Share

Merasa Terasing

Gu mengaduk segelas cokelat panas dalam gelas. Sudah sebulan lebih ia menanti dengan penuh ketidak pastian. Bahkan ia telah menghitung banyaknya butiran salju yang turun. Demi mengisi rasa bosan, terkadang wanita yang sedang hamil anak kedua itu membuat orang-orangan salju di halaman belakang. Tepat di atas makam lelaki yang ia bunuh. Mayat itu membeku seperti daging di dalam frezer.

“Lama sekali ayahmu pulang, Nak. Apa terjadi sesuatu dengannya di dalam sana.” Gu menyesap cokelat yang sudah mulai dingin. Saat minuman itu sampai di mulutnya, langsung ia semburkan ketika pintu belakang terbuka tiba-tiba. Sosok yang ia rindukan muncul tiba-tiba.

“Assalammualaikum, maaf, membuatmu terkejut. Kau dari tadi dipanggil tidak menyahut juga.” Ali muncul dengan menggandeng tangan Sultan juga Naima. Gu langsung menghamburkan diri dalam pelukan lelaki itu. Namun, secepatnya Ali tepis lagi, mereka tak punya banyak waktu untuk berduaan. Harus segera sampai di perbatasan dan masuk dalam terowongan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status