Beranda / Romansa / DERITA WAJAH JELEK / BAB 1 : Wajah Jelek

Share

DERITA WAJAH JELEK
DERITA WAJAH JELEK
Penulis: Hamfa Merman

BAB 1 : Wajah Jelek

Penulis: Hamfa Merman
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-13 18:47:03

24 Agustus, Tahun 2030

Malam hari di sebuah rumah yang berada tepat di persimpangan jalan.

“Alya! Mengapa kamu selingkuh dariku? Mengapa?!” bentak seorang pria dengan raut wajah yang sangat marah.

Hari itu sangat gelap dan hening. Namun, suara teriakkan pria itu menjadi sorotan hanya dalam beberapa detik saja.

“Selingkuh? Aku hanya mencintai lelaki yang jauh lebih pantas untukku daripada kamu!” bantah Alya dengan tegas tanpa malu sambil terus mengemas barang-barangnya.

Bang!

“Tidak tahu diuntung! Inikah balasanmu kepadaku yang sudah berkorban untukmu selama ini, hah?!” Pria itu semakin menyentak dengan ganasnya hingga memukul lemari yang ada di dekatnya.

“Bara! Tutup mulutmu! Kamu sendiri yang memang melakukan semua itu untukku dengan senang hati. Jangan kau ungkit tindakanmu sendiri yang tidak pernah aku minta sama sekali!”

Alya dengan gigih membantah semakin ganas. Dia mempercepat mengemas beberapa barang-barangnya dan langsung memasukkan semuanya ke dalam kopernya.

Bara yang melihat itu semakin sedih dan terluka hatinya. Dia tidak habis pikir kalau Alya yang dicintainya begitu tulus selama ini malah tega berkata seperti itu.

“Alya…, kumohon!” Bara kali ini menurunkan nada suaranya yang jauh berbeda dari sikap tegas sebelumnya.

Ini adalah wataknya yang asli. Dia adalah pria yang lembut dan terkenal sopan tutur katanya. Alya adalah istrinya yang begitu berharga di dalam benaknya.

Dia selalu memperlakukan istrinya itu lemah lembut seakan-akan bahwa tanpa Alya, dirinya akan lenyap terkena meteor purba.

Ketika dia menyadari perselingkuhan Alya, dia berharap kalau istrinya itu akan setidaknya menyesal atau sedikit merasa bersalah.

Namun, harapannya semakin hancur seiring Alya mulai semakin ganas memarahinya seakan dia yang bersalah saat ini.

Tanpa sadar, dia berteriak keras dengan harapan lagi kalau Alya akan takut dan menghormati keberadaannya itu.

Alangkah terkejutnya dia ketika melihat sang istri malah langsung berkemas-kemas memasukkan beberapa baju dan barang-barangnya ke dalam koper.

“Apa lagi?” Alya tidak menghentikan tindakannya.

“Kumohon, jangan tinggalkan aku!” Bara langsung bertekuk lutut dengan beberapa tetes air mata keluar dari matanya.

Sosoknya yang tinggi dan kekar seakan tak berdaya melawan tekanan gravitasi langit dan bumi. Dia memohon dengan begitu tulus kepada istrinya itu.

Alya yang melihat itu sedikit terganggu hatinya. Namun, itu hanya sesaat saja sebelum dengan cepat dia melanjutkan aksinya tanpa peduli sedikit pun kepada suaminya itu.

Koper yang besar dan kosong itu sudah berubah menjadi penuh dengan barang-barang. Alya langsung menutup kopernya dan menyeretnya pergi.

“Alya! To-tolong katakan alasannya! A-apa aku pernah melukai perasaanmu? Ataukah mungkin ada masalah lainnya? Setidaknya beritahu aku apa alasannya, kumohon…!” Bara tidak bisa menahan diri dari isak tangis melihat kepergian sang istri.

Alya yang sudah menyeret kopernya itu beberapa langkah akhirnya berhenti. Dia menoleh melihat sosok Bara yang masih bertekuk lutut tak berdaya.

“Alasan? Hanya ada satu. Itu karena WAJAHMU JELEK SEKALI!” tegas Alya tanpa menoleh ke belakang lagi dan pergi begitu saja.

Hati pria yang tulus mencintai istrinya itu langsung terguncang begitu hebat seakan gunung Krakatau hendak meletus saat itu juga.

