Share

Kembali ke Balrus

Sultan memaksa Naima untuk naik ke lantai dua masjid ketika masuk waktu Shubuh. Meski sedang berhalangan, masih bisa duduk-duduk di dalam sembari mendengar ceramah yang diberikan oleh seorang mubhalig nanti. Nyaris mengantuk Naima mendengar perkataan seorang lelaki yang sudah cukup udzhur dimakan waktu. Namun, demi menghargai perempuan lain di sekelilingnya ia pun menahan matanya dari terpejam, pun istri Sultan jadi lebih sering tersenyum ketika disapa dan tak cemberut serta ketus lagi seperti dulu.

Usai ceramah, rombongan orang yang sholat berjamaah itu tak langsung pulang. Yang laki-laki ada di pelataran. Mereka senam bersama untuk menghangatkan tubuh di musim dingin. Sedangkan yang perempuan masih di lantai dua, mereka memilih bercerita satu sama lain. Para pedagang juga mulai menggelar dagangannya. Menjelang sholat jum’at banyak orang berjualan di sekitar masjid karena jamaah lebih banyak datang dari segala penjuru arah.

“Suamiku itu romantis sekali. Belum sempat aku memberinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status