Share

Mulai Jenuh

Bagian 153

Mulai Jenuh

maaf telat ya🙏🙏 baru bisa ngetik

Terhitung sudah tiga bulan Maira menjalani biduk rumah tangga yang apa-apa serba sendiri dan serba mendapatkan tekanan dari segala sisi. Jika tak ingat dengan tujuan asal, ia sudah menjerit dan mengajukan gugatan. Nafkah lahir tak pernah Amran hiraukan, katanya kebutuhan makan dan minum sudah disediakan ayahnya. Mengenai pakaian juga ia sudah belikan walau tak cocok untuk Maira kenakan sebab lebih mirip terlihat seperti badut. Selebihnya nihil. Putri pertama Ali selalu menggunakan uang gajinya sendiri.

Sejak kejadian kentang gorengnya dilempar oleh Heba, Maira tak mau lagi makan satu meja dengan keluarga itu. Mulai dari makan pagi, ia akan pergi kerja lebih dahulu, siang sudah jelas ia mendapat jatah makanan yang sama dengan para pekerja yang Masya Allah, kalau Maira tak protes pada Amran, maka gizi pekerja tersebut tidak layak sama sekali. Malam sebelum sampai di rumah ia sudah makan terlebih dahulu. Heba tidak peduli sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status