“Ha-ha-ha! Wajahku jelek? Hanya itu? Ha-ha-ha!” gumam Bara tampak tertawa meski tetesan air mata keluar begitu deras.

Bara menguatkan mentalnya dan mencoba untuk bangkit. Dia perlahan melangkah keluar dari rumahnya yang tidak begitu besar itu.

Pria itu melihat sang istri memasuki taksi dan langsung pergi begitu saja. Bara hanya bisa terduduk lemas di halaman luar rumahnya itu.

Bara yang bernama lengkap Bara Durkasa adalah suami dari Alya Kurina. Mereka berdua menikah sekitar dua tahun yang lalu.

Pernikahan itu tidak ada paksaan sama sekali. Bara melamar Alya yang akhirnya mengiyakan lamaran pria yang beruntung itu.

Gadis bernama Alya itu benar-benar sangat rupawan. Tidak hanya sekadar cantik biasa, wajahnya terlihat begitu memukau hingga sulit untuk tidak salah sangka kalau wanita itu pasti seorang artis terkenal.

Tidak cukup sampai di sana. Wanita itu juga sudah bergelar S2 di bidang bisnis dan manajemen. Hal itu menjadikan sosoknya menjadi begitu sempurna hingga langit lapis ketujuh.

Adapun Bara, dia hanya pria biasa yang penghasilannya hanya bergantung dari gaji karyawannya di sebuah peternakan ayam.

Terkadang, pria itu juga melakukan segala macam pekerjaan lainnya demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tidak ada yang tahu kalau hasil jerih payahnya itu sudah dia berikan semua kepada istrinya itu.

Bara adalah alasan mengapa Alya bisa menempuh pendidikan hingga jenjang S2. Penampilannya yang cantik juga hasil perawatan dengan uang yang diberikan oleh pria itu.

Jika semua orang tahu kalau gaji pria itu hampir mencapai total sekitar 10 juta perbulan, tentu tidak ada yang akan percaya.

Bara bekerja dengan cerdas. Meski dia seorang karyawan, dia juga seorang kreator video dan penulis dengan nama pena Hamfa Merman.

Penghasilannya lumayan jika digabungkan dengan pekerjaan karyawannya itu. Namun, semua uang itu langsung diserahkan kepada Alya dan dia hanya butuh uang untuk makan dan membeli pakaian saja.

Bahkan kendaraan motor satu-satunya selalu digunakan oleh Alya setiap harinya. Dia hanya bisa pergi bekerja dengan jalan kaki hingga menempuh beberapa kilometer jauhnya.

Itu adalah tekad seorang pria yang begitu tulus mencintai istrinya. Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Bara selama ini.

Dia dan Alya sudah kenal sejak kecil. Mereka tumbuh bersama di Panti Asuhan Daniar. Yap! Mereka berdua adalah anak yatim piatu.

Bara selalu tampil dengan gagah menjadi sosok yang luar biasa. Dia selalu mandiri sejak masih kecil dengan mencari sejumlah uang dengan berjualan beberapa produk.

Tidak pernah menyerah adalah motivasi hidupnya. Sayangnya, saat ini dia benar-benar sudah berada dalam titik akhir hidupnya yang dirasanya sudah tidak ada harapan untuk bangkit kembali.

Bara terdiam lesu di halaman luar itu seiring dengan waktu yang kian berjalan tanpa henti. Tanpa sadar, Bara tertidur begitu saja di luar rumah pada malam itu.

Dia terlelap tidur dengan air mata yang masih keluar tak ada tanda-tanda berhenti. Tampaknya, tidurnya pun diwarnai dengan mimpi-mimpi yang sulit baginya untuk diatasi dengan senyuman semata.

***

12 Desember, Tahun 2018

Dua belas tahun yang lalu!

Panti Asuhan Daniar yang berdiri selama beberapa tahun kian semakin terkenal menjadi tempat penampungan anak yatim piatu terbaik di seluruh Kabupaten Sidoarjo.

Tempat itu penuh dengan keceriaan yang sangat langka. Jika para orang dewasa datang ke sana, sulit bagi mereka untuk tidak merasa nyaman.

Anak-anak yang penuh tawa itu tidak pernah mengeluh dengan keadaan mereka yang harus kehilangan orang tuanya dan tidak ada kerabat dekat yang mau mengurus mereka.

