Share

Penyamaran

Ali menggunakan rambut palsu. Gu hanya tertawa melihatnya. Ia jadi terlihat berbeda, ditambah rambut itu berwarna pirang. Suaminya jadi terlihat seperti orang lain. Gu nyaris tak mengenali suaminya jika tak pernah menghabiskan waktu sepanjang hari bersama lelaki bermata abu-abu itu.

“Kunci pintu rapat-rapat, jangan dibuka kalau bukan aku yang datang. Kota ini sedikit tak ramah dengan pendatang. Ganjal saja dengan kursi. Aku pergi sendirian, kau tak boleh tahu karena ini sangat berbahaya. Paham sampai di sini?” Ali benar-benar memastikan kalau istrinya harus mematuhi apa katanya.

“Iya, kali ini aku paham. Lagi pula aku sedang malas keluar. Pinggangku serasa mau patah,” jawab Gu. Usai diyakinkan oleh Gu, Ali pergi berjalan kaki menemui dua orang pengkhianat yang akan membantunya masuk ke dalam camp konsentrasi. Ia tahu dari dulu sepak terjang mereka. Sayangnya belum sempat diadili Ali sudah harus keluar dari Balrus, dan kini dua orang itu justru berguna baginya. Sesekali ayah Maira me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status