Share

Bab. 83

Erlangga memperlakukan Sylvia dengan manis hingga di penghujung makan malam mereka.

Sylvia benar-benar merasa tersanjung. Kedua mata lentiknya tak berhenti berbinar saat menatap Erlangga. Dia tersipu malu hingga membuat pipinya merona merah karena Er tak berhenti memujinya.

Ketika makan malam itu berakhir, mereka berjalan bersama saat keluar meninggalkan tempat itu.

Sylvia menggandeng lengan Erlangga sambil tersenyum bangga. Malam ini dirinya telah berhasil menjadi pusat perhatian semua orang.

Saat melihat Er dan Sylvia keluar dari restoran, Alex segera datang menjemput mereka.

Dengan manis Erlangga mempersilahkan gadis itu untuk masuk ke mobil.

"Berikan alamat rumahmu, aku akan minta Alex untuk mengantarmu pulang," kata Erlangga.

Namun, gadis itu menolaknya dan berkata padanya, "Tidak perlu. Aku meninggalkan mobilku di kantor, jadi kalian cukup antar aku ke sana."

Erlangga segera memutar otaknya untuk mencari alasan lain agar bisa mendapatkan alamat rumah gadis itu.

"Jangan, ini suda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status