Share

Mata Nakal

Sebelum kembali ke Balrus, Naima dan Sultan melihat-lihat rumah terlebih dahulu. Lokasi yang dipilih oleh wanita itu tak jauh dari TK tempatnya mengajar, mana tahu suatu hari nanti ia berkeinginan untuk berjumpa dengan wajah-wajah polos anak tanpa dosa itu. Wanita berambut kemerahan tersebut akhirnya sepakat dengan suaminya, untuk memilih rumah yang tak terlalu besar tetapi masih memiliki halaman. Rumah dengan tiga kamar, Maira memikirkan nanti ia akan memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan, jika lebih masih bisa membesarkan rumah dengan kelebihan tanah yang dimiliki.

“Kau ingin cepat-cepat punya anak, ya?” tanya Sultan ketika masuk kembali ke dalam mobil. Rumah itu mereka tinggalkan dan nanti akan dihuni setelah bisa pergi dari desa, entah kapan pula.

“Ya, kalau bisa cepat kenapa harus lambat. Usiaku tahun depan sudah 26 pula. Banyak hal yang harus diperhitungkan. Aku menikah sangat terlambat dibandingkan perempuan lain yang ada di sini.”

“Tapi aku baru 23 tahun depan.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status