Beranda / Rumah Tangga / DINIKAHI PRIA PLAYBOY / 135 - Perang Saudara II

Share

135 - Perang Saudara II

Penulis: Jezlyn
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 07:00:58

Kiki pun tak terima jika keadaan diputar balikan seperti ini. Dengan cepat pulang Kiki melangkah maju dan berdiri sejejar dengan Ryan juga mama mertuanya itu.

“Bohong! Yang dikatakan laki-laki itu bohong!” ceplos Rezvan yang mampu membuat semuanya menoleh kembali. “Tidak mungkin seorang perempuan penggoda akan menangis ketakutan seperti itu?” tunjuk ke arah Kiki.

“Brengsek!” Ryan pun langsung melayangkan pukulannya kembali ke arah Surya. Kali ini lebih seperti orang kesurupan. Ryan tak memedulikan teriakan mamanya yang menyuruh untuk berhenti. Bisa dikatakan saat ini Ryan sudah gelap mata dengan memukuli Surya begitu membabi buta.

BUGH.

BUGH.

BUGH.

“Ryan hentikan!” teriak Nina.

Dengan deru napas yang masih begitu tersengal pun Ryan menghentikan pukulannya yang sudah tak karuan itu. Bahkan Surya tak membalas sama sekali karena merasa lemas. Sudah area bawahnya ditendang istrinya. Diperut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   136 - Titipin Istri Ke Sohib Lama

    Nina tetap dengan pendiriannya untuk melaporkan kelakuan kedua anaknya ini. Pikirannya saat ini benar-benar nggak karuan. Bahkan saat ini Nina sudah berdiri untuk segera pulang ke rumah.“Ayo Ryan,” titahnya yang membuat Surya mendongak menatap ke arah wajah mamanya untuk meminta belas kasihan. Surya sendiri langsung berdiri dan mengejar mamanya yang sudah berjalan menuju ke arah lift.Merasa permasalahan ini harus segera selesai pun membuat Ryan menatap ke Kiki untuk meminta izin pergi ke rumah orang tuanya.“Sayang, aku antar Mama dulu, ya. Sekalian nanti mau selesaikan masalah ini depan Papa.”“Ryan … aku ikut,” pinta Kiki yang sudah berdiri dan memegang telapak tangan Ryan dengan erat. Matanya bahkan sudah berkaca-kaca saat kepala Ryan menggeleng mempertandakan tidak mengizinkan dirinya ikut.“Kamu di sini aja sayang, nanti kamu kaget lihat sikap Papa yang keras.”“Tapi—&

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   137 - Perdebatan Klan Anggara

    Setelah melakukan perjalanan dari apartemen. Kini mereka bertiga telah sampai di kediaman orang tua mereka. Baik Surya maupun Ryan sama-sama tengah merasa ketar ketir sendiri jika papanya akan mengetahui ini semua.Baru melangkah ke dalam rumah saja aura menakutkan sudah menyelimuti keduanya. Namun, Ryan tetap berusaha tenang meski hatinya dan pikirannya menuju ke istrinya yang ia tinggal sendirian.“Pa … Papa,” teriak Nina.Tak lama Heri Anggara muncul dari balik kamarnya. Ia menatap istri juga kedua anaknya dengan bingung. Terlebih melihat wajah Surya yang babak belur juga Ryan yang tampak acak-acakan.“Lho Mama bukannya mau nginep apartemen-nya Ryan?”Bukannya menjawab Nina justru langsung berjalan ke arah sofa dengan kaki sedikit dihentakkan karena kesal. Anak selama ini dibanggakan ternyata seperti itu di luar rumah.“Papa tanya saja sama mereka berdua.”Heri yang bingung pun langsung me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   001 - Standart Kehidupan

    “Itu udah tua tapi kok belum nikah-nikah, ya.”“Iya, ngejar karir terus makanya susah jodoh tuh.”“Nggak malu apa gimana sih seusianya udah pada punya anak lho dia masih sendiri aja.”“Bahkan anaknya Jeng Rania saja dua-duanya udah laku semua.”“Nggak takut apa nanti nikah usia tiga puluh susah punya anak.”Berbagai sindiran tetangga sudah menjadi makananku sehari-hari. Bahkan mereka tak segan-segan membicarakan status lajangku di depan mata. Memangnya ada yang salah jika aku lajang? Toh aku lajang dan menikah nanti nggak akan minta biaya resepsi sama mereka, 'kan? Tapi kenapa sih mereka selalu mengurusi kehidupan orang lain seperti ini. Memangnya mereka tak memiliki kesibukan sampai-sampai hidupnya digunakan hanya mengurusi urusan orang dan dijadikan bahan gosip?Kalau tidak kuat iman mungkin rasanya akan gila menghadapi segala standart masyarakat yang memang sudah ada sejak dulu. Terlebih ucapan para tetangga sering kali membuat mama yang tadinya adem ayem menjadi ikut konfrontasi so