“Hei Bar! Katanya akan ada gadis baru yang akan tiba nanti!” Seorang pemuda berbicara dengan teman dekatnya di sebuah taman bermain.

Bab terkait

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 2 : Awal Mula

    “Oh ya? Tampaknya kita akan mendapatkan keluarga baru lagi!” sahut Bara kecil yang masih berusia 12 tahun.“Hmm…, kira-kira dia cantik atau gak ya? He-he-he!” ungkap pemuda sebelumnya dengan jahil.“Hadeh! Kamu ini selalu aja ngomong aneh seperti itu,” ungkap Bara berjalan dengan santai di taman bermain itu.“Anak-anak! Ayo pulang, sudah waktunya mandi sore!” tegas seorang pengurus panti asuhan itu.Semua anak-anak termasuk Bara dengan cepat pergi dari taman bermain itu meski tampak tak rela.Mereka sudah biasa bermain di tempat itu sesuai dengan jam yang sudah ditentukan. Jelas semua anak-anak itu tidak bisa menolak sistem yang berlaku di panti asuhan itu.Bara dan teman-temannya lekas pulang dan pergi mandi sore. Beberapa canda dan tawa masih saja terjadi di kala mereka mandi bersama.Tak butuh waktu lama, mereka semua sudah segar semua dengan aroma wangi terpancar dari atas rambut hingga ujung kaki.“Hmm? Itu siapa?” tanya seseorang yang tampak melihat sosok yang baru dikenalnya.“

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 3 : Perselingkuhan Sulit Dipercaya

    Sikap Alya yang begitu dewasa dan pengertian itu membuat Bara semakin begitu mencintai istrinya itu karena sangat menghargai dirinya.***27 Juni, Tahun 2030Dua bulan yang lalu!Tepat di sebuah gedung bangunan di dalam wilayah Universitas Danoa. Terdapat banyak orang berkumpul dengan pakaian wisuda.Hari itu adalah acara wisuda para sarjana jenjang S2. Bara sudah berpakaian rapi dengan ponsel yang siap digunakan untuk mengabadikan momen indah itu.“Istriku memang luar biasa. Sudah cantik, pintar lagi!” batin Bara dengan begitu emosional menghadapi situasi yang mendebarkan itu.Sang istri tercinta pun akhirnya dipanggil namanya hingga naik ke atas podium. Bara sontak maju dan berada di garda paling depan siap untuk memotret wajah bahagia sang istri.“Alya! Lihat kamera!” tegas Bara sedikit lantang.Alya dengan senyuman manisnya menghadap ke arah kamera itu. Bara langsung memotret wajah cantik itu entah berapa kali dia lakukan.Setelah sesi itu selesai, acara wisuda berlanjut sebagai m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 4 : Mata-Mata

    Kriek!Pintu kamar perlahan dibuka dengan lembut dan hati-hati. Keringat dingin mulai muncul keluar dari pori-pori di dahinya. Bara melihat lampu kamar yang sudah gelap itu.Sang istri sudah tertidur hingga suara ngorok mengguncang langit dan bumi. Bara tetap waspada meski tidak ada tanda-tanda kesadaran dari Alya yang tergeletak di atas kasur itu.“Di mana tasnya?” batin Bara melirik ke seluruh seluk beluk kamar itu.Aha!Bara langsung melihat tas yang sangat tidak asing itu. Dia mendekat dengan perlahan seperti tupai yang sedang ingin mencuri kacang milik tetangganya.Dia kembali tenang melihat sang istri tidak kunjung sadar. Bara membuka resleting tas itu dengan begitu hati-hati tak ingin ada kesalahan sedikit pun.Glek!Seteguk air ludah dia telan perlahan. Tas yang begitu biasa itu menjadi sumber ketegangan bagi Bara.“Huh…, sudah waktunya!” Bara tampak lega dan langsung mengambil CCTV mini yang canggih dari dalam kantong sakunya.Dia mengambil dan meletakkan CCTV itu ke dalam ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 5 : Tersangka?

