Share

Bab. 56

Waldi panik bukan main, tak sampai sepuluh menit setelah dirininya dan Karmila membersihkan diri setelah percintaan mereka, istrinya itu tiba-tiba mendesis kesakitan.

“Sayang, kenapa?” khawatir Waldi mendekati Karmila yang sudah dibanjiri keringat dingin.

Segera dikecup istrinya itu. “Sayang, kenapa. Jangan bikin mas khawatir.” Waldi bingung tak tahu harus berbuat apa. Tak ada juga terlintas di pikirannya bila mungkin istrinya ini sudah mau melahirkan, atau ingat untuk menelpon ibunya. Dipeluknya Karmila sambil terus mengusap punggung wanitanya itu

“Mas, kayanya aku mau lahiran!.” lagi, Karmila mendesis. “Tolong telepon mama, bude Minah sama bapak, Mas!.”

“Ya Allah, Sayang. Kenapa enggak bilang dari tadi.” Waldi semakin panik, lalu terburu mengambil ponselnya di atas nakas kecil samping ranjang. Segera diteleponnya mama Ranti.

“Halo, Assalamualaikum, Wal.” Di ering ketiga baru diangkat. Suara mama Ranti parau, pertanda beliau tadi tidur nyenyak.

“Waalaikumsalam, Ma. Ma Karmila mau mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status