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   002 - Kedatangan Boss Baru

    Saat sudah berada di meja kerja, aku seperti biasa menjalankan rutinitas sebagai sekretaris. Menyalakan laptop, mengecek jadwal kerja bos hari ini, dan mengingatkan semua jadwal meeting agar tidak lupa. Namun, baru saja membuka dokumen buat dikerjakan, Mbak Sila datang sambil cengar-cengir seperti orang habis ditampar uang seratus juta. Benar-benar bahagia banget kalau dilihat."Ki.""Hmm."Aku mencoba tetap fokus menatap laptop meski telinga sudah dipasang buat dengarin berita terbaru dari ratu gibah kantor. Pasti ada sesuatu yang akan Mbak Sila katakan nih."Aku denger kabar burung katanya kantor kita bakalan kedatangan boss baru gitu, emang bener, Ki?""Nggak tahu deh, Mbak.""Ih, kamu gimana sih, Ki. Masa sekretaris Pak Haidar nggak tahu berita soal ini!?""Duh! Aku jarang buka grup chat, Mbak.""Ih sumpah kamu ngeselin banget, Ki! Tapi, bye the way kalau ada info apapun soal kantor ini jangan pelit lah sama kita-kita, Ki. Lagian berbagi info tuh sama aja sedekah tahu, Ki.""Iya, M

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   003 - Tekanan Kerja Bikin Migren

    "Sudah selesai ngerumpinya?" katanya begitu menohok relung hatiku. Saat ini yang aku lakukan hanya bisa menunduk, menatap lantai yang sering disapu sama Joko. "Saya sangat tidak suka melihat karyawan bergosip di jam kerja seperti tadi. Apalagi kamu memiliki jabatan penting di kantor ini. Kalau semua karyawan seperti ini bisa-bisa kantor ini mengalami kerugian yang begitu besar. Rugi karena membayar karyawan yang malas bekerja." Semua kata-kata yang keluar dari mulutnya benar-benar pedas mirip bon cabe level internasional. Nasib menjadi karyawan memang seperti ini, selalu salah di mata bos. Ada saja kesalahan yang ditemukan. Hal yang aku lakukan saat ini cuma bisa nunduk pasrah ditindas sama bos baru yang ternyata mirip iblis. "Jadwal saya hari ini apa?" Dengan gerakan perlahan, kepalaku mendongak menatap bos baru yang benar-benar mirip iblis, tapi kenapa dia di anugerahi wajah yang begitu tampan. Rasanya sangat tidak adil. "Meeting dengan Pak Edgar di kantor Sampoerna Strategic, P

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   004 - Kerja Lembur Bagaikan Quda

    Mataku terpejam mendengarkan sederet permintaan dari bos baru yang bikin pusing. Baru sehari kerja sama dia udah banyak banget tugasnya. Jemariku memijit pelipis yang terasa senut-senut. "Baik, Pak." Aku mengembuskan napas lega kala panggilan telepon dengan bos selesai. Kalau dipikir-pikir masih mending bekerja sama Pak Haidar. Setidaknya beliau masih punya hati sama bawahan. Sedangkan dia? baru sehari masuk jadi bos udah izin nggak masuk dengan alasan istrinya tengah hamil. Memang apa hubungannya kerja sama istri hamil? Sinting. Sampai di kantor, aku berjalan menuju ke arah meja kerja. Hal utama yang aku lakukan menelepon klien dari Singapore untuk membahas proyek resort di sana. Selesai menelepon klien untuk mengatur jadwal ulang, Aku mendapat telepon dari Pak Haidar, memintaku untuk mengurus konsep pesta baby shower calon cucunya. Pantes saja aku disuruh balik sendirian, ternyata istrinya lagi hamil beneran di rumah. Aku kira cuma alibi dia doang ngaku istrinya hamil. "Ki, yuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   005 - Singapore