    “Alya! Kapan kita bertemu lagi?” tanya seorang pria dengan lembut.Bara yang sudah bosan dan mengantuk seakan terkena petir dan langsung tersadar seratus persen mendengarkan percakapan itu.“Nanti sore, bagaimana?” tanya balik gadis itu.“Baiklah! Nanti saya tunggu di ruang perpustakaan!” tegas pria itu pergi menjauh.Percakapan yang begitu singkat mengandung segerobak pesan dan arti yang begitu mendalam bagi Bara.“Me-mereka ingin berselingkuh di perpustakaan? Apakah ini berarti selingkuhan Alya adalah sesama rekan kerjanya?” gumam Bara semakin tak tenang.“A-apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya pria itu bingung menyikapi situasi yang tidak menentu itu.“Se-sebentar! Aku belum tahu sama sekali kalau mereka berselingkuh. Ini hanya sebatas dugaanku sejauh ini!” tegas Bara yang sudah berdiri bolak-balik seperti orang yang memikirkan hutang yang begitu banyak.“Tidak perlu terburu-buru. Aku harus mengumpulkan lebih banyak bukti untuk menguatkan tuduhanku.” Bara langsung menarik na

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 6 : Terduga?

    “Bertahanlah! Tinggal sedikit lagi!” tegas Bara mengelus-elus laptop kesayangannya itu.“Baiklah! Rapat pada hari ini selesai sampai sini saja. Saya berharap hasil rapat kali ini segera dilaksanakan secepatnya. Terima kasih!” tegas seorang pria tua.“Baik, Pak!” sahut semua orang termasuk Alya.Pria tua itu kembali terdengar berbicara dengan begitu jelas. Semua orang langsung membalas dengan begitu cepat dan sopan. Tampaknya pria tua itu adalah atasan semua orang.“Hmm? Tampaknya sudah berakhir!” gumam Bara yang tampak tak tenang.Dia menunggu momen ini hingga hampir dua belas jam lebih lamanya. Meski begitu, perasaan yang tidak bisa dijelaskan kian mencuat dari lubuk hati terdalam.Alya yang sudah menyelesaikan rapatnya sempat mengobrol dengan rekan-rekannya. Canda dan tawa terdengar semakin jelas.“Hmm, Alya! Boleh gak aku tanya sesuatu yang agak sensitif?” tanya rekan Alya seorang wanita.“Hmm? Tanya apa?” Alya tampak terkejut dan penasaran.“Ini soal suamimu itu, dengar-dengar dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 7 : Terbukti!

    “Apa? Jadi kamu selama ini sudah selingkuh dengan lelaki lain tanpa suamimu ketahui?” tanya wanita itu sedikit meninggikan suaranya.“Hush! Jangan keras-keras! Ini rahasia kita berdua, oke!” tegas Alya tampak tidak menyangkalnya sama sekali.“Ha-ha-ha! Luar biasa sekali Alya. Aku tidak menyangka kalau kamu yang selama ini tampak santun ternyata hanya wanita rendahan. Mulai hari ini kita bukan teman lagi!” tegas wanita tiba-tiba langsung marah begitu saja.Bara yang sudah pasrah dibuatnya itu hanya semakin bingung dan terkejut. Mengapa wanita yang tampak kurang ajar sebelumnya malah berubah menjadi sok suci?Bara tidak mampu menjawabnya dan terus mendengarkan percakapan antara keduanya.“Apa maksud perkataanmu? Siapa yang kau sebut wanita rendahan, hah?” tanya Alya dengan begitu marah disindir menggunakan kata-kata pedas seperti itu.“Siapa lagi kalau bukan kamu? Sebenarnya aku hanya ingin tahu bagaimana kamu bisa begitu tulus menikahi sosok pria yang secara status sosial lebih rendah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 8 : Adegan Terekam

    Bara langsung meradang ketika kata-kata yang tidak bisa dia cerna itu memasuki hatinya dengan begitu gesitnya.Istri yang tercinta itu mengaku kalau selama ini dia tersenyum hanya untuk menipu dirinya yang begitu tulus mencintainya.“Senyum indah itu ternyata hanya sebatas tipuan semata. Betapa bodohnya diriku ini! Ha-ha-ha!” tegas Bara mengutuk dirinya sendiri sambil tertawa dengan paksa.“Baiklah, sayangku! Aku akan segera pergi. Jangan dikunci ya pintu rumahmu! He-he-he!” sahut Diano dengan nada menggoda sekali lagi.“Iya, sayangku tercinta! Cepat kemari, pintu rumahku selalu terbuka untukmu!” tegas Alya dengan suara yang begitu lembut.Pasangan haram itu saling bermesraan dan berbasa-basi tanpa rasa malu sedikit pun. Bara semakin meradang dibuatnya dan hanya bisa meneteskan air mata.Tangis seorang pria yang setia itu mewakili perasaan semua suami yang selama ini telah dikhianati istri tercinta mereka.Bara bukanlah kasus pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir pula. Ini adal

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 9 : Tak Kuat Lagi!

