Share

Bab. 52

Dinginnya hembusan angin pagi menembus kulit dua manusia yang sedang Berkeliling desa naik motor. Rencana Karmila dan Waldi yang akan ke air terjun pagi ini tak jadi. Sebab bukan hanya dingin yang jadi halangan, namun juga keinginan Karmila yang ingin makan jajanan cenil dan buah mangga secara bersamaan, sungguh membingungkan Waldi dan buat giginya ngilu. Bagaimana mungkin makan mangga muda dan kue bersamaan.

“Ke pasar aja, Mas, carinya. Mungkin yang jual sayur ada yang jual mangga juga.” Sudah bergetar suara Karmila, sebab Waldi terlihat jengkel dengan keinginan istrinya itu.

Mana minta diantar ke pasar lagi. Bukan tak mau, tapi suaminya ini mana pernah ke pasar. Belum lagi penampilannya yang tampak lain. Celana jeans hitam selutut dan kaos putih dilapisi jaket dan jangan lupa kacamata hitam yang bertengger di hidung bangirnya, buat suaminya itu jadi pusat perhatian tadi. Mana ada orang di desa itu. yang jalan pagi pakai kacamata hitam.

“Mas, tunggu di luar aja sini, biar aku yang ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status