    Menikah itu bukan perkara siapa cepat dia dapat. Menikah itu soal ketepatan waktu. Menikah itu ibadah, jadi dia akan menghampirimu di waktu yang tepat. *** Bandara Internasional Changi, Singapura. Setelah menempuh perjalanan dari Jakarta—Singapore. Aku bersama Pak Haidar mampir di salah satu coffe shop di bandara. Pak Haidar sepertinya paham kalau aku sangat ngantuk. Bahkan bisa aku lihat di kaca kalau kantung mataku benar-benar hitam seperti panda. "Tidur jam berapa, Ki?" "Jam enam, Pak." "Serius?" "Serius, Pak." "Maaf, Ki." "Gapapa, Pak. Lagian ini tugas saya." Bisa aku lihat kalau Pak Haidar sedikit merasa tidak enak mendengar kalau aku baru tidur jam enam pagi tadi, dan hebatnya jam delapan aku harus bangun. Dua jam aku memejamkan mata di dalam pesawat. Bisa kalian bayangkan betapa terasa melayang tubuhku saat ini. Tak lama, pelayan datang membawa dua cangkir kopi pesananku dan Pak Haidar. Kali ini aku memesan kopi americano. Sesekali minum kopi pahit biar kita nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   006 - Back To Jakarta

    Pertemuan dengan Ryan kemarin benar-benar membawa efek tersendiri dalam jantungku. Pagi ini yang aku lakukan cuma memegang dada, memastikan kalau diriku nggak jantungan. "Kenapa, Ki?" "Ah, enggak, Pak." Malu. Ya, aku malu banget sumpah lagi ngelamun tapi ketahuan sama boss besar. Terlebih pipi kayaknya panas banget pula. Buat goreng telur kayaknya mateng nih. Akhirnya aku berdeham pelan sebelum memutuskan untuk mengajak Pak Haidar buat ngobrol masalah proyek semalam yang dibahas. Terlebih proyek itu tidak bisa selesai di Singapura. Alhasil aku dan Pak Haidar kembali ke Jakarta pagi ini. "Pokoknya, saya serahkan ke kamu, Ki," kata beliau saat membahas proyek Singapore ini. "Iya, Pak." "Nanti saya di Papua itu kurang lebih sebulanan, jadi nanti tolong kamu ajari anak saya masalah kantor di sini. Dia belum terlalu mengusai perusahaan," ujar beliau menceritakan anaknya yang super duper tampan. "Baik, Pak." "Tidak salah kalau HR memilih kamu sebagai sekertaris saya. Sudah cantik.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06

Bab terbaru

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   137 - Perdebatan Klan Anggara

    Setelah melakukan perjalanan dari apartemen. Kini mereka bertiga telah sampai di kediaman orang tua mereka. Baik Surya maupun Ryan sama-sama tengah merasa ketar ketir sendiri jika papanya akan mengetahui ini semua.Baru melangkah ke dalam rumah saja aura menakutkan sudah menyelimuti keduanya. Namun, Ryan tetap berusaha tenang meski hatinya dan pikirannya menuju ke istrinya yang ia tinggal sendirian.“Pa … Papa,” teriak Nina.Tak lama Heri Anggara muncul dari balik kamarnya. Ia menatap istri juga kedua anaknya dengan bingung. Terlebih melihat wajah Surya yang babak belur juga Ryan yang tampak acak-acakan.“Lho Mama bukannya mau nginep apartemen-nya Ryan?”Bukannya menjawab Nina justru langsung berjalan ke arah sofa dengan kaki sedikit dihentakkan karena kesal. Anak selama ini dibanggakan ternyata seperti itu di luar rumah.“Papa tanya saja sama mereka berdua.”Heri yang bingung pun langsung me

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   136 - Titipin Istri Ke Sohib Lama

    Nina tetap dengan pendiriannya untuk melaporkan kelakuan kedua anaknya ini. Pikirannya saat ini benar-benar nggak karuan. Bahkan saat ini Nina sudah berdiri untuk segera pulang ke rumah.“Ayo Ryan,” titahnya yang membuat Surya mendongak menatap ke arah wajah mamanya untuk meminta belas kasihan. Surya sendiri langsung berdiri dan mengejar mamanya yang sudah berjalan menuju ke arah lift.Merasa permasalahan ini harus segera selesai pun membuat Ryan menatap ke Kiki untuk meminta izin pergi ke rumah orang tuanya.“Sayang, aku antar Mama dulu, ya. Sekalian nanti mau selesaikan masalah ini depan Papa.”“Ryan … aku ikut,” pinta Kiki yang sudah berdiri dan memegang telapak tangan Ryan dengan erat. Matanya bahkan sudah berkaca-kaca saat kepala Ryan menggeleng mempertandakan tidak mengizinkan dirinya ikut.“Kamu di sini aja sayang, nanti kamu kaget lihat sikap Papa yang keras.”“Tapi—&