    Tidak disangka, sosok itu malah membahas tentang bibir dan aroma tubuhnya dengan menggambarkannya seakan begitu najisnya.“Dasar Alya! Aku selalu sikat gigi dulu setiap kali minta jatah. Bibirku gelap karena memang kulitku seperti ini. Apa salahnya?” tanya Bara dengan menatap layar laptopnya.Tentu saja tidak akan ada balasan dari pertanyaan itu. Dia hanya bisa melihat istri tercinta begitu ganas melakukan sentuhan haram itu.“Alya…, apakah ini yang begitu kau impikan? Tidak sadarkah kau kalau lelaki di hadapanmu itu begitu tega menikmatimu tanpa peduli suamimu sendiri. Jika kamu bersamanya terus, suatu hari nanti akan tiba di mana kamu akan merasakan rasa sakitku ini!”Bara bergumam dengan air mata yang bercucuran keluar dari rongga matanya yang begitu bulat itu. Wajahnya yang tidak tampan semakin tidak sedap dipandang.“Ehmm…, ayo pergi ke kamar aja!” pinta Alya begitu puas menikmati sensasi sentuhan haram.“Kamar? Bukankah dulu kamu bilang hanya punya satu kamar saja?” tanya Diano

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14

Bab terbaru

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 22 : Rencana Baru

    “Bara, aku pasti akan mendapatkanmu. Tunggu saja nanti, aku akan kembali!” gumam Citra menyipitkan matanya.“Ayo pergi!” tegas Citra kepada bawahannya sebelum berbalik tanpa menoleh ke belakang lagi.Bawahannya hanya bisa mengangguk dan perlahan mengikuti bosnya dari belakang.Mereka akhirnya pergi dari tempat itu hanya dalam beberapa waktu singkat saja. Bara masih mengintip dari jendela depan rumahnya dengan gugup.“Huuuh! Akhirnya mereka pergi juga. Benar-benar sekumpulan orang aneh. Aku harus waspada dengannya mulai hari ini!” tegas Bara menatap ke luar rumah dengan situasi yang kembali sunyi.Pria itu perlahan kembali menuju kamarnya seraya berkata, “Hari yang melelahkan. Semoga tidak ada masalah lagi ke depannya!”Malam yang penuh drama berakhir begitu saja. Tidak ada lagi suara atau komentar warga.Keheningan yang begitu aneh kembali terjadi mewarnai suasana malam hari. Bara, Alya, dan Citra dipisahkan dengan segudang pikiran memenuhi otaknya.***Jalan yang masih macet terlihat

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 21 : Bertemu Lagi

    Keduanya terus bergelut tanpa henti dan berbicara tidak jelas ke sana kemari. Citra yang mendengar semua itu sudah tidak tahan lagi akhirnya mendekat menuju pagar rumah itu.Sosoknya yang tiba-tiba muncul tidak dihiraukan oleh dua orang yang masih saling sikut itu hingga wanita itu mengetuk pagarnya dengan keras.“B-bos! Selamatkan saya dari pria aneh ini!” teriak pria itu meminta tolong.“Hah? Bosmu mengapa terlihat tidak asing dimataku?” tanya Bara yang sadar dengan kedatangan sosok wanita cantik itu.“Bara! Pada akhirnya kita bertemu lagi. Bukankah aku sudah mengatakan itu sebelumnya?” tanya wanita cantik itu yang membuat Bara langsung merinding dan melepaskan pria yang dia tangkap sebelumnya.Sorot mata Bara menjadi sangat aneh dan tidak berkedip sedikit pun. Dia melihat wanita cantik itu seakan masih tidak menyangka kalau perasaan diawasi berasal darinya.Bibirnya bergetar dengan gugup dan tubuhnya ia seret perlahan mundur berusaha masuk ke dalam rumahnya agar menjauh dari wanita

