Share

Terngiang-ngiang

Naima duduk diam di kursi dapur. Usai peristiwa pertama tadi malam ia lebih banyak melamun. Entah mengapa ia pun tak paham. Rasa di dalam hati masih penasaran tetapi untuk meminta lagi ia tak punya muka, padahal dengan suami sendiri. Mungkin karena masih hitungan hari menikah dengan Sultan. Jadilah ia tak menggubris panggilan Sultan dan akhirnya semangkuk sup yang baru matang itu diantarkan ke hadapannya. Ya, sebagai rasa terima kasih karena tak menolak ajakannya tadi malam suaminya membuatkan makanan yang bisa mengembalikan kesegaran tubuh Naima, dan makanan itu berupa ….

“Sup daging lagi. Ya Allah, padahal aku harus menjaga tekanan darahku agar tak tinggi terus.” Naima mengaduk satu mangkuk kentang wortel dan potongan daging kambing. “Tak boleh menolak rezeki, dosa. Makan sajalah.” Wanita berambut kemerahan itu mulai menyendok sup ke dalam mulutnya.

Pikirannya masih berkelana ke sana kemari. Antara malu-malu dan mau. Iya, seperti itulah dia tadi malam. Bersemu kemerahan pipi Naima m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status