh Ryan akhirnya Kiki memutuskan untuk kembali ke apartemen. Saat sudah sampai ia langsung merebahkan dirinya di sofa karena merasa begitu sangat lelah mengerjakan dokumen yang begitu banyak.“Kamu mau makan apa, hm?”“Malas makan.”“Sayang … kamu dari tadi di kantor nggak mau makan lho kerja terus.”Kiki hanya memijit pelipisnya karena merasa pusing juga mual. Apalagi selera makan pada dirinya telah lenyap kala kesibukan sudah lebih mendominasi.“Hueeek.”“Sayang.”Melihat istrinya berlari ke arah kamar mandi membuat Ryan langsung khawatir dengan menyusulnya. Ryan langsung menyibak rambut istrinya yang menutupi wajah dan sedikit memijit tengkuk sang istri.“Kepala aku pusing banget.”“Ya udah kamu istirahat.”“Tapi aku mau mandi. Badannya nggak enak banget kerasa lengket.”

DMCA.com Protection Status