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 20 : Terkejut Lagi

    “Haah! Mengapa jalannya bisa macet malam hari seperti ini, hah?!” tegas wanita itu tampak tidak begitu paham situasi.“Ini normal, Nyonya! Perkotaan memang selalu ramai seperti ini,” ungkap sopirnya berusaha menjelaskan situasi.“Hmph! Kalau sudah tidak macet, langsung percepat jalannya!” tegas wanita itu tampak tidak peduli sebelum memejamkan matanya.“Ba-baik!” sahut sopirnya dengan gugup.Setiap kali tidak ada macet, sopirnya itu langsung menancap gas dengan begitu lihainya melewati setiap rintangan yang tampak sulit dipercaya itu.Citra Riana tidak peduli dengan semua itu. Di pikirannya hanya ingin segera sampai di lokasi bertemu dengan Bara untuk ketiga kalinya.“Bara, aku akan membuatmu menjadi milikku!” batin Citra sambil melihat kaca jendela mobilnya.Perjalanan Citra menempuh jarak yang begitu jauh itu membutuhkan belasan menit hingga totalnya lebih dari satu jam berlalu begitu saja.Meski begitu, Citra tampak senang ketika jaraknya semakin dekat seiring berjalannya waktu.Dia

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 19 : Keputusan Bulat

    “Jika kami melepaskannya, kami takut kalau Anda akan melakukan tindakan kekerasan kepada tersangka. Tolong tetap diam dan biarkan kami menjalankan tugas!” tegas salah satu polisi itu.“Saya tidak akan melakukan itu. Saya bersumpah hanya akan berbicara dengannya saja. Jika ada tindakan kekerasan, maka saya tidak akan lari dan langsung menyerahkan diri! Tolong izinkan saya!” tegas Bara tiba-tiba bertekuk lutut.Anggota polisi itu menjadi tidak nyaman melihat perilaku Bara. Mereka saling menatap sebelum menghela napas.“Baiklah, kami lepaskan dia. Namun, kami akan tegas ketika Anda melakukan sesuatu yang melanggar hukum!” tegas anggota polisi itu melepaskan Alya.Alya yang dilepaskan tidak merasa senang sedikit pun. Dia masih tertunduk di bawah tatapan semua orang terutama suaminya sendiri.“Kamu akan kami lepaskan untuk kali ini. Namun, Anda tetap akan bertanggung jawab ketika nanti kami meminta Anda datang ke kantor polisi!” tegas anggota polisi itu dengan cepat membawa pergi Diano yang

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 18 : Berita Mengejutkan

    Kring! Kring!“Hmm? Apa ada berita penting lainnya?” gumam wanita cantik itu melihat ponselnya berdering.“Halo! Ada apa kali ini?” tanya wanita itu langsung masuk ke inti pembicaraan.Wanita cantik itu semakin berubah raut wajahnya menjadi begitu bahagia setelah mendengar perkataan sosok yang menghubunginya itu. “Akhirnya! Ha-ha-ha!” tegas wanita cantik itu yang tak lain adalah Citra Riana.Para pria berjas hitam langsung terdiam mendengar tawa yang bagi mereka terdengar sangat menakutkan itu.***Tiung, tiung, tiung!Mobil polisi bersuara dengan nyaringnya tepat berada di depan rumah Bara tanpa mematikan sirene miliknya.“Selamat malam, Pak! Semua tersangka berada di dalam rumah itu!” tegas seorang pria yang menghampiri anggota polisi yang baru saja keluar dari mobilnya.“Apakah Anda yang melaporkan kasus perselingkuhan ini?” tanya anggota kepolisian itu.“Iya, Pak! Semua warga di belakang saya juga sudah resah beberapa hari ini. Kita sudah mengumpulkan bukti termasuk tersangka yang

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 17 : Awal Baru

    “Tidak ada! Kamu awasi dia juga. Kalau dia berani melamar pekerjaan ke tempat lainnya, segera paksa bosnya untuk memecatnya dengan cara apa pun!” tegas Citra tampak membulatkan tekad.“B-baik, Nyonya!” sahut pria itu sebelum panggilan masuk itu dimatikan oleh Citra dengan begitu cepat.“Huuuh! Wanita yang begitu mengerikan. Obsesinya terhadap Bara semakin melonjak ketika dia menemukan informasi tentang perselingkuhan istrinya dengan Diano. Sungguh luar biasa tekanan yang akan dihadapi pria biasa itu nantinya!” guman pria itu sebelum tetap duduk di dalam mobilnya yang terparkir di pinggir jalan.Sorot matanya dengan kamera beresolusi tinggi terus memotret sejumlah gambar mengarah ke rumah yang tidak lain adalah milik Bara.Waktu malam hari itu kembali berlalu dengan begitu cepat tanpa ada perubahan signifikan lainnya yang terjadi.***“Huah! Ngantuknya!” gumam Bara berulang kali dia menguap sebagai tanda mengantuk sekali.“Hmm? Aku merasa seperti ada yang mengawasiku. Aneh!” gumam Bara

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 16 : Pilihan Lainnya?

