Share

Bab. 50

Hening menjeda di ruang tamu berlantai dua itu. Setiap yang hadir sibuk dengan pikiran yang bercelaru. Tas pakaian yang sudah digeret dan diletakkan di depan pintu kamar, menandakan sang pemilik sudah akan pamit. Pak Darsi memandang ke arah menantunya yang duduk tepat di sebelah putrinya. Rasa ingin percaya bila putrinya itu tak mendapat perlakuan kasar dari sang menantu, namun…kejadian kemarin yang berakhir di kantor polisi cukup mengusik pikiran orang tua ini. Bukan hanya itu, keselamatan putrinya juga dikhawatirkan. Siapa yang tahu dalamnya hati seseorang, bagaimana bila wanita yang kemarin datang menodongkan pistol

Setelah sarapan tadi, pak Darsi mengutarakan pada bu Ranti, bila akan mengajak Karmila pulang ke desa dulu. Sebab akan melihat pembangunan rumah yang sudah hampir selesai.

Namun sang besan dan menantunya tahu, bila itu hanya alasan pak Darsi saja, sebab tak enak mengutarkan alasan yang sebenarnya.

“Saya dan Waldi minta maaf pada, Mas Darsi. Jika kejadian kemarin sekiran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status