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   135 - Perang Saudara II

    Kiki pun tak terima jika keadaan diputar balikan seperti ini. Dengan cepat pulang Kiki melangkah maju dan berdiri sejejar dengan Ryan juga mama mertuanya itu.“Bohong! Yang dikatakan laki-laki itu bohong!” ceplos Rezvan yang mampu membuat semuanya menoleh kembali. “Tidak mungkin seorang perempuan penggoda akan menangis ketakutan seperti itu?” tunjuk ke arah Kiki.“Brengsek!” Ryan pun langsung melayangkan pukulannya kembali ke arah Surya. Kali ini lebih seperti orang kesurupan. Ryan tak memedulikan teriakan mamanya yang menyuruh untuk berhenti. Bisa dikatakan saat ini Ryan sudah gelap mata dengan memukuli Surya begitu membabi buta.BUGH.BUGH.BUGH.“Ryan hentikan!” teriak Nina.Dengan deru napas yang masih begitu tersengal pun Ryan menghentikan pukulannya yang sudah tak karuan itu. Bahkan Surya tak membalas sama sekali karena merasa lemas. Sudah area bawahnya ditendang istrinya. Diperut

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   134 - Perang Saudara

    Awalnya Ryan merasa bingung mendapat telepon dari seorang Rezvan Narendra. Padahal jika ia telepon saja respon seorang Rezvan Narendra selalu memaki dan menyuruhnya tak usah menghubungi. Tapi, malam ini ia sangat dibuat syok apalagi saat mendengar suara tangisan dari istrinya.Ryan yang tengah menemani mamanya makan nasi goreng pun langsung berdiri yang membuat mamanya kebingungan.“Mau ke mana?”“Balik ke apartemen.”“Lho ini belum habis.”“Nanti kapan-kapan pesan lagi aja.”“Kamu kenapa sih kelimpungan begitu?”“Kiki lagi nangis, Ma. Dia kayak ketakutan dari suaranya.”“Ketakutan? Emang apartemen kamu ada setannya?”“Entahlah, perasaan Ryan nggak enak, Ma.”“Ya sudah kalau gitu Mama ikut kamu aja. Mama jadi ikut khawatir apa yang terjadi sama menantu Mama itu.”Pada akhirnya Ryan yang berniat mengan

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   133 - Kakak Ipar Laknat

    Surya merasa dunia tengah berpihak kepadanya. Apalagi ia masih penasaran dengan adik iparnya itu. Bisa dibilang ia iri karena Ryan bisa dapatin istri yang bodinya aduhai sekali. Adik iparnya itu memiliki tubuh yang sempurna menurutnya. Bisa besar di bagian-bagian tertentu dan semestinya.“Sial! Membayangkan saja bikin on.” Kata umpatan dan sumpah serapah selalu keluar dari mulutnya. Tak sia-sia ia menyimpan kartu akses yang bisa menuju ke unit adiknya ini.Saat tiba di parkiran pun Surya langsung menahan sakit di antara kedua pahanya. Ia pun segera berjalan menuju lift khusus dan menempelkan kartu akses agar langsung menuju ke unit Ryan.Ting.“Duh sabar dong dedek kecil, jangan keras dulu begini. Sakit.”Tak kuasa menahan sakit membuat Surya segera berjalan ke arah kamar dan melihat sesosok perempuan yang selalu menjadi fantasinya di saat bercinta dengan Cantika.“Mantaps.”Surya berjalan dan langs

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   132 - Memanfaatkan Keadaan Di Saat Lengah