    20 Agustus, Tahun 2030Empat hari yang lalu!Esok hari datang dengan begitu cepat, tetapi tekanan hidup Bara tidak kunjung pergi begitu saja tanpa alasan yang jelas.Masalah yang harus dia hadapi saat ini adalah mencari pekerjaan baru agar siap hidup seorang diri ketika sang istri tercinta menceraikannya nanti.“Tidak ada informasi terkait pekerjaan di peternakan lagi. Apakah aku mulai mencari jenis pekerjaan yang lainnya?” gumam Bara meratapi layar laptopnya dengan begitu lekat.Sedari tadi, pria itu terus mengetik beberapa kata dan membuka berbagai macam situs internet.Bahkan akun media sosial pun tak luput dari pengawasannya. Hasil jerih payahnya tidak ada yang mampu dia petik bahkan satu biji pun.“Huh…! Apa aku harus terus seperti ini? Tidak, tidak boleh!” gumam Bara kembali mencari lowongan pekerjaan melalui situs internet.Tidak terasa dua jam berlalu begitu saja. Hari yang sejuk dan sedikit berawan kian berubah menjadi terik matahari yang menyengat di ubun-ubun.Bara sudah gag

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 15 : Kerumitan

    “Bara! Aku akan mencarimu lagi. Kita pasti akan bertemu lagi. Saat itu, aku ingin tahu bagaimana kamu akan bisa menolakku lagi?!” tegas Citra dengan lantang tidak mengejar kepergian Bara.Sosok pria itu semakin jauh dan sudah sulit bagi Citra untuk melihatnya dengan jelas. Dahi beningnya itu mengerut sambil mengepalkan tangannya.“Hmph! Beraninya dia kabur dari kecantikan luar biasa sepertiku!” tegas Citra yang masih tidak percaya dengan kaburnya Bara.“Dia pasti akan kembali kepadaku. Kita lihat saja nanti!” Wanita itu mendengus dengan kesal sebelum kembali ke dalam ruangannya.Tak! Tak!Suara langkah kaki yang begitu tergesa-gesa kian terdengar semakin jelas. Sosok Bara langsung muncul dari asal suara itu.“Hah, hah! Aku harus pergi sejauh mungkin!” tegas Bara tampak begitu terkejut dengan semua yang baru saja terjadi kepadanya hingga sulit baginya untuk mengatur napas.Bara langsung berlari dengan cepat pergi menuju gerbang masuk peternakan itu. Beberapa orang yang masih lembur tam

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 14 : Rahasia Tertutup

    Citra Riana, wanita cantik itu malah tersenyum tidak langsung menjawab pertanyaan Bara.Dia mengambil botol air mineral dengan santai dia meminumnya. Bara semakin tak tenang melihat gerak-gerik Citra yang semakin tampak seperti penjahat utama dalam novel genre misteri.Gadis itu seharusnya tidak mungkin tahu sesuatu yang begitu rahasia. Hanya segelintir orang saja yang tahu dan tentu saja wanita itu tidak ada hubungannya sama sekali.“Siapa dia? Bagaimana dia bisa mengetahui rahasia hubungan gelap istriku? A-apakah dia sudah menyelidikiku sebelumnya?” batin Bara semakin bimbang tidak mengerti apa yang harus dilakukannya.“Cepat katakan kepadaku! Siapa kamu sebenarnya? Bagaimana kamu bisa tahu semua rahasia ini? Kalau tidak, saya mungkin akan langsung menghubungi polisi atas kecurigaan seorang penguntit!” Bara bersikap begitu tegas dan terus terang.Uhuk!Wanita cantik itu langsung tersedak ketika dalam posisi meminum air mineral. Perkataan Bara tentu sangat tidak disangka olehnya.“He

DMCA.com Protection Status