Share

Bab. 49

“Sayang, bangun dulu!” Waldi mengguncang pelan tubuh Karmila. Disangkanya istrinya itu tidur betulan. Padahal Karmila memejam sebab menahan jengkel dan Amarah.

Namun pria ini pun tak ingin membuat istrinya larut dalam salah paham dan rasa khawatir.

“Bangun dulu, Mila. Karmila!” diguncang bahu mulus itu berulang-ulang sambil menyebut nama istrinya. Ah kenapa pula Karmila ini tidur dengan baju tali satu. Membuat Waldi ingin mengulang keintiman tadi sore yang dilakukan tergesa. Kembali diguncangnya bahu itu. Namun Karmila juga tetap gigih dengan marahnya sebagai seorang perempuan.

“Sayang, Mas laper.” Ucap pria dingin itu dengan lembut di telinga Karmila. Buat pemiliknya bergidik meremang.

“Kenapa nggak makan sama kekasihmu itu sih, Mas?” akhirnya Karmila membuka mata dan bersuara jengkel. Waldi lantas eratkan pelukan di pinggang ramping itu. Dia tahu bila Karmila belum tidur. Dia pun hanya ingin mendengar suara wanita ini, meski omelan yang diberikan. Yang penting jangan mendiamkannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status