    Menghabiskan waktu seharian di hotel untuk bermain hingga berujung salam perdamaian membuat kedua pasangan ini merasa bahagia tiada tara. Terlebih Ryan yang sedari tadi cengar cengir sepanjang jalan sambil menyetir. Rasa pening sekaligus pusing di kepalanya langsung plong dan digantikan rasa bahagia yang begitu meledak-ledak.Kepalanya menoleh ke samping yang terdapat istrinya tengah terlelap karena begitu kelelahan melayani dirinya yang tak cukup sekali. Pokoknya nggak cukup kalau main 19 detik doang harus 19 jam. Hahaha.“Makasih sayang,” gumamnya sambil membelai rambut milik Kiki yang menutupi sebagian wajahnya.Melihat jalanan yang tak macet membuat Ryan mendumel karena ingin sekali macet supaya bisa berduaan dengan istrinya lebih lama lagi. “Sial, kenapa nggak macet aja sih.”Perjalanan yang lancar membuat Ryan telah sampai apartemen di mana ia tinggal. Tak ingin mengganggu tidur istrinya membuat Ryan menggendong Kiki ala brid

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   131 - Gunting Sebagai Salam Perdamaian

    Mendengarkan permintaan sang istri membuat Ryan langsung semangat memberikan pemanasan. Ia terus menjelajah bibir istrinya yang selalu membuat dirinya selalu ketagihan. Ryan menelasakkan lidahnya untuk mengeksplor rentetan gigi milik Kiki.Suara lenguhan istrinya membuat Ryan semakin semangat dan menggebu-gebu untuk segera menelesakkan miliknya yang sudah siap tempur ini ke dalam milik Kiki yang sudah lama tak dikunjungi.“Ryan.”“Ya.”“Lebih kencang lagi.”Mendengarkan keinginan istrinya membuat Ryan semakin menambah remasan tangannya lebih kencang kedua gundukan yang menjadi favoritenya. Mereka berdua sama-sama mengeluarkan suara yang terdengar begitu merdu di telinga masing-masing.Suara geraman Ryan mampu membuat Kiki semakin membusungkan tubuhnya agar bisa diakses oleh suaminya lebih dalam lagi.Kemampuan tangan Ryan memang tak usah diragukan lagi. Semua pakaian yang menempel di tubuh istrinya

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   130 - Berdamai Di Atas Ranjang

    Baik Kiki maupun Ryan tengah menunggu dengan cemas jawaban dari Mama Nina yang ingin menginap di apartemen atau tidak. Kiki yang berharap agar mama mertuanya menginap pun menunjukkan wajah memelasnya. Berbeda dengan Ryan yang menunjukkan wajah malas.“Mama nginep deh.”“Yeeeee … horeeeee,” teriak Kiki begitu bahagia dan menjulurkan lidah ke arah Ryan yang mendengkus kesal karena berakibat puasa lama.Nina sendiri tersenyum senang melihat menantunya bisa bahagia karena sikapnya. Dua perempuan beda generasi itu langsung menikmati sarapan kembali.Ryan melihat itu merasa sebal. Ia rasanya ingin membalikkan meja makan sekarang juga. Merasa tak ada gunanya membuat Ryan berdiri dan pergi meninggalkan dua perempuan yang tampak tak memedulikannya. Tanya mau kemana saja tidak. Benar-benar dua perempuan ini begitu menyebalkan tapi sangat ia sayangi. Sial.Niat ingin membolos kerja pun Ryan urungkan pagi ini. Ia langsung m

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   129 - Mancing Yang Berujung On

    Ryan kini sudah membeli alat tes kehamilan. Ia langsung kembali ke apartemen dan menjumpai istrinya sudah tertidur begitu pulas. Bibirnya terangkat melihat bibir istrinya yang tengah melongo bahkan bisa Ryan dengar kalau Kiki tengah mendengkur halus.“Kamu pasti capek banget ya sayang,” gumam Ryan sambil membelai rambut istrinya lembut.Alat tes kehamilan itu pun Ryan letakkan di dalam laci. Ia segera menyusul istrinya ke alam bawah sadar dengan memeluknya dari belakang dengan erat. Bahkan kepala Ryan terus mendusel dan mencari titik kenyamanan. Tak lupa juga bibirnya terus mengecupi punggung milik Kiki yang terbalut piyama.“Semoga mimpi indah,” katanya saat ikut terpejam.***Pagi-pagi sekali Kiki sudah menghirup aroma masakan yang menerpa hidungnya. Ia membuka matanya perlahan dan melihat kalau di sisinya tidak ada Ryan.Dengan gerakan malas, Kiki pun mencoba turun dari ranjang dan mengikat rambut panjangnya

DMCA.